BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena illuminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori konspirasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Fenomena iluminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori

BAB I PENDAHULUAN. Weishaupt pendiri Illuminati di dalam organisasi tersebut; Karl Marx adalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman, film merupakan salah satu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan paradigma

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB III METODE PENELITIAN. yang atas dasar konvensi sosial yang terhubung sebelumnya - dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

MAKNA KEPAHLAWANAN DALAM FILM AMERICAN SNIPER (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film American Sniper) SIDANG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyertakan emosinya saat melihat isi berita yang dimuat oleh surat kabar.

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi


BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

REPRESENTASI MAKNA LESBIANISME DALAM PESAN NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA Ng Oleh : Damai Ryanti Purba

BAB I PENDAHULUAN. yang di tayangkan oleh stasiun tv contohnya seperti film. pada luka-luka yang dialami Yesus dalam proses penyaliban.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. tanda ini disebut semiotik. Oleh karena itu, analisis semiotik itu tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. drama komedi yang menceritakan tentang 3 orang sahabat berstatus mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang menjadi sasarannya. Dalam berkomunikasi, orang menyatakan

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. sarana cerita itu, penonton secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. sekalipun. Sejalan dengan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk. kemudian memproyeksikannya ke dalam layar.

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

MITOLOGI KIAMAT DALAM FILM 2012 SKRIPSI. (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. Disusun oleh : ERY HARDIYANI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem diskriminasi dan pemisahan ras (apartheid). Sistem diskriminasi tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Film dihadirkan ditengah masyarakat dalam merepresentasikan realitas yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan film sebagai salah satu media massa di Indonesia

BAB III. Metode Penelitian. Universitas Frankfurt Jerman yang digawangi oleh kalangan neo-marxis Jerman.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jepang dikenal dengan kepercayaan Shintonya. Walaupun ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hanya merupakan media hiburan yang luar biasa, tetapi film juga memberikan

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam keberadaannya manusia memang memiliki keistimewaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol atas wacana publik. Media juga dapat menjadi alat resistensi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN...ii. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL...xv. DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik. Salah satu media komunikasi yang banyak dipilih oleh masyarakat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena illuminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori konspirasi yang beredar dan menyebutkan bahwa kelompok atau organisasi rahasia ini berperan besar apa yang terjadi didunia ini. Illuminati adalah nama sebuah perkumpulan rahasia, yang didirikan oleh Adam Weishaupt, di jerman, pada tahun 1776, dengan tujuan untuk mendominasi dunia melalui cara-cara subversif. Keberadaan illuminati hanyalah salah satu dari beberapa contoh dalam sejarah, para sejarawan mengakui akan adanya konspirasi jahat ini. Mengontrol dan memanipulasi adalah salah satu tujuan dari kelompok ini, salah satu medianya adalah film. Karena film adalah salah satu media komunikasi yang paling umum dan banyak peminatnya. Mereka mengendalikan apa yang kita dengar, apa yang kita baca dan apa yang kita lihat melalui film. Banyak film yang sepertinya di susupi simbol-simbol milik kelompok illuminati, diantaranya simbol-simbol yang berbentuk segitiga dan di atas tengahnya berbentuk mata satu, ambigram yang keistimewaannya adalah jika diputar seratus delapan puluh derajat maka tulisannya pun akan tetap sama dan tidak akan berubah, tulisan tersebut terdapat di salah satu film yang mengandung lluminati salah satunya Angel and Demons yang diadaptasi dari novel fiksi Ilmiah karya Dan Brown, dan banyak simbol-simbol lainnya.

2 Banyak sekali film-film yang entah sengaja atau tidak di sengaja di susupi dengan simbol illuminati, misalnya film Angel and Demons yang di bintangi oleh aktor terkenal Tom Hanks, di dalam film tersebut banyak di gambarkan dengan jelas bahwa Illuminati berkembang di dalam gereja Vatikan Romawi, dan memiliki lambang dan Rahasia di balik Gereja Vatikan tersebut, walaupun hanya sesekali simbol Illuminati yang muncul, bahkan terkesan sengaja di munculkan dengan jelas, lalu Film Lord Of the Ring yang memunculkan simbol mata satunya melalui Sauron. Film The Davinci Code pun tak luput dari pemunculan simbolsimbol Illuminati, walaupun dalam film tidak menceritakan tentang illuminati melainkan Priory of sion dan Opus Dei, tetapi banyak sekali simbol-simbol Illuminati yang muncul dalam film itu. Film kartun anak-anak pun tidak luput dari invasi simbol-simbol Illuminati, misalnya film kartun Spongebob Squarepants, hal ini jelas banyak orang yang hidupnya di dedikasikan untuk pemrograman massa melalui media televisi ataupun film, dan yang dianggap penting adalah pemrograman yang ditunjukan kepada anak-anak sementara mereka masih muda, rentan, naif dan mudah dihipnotis. Film National Treasure merupakan film Action Dan sejarah yang berisikan tentang Harta Karun yang Terpendam, dan banyak organisasi yang berhubungan dengan illuminati salah satunya adalah perkumpulan Founding Father. Dengan ini peneliti ingin meneliti makna simbol Illuminati yang terus menerus muncul dalam Film Khususnya Film National Treasure.

3 Peneliti menganggap bahwa simbol-simbol illuminati yang muncul dalam adegan film National Treasure memiliki makna-makna yang memiliki tujuan satu sama lain. Tentunya semua simbol-simbol ini dapat di telaah dengan bedah semiotika. Secara etimologis istilah semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain (Eco, 1979:16). Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipoktarik atau asklepiadik dengan pehatiannya pada simtomatologi dan diagnostik inferensial (sinha, dalam Kurniawan,2001: 49). tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api. 1 Begitulah, semiotika berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda; secara sitematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya. Berkaitan dengan film yang akan sarat akan simbol dan tanda, maka yang akan menjadi perhatian peneliti di sini adalah segi semiotiknya, dimana dengan semiotika ini akan sangat membantu peneliti dalam menelaah arti kedalaman suatu bentuk komunikasi dan mengungkapkan makna yang di dalamnya. Sederhananya semiotika itu adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tandatanda yang berada dalam film tentu saja berbeda dengan format tanda yang lain 1 Alex sobur, analisis Teks Media, PT. Remaja Rosdakarya, Indonesia, Bandung, 2001, Hal. 95

4 yang hanya bersifat tekstual atau visual saja. Jalinan tanda dalam film terasa lebih kompleks karena pada waktu yang hampir bersamaan sangat mungkin berbagai tanda muncul sekaligus, seperti visual, audio, dan teks. Begitu pun tanda-tanda yang terdapat dalam film National Treasure. Di film National Treasure bercerita tentang pencarian harta karun yang dilindungi dan tersembunyi berabad-abad hingga seorang peneliti modern menemukan serangkaian petunjuk yang rumit. Seorang Franklin Gates (yang diperankan oleh Nicholas Cage ), generasi kedelapan dari Gates untuk mengejar Knights Templar Treasure, harta yang tak ternilai yang telah dikumpulkan pada abad ke-11, dibawa ke Amerika oleh Freemason dan disembunyikan oleh pengembara seperti Thomas Jaffersos dan George Washington. Satu-satunya petunjuk tentang dimana harta karun tersebut berada adalah sebuah catatan kumal yang dipercayakan pada nenek moyang ben, sebuah FFF (Friend of The Founding Fathers). Para leluhur Ben yang bernama Patrick Henry Gates dan John Adams Gates telah membuang-buang hidup mereka dengan pemburuan harta karun tanpa hasil. Tetapi Ben, tal terhalangi oleh jejak keluarganya dilingkaran akademis dan yakin bisa bersikap lebih baik, berangkat dengan harapan atas hadiah dan peghormatan yang hebat untuk sepanjang sejarah bangsanya berangkatlah dia memula petualangan dengan mitranya, Riley ( yang diperankan oleh Justin Bartha) dan dengan tujuan paling murni, dia mencoba mencuri deklarasi kemerdekaan.

5 Sesudah beberapa hal yang meyakinkan, dihadikan antara Ben dan Riley seorang konsevator national Archives, Dr. Abigail Chase (yang diperankan oleh Diane Kruger). Abigail Chase yang cantik berambut pirang dengan sikap posesif terhadap dokumen berharga yang dicuri oleh Ben mecoba merebut dokumen tersebut dan terlibat dalam memburu petualangan harta karun ini. Ian Howe (yang diperankan oleh Sean Bean) membiayai pencarian Ben untuk harta karun yang terdapat di Antartika itu, sampai sebuah petunjuk mengusulkan mungkin perlu untuk memulai pencarian lewat deklarasi yang ditolak oleh Ben. Ian yang merupakan salah satu billiuner Inggris yang bisa memasang kru jagoan heist-meisters. Untuk itulah dia mencoba membunuh Ben dan rekannya Riley. 2 The film was a box office success, grossing over $ 17 million domestically and $ 174.5 million around the world to a total of $ 500.5 million worldwide. (film ini mendapatkan gelar box office dengan pendapatan lebih dari $173.000.000 pendapatan di dalam Negeri dan $174.500.000 pendapatan di seluruh dunia untuk total $ 500.500.000 di worldwide.) 3 Dari latar belakang masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat film ini menjadi bahan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode analisis semiotika. Semiotika adalah suatu bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang. 2 http://www.kapanlagi.com/film/international/national-treasure-petualangan-mencari-hartakarun.html. diakses pada tanggal 12 juni 2013. 3 http://en.wikipedia.org/wiki/national_treasure_(film). Diakses pada tanggal 12 juni 2013.

6 Roland Bartes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang getol mempraktikan model linguistic dan semiologi Sussurean. Ia juga intelektual dan kritikus satra perancis yang ternama; exponent penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Dari peta Bartes diterlihat bahwa tanda denotatif terdiri atas penanda dan petanda. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material : hanya jika anda mengenal tanda singa, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin (Cobley dan Jansz, 1999:51) 4 1.2 Rumusan Masalah Mengacu dari latar belakang di atas, maka muncullah pertanyaan dari penulis Bagaimana Representasi simbol Illuminati pada Film National Treasure? 1.3 Tujuan Penlitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merepresentasikan illuminati dalam Film National Treasure. 4 Alex sobur, SEMIOTIKA KOMUNIKASI, PT. Remaja Rosdakarya. Indonesia. Bandung. 2004. Hal. 69

7 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dan membantu bagi peneliti lain dengan permasalahan yang sama dan berhubungan dengan studi perfilman. Serta menambah wawasan mengenai analisis semiotik. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Manfaat Bagi Peneliti Peneliti mengharapkan penelitian ini berguna bagi penelitian sebagai aplikasi ilmu. Yaitu mengkaji langsung tentang analisis semiotik yang terdapat dalam sebuah karya film. 2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi bagi mahasiswa Universitas Mercu Buana kedepannya dalam mengungkapkan makna dan tanda dalam sebuah karya film. 3. Bagi Khalayak Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang kajian semiotik secara menyeluruh mengenai sebuah pemaknaan yang ada di dalam sebuah film.