BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis datanya berbentuk. dikumpulkan telah selesai berlangsung (Nazir, 2005).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

METODE PENELITIAN. Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif.penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis datanya berbentuk angka.sedangkan menurut keadaannya penelitian ini merupakan penelitian ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung (Nazir, 2005). 3.2 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009) pengertian objek penelitian adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dankemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti adalah jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah aset, jumlah modal dan jumlah pendapatan terhadap penyaluran kredit pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Banyumas. 3.3 Jenis Data Yang Diperlukan Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder.dalam hal ini diperoleh dari Laporan RAT koperasi simpan pinjam di Banyumas, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas, makalah-makalah, jurnal dan situs internet. 27

28 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi dimana dokumentasi merupakan pengumpulan data yang bersumber dariarsip/dokumen yang terdapat di berbagai instansi terkait yaitudari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas selain itu juga menggunakan data yang bersumberdari buku kepustakaan, hasil penelitian dan arsip/dokumen yangberhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penilitian ini adalah jenis koperasi simpan pinjam di wilayah Banyumas yang berjumlah 51 terdiri dari 47 koperasi yang aktif.sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto,2006). Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan metode pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) tertentu, dengan kriteria berikut : 1) Koperasi yang diteliti adalah koperasi jenis simpan pinjam 2) Koperasi yang setiap tahunnya membuat laporan RAT selama periode tahun 2009-2013 secara berturut-turut 3) Koperasi dipilih oleh Disperindagkop yang memenuhisyarat/berkualitas 4) Koperasi yang bersedia menjadi reponden

29 Dengan metode tersebut, dari 47 koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas yang masih aktif hanya ada 8 koperasi simpan pinjam yang memenuhi kriteria. 3.6 Definisi Operaional Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.6.1 Variabel Dependen a) Penyaluran Kredit Penyaluran kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya. Penyaluran kredit disini adalah besarnya nominal pemberian kredit yang dilakukan oleh koperasi kepada anggotanya untuk kebutuhan modal atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Terdapat pada Laporan RAT dengan nama jumlah kredit yang tersalurkan atau masih dalam bentuk piutang dan dihitung dalam satuan rupiah (Rp).

30 3.6.2 Variabel Independen a) Jumlah anggota koperasi Banyaknya jumlah anggota masing masing koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas pada periode tahun 2009-2013 yang diukur dengan satuan orang. Jumlah Anggota = Σ anggota b) Jumlah simpanan anggota Banyaknya jumlah simpanan koperasi simpan pinjam baik berupa tabungan, giro dan deposito dalam kurun waktu tahun 2009-2013 yang diukur dengan satuan rupiah.dalam penelitian ini yang digunakan adalah penjumlahan simpanan pokok dan simpanan wajib. Jumlah simpanan = simpanan pokok + simpanan wajjib c) Jumlah aset koperasi Aset adalah hal yang paling penting dalam koperasi.pada koperasi, aset merupakan kekayaan yang dimiliki dan dikelola oleh koperasi untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Jumlah aset koperasi = Σ total aktiva d) Jumlah modal koperasi Tanpa modal suatu organisasi atau perusahaan tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri

31 dan modal pinjaman.jumlah modal disini adalah keseluruhan modal yang dimiliki koperasi. Jumlah modal = Modal Sendiri + Modal Luar e) Jumlah pendapatan Pendapatan yang timbul sehubungan dengan penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat dipandang sebagai pendapatan usaha sebagaimana lazimnya terdapat pada badan-badan usaha lainnya. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel dengan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian, yaitu jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah aset, jumlah modal, jumlah pendapatan dam penyaluran kredit.statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maximum, nilai rata-rata dan standar deviasi. 3.7.2 Analisis Regresi Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Metode analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda (Multiple Linearity Regression).

32 Analisis statistik regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui kuatnya hubungan pengaruh beberapa variabel independen (independent variabel). Adapun model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995) : Y= β 0+ β 1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3 + β 4 X 4+ β 5 X 5+ e Keterangan : Y β 0 β 1,2,3,4,5 = Penyaluran kredit (Variabel Terikat) = Konstanta = Koefisien variabel bebas, merupakan rata-rata perubahan per unitvariabel terikat terhadap variabel bebas dengan asumsi variabelbebas lain konstan. X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 e = Jumlah Anggota = Jumlah Simpanan Anggota = Jumlah Aset koperasi = Jumlah Modal = Jumlah Pendapatan = error, merupakan variabel lain yang juga mempengaruhi jumlah penyaluran kredit tetapi tidak dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian ini. 3.7.3 Uji Asumsi Klasik Dalam memperoleh model yang baik maka diperlukan pengujian atas beberapa asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Sehingga sebelum melakukan analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik.

33 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal tapi dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yag lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual akan dibandingkan dengan garis normal, maka garis yang menggambarkan dan sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtoris dan skewness dari residual. Selain dengan perhitungan nilai kurtoris dan skewsness dapat juga digunakan uji statistic non parametric Kolomogrov- Smirnov (K-S), dengan membuat hipotesis (Ghozali,2013) :

34 H0 : Data residual berdistribusikan normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal Pedoman pengambilan keputusan : 1. Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah tidak normal. 2. Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas > 0,05. Disrtibusi adalah normal. 2) Uji Multikolinearitas Ghozali (2013) menyatakan bahwa untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui : a) Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi individual variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen b) Menganalisis matriks korelasi variabel independen. Jika antar variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. c) Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terhadap variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada Multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

35 3). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu (time series) karena gangguan pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross section (silang waktu), masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu, kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat 1 (first order autocorrelation)dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada varibel lag diantara variabel independen (Ghozali, 2013). Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : Tidak ada autokorelasi ( r = 0) HA : Ada autokorelasi (r 0)

36 Hipotesis 0 Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak ditolak du < d < 4 du 4). Uji Heteroskesdastisitas Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual 1 pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara untuk mengujinya yaitu dengan cara menggunakan Uji Gletjser yaitu uji yang dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pada uji glejser adalah Jika nilai signifikan antara varibael independen dengan absolute residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas ( Ghozali, 2013).

37 3.7.4 Koefisien Determinasi ( ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi ( Ghozali, 2013). 3.7.5 Uji t (Parsial) Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis satu arah, sebagai berikut : a) Hipotesis 1 Ho : β1 0, artinya jumlah anggota tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Ha : β1 > 0, artinya jumlah anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

38 b) Hipotesis 2 Ho : β 2 0, artinya jumlah simpanan anggota tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Ha : β 2 > 0, artinya jumlah simpanan anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. c) Hipotesis 3 Ho : β 3 0, artinya jumlah aset koperasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Ha : β 3 > 0, artinya jumlah aset koperasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. d) Hipotesis 4 Ho : β 4 0, artinya jumlah modal tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Ha : β4 > 0, artinya jumlah modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran. e) Hipotesis 5 Ho : β 5 0, artinya jumlah pendapatan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Ha : β 5 > 0, artinya jumlah pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat digunakan kriteria pengujian sebagai berikut :

39 1) Taraf signifikan (α = 0,05) 2) Mencari nilai thitung digunakan rumus (Muhammad, 2011) : thitung = Keterangan : b = Koefisien Regresi S = Standar error 3) Mencari ttabel Besarnya nilai ttabel dapat diperoleh dari tabel t dengan menentukan nilai df (degree of freedom). Besarnya nilai df atau derajat kebebasan dapat dihitung dengan cara : df = n k Keterangan : df = derajat kebebasan n = banyaknya sampel k = banyaknya variabel (bebas dan terikat) 4) Apabila thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5) Apabila thitung ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 6) Kurva Normal : Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Ttabel Gambar 3.1 Kurva Normal Uji T

40 3.7.6 Uji F (Overall Significance Test) Dalam uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan Hipotesis Ho : β1, β2,β3, β4, β5 0, artinya secara simultan tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas, yaitu jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah aset, jumlah modal dan jumlah pendapatan terhadap variabel terikat yaitu penyaluran kredit. Ha : β1, β2, β3, β4, β5 > 0, artinya secara simultan tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas, yaitu jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah aset, jumlah modal dan jumlah pendapatan terhadap penyaluran kredit. Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat digunakan kriteria pengujian sebagai berikut : 1) Taraf signifikan (α = 0,05) 2) Mencari nilai Fhitung digunakan rumus (Suharyadi, 2004): = Keterangan: R² : Koefisen determinasi K : jumlah variabel n : banyaknya sampel

41 3) Mencari nilai F tabel Besarnya nilai F tabel dapat diperoleh dari tabel F dengan menentukan nilai df (degree of freedom). Besarnya nilai df atau derajat kebebasan dapat dihitung dengan cara : df1 = k-1 df2 = n-k Keterangan : df n k = derajat kebebasan = banyaknya sampel = banyaknya variabel (bebas dan terikat) F hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabel 1. Apabila F hitung > Ft abel, maka Ho ditolak dan Ha diterima 2. Apabila Fhitung Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3. Kurva Normal : Daerah penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Ftabel Gambar 3.2 Kurva Normal Uji F