Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT. ICO ASIA PASIFIK INDONESIA. Nama : Ratna Juwita NPM : Pembimbing : Dr.

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA. : Rezha Riski Ria NPM : Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. kualitas tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Praktik Kerja

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN SMA SUMBANGSIH. Nama : Tri Astuti NPM : Kelas : 3EB17

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Untuk menjawab tuntutan

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIRJEN PAS EDI WAHYUDI /

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

b. PPh 21 seminggu = PPh 21 sebulan dibagi empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Surat Keterangan Penelitian

AGENDA. PPh Pasal 26

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. 1. Bagian-bagian dalam proses perhitungan pajak penghasilan PPh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada kas negara.adapun beberapa

Dosen: Adhi Prakosa, M. Sc

Makalah Perpajakan. Perhitungan PPh 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus. Untuk menjawab

PROSEDUR, PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT. BANI RADIKSA

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014

PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. Mangasi Sinurat, SE, M.

Nama : Siti Rismaini NPM : Kelas : 3 DA 03

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

ANALISIS PERENCANAAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PERUSAHAAN DI KOTA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah

NAMA : PRABU DHARMAWAN ARIF NPM : PEMBIMBING : Dr. DIONYSIA KOWANDA, SE.,MMSI

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian berbagai definisi

ANALISIS PERBEDAAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK PPh21 BERDASARKAN GENDER, USIA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Pertemuan 3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + P)

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pasal 21 Pada PT. XYZ. : Dedi Sudjana NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti SE., MM.

I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 pegawai tidak tetap adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak, diantaranya pengertian pajak menurut Santoso (1991)

: Yoseph Reinhard. : D3 Akuntansi Komputer

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa. Pendapatan dari penerimaan pajak yang

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak

Pertemuan 2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + B)

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara. langsung, untuk memeliahara negara secara umum.

Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TARIF DAN PENERAPANNYA

Peraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH SATU

BAGIAN PERTAMA: PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21. I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

BAB I PENDAHULUAN. dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

PPH 21 Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

M. TAHIR MATTATA STIE-YPUP

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. sektor perpajakan merupakan salah satu atau sebagian besar sumber penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26

Kasus : A. Pegawai Tetap

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom. M,Ak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan melalui iuran wajib dari warga negaranya yang disebut pajak.

Pajak Penghasilan Pasal 21/26

Judul : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada CV. X Nama : Ida Ayu Mirah Sunari NIM :

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak

BAB II LANDASAN TEORI

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

ABSTRAK. Kata Kunci : Tata Cara Perhitungan, Pemotongan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Gaji Karyawan Tetap dengan Penghasilan Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 31/PJ/2012

BAB I PENDAHULUAN. Dokter merupakan seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

I. KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (KUP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

Transkripsi:

Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT. ICO ASIA PASIFIK INDONESIA Nama : Ratna Juwita NPM : 44209415 Pembimbing : Dr. Prihantoro

LATAR BELAKANG Pajak merupakan salah satu usaha yang yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum. Undang-undang pajak penghasilan di Indonesia menganut sistem self-assessment yaitu, masyarakat Indonesia atau wajib pajak dapat menentukan sendiri jumlah pajak yang terhutang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan di Indonesia. Sistem ini memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak, untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang dengan tujuan menumbuhkan kesadaran serta menanamkan pengertian kepada masyarakat bahwa pajak bukan hanya kewajiban semata melainkan juga sebagai hak masyarakat untuk ikut berperan dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Untuk mengetahui prosedur perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia. Manfaat Melalui Laporan Kerja Praktik dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia.

BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK Dari awal yang sederhana di Indonesia ICO ASIA PASIFIK sekarang memiliki basis permanen di 5 negara S.E. Asia dengan kantor pusat yang terletak di Singapura. Semua negara lain di kawasan itu dapat dengan mudah dilayani dari salah satu basis-basis yang didirikan. Dalam refleksi dari kualitas pelayanan yang diberikan ICO ASIA PASIFIK adalah perusahaan inspeksi yang ditunjuk tubular untuk perusahaan Mobil Teknis eksplorasi Mobil Oil dan Pusat Teknis Memproduksi Dallas, untuk wilayah S.E. Asia. Selain itu, ICO ASIA PASIFIK saat ini perusahaan inspeksi yang ditunjuk untuk banyak perusahaan jasa ladang minyak besar di seluruh wilayah. Pada 31 Desember 2004 berhenti beroprasi dibawah bendera agen namun kini telah berhasil membangun dan memperluas bisnis di Indonesia dan sekarang beroperasi sendiri dengan nama PT. ICO ASIA PASIFIK Indonesia.

BAB III METODE PRAKTEK Metode Yang Digunakan dalam Kerja Praktek Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: Studi Perpustakaan (Library Study) Sebagai bahan untuk melengkapi pembahasan terhadap masalah yang di bahas, studi ini dimaksudkan untuk memperoleh data dari buku-buku dan sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan prosedur perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21. Studi Lapangan (Field Study) Pengumpulan data dengan cara terjun langsung dengan melakukan kegiatan kerja praktik pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia. Selama program kerja praktik berlangsung, pekerja praktik bukan menjadi beban di tempat kerja praktik tersebut, namun ikut membantu kegiatan yang ada di kantor tersebut dengan ikut membantu melakukan perhitungan PPh pasal 21. Keterbatasan sarana prasarana bukan menjadi kendala, tetapi justru menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pekerja praktik. Wawancara Melakukan tanya jawab secara langsung mengenai bagian-bagian yang berhubungan dengan prosedur perhitungan pajak penhasilan (PPh) Pasal 21. Selain itu bersosialisasi dengan karyawan setempat, hal ini dianjurkan karena sangat penting agar menambah wawasan, mempertajam pola pikir dan membentuk perilaku pada lingkungan kerja praktek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi Prosedur Prosedur adalah suatu urutan atau langkah - langkah, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu departemen atau lebih. Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang berupa gaji, upah, honorarium,tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan seperti yang dinyatakan dalam pasal 21 UU pajak penghasilan.

Fungsi Pajak 1. Fungsi Penerimaan (Budgetair) Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.contoh: Dimasukannnya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam Negeri. 2. Fungsi Mengatur ( Regulerend ) Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan-kebijakan dibidang sosial dan ekonomi.contoh: Dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras dan terhadap barang mewah pula, sehingga penggunaannya dapat ditekan dan dibatas.

Subjek Pajak dan Objek Pajak 1.) Subjek Pajak Subjek pajak adalah pihak yang menjadi sasaran undang - undang untuk membayar pajak atau memikul beban pajak baik pribadi atau badan, subjek pajak tersebut dikenakan pajak apabila telah menerima penghasilan. 2.) Objek Pajak Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai pensiun secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, upah, honorarium, (termasuk honorarium anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas), uang lembur. Uang tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan, tunjangan transport, tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, tunjangan pendidikan anak, beasiswa, premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja,dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun.

TARIF PENGHASILAN KENA PAJAK

TARIF PEMUNGUTAN PAJAK PPh Pasal 21 = Penghasilan Kena Pajak x Persen Tarif Pasal 17 UU PPh

Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Orang Pribadi untuk Karyawan Tetap Tuan Nurdin bekerja ssebagai karyawan tetap memperoleh gaji sebulan Rp.2.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 20.000 sebulan, setatus Tuan Nurdin menikah belum mempunyai anak.perhitungan atas PPh pasal 21 Tuan Nurdin adalah sebagai berikut : Gaji Pokok Rp. 2.500.000,- Pengurang : Biaya Jabatan 5% x Rp. 2.500.000,- = Rp. 125.000,- Iuran Pensiun/bulan = Rp. 20.000,- + Jumlah pengurang (Rp. 145.000,-) Penghasilan netto sebulan Rp. 2.355.000,- Penghasilan netto setahun 12 x Rp. 2.355.000,- = Rp. 28.260.000,- PTKP (K/0) Wajib Pajak = Rp. 15.840.000,- Status kawin = Rp. 1.320.000,- + Jumlah PTKP (Rp. 17.160.000,-) Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 11.100.000,- PPh pasal 21 yang terutang untuk setahun adalah : 5 % x Rp. 11.100.000,- = Rp. 555.000,- PPh pasal 21 yang terutang untuk sebulan adalah : Rp. 555.000,- : 12 = Rp. 46.250,-

Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia

Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia

Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia

KESIMPULAN BAB V PENUTUP Dalam pelaksanaan Prosedur perhitungan PPh Pasal 21, PT. ICO Asia Pasifik Indonesia telah melakukan prosedurnya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, dimana perhitungan tersebut tidak tejadi kesalahan sehingga proses perpajakan menjadi lancar. SARAN Dalam pelaksanaan Prosedur perhitungan PPh Pasal 21, PT. ICO Asia Pasifik Indonesia sudah melakukan dengan baik dan harus dipertahankan hal ini untuk menghindari sanksisanksi pajak yang akan menambah beban karyawan maupun perusahaan