MARPION SAPUTRA NIM

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

ABSTRACT. Keywords: Leg Muscle Strength, Shooting Skills In Football Game

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

Key word : serve and shooting fish in the basket training, shooting ball skills

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

JURNAL. Oleh : SUGA AL HUDA NPM: Di Bimbing Oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG JURNAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

MHD. ARIF

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Oleh : Ahmad Syaifuddin Anwari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

/ Handphone:

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

RELATIONSHIP SPEED AND LEG MUSCLE STRENGTH IN THE ABILITY OF SHOOTING SSB TARUNA MANDIRI U-17 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB UNIVERSITAS RIAU U-15

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL JUMP SHOT PADA TEAM BASKET PUTRI SMA NEGERI 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Afid Arifianto

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Transkripsi:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU TAHUN 2013 KARYA ILMIAH OLEH: MARPION SAPUTRA NIM. 0905132516 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2013 0

Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Shooting Pada Team Sepakbola SMK NEGERI 5 Pekanbaru Tahun 2013 Marpion Saputra 1, Drs. Slamet, M.Kes. AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd., M.Pd 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT This kind of research is korelasional. The problem in this study is the low shooting ability possessed by the players - players from Little League team SMK N 5 Pekanbaru. The method used in this study is test and measurement. Instruments made in this study is to leg muscle strength measured with Leg Dynamometer test and to measure the ability of a test shoot done with kegawang shooting ability. The population and sample in this study of 18 samples, is of the players of the team football SMK N 5 Pekanbaru. The purpose of this study is to find out how big the leg muscle strength relationship with the ability to shoot at Little League team SMK N 5 Pekanbaru. further tested with experimental data normality (normality of data), ie by using Liliefors test, then the correlation (product moment correlation) to find out how much of the relationship between variables X (leg muscle strength) with a variable Y (shooting ability) and the t-test to find out or least significant data. Correlation of the data obtained from testing the correlation coefficient of r = 0.17 which keberatiannya tested by t-test t = 0.74 to <table = 1,734 in other words Ho accepted and Ha is rejected, then the relationship between the variables X with Y variables categorized as very low the determination of 99.99%. Conclusion hypothesis is rejected with 95% confidence level and a significant level α = 0.05 level in other words, but no significant relationship exists between leg muscle strength with football shooting skills on the football team SMK N 5 Pekanbaru in 2013. Keywords: leg muscle strength, shooting ability. 1.Mahasiswa health physical education and recreation FKIP University of Riau, NIM (0905132516)., Address: Jln. Yos. Sudarso. Tassel (085271335084) 2.Dosen Supervisor I, faculty physical education courses, (081,365,361,995) 3.Dosen Supervisor II, faculty physical education courses, (085,274,098,082) 1

A. PENDAHULUAN Sepak bola adalah suatu permainan yang membutuhkan kondisi fisik yang baik agar dapat bermain dengan baik. Farug (2008:02) menyatakan Sepakbola adalah permainan dan olahraga yang disukai oleh orang banyak di dunia, bahkan olahraga ini paling banyak diminati mulai dari usia muda sampai usia tua. Permainan sepakbola adalah permainan regu atau tim yang mengunakan bola besar dengan peraturan yang sudah baku (Farug, 2008:52). Untuk menjadi pemain yang mengarah ke pemain dengan kualitas permainan yang tinggi diperlukan penguasaan teknik dasar dalam permainan ini antara lain, teknik dribbling, passing, shooting, controling, heading, passing dan stopping. Dari beberapa teknik dasar yang ada pada permainan sepakbola teknik shooting merupakan salah satu teknik yang sangat perlu mendapat latihan secara khusus untuk setiap pemain sepakbola. Farug (2008:53) menyatakan Shooting adalah salah suatu komponen teknik dasar utama yang harus dikuasai pemain. Suatu usaha untuk memasukan bola ke gawang lawan. SMK Negeri 5 Pekanbaru adalah salah satu sekolah teknologi yang mempunyai fasilitas yang lengkap dibandingkan dengan beberapa sekolah yang ada di Pekanbaru. Melihat kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Negeri 5 pekanbaru sangat berbanding terbalik dengan apa yang telah di berikan oleh sekolah terhadap tim sepak bola SMK Negeri 5 Pekanbaru ini. Ini terlihat dari beberapa kali tim sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru mengikuti pertandingan uji coba dan pertandingan yang resmi yang ada di kota Pekanbaru selalu gagal dalam menghasilkan prastasi yang diinginkan oleh sekolah. Hal ini terlihat pada saat bertanding sering sekali pemain sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru gagal dalam melakukan shooting ke gawang lawan, dari beberapa kali peluang yang didapatkan untuk mencetak gol seringkali shooting tidak tepat sasaran. Kemampuan shooting dalam sepakbola dapat dipengaruhi oleh beberapa komponen kondisi fisik dari pemain tersebut antara lain kelincahan, kelentukan, kekuatan, daya ledak, kecepatan reaksi, koordinasi gerak, kekuatan otot tungkai dan komponen kondisi fisik yang lainnya. Salah satu komponen kondisi fisik yang dapat membuat kemampuan shooting setiap pemain sepakbola adalah kekuatan otot tungkai. Sajoto (1995 : 7) menyatakan kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Maka dari itu kekuatan otot tungkai dapat mempengaruhi kemampuan tendangan pada permaian sepakbola. Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu faktor dalam menciptakan suatu permainan yang baik sesuai dengan peraturan yang ada. Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai sangat mempengaruhi kemampuan tendangan dalam permainan sepakbola. Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan shooting pada team sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan shooting pada team sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru 2

B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variabel-variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2006:131). Populasi dalam penelitian ini adalah tim sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru yang berjumlah 18 orang pemain. Sampel dalam penelitian ini adalah tim sepakbola SMK Negeri 5 Pekanbaru yang berjumlah 18 orang pemain. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Mengingat jumlah populasi tidak terlalu banyak, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 18 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat, bahwa apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan jadi sampel penelitian ( Arikunto, 2006:138). Instrumen penelitian ini yaitu dengan cara melakukan tes kekuatan otot tungkai dengan menggunakan alat Leg Dynamometer untuk mengukur kekuatan statis otot tungkai dan tes kemampuan shooting untuk mengukur keterampilan menembak bola yang cepat dan tepat ke arah sasaran gantung. Adapun peralatan yang digunakan yaitu: Back and Leg Dynamometer, bola, stopwatch, gawang, nomor, tali. Pelaksanaan tes kekuatan otot tungkai yaitu, teste berdiri di atas back and leg dynamometer, tangan memegang handel, badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 o. Panjang rantai disesuaikan dengan kebutuhan testi. Testi menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegak. Dilakukan 3 kali ulangan. Sedangkan untuk pelaksanaan tes kemampuan shooting, Teste berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/ sasaran. Tidak ada aba-aba dari testee. Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran. Teste diberi tiga kali kesempatan. Gerakan dinyatakan gagal apabila bola keluar dari sasaran, menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari gawang. Penilaian dalam tes kekuatan otot tungkai dilakukan dengan mencatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan. Nilai yang terbaik dari tiga kali angkatan dijadikan sebagai data. Sedangkan penilaian terhadap kemampuan shooting, jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. Bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran. Prosedur penelitian ini yaitu: melakukan tes untuk kekuatan otot tungkai yaitu, teste berdiri di atas back and leg dynamometer, tangan memegang handel, badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 o. Panjang rantai disesuaikan dengan kebutuhan testi. Testi menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegak. Dilakukan 3 kali ulangan. Sedangkan untuk tes kemampuan shooting, Teste berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/ sasaran. Tidak ada abaaba dari testee. Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stopwatch 3

dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran. Teste diberi tiga kali kesempatan. Gerakan dinyatakan gagal apabila bola keluar dari sasaran, menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari gawang. Kemampuan testee melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data ini diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dan hasil keterampilan shooting masing-masing testee. Setelah diambil data, selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji t. C. HASIL PEMBAHASAN Hasil penelitian dan analisis data setelah dilakukan tes kekuatan otot tungkai menggunakan Leg Dynamometer dengan melakukan tiga kali angkatan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 113, skor terendah 41, dengan rata-rata (mean) 79,75, standar deviasi 40,01 dan variansi 505,51. Analisis hasil Leg Dynamometer serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Analisis Data Statistik Leg Dynamometer dari Semua Sampel STATISTIK HASIL LEG DYNAMOMETER Sampel 18 Mean 79,75 Standar Deviasi 40,01 Varians 505,51 Maksimum 113 Minimum 41 Setelah dilakukan tes kemampuan shooting dengan tiga kali kesempatan, diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 109, skor terendah 91, dengan ratarata (mean) 99,27, standar deviasi 75,80 dan variansi 489,04. Analisis hasil keterampilan shooting serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Analisis Data Statistik kemampuan shooting dari Semua Sampel STATISTIK HASIL KEMAMPUAN SHOOTING Sampel 18 Mean 99,27 Standar Deviasi 75,80 Varians 489,04 Maksimum 109 Minimum 91 Tabel 3. Uji Normalitas Data Variabel X Lo max Lo tabel Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai (Leg Dynamometer) 0,1977 0,200 Pengujian normalitas data melalui Uji Liliefors terhadap variabel X Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot (X) berdistribusi normal karena Lo max < Lo tabel atau 0,1977 < 0,200. 4

Variabel Y Lo Max Lo Tabel Hasil Pengukuran Kemampuan Shooting 0,4562 0,200 Pengujian normalitas data melalui Uji Liliefors terhadap variabel Y Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan shooting (Y) berdistribusi tidak normal karena Lo Max > Lo Tabel atau 0,4562 > 0,200. Selanjutnya, untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga-harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut: n = 18 x 2 = 123075 y 2 = 168303 x = 1435.5 y = 1787 xy = 148927 Untuk perhitungan koefisien korelasi diperoleh hasil: R xy = 0,17 Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan, maka dilakukan Uji-t. dan hasil Uji-t diperoleh hasil: t = 0,74 Tabel 4. Analisis Uji-t Uji-t T hitung T tabel t r n 2 1 2 r 0,74 1,734 Penghitungan derajat bebas (Db/v) = n 2 pada α = 0,05 (Db/v) = 18 2 = 16 Daftar distribusi t pada α = 0,05 diperoleh t o(16) = 1,746. Karena t hitung 0,74 < t tabel = 1,746 maka terdapat hubungan yang tidak signifikan dengan kategori sangat rendah. Pembahasan penelitian ini adalah setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tetapi tidak signifikan. Alasannya adalah pada saat melakukan kemampuan shooting, kekuatan otot tungkai tidak terlalu mempunyai peranan penting yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kemampuan shooting tersebut. Maka sumbangan dari kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan shooting dikategorikan tidak signifikan. Dari pengujian hipotesis, menunjukkan tidak signifikannya hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan shooting. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan shooting tidak dipengaruhi oleh faktor yang salah satunya adalah kekuatan otot tungkai yang dibutuhkan untuk mendukung hasil kemampuan shooting tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki kekuatan otot tungkai yang baik tidak terlalu memberikan hasil yang lebih maksimal pada hasil kemampuan shooting sepakbola. 5

D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulakan bahwa untuk kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y) diperoleh nilai r = 0,17 maka hubungan antara variabel X terhadap variabel Y dikategorikan sangat rendah, dimana keberatiannya di uji-t dan didapat t hitung (0.74) < t tabel (1,734) dengan demikian hipotesis ditolak (Ho diterima, Ha ditolak). Dengan kata lain pada taraf signifikan α = 0,05 terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan shooting tetapi tidak signifikan pada tim sepak bola SMKN 5 Pekanbaru tahun 2013. Saran dari penelitian ini adalah berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut: Bagi tim sepakbola SMK N 5 Pekanbaru agar menjadi satu bahan masukan dalam pembinaan prestasi pada saat mengikuti latihan di SMKN 5 Pekanbaru. Bagi mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Riau untuk dapat memiliki unsur lain yang dapat meningkatkan hasil keterampilan shooting dalam permainan sepakbola. 6

DAFTAR PUSTAKA Arikunto 1998. Metodologi Penelitian. Bandung Bompa dalam adnan 1988. Pembinaan Kondisi fisik. UNP Batty 2008. Dasar Dasar sepakbola. Surakarta Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik. Bandung Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Depdikbud. Jakarta Ismariyati. 2008. Tes Pengukuran Olahraga. LPP Unpress Surakarta Luxbacher. 2004. Sepakbola. Grafindo. Jakarta Luxbacher. 2004. Taktik Bermain Sepakbola. PT. Grafindo. Jakarta Muhajir 2008. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Grafindo. Jakarta Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Olahraga dan Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Direktorat Jenderal Olahraga. Jakarta Pusat Nossek. 1982. Teori Latihan Umum. Institute National African Press Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Dahra Press. Semarang Syafruddin. 2011. Ilmu Olahraga Kepelatihan. UNP. Padang Soeharjo, dkk. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. PT. Karunia. Surabaya Suparno 2008. Pendidikan jasmani dan kesehatan. Bandung 7