Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UPIK MEI ANGGRAINI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

SKRIPSI PENGARUH EDUKASI DUA LINTAS TERHADAP JUMLAH, JENIS, DAN JADWAL MAKAN PENDERITA DM TIPE 2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

EFFECT OF USE OF DIET DIARY TO BLOOD GLUCOSE LEVEL OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS (DM) TYPE 2 AT BERBAH HEALTH CENTER DISTRICT OF SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Journal of Health Education

SUCI ARSITA SARI. R

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK BERHENTI MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP PGRI KASIHAN BANTUL

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

PENGARUH PUASA SUNNAH SENIN KAMIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BERBAH, SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

EFEKTIVITAS MODEL CARING TERHADAP KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG TESIS

Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, kepatuhan, home care service

BAB I LATAR BELAKANG

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN. Karya Tulis Ilmiah

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP TINGKAT MOTIVASI MENOLONG KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA POLISI KOTA YOYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3%

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS TESIS

PENGARUH KOMBINASI PENGATURAN POLA DIIT RENDAH GULA DAN SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE II

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI. Sripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KEJANG DEMAM ANAK TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

KARYA TULIS ILMIAH. EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI TERHADAP TINGKAT STRES (Kecemasan) DAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Transkripsi:

PENGARUH PROGRAM EDUKASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN TERTULIS TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DAN KUALITAS HIDUP PADA WARGA PADUKUHAN KASIHAN Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UPIK MEI ANGGRAINI 20120320177 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

PERNYATAAN Dengan ini selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Nama : Upik Mei Anggraini NIM : 20120320177 Judul : Pengaruh Program Edukasi dengan Media Audio Visual dan Tertulis terhadap Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus dan Kualitas Hidup pada Warga Padukuhan Kasihan. Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author. Demikian Harap Maklum. Yogyakarta, Agustus 2016 Pembimbing, Mahasiswa Yanuar Primanda, S. Kep., Ns., MNS., HNC. NIK: 19850103201110173177 Upik Mei Anggraini NIM: 20120320177 * Coret yang tidak perlu ii

Pengaruh Program Edukasi dengan Media Audio Visual dan Tertulis terhadap Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus dan Kualitas Hidup pada Warga Padukuhan Kasihan Upik Mei Anggraini 1, Yanuar Primanda 2 Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2016 Email: upikmeia@gmail.com Email: Andromeda_prim@yahoo.com INTISARI Diabetes melitus merupakan penyebab kematian terbesar ke-4 di dunia. Peningkatan jumlah penderita DM mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang dapat dicegah dengan perilaku pencegahan DM yang baik sebagai usaha promosi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program edukasi dengan media audio visual dan tertulis terhadap perilaku pencegahan diabetes melitus dan kualitas hidup pada warga Padukuhan Kasihan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan jumlah sampel sebanyak 54 responden menggunakan teknik purposive sampling, 27 responden kelompok kontrol diberikan leaflet dan 27 responden kelompok eksperimen diberikan video. Masing-masing kelompok mendapatkan pretest dan posttest dengan diberikan kuesioner perilaku pencegahan DM dan kuesioner WHOQOL- BREF. Data dianalisis menggunakan uji statistik Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan usia responden rata-rata berusia 31 tahun pada kelompok kontrol dan 35 tahun pada kelompok eksperimen. Baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen mengalami peningkatan perilaku pencegahan DM (masing-masing p value = 0,000) dan kualitas hidup (masingmasing p value = 0,000) setelah dilakukan intervensi. Tidak terdapat perbedaan perilaku pencegahan DM dan kualitas hidup antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan intervensi. Video dan leaflet merupakan media yang sama-sama efektif untuk meningkatkan perilaku pencegahan DM dan kualitas hidup warga. Perawat dapat menggunakan video maupun leaflet untuk memberikan edukasi sebagai usaha untuk meningkatkan perilaku pencegahan DM guna mengoptimalkan kualitas hidup. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media edukasi lainnya dalam meningkatkan perilaku pencegahan DM. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Media Audio Visual, Perilaku, Kualitas Hidup. iii

The Effect of Educational Programs with Audio Visual and Written Media on Diabetes Mellitus Prevention Behavior and Quality of Life of the People in Padukuhan Kasihan Upik Mei Anggraini 1, Yanuar Primanda 2 Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2016 Email: upikmeia@gmail.com Email: Andromeda_prim@yahoo.com ABSTRACT Diabetes mellitus is the 4th largest cause of death in the world. The increasing number of patients with DM resulting in decreased quality of life that can be prevented with good DM prevention behavior as a health promotion efforts. The purpose of this research was to examine the effect of educational programs with audio-visual and written media on diabetes mellitus prevention behavior and quality of life of the people in Padukuhan Kasihan. The research design was quasi experimental with a total sample of 54 respondents who was selected by using purposive sampling technique. Twenty seven respondents enrolled in control group received educational profram a leaflet and twenty seven respondents enrolled in experimental group received educational program using video. Data were collected by using DM prevention behavior questionnaire and Indonesia version WHOQOL-BREF questionnaire. Data were analyzed using Independent T-Test and Paired T-Test. The results showed that the average age of respondents was 30 years in the control group and 34 years in the experimental group. Both the control group and the experimental group increased DM preventive behavior (p value = 0.000 respectively) and quality of life (p value = 0.000 respectively) after conducted intervention. There was no significant difference in DM prevention behavior and quality of life between the control group and the experimental group after the intervention. Video and leaflets are education media that equally effective to improve DM prevention behavior and quality of life of healthy people. Nurses can use the video and leaflets to provide education to improve DM prevention behaviors in order to optimize the quality of life. Researchers can develop more atractive educational media to improve DM prevention behaviors. Keywords: Diabetes Mellitus, Audio Visual Media, Behavior, Quality of Life. 1 Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta 2 Lecturer at Medical Surgical Nursing, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta iv

PENDAHULUAN Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan kesehatan yang merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007) 1. Diabetes melitus telah menjadi penyebab kematian terbesar ke-4 di dunia. Di tahun 2012 sudah ada 4,8 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes. Tiap 10 detik ada 1 orang yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan diabetes melitus (Tandra, 2013) 2. Peningkatan jumlah penderita DM yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup dapat dicegah dengan perilaku pencegahan DM yang baik sebagai usaha promosi kesehatan. Perilaku seseorang sangat berpengaruh dalam pencegahan penyakit DM. PERKENI (2011) 3 menyampaikan bahwa pengelolaan DM terdiri atas lima pilar utama yaitu mencakup edukasi, terapi gizi, aktivitas fisik, monitor kadar glukosa darah dan intervensi farmakologis. Dari kelima pilar tersebut, edukasi memegang peranan utama yang akan menjadi dasar membangun pengetahuan (Setiawati, 2008) 4. Pencegahan DM melalui edukasi akan membentuk pemahaman, meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku seseorang dalam mengelola faktor risiko diabetes, serta mencegah meningkatnya angka kejadian DM. 1

2 Peningkatan pengetahuan visual dan tertulis terhadap membuat pencegahan diabetes jauh lebih efektif dan efisien (Putro & Suprihatin, 2012) 5. perilaku pencegahan diabetes melitus dan kualitas hidup pada warga Padukuhan Kasihan. Tingkat masyarakat pengetahuan mengenai BAHAN DAN CARA Metode penelitian yang pencegahan DM masih sangat minim. Salah satu strategi untuk digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan meningkatkan pengetahuan bentuk pretest-posttest with control seseorang yaitu dengan pemberian program edukasi dengan upaya untuk merubah perilaku kearah yang positif. Menurut Bastable (2006) 6 menggunakan alat yang berupa media audio visual dapat membantu tenaga kesehatan menyampaikan informasi secara kreatif dan jelas pada saat memberikan edukasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program edukasi dengan media audio group design. Pada penelitian ini, kelompok eksperimen mendapatkan edukasi dengan media audio visual, sedangkan kelompok kontrol diberikan edukasi dengan media leaflet. Sebelum dilakukan intervensi, pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan kesehetan untuk memastikan responden tidak mengalami DM dan tidak memiliki risiko DM lalu dilakukan pretest, kemudian dilanjutkan pemberian edukasi dengan audio visual maupun leaflet pada masing-masing

3 kelompok. Waktu yang digunakan selama 2 bulan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive kuesioner WHOQOL-BREF versi Indonesia. Analisis statistik yang digunakan meliputi distribusi sampling dengan jumlah sampel frekuensi untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 54 responden dengan kriteria usia 17-45 tahun, dan tidak menderita DM serta tidak memiliki faktor risiko DM. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti sudah melakukan ethical clearence dengan nomor etika penelitian 181/EP-FKIK- UMY/V/2016 di fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas demografi, uji Independent T-Test dan Paired T-Test digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. HASIL 1. Karakteristik Demografi Usia responden kelompok kontrol rata-rata (mean) sebesar 30,89 (SD= 8,02), usia termuda adalah 18 tahun dan usia tertua Muhammadiyah Yogyakarta adalah 44 tahun. Usia responden sehingga penelitian ini bisa dilaksanakan. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa video, leaflet, dan kuesioner yang kelompok eksperimen rata-rata (mean) sebesar 34,70 (SD= 7,86), usia termuda adalah 18 tahun dan tertua adalah 45 tahun (Tabel 1.) terdiri dari 3 bagian, yaitu kuesioner data demografi, kuesioner perilaku pencegahan diabetes melitus,

4 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Responden di Padukuhan Kasihan (N= 54) Variabel Mean SD Minimum-Maksimum Mode Usia Kelompok kontrol 30.89 Kelompok eksperimen 34.70 Sumber: Data Primer 2016 8.02 7.86 18-44 18-45 25.00 29.00 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden Penelitian di Padukuhan Kasihan (N=54) Karakteristik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 10 17 37 63 5 22 18.5 81.5 Total 27 100 27 100 Pernah diberikan Edukasi 1. Ya 2. Tidak 2 25 7.4 92.6 4 23 14.8 85.2 Total 27 100 27 100 Melakukan Pemeriksaan Gula Darah 1 Bulan Terakhir 1. Ya 2. Tidak 7 20 25.9 74.1 8 19 29.6 70.4 Total 27 100 27 100 Mengalami Tanda Gejala DM 1. Ya 2. Tidak 3 24 11,1 88,9 3 24 11,1 88,9 Total 27 100 27 100 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 2, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 17 orang pada kelompok kontrol dan 22 orang pada orang dan kelompok eksperimen 23 orang belum pernah mendapatkan edukasi terkait DM sebelumnya, hanya ada 7 orang pada kelompok kontrol kelompok eksperimen. dan 8 orang pada kelompok Kelompok kontrol sebanyak 25 eksperimen yang melakukan

5 pemeriksaan kadar gula darah dalam waktu 1 bulan terakhir. Responden pada kedua kelompok sebanyak 3 orang, 2. Perbedaan Perilaku pencegahan DM dan Kualitas Hidup Sebelum dan Setelah dilakukan Intervensi pada mengalami tanda gejala DM Masing-Masing Kelompok seperti kebiasaan sering buang air kecil, merasa sering haus dan merasa sering lapar tidak seperti biasanya, namun belum terdiagnosa DM dari tenaga kesehatan Puskesmas Kasihan 1. Kontrol dan Eksperimen a. Perbedaan perilaku pencegahan DM dan kualitas hidup sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol Tabel 3. Hasil Analisa Perbedaan Perilaku pencegahan DM dan Kualitas Hidup Sebelum dan Setelah Intervensi Kelompok Kontrol (N=54) Median (Min-Max) Mean P Perilaku Pre-test 26 (21-38) 27,74 0,000 Post-test 36 (28-46) 35,07 Kualitas Hidup Pre-test 88 (77-110) 90,48 0,000 Post-test 96 (85-111) 95,81 Sumber:Data Primer 2016 Tabel 3 dalam penelitian ini, menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perilaku pencegahan DM dan kualitas hidup yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. b. Perbedaan perilaku dan kualitas hidup sebelum dan setelah intervensi pada kelompok eksperimen

6 Tabel 4. Hasil Analisa Perbedaan Perilaku Pencegahan DM dan Kualitas Hidup Sebelum dan Setelah Intervensi Kelompok Eksperimen (N=54) Mean SD P Perilaku Pre-test 27,92 5,70 0,000 Post-test 37,03 4,23 Kualitas Hidup Pre-test 89,51 9,23 0,000 Post-test 97,67 5,89 Sumber: Data Primer 2016 Pada tabel 4 diatas, nilai signifikasi 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen terdapat perbedaan perilaku dan kualitas hidup yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. c. Perbedaan perilaku dan kualitas hidup antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah intervensi Tabel 5. Hasil Analisa Perbedaan Perilaku Pencegahan DM dan Kualitas Hidup antara Kelompok Kontrol dan Eksperimen Setelah Intervensi (N=54) Mean SD P Perilaku Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi Kualitas Hidup Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi Sumber: Data Primer 2016 35,07 37,04 95,81 97,67 4,79 4,23 7,46 5,89 0,340 0,135 Pada tabel 5 menunjukkan nilai signifikansi 0,340 (p>0,05) untuk perilaku yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan untuk perilaku antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah untuk kualitas hidup dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas hidup antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberikan intervesi. diberikan intervensi, sedangkan nilai signifikansi 0,135 (p>0,05)

7 PEMBAHASAN 1. Karakteristik Demografi a. Usia Distribusi frekuensi dan b. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan. presentasi karakteristik Sebanyak 17 orang (63%) responden ditemukan bahwa usia responden rata-rata berusia 30 tahun pada kelompok kontrol dan 34 tahun pada kelompok pada kelompok kontrol dan sebanyak 22 orang (81,5%) pada kelompok eksperimen. Tingginya jumlah responden tersebut sesuai dengan data eksperimen. Berdasarkan tingginya jumlah perempuan Depkes RI (2009) 7 usia responden dalam penelitian di Provinsi DIY (Kemenkes RI, 2015) 9. Tingginya jumlah ini termasuk kelompok usia perempuan disebabkan dewasa muda. Usia dewasa muda merupakan populasi penduduk dominan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta [BPS DIY], 2014) 8. karena angka harapan hidup perempuan yang relatif lebih tinggi dari pada laki-laki. Hal ini karena perempuan lebih ringan dalam hal pekerjaan, tidak memiliki risiko tinggi menderita DM dan tingkat stress yang rendah (BPS DIY, 2014) 8.

8 c. Pernah Mendapat Edukasi hendaknya memberikan Sebelumnya Responden dalam edukasi dan memfasilitasi sharing kepada masyarakat penelitian ini yang belum pernah diberikan edukasi terkait pengetahuan tentang pencegahan DM guna terkait DM sebelumnya mengoptimalkan kualitas sebanyak 25 orang (92,6%) pada kelompok kontrol dan 23 orang (85,2%) pada hidup dan mencegah terjadinya penyakit yang serupa yang dapat kelompok eksperimen. menurunkan kualitas hidup. Pemberian edukasi terhadap masyarakat merupakan salah satu peran dari puskesmas maupun tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, akan tetapi di wilayah Padukuhan Kasihan belum pernah diberikan edukasi secara terstruktur dari puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya. Puskesmas atau tenaga kesehatan d. Melakukan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Pemeriksaan kadar gula darah merupakan hal yang sangat minim dilakukan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang (74,1%) pada kelompok kontrol dan 19 orang (70,4%) pada kelompok eksperimen belum pernah melakukan pemeriksaan kadar gulah darah dalam waktu 1 bulan

9 terakhir. Pemeriksaan kadar gula darah perlu dilakukan sejak awal guna mengetahui apakah terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kadar gula darah atau tidak. Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit tertentu dalam masyarakat e. Mengalami Tanda Gejala Diabetes Melitus Tanda gejala DM yaitu, sering buang air kecil di malam hari, merasa sering haus dan sering lapar tidak seperti biasanya. Pada penelitian ini responden pada kedua kelompok yaitu dengan pemisahan kelompok kontrol dan berdasarkan gejala yang ada kelompok eksperimen untuk memisahkan yang sehat dan yang berisiko sakit, sehingga mereka yang sehat bisa diberikan pendidikan kesehatan terkait pencegahan penyakit DM dan dapat dilakukan penanganan lebih lanjut pada mereka yang berisiko sakit supaya tidak membahayakan dirinya atau lingkungan. masing-masing sebanyak 3 orang (11,1%) mengalami tanda gejala dari DM. Berbagai keluhan adanya kecurigaan DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik seperti, sering buang air kecil (polyuria), sering lapar (polifagia) dan sering haus (polydipsia) (PERKENI, 2011) 3.

10 2. Perbedaan Perilaku Pencegahan DM dan Kualitas Hidup Sebelum dan Setelah dilakuakn Intervensi eksperimen setelah diberikan intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol dan a. Perilaku Pencegahan DM Pada tabel 3 dan tabel 4, kelompok memiliki eksperimen peningkatan hasil penelitian ini perilaku yang sama. menunjukkan perilaku Peningkatan perilaku pencegahan DM pada pencegahan DM secara masing-masing kelompok signifikan disebabkan oleh kontrol dan kelompok adanya beberapa faktor yang eksperimen mengalami mempengaruhi yaitu media peningkatan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan leaflet (kelompok kontrol) dan video (kelompok edukasi leaflet maupun video itu sendiri dan informasi yang terkandung didalamnya. Hasil penelitian ini eksperimen). Berdasarkan didukung oleh penelitian tabel 5, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pencegahan DM yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok Hermaningsih & Nargis (2009) 10 meneliti tentang penggunaan media bantu audio visual dan leaflet terhadap perubahan perilaku perawatan diri pra remaja di

11 Sekolah Menengah Pertama disimpulkan bahwa Kecamatan Buahbatu Kota Bandung, dengan hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diputarkan audio visual dengan kelompok yang diberikan leaflet terhadap pendidikan kesehatan dengan menggunakan audio visual dan leaflet sama-sama efektif untuk meningkatkan perilaku seseorang. b. Kualitas Hidup Pada hasil penelitian ini dalam tabel 3 dan tabel 4, peningkatan perilaku menunjukkan kualitas hidup perawatan diri pada remaja. pada masing-masing Artinya dalam memberikan kelompok kontrol dan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen pra remaja khususnya yang terkait dengan materi perawatan diri dapat menggunakan kedua media mengalami peningkatan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan leaflet (kelompok kontrol) dan video tersebut. Hasil penelitian (kelompok eksperimen). tersebut menunjukkan Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai mean pretest dan posttest untuk masing-masing media. Secara praktis dapat tidak terdapat perbedaan kualitas hidup yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok

12 eksperimen setelah diberikan intervensi. Hal ini terhadap pemberdayaan dan kualitas hidup pasien menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner. kelompok kontrol dan Berdasarkan penelitian kelompok memiliki eksperimen peningkatan tersebut, edukasi terstruktur berbasis teori perilaku kualitas hidup yang sama. terencana dapat dilakukan Hasil penelitian ini dapat sebagai intervensi dipengaruhi oleh media edukasi yang digunakan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan Widiastuti (2012) 11 tentang efektifitas edukasi terstruktur berbasis teori perilaku terencana terhadap pemberdayaan dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner dirumah sakit Pondok Indah Jakarta. Hasil penelitian tersebut didapatkan adanya pengaruh yang bermakna edukasi terstruktur keperawatan secara optimal sehingga pasien paska serangan penyakit jantung koroner tetap dapat hidup sehat, berdaya guna serta memiliki kualitas hidup yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Video dan leaflet merupakan media yang sama-sama efektif untuk meningkatkan perilaku pencegahan DM dan kualitas hidup warga. Perawat dapat menggunakan video maupun leaflet untuk memberikan edukasi sebagai usaha untuk

13 meningkatkan perilaku pencegahan DM guna mengoptimalkan kualitas hidup. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media edukasi lainnya dalam meningkatkan perilaku pencegahan DM. DAFTAR PUSTAKA 1. Bustan, M.N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Tandra, H. (2013). Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. 3. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2011). Konsensus pengendalian Dan pencegahan diabetes mellitus Tipe2 di Indonesia. Jakarta: PB Perkeni. 4. Setiawati. (2008). Proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan, Jakarta: TIM 5. Putro PJS, Suprihatin, (2012). Pola Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan Jenis terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe II. dalam Jurnal STIKES Vol 5, No 1, Juli 2012. Kediri. 6. Bastable, S. B. (2006). Essentials Of Patient Education. Sudburry: Jones & Bartlett Learning. 7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2009). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Republik Indonesia. 8. Badan Pusat Statistika (BPS). (2014). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2014. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik. 9. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2015). Pusat Data dan Informasi. Jakarta selatan. 10. Hermaningsih, S. & Nargis. (2009). Penggunaan Media Bantu Audio Visual dan Leaflet terhadap Perubahan Perilaku Perawatan Diri Pra Remaja di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Politeknik Kesehatan 11. Widiastuti. A., Nurachmah, E., & Besral. (2012). Efektifitas Edukasi Terstruktur Berbasis Teori Perilaku Terencana Terhadap Pemberdayaan dan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Tesis FIKUI