BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 17 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, perlu disusun dan ditetapkan suatu Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa sebagai acuan dalam pemberian Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219); 3. Peraturan...
-2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 9. Keputusan Presiden Nomor 144/M Tahun 2008; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Bersama antara Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 267/M/PB/VIII/2009 dan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 12. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; 13. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 14. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 02/Kp/BPPT/1/2009 tentang Tata Cara Inpassing Jabatan Fungsional Perekayasa; MEMUTUSKAN...
-3- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA. Pasal 1 Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan sebagai panduan dan acuan bagi fasilitator dalam menyusun, dan menghasilkan modul atau mated ajar yang berkualitas balk pada Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa maupun Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa di seluruh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah. Pasal 2 Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa terdiri dari: a. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa; dan, b. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. (2). Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat siapa saja yang terkait di dalamnya. Pasal 3 Penulisan modul dan pemberian bahan pengajaran dalam kerangka Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa agar segera menyesuaikan dengan Peraturan ini terhitung sejak ditetapkannya Peraturan ini. Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 2^ Juni 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN A. ISKANDAR.
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diktat). Dalam rangka menjaga mutu diktat maka lembaga atau unit pelaksana diklat, atau dalam hal ini Pusbindiklat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) perlu memfasilitasi pelaksanaan dan pengendalian mutu diklat. Diklat yang terakreditasi akan menjamin peserta memperoleh sertifikat yang diperlukan yang dikeluarkan oleh institusi berwenang dan sesuai dengan suatu standar kompetensi tertentu. Salah satu komponen utama dart suatu diklat yang harus diakreditasi adalah kurikulum. Penyusunan kurikulum yang didasari pada kaidah baku penyusunan kurikulum akan memengaruhi kualitas penyelenggaraan dan hasil dart suatu diklat. Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dart Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka Kurikulum yang berorientasi pada proses pembelajaran pada diklat penilaian angka kredit Jabatan fungsional perekayasa yang pernah diterbitkan oleh Pusbindiklat BPPT pada tahun 2008 perlu dilakukan penyempurnaan, pemutakhiran dan pengesahan. 2. Tujuan Kurikulum dan GBPP Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan dengan tujuan untuk memandu fasilitator dalam menyusun dan menghasilkan modul atau materi ajar yang berkualitas pada Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. 3. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka sasaran yang diinginkan untuk dicapai yaitu:
a. Tersusunnya modul dan materi ajar Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai ketentuan, b. Tercapainya kompetensi peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai standar yang dibutuhkan, c. Tersedianya Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa yang kompeten. 4. Lingkup Bahasan Buku tentang Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit jabatan fungsional perekayasa ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut : 1. Pendahuluan II. Pengertian Umum III. Kurikulum IV. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) V. Penutup 5. Manfaat Keberadaan Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini memberikan manfaat yaitu: a. Bagi penyelenggara diktat, buku ini dapat menjadi dasar untuk alat kontrol kualitas dalam rangka pengembangan kurikulum diktat secara benar, mudah, praktis dan berkelanjutan. b. Bagi fasilitator/ pelatih, buku ini menjadi acuan yang baku dalam memfasilitasi proses pembelajaran dan penyusunan modul sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan diklat. c. Bagi peserta diklat secara Iangsung/tidak langsung mendapat jaminan mengikuti diktat yang terencana dengan baik untuk mencapai standar kompetensi tertentu. 2
BAB II PENGERTIAN UMUM 1. Kurikulum berorientasi pembelajaran Kurikulum diktat berorientasi pembelajaran adalah kegiatan diktat yang ditata dalam bentuk proses pembelajaran dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pembelajaran berkaitan dengan pencapaian tujuan diktat, sehingga setelah mengikuti diktat peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. 2. Kompetensi Potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui diktat. Tampilan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tersebut dapat dilihat dan diukur. 3. Kurikulum Kurikulum adalah susunan rinci mata ajar diktat dalam kelompok proporsi bobot/waktu antara wawasan, inti, dan aktualisasi serta jumlah keseluruhan jam pelajaran yang dibutuhkan. 4. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GBPP adalah uraian dart setiap materi pembelajaran meliputi judul materi pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan, tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan, metode, media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. GBPP ini menjadi kerangka suatu modul atau acuan dalam menyusun modul. 3
BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM Untuk menjaga obyektivitas penilaian hasil kerja kerekayasaan pejabat fungsional perekayasa diperlukan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa yang professional. Kesamaan pola pikir dan pola tindak seluruh anggota tim penilai agar hasil penilaian sesuai ketentuan dan tidak merugikan pemangku Jabatan fungsional perekayasa sangat diperlukan. Dan akhirnya, keberhasilan penilaian sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia tim penilai angka kredit. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia tim penilai angka kredit yang profesional adalah melalui diklat penilaian angka kredit jabatan fungsional perekayasa. Kegiatan ini menjamin peserta memperoleh sertifikat sebagai tim penilai angka kredit jabatan fungsional perekayasa yang dikeluarkan oleh Instansi Pembina. Kurikulum dan Metode diklat dalam hal ini menjadi salah satu komponen utama diklat yang sangat menentukan kualitas hasil diklat. Selanjutnya, penyusunan Kurikulum dan Metode Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dilakukan sesuai dengan tahap dan kaidah penyusunan kurikulum. 1. Judul Kredit C. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penilaian Angka 2. Filosofi Peserta Diklat Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini diselenggarakan dengan memperhatikan: a. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama diklat peserta berhak untuk: Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kerekayasaan/penilaian kegiatan kerekayasaan. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat sejauh berada di dalam konteks diklat. 4
Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan. b. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk: Mendapatkan satu paket bahan belajar tentang system kerja dan mekanisme penilaian di bidang kerekayasaaan. Mendapatkan fasilitator yang professional, yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai mated diklat. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang kerekayasaan. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka c. Melakukan evaluasi dan dievaluasi. 3. Tujuan Diklat ini penting untuk dilaksanakan bertujuan agar: a. Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa mempunyai pola pikir dan pola tindak yang seragam dalam melaksanakan penilaian prestasi kerja pejabat fungsional perekayasa. b. Penilai Angka Kredit mengedepankan profesionalisme dan obyektivitas dalam menilai hasil prestasi kerja perekayasa. c. Penilai memiliki kemampuan yang tegas, cermat, teliti dan bijak dalam melakukan penilaian agar karier perekayasa tidak terhambat. d. Koordinasi antar tim penilai dan institusi yang terkait meningkat agar diperoleh pemahaman dan persepsi yang sama dalam mengimplementasikan peraturan tentang jabatan fungsional perekayasa. e. Kompetensi penilai meningkat secara berkesinambungan. 4. Kompetensi 5
kompetensi yang harus dicapai melalui diktat sesuai dengan hasil Analisa Kebutuhan Pelatihan atau melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Peserta diktat mempunyai kompetensi dalam hal: a. Memahami Sistem Tata Kerja Kerekayasaan. b. Memahami mekanisme penilaian angka kredit jabatan fungsional perekayasa. c. Memeriksa dan menilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK. d. Memeriksa dokumen-dokumen DUPAK. e. Menyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada pejabat yang berwenang. 5. Struktur Susunan materi yang akan diberikan dalam proses diktat adalah dalam bentuk matriks yang terdiri dari materi diktat dan alokasi waktunya seperti tertulis di bawah ini: A. Kurikulum Sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan bagi yang telah atau akan menjadi Tim Penilai Pejabat Fungsional Perekayasa, disusun sebagai berikut: maka standar kurikulum KELOMPOK/ BOBOT MATA DIKLAT METODA DAN WAKTU WAWASAN Sistem Tata Kerja Ceramah dan diskusi (6 JP) 25% Kerekayasaan KEMAMPUAN Butir-butir kegiatan JFP Ceramah dan diskusi (8 JP) 50% Mekanisme Penilaian AK JFP Ceramah dan diskusi (4 JP) AKTUALISASI Simulasi Penilaian AK JFP Praktek (6 JP) 25% a. Wawasan ( bobot 25%) Struktur wawasan ini diarahkan pada peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta terhadap sistem tata kerja kerekayasaan dan peraturan -peraturannya. Mata diktat yang ada dalam struktur wawasan ini mencakup 25 % dari keseluruhan mata diklat yang mendukung materi Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. 6
b. Intl (bobot 50%) Struktur ini meliputi pemahaman terhadap butir-butir kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dan kemampuan peserta dalam memahami mekanisme penilaian terhadap kegiatan kerekayasaan yang tercantum dalam butir-butir kegiatan dan angka kredit bagi pejabat Fungsional Perekayasa. Mata diktat yang ada dalam struktur Intl dalam Kemampuan Penilaian Angka Kredit ini mencakup 50% dari keseluruhan mata Diktat yang mendukung mated Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. c. Aktualisasi (bobot 25%) Struktur ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta di bidang penilaian hasil kegiatan perekayasaan menjadi angka kredit melalui simulasi. Mata Diktat yang ada dalam struktur aktualisasi ini mencakup sebanyak 25 % dari keseluruhan mata Diktat yang mendukung materi Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. B. Silabi Wawasan ( bobot 25%) 1). Sistem Tata Kerja Kerekayasaan i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta Sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami organisasi fungsional, tugas dan peran, serta kegiatan serta sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan. 7
Inti - (bobot 50%) 2). Butir-butir kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang kegiatan kerekayasaan, peran dan tugas serta angka kreditnya dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tugas dan peran, kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dan angka kreditnya secara balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami tugas dan peran, kegiatan serta angka kredit dalam kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 3). Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, 8anya jawab, dan diskusi. i. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar. ii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat ini, diharapkan peserta mampu memahami tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 8
Aktualisasi (bobot 25%) 4). Simulasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diklat ini membekali peserta agar mampu menilai DUPAK dan menyiapkan PAK. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu melakukan penilaian DUPAK dan menyiapkan PAK dengan balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat ini peserta memahami dan mampu melaksanakan penilaian Angka Kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 6. Metode Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka pendekatan diklat yang paling sesuai dengan proses belajar mengajar adalah pendekatan andragogi. Dalam hal ini peserta diklat dipacu berpartisipasi secara aktif diantara peserta. Dalam persiapan pendekatan andragogi perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: a. Para peserta sebagai orang dewasa ingin' diperlakukan sebagai orang dewasa; b. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah; c. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber pembelajaran yang berorientasi pada masalah-masalah aktual yang dihadapi pesert balk sebagai staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya. 9
Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Diklat Perekayasa adalah sebagai berikut: a. Ceramah, yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan. Pendalaman materi, dimana peserta diberi latihan untuk sating bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif, berpikir, mengidentifikasi, membahas dan memecahkan masalah yang menjadi topik pembahasan, serta dapat mempresentasikan hasilnya di kelompoknya atau klas. Pemilihan dan penggunaan metode dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan pada diktat di dalam kelas antara lain yaitu: Ceramah singkat/presentasi Curah pendapat Diskusi Studi kasus Simulasi Role play Demonstrasi Permainan/game Latihan/exercise Coaching/fasilitasi/pembimbingan Praktik model Seminar/semiloka/lokakarya 7. Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada diktat di dalam kelas antara lain sebagai berikut: LCD, Komputer dan Software (perangkat lunak) Buku referensi Modul Panduan diklat (petunjuk diskusi/kasus/latihan/protap) Lembar balik 10
8. Alokasi waktu, Alokasi waktu yaitu jumlah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu materi serta proporsinya antara teori dengan penugasan/praktik. Alokasi waktu menggambarkan kegiatan diktat yakni: Teori sebesar 70% Praktik sebesar 30 % yang disesuaikan dengan bobot dari mated diktat tersebut. Dalam proses pembelajaran, aokasi waktu untuk teori sebanyak 70 % disampaikan dengan menggunakan metode yang lebih mengarah pada terciptanya peran serta aktif peserta, sementara dari fasilitator lebih banyak memberikan contoh dan kasus yang terjadi di lapangan. 9. Peserta Peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Pejabat Struktural atau pejabat Fungsional Perekayasa yang secara aktif mengelola dan atau melaksanakan kegiatan kerekayasaan, memiliki kemampuan untuk menilai prestasi kerja Perekayasa dan dapat aktif melakukan penilaian di instansinya balk di instansi pusat maupun di daerah. Calon peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa diusulkan oleh unit kerja/instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan/syarat yang berlaku kepada instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jumlah peserta ditentukan berdasarkan tujuan diktat. Apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek manajemen maka jumlah ideal peserta adalah sebanyakbanyak 30-40 orang, sedangkan apabila tujuan diklat lebih mengarah ke aspek teknis (praktis) maka jumlah ideal peserta sebaiknya tidak lebih dari 20 orang atau menggunakan proporsi 1 fasilitator memandu penuh maksimal 5-7 orang peserta. 11
BAB IV Garis -Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Judul Mata 2 Diktat Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Deskripsi Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi 3 singkat modul fungsional kerekayasaan, peran dan tugas Berta serta sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi I Tujuan Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan 4 Umum Berta sistem informasi dan sistem pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Sub Pokok Metoda Media Estimasi Daftar Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran waktu pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1 Memahami 1. Organisasi 1. Filosofi dasar, Ceramah, LCD/WB/FC 6 JP @ 45 Kep organisasi fungsional tujuan dan tanya jawab menit MenPAN fungsional, tugas metode 219 dan peran, serta pembentukan kegiatan serta organisasi sistem informasi fungsional dan sistem pelaporan kerekayasaan dalam kegiatan kerekayasaan 2. Bentuk Ceramah, LCD/WB/FC Juklak 267, organisasi tanya jawab 15 tahun fungsional 2009 2. Peran dan 1. Deskripsi Ceramah, LCD/WB/FC Juknis Ka. Tugas tugas/pekerjaan tanya jawab BPPT setiap peran 01/2009 3. Sistem 1. Jenis dan Ceramah, LCD/WB/FC informasi dan Format Sistem tanya jawab Pelaporan Informasi dan Pelaporan 12
kerekayasaan 2. tata kerja dan Ceramah, LCD/WB/FC tata cara tanya jawab pelaksanaan sistem informasi dan Pelaporan 13
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2 Mata Diktat Butir-butir kegiatan kerekayasaan JFP 3 Deskripsi Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang kegiatan singkat modul kerekayasaan, peran dan tugas serta angka kreditnya dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi 4 Tujuan : Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran tugas dan peran, kegiatan kerekayasaan dan angka kreditnya secara balk dan Umum benar No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Sub Pokok Metoda Media Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran Estim asi w aktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: i 1 Memahami tugas 1. Kegiatan 1. Dasar, tujuan, Ceramah, LCD/WB/FC 8 JP @ Kep dan peran, kegiatan kerekayasaaan jenjang tanya jawab 45 MenPA serta angka kredit jabatan dan menit N 219 dalam kegiatan pangkat kerekayasaan perekayasa 2. Rumpun Ceramah, LCD/WB/FC Juklak jabatan dan tanya jawab 267, 15 kedudukan tahun jabatan 2009 fungsional 2. Angka Kredit 1. Lingkup Ceramah, LCD/WB/FC Juknis JFP kegiatan, tanyajawab Ka. unsur dan sub BPPT unsur 01/200 kegiatan 9 perekayasa dan angka kreditnya 14
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. Judul Diktat: 2. Judul Mata Diktat: 3. Deskripsi singkat modul: 4. Tujuan pembelajaran Umum: DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Penilaian AK JFP Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar N 0 Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajar an Estim asi waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu: 1. Memahami tata kerja dan tata cara penilaian angka Tata Kerja Penilaian Tim Penilai, Tim Teknis, Pejabat Ceramah, tanya jawab LCD/WB/FC 4 JP @ 45 menit Kep MenPAN 219 kredit kegiatan Penetap AK kerekayasaan 2 Mekanisme Juklak 267,15 penilaian & tahun 2009 penetapan AK Juknis Ka. BPPT 01/2009 2 Tata Cara 1 Pengertian Ceramah, LCD/WB/FC Penilaian Angka Kredit, tanyajawab DUPAK dan PAK 2 Proses DUPAK & PAK 3 Persyaratan penilaian 4 Penilaian inpassing Etika Norma-norma Ceramah, LCD/WB/FC Penilaian penilaian tanya jawab 15
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat: DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2 Mata Diklat: Simulasi penyusunan DUPAK dan PAK 3 Deskripsi Mata diktat ni membekali peserta agar mampu menilai DUPAK dan menetapkan AK singkat modul: 4 Tujuan Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu melakukan penilaian pembelajaran DUPAK dan menetapkan AK dengan balk dan benar. Umum: No Tujuan Pembelajaran Khusus hus Pokok Sub Pokok Metoda Media Estimasi Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, peserta mampu: Melaksanakan 1. Simulasi Formulir Simulasi Formulir 6 JP @ 45 Peraturan Bersama penilaian Angka penilaian DUPAK praktek DUPAK dan menit Ka. BPPT dan KA. Kredit kegiatan DUPAK penilaian PAK. LCD BKN Nomor Jabatan Fungsional Angka Kredit dan komputer 267/Kp/BPPTNIII/2009 Perakayasa JFP dan Nomor 15 tahun 2009 2. Simulasi Formulir PAK Juknis No. Penetapan 01 /Kp/l/2009 AK 16
BAB V PENUTUP Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dart Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini sangat diperlukan. Selain itu, Kurikulum dan GBPP tersebut merupakan acuan untuk penyusunan modul dan mata ajar diktat angka kreditjabatan fungsional perekayasa., Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia maka perubahan dan perbaikan secara berkala terhadap Kurikulum dan Metode Diktat di atas jika dipandang perlu akan dilakukan untuk penyempurnaannya. Segala sesuatu yang belum diatur dalam buku ini akan diatur kemudian oleh penyelenggara saat diktat berlangsung sesuai kebutuhan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 21" Juni 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN A. ISKANDAR. 17
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAMPIRAN I PERATU RAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah melalui diklat. Dalam rangka menjaga mutu diklat maka lembaga atau unit pelaksana diktat, atau dalam hal ini Pusbindiklat perlu memfasilitasi pelaksanaan dan pengendalian mutu diktat. Diklat yang terakreditasi akan menjamin peserta memperoleh sertifikat yang diperlukan yang dikeluarkan oleh institusi berwewenang dan sesuai dengan suatu standar kompetensi tertentu. Salah satu komponen utama dari suatu diktat yang harus diakreditasi adalah kurikulum. Penyusunan kurikulum yang didasari pada kaidah baku penyusunan kurikulum akan mempengaruhi kualitas penyelenggaraan dan hasil dari suatu diktat. Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dari diktat Jabatan Fungsional Perekayasa, maka kurikulum yang berorientasi pada proses pembelajaran pada diklat Jabatan fungsional perekayasa yang pernah diterbitkan oleh Pusbindiklat BPPT perlu dilakukan penyempurnaan dan pemutakhiran.. 2. Tujuan Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan dengan tujuan untuk memandu fasilitator dalam menyusun dan menghasilkan modul atau materi ajar yang berkualitas pada Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa. 3. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka disusun sasaran yang ingin dicapai yaitu: a. Tersusunnya modul dan materi ajar Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai ketentuan sebagaimana tertulis pada buku ini, 1
b. Tercapainya kompetensi peserta Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai standar yang dibutuhkan, c. Tersedianya Pejabat Fungsional Perekayasa yang kompeten. 4. Lingkup Bahasan Buku ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut : 1. Pendahuluan 11. Pengertian Umum III. Kurikulum IV. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) V. Penutup 5. Manfaat Keberadaan Kurikulum dan Metode Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa ini memberikan manfaat yaitu: a. Bagi penyelenggara diktat, buku ini dapat menjadi dasar untuk alat kontrol kualitas dalam rangka pengembangan kurikulum diktat secara benar, mudah, praktis dan berkelanjutan. b. Bagi fasilitator/ pelatih, buku ini menjadi acuan yang baku dalam memfasilitasi proses pembelajaran dan penyusunan modul sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan diktat. c. Bagi peserta diklat secara langsung/tidak langsung mendapat jaminan mengikuti diktat yang terencana dengan balk untuk mencapai standar kompetensi tertentu. 2
BAB 11 PENGERTIAN UMUM 1. Kurikulum berorientasi pembelajaran Kurikulum diktat berorientasi pembelajaran adalah kegiatan diktat yang ditata dalam bentuk proses pembelajaran dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pembelajaran berkaitan dengan pencapaian tujuan diktat, sehingga setelah mengikuti diktat peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. 2. Kompetensi Potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui diktat. Tampilan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tersebut dapat dilihat dan diukur. 3. Kurikulum Kurikulum adalah susunan rinci mata ajar diktat dalam kelompok proporsi bobot/waktu antara wawasan, inti, dan aktualisasi serta jumlah keseluruhan jam pelajaran yang dibutuhkan. 4. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GBPP adalah uraian dart setiap materi pembelajaran meliputi judul materi pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan, tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan, metode, media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. GBPP ini menjadi kerangka suatu modul atau acuan dalam menyusun modul. 3
BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM Untuk menghasilkan produk inovatif yang dilakukan berdasarkan pada system tata kerja kerekayasaan yang balk dan benar maka diperlukan pejabat fungsional perekayasa yang professional. Seluruh perekayasa diarahkan untuk memiliki kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam kegiatan kerekayasaan sesuai dengan ketentuan yang ada pads Jabatan fungsional perekayasa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia perekayasa yang profesional adalah melalui diktat jabatan fungsional perekayasa. Diktat wajib ini menjamin peserta untuk memperoleh sertifikat dan Iayak diangkat sebagai pejabat fungsional perekayasa oleh kepala Instansi Pembina atau pejabat berwenang di instansi pemerintah terkait. Salah satu komponen utama diktat adalah tersedianya kurikulum diktat, karena kurikulum diktat akan sangat menentukan kualitas hasil diktat. Selanjutnya, penyusunan kurikulum diktat Jabatan fungsional perekayasa dilakukan sesuai dengan tahap dan kaidah penyusunan kurikulum. 1. Judul Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa. 2. Filosofi Diktat Peserta diktat Jabatan fungsional perekayasa ini diselenggarakan dengan memperhatikan: a. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama diktat peserta berhak untuk: Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kerekayasaan/ penilaian kegiatan kerekayasaan. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks diktat. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan. b. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk: 4
Mendapatkan satu paket bahan belajar tentang system kerja dan mekanisme di bidang kerekayasaaan. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan batik, dan menguasai mated diklat. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, balk secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing -masing tentang kerekayasaan. Melakukan refleksi dan memberikan umpan batik secara terbuka c. Melakukan evaluasi dan dievaluasi. 3. Tujuan diktat Diktat ini penting untuk dilaksanakan dengan tujuan agar: a. Perekayasa mempunyai pola pikir dan pola tindak yang seragam dalam melaksanakan system tata kerja kerekayasaan. b. Perekayasa mengedepankan inovasi dan profesionalisme dalam kegiatan kerekayasaan. c. Perekayasa bekerja dalam tim dengan pemahaman dan persepsi yang sama dalam mengimplementasikan ketentuan dalam jabatan fungsional perekayasa. Kompetensi perekayasa meningkat secara berkesinambungan. 4. Kompetensi kompetensi yang harus dicapai melalui diktat sesuai dengan hasil TNA atau melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Peserta diklat mempunyai kompetensi dalam hal: a. Memahami tupoksi dan karir Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar,. b. Memahami memahami dan menerapkan pengetahuan tentang inovasi teknologi secara balk dan benar, c. Memahami Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar, d. Memahami cara penyusunan program manual sesuai kaidah dan aturan yang telah ditetapkan secara balk dan benar. 5
e. Memahami sistem informasi, pelaporan dan teknik membuatnya di dalam sistem tata kerja Kerekayasaan secara balk dan benar, f. Memahami butir-butir kegiatan kerekayasaan dan angka kreditnya secara balk dan benar, 5. Struktur Susun materi yang akan diberikan dalam proses diktat dalam bentuk matriks yang terdiri dart materi dan alokasi waktu. A. Kurikulum Perekayasa, Sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan bagi pejabat Fungsional maka standar kurikulum disusun sebagai berikut: a. Wawasan (15 %) Struktur wawasan ini diarahkan pada peningkatan pemahaman peserta dalam maksud dan tujuan diklat, ruang Iingkup pembinaan karir perekayasa, dan inovasi teknologi. Mata diklat yang ada dalam struktur wawasan ini mencakup 15 % dart keseluruhan mata diklat yang mendukung materi diklat perekayasaan. 2. I nti (85 %) Struktur ini meliputi pemahaman dan kemampuan bekerja dalam sistem tata kerja kerekayasaan, pemahaman dan kemampuan menyusun rencana kerja yang tertuang pada Program Manual Kerekayasaan, kemudian pemahaman pada kemampuan menyusun laporan-laporan kerekayasaan pada tahap awal, pelaksanaan dan akhir serta pemahaman pada butir-butir kegiatan angka kredit serta mekanisme penyusunan dupak. Mata diklat yang ada dalam struktur ini mencakup 85% dart keseluruhan mata diklat yang mendukung materi diklat perekayasaan. No. Mata Diktat JP WAWASAN (15%) 1. Pembinaan Karir JFP 4 6
2. Inovasi Teknologi 4 INTI (85%) 3. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan 4 4. Program Manual 4 5. Penyusunan Sistem Informasi dan pelaporan 8 6. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya 8 Jumlah: 32 1. Silabi a. Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Perekayasa Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/712008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT /I/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/I/2009 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. secara balk dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. b. Inovasi Teknologi Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar. - Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan. c. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan - Deskripsi singkat s
Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. - Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar. - Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami organisasi fungsional, tugas dan peran, serta kegiatan serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan. d. Program Manual - Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya).dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya) secara balk dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya). e. Sistem Informasi dan Pelaporan 9
Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. - Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan secara baik dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dalam kegiatan kerekayasaan. f. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya - Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK ( Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit) dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK ( Penetapan Angka Kredit) secara baik dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus 10
Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit). 6. Metode Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program diklat Jabatan Fungsional Perekayasa, maka pendekatan diklat yang paling sesuai dengan proses belajar mengajar adalah pendekatan andragogi. Dalam hal ini peserta diklat dipacu berpartisipasi secara aktif diantara peserta. Dalam persiapan pendekatan andragogi perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: a. Para peserta sebagai orang dewasa ingin diperlakukan sebagai orang dewasa; b. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah; c. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber pembelajaran yang berorientasi pada masalah-masalah aktual yang dihadapi pesert baik sebagai staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya. Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Diklat Perekayasa adalah sebagai berikut: a. Ceramah, yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan. b. Pendalaman materi, dimana peserta diberi latihan untuk saling bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif, berpikir, mengidentifikasi, membahas dan memecahkan masalah yang menjadi topik pembahasan, serta dapat mempresentasikan hasilnya di kelompoknya atau klas. 11
Pemilihan dan penggunaan metode dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan pada diklat di dalam kelas antara lain yaitu: Ceramah singkat/presentasi Curah pendapat Diskusi Studi kasus Simulasi Role play Demonstrasi Permainan/game Latihan/exercise Coaching/fasilitasi/pembimbingan Praktik model Seminar/semiloka/lokakarya 7. Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada diklat di dalam kelas antara lain sebagai berikut: LCD, Komputer dan Software (perangkat lunak) Buku referensi Modul Panduan diklat (petunjuk diskusi/kasus/latihan/protap) Lembar balik 8. Alokasi waktu, Alokasi waktu yaitu jumlah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu materi serta proporsinya antara teori dengan penugasan/praktik. Alokasi waktu menggambarkan kegiatan diklat yakni: Teori sebesar 70% Praktik sebesar 30 % yang disesuaikan dengan bobot dari materi diklat tersebut. Dalam proses pembelajaran, alokasi waktu untuk teori sebanyak 70 % disampaikan dengan menggunakan metode yang lebih mengarah pada terciptanya peran serta aktif 12
peserta, sementara dari fasilitator lebih banyak memberikan contoh dan kasus yang terjadi di lapangan. 9. Peserta Peserta diktat Jabatan Fungsional Perekayasa adalah calon atau pejabat fungsional Perekayasa yang secara aktif melaksanakan kegiatan kerekayasaan balk di instansi pusat maupun di daerah. Calon peserta diktat Jabatan Fungsional Perekayasa diusulkan oleh unit kerja/instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku ke instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jumlah peserta ditentukan berdasarkan tujuan diktat. Apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek manajemen maka jumlah ideal peserta adalah sebanyak-banyak 30-40 orang, sedangkan apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek teknis (praktis) maka jumlah ideal peserta sebaiknya tidak lebih dari 15 orang atau menggunakan proporsi I fasilitator memandu penuh maksimal 5 orang peserta. 13
BAB IV Garis -Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. JUDUL DIKLAT DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2. MATA DIKLAT Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Perekayasa 3. DESKRIPSI Pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam SINGKAT jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri MODUL Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M. PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, 4. TUJUAN Mampu menjelaskan tentang sistem dan administrasi pembinaan karir PEMBELAJARA dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri N UMUM Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M. PAN/7/2008, Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Badan Kepegawaian Negara Nomor 267/M/PB/VII/2009 dan nomor 15 TAHUN 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. secara balk dan benar. N 0 Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajara n Estimas i waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1. mampu 1 Karir PNS I Pengertian, Ceramah, LCD/WB/F 4 JP @ Kep memahami sistem Karir PNS, tanya c 45 menit MenPAN dan administrasi Jabatan PNS, jawab 219/200 pembinaan karir 8 dalam jabatan fungsional perekayasa 2 Tujuan dan Manfaat Jabatan fungsional 2 Jabatan 1 Definisi, Ceramah, LCDNVB/F Juklak fungsional Lingkup Kerja, tanya c 267/200 Perekayas Jenjang jawab 9, 15 a Jabatan dan tahun tunjangan 2009 3 Pembinaa 1 Pengangkatan Ceramah, LCDNVB/F Juknis n Karir pertama, tanya c Ka. JFP Kenaikan jawab BPPT Jabatan, 01/2009 kenaikan 14
pangkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian 2 Usia pensiun Ceramah, LCDM/B/F tanya c jawab 3 Pola karir JFP Ceramah, LCDM/B/F dalam OFK tanya c jawab 4 Penilaian Ceramah, LCDM/B/F prestasi kerja tanya c melalui angka jawab kredit 15
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 JUDUL DIKLAT FUNGSIONAL PEREKAYASA DIKLAT 2. MATA : Inovasi Teknologi DIKLAT 3. DESKRIPS : Pemahaman tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, I SINGKAT manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam MODUL kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. 4. TUJUAN : Mampu menjelaskan tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, PEMBELA manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam JARAN kegiatan kerekayasaan secara baik dan benar. UMUM No Tujuan Pokok Sub Pokok Metoda Media Estima Daftar Pembelajar Bahasan Bahasan Pengajaran pengajar Si pustaka an Khusus an waktu Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1 mampu 1 Pendahuluan 1 Persepsi, filsafat Ceramah, LCD/WB/F 6 JP 1 Konsep memahami teknologi tanya jawab C Teknologi pengertian @ 45 inovasi menit Purwasasmi teknologi to M, 1996, ITB Bdg 2 memahami 1 Pengembang 1 Proses Ceramah, LCD/WB/F 2 Introduction pengembanga an iptek pencitraan,tekn tanya jawab C To Industrial n iptek ologi, proses & System produksi, dan pasar 3 memahami 3 Manajemen 1 HOTI, tahapan Ceramah, LCD/WB/F manajemen Teknologi litbang produk, tanya jawab C teknologi pendanaan, litbang orientasi pasar Memahami 1 Intepretasi inov, Ceramah, LCD/WB/F inovasi komersialisasi, tanya jawab C teknologi - 4 pilar inovasi, daya saing kebijakan inov, dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan 16
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Judul 1. Diklat DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2. Mata Diklat Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Deskripsi singkat 3. modul pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan pembelajar 4. an Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara baik dan benar. No Tujuan Pembelajar an Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajar an Estima si waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu: memahami 1 Organisasi 1 Filosofi dasar, organisasi fungsional tujuan dan fungsional, metode tugas dan pembentukan peran, serta organisasi kegiatan serta fungsional sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan Ceramah, tanya jawab LCD/WB/F C 6 JP @ 45 menit Kep MenPAN 219 2 Bentuk organisasi fungsional 2 Peran dan Tugas 1 Deskripsi tugas/pekerja an setiap peran Ceramah, tanya jawab Ceramah, tanya jawab LCD/WB/F C LCD/WB/F C Juklak 267, 15 tahun 2009 Juknis Ka. BPPT 01/2009 17