BAB I PENDAHULUAN. sangatlah berperan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran baik secara langsung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal. disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. pintu ke arah modernisasi". Dalam konteks ini pendidikan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkembang, karena pembangunan hanya dipersiapkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

PENGARUH STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SDN 006 KECAMATAN SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 10 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1 Selaras

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat di tumbuhkembangkan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Manajeman Sarana dan Prasarana Pendidikan. 1. Pengertian Manajeman Sarana dan Prasarana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. iii. 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

. Ayat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu memberi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. oleh layanan manajemen/pengelolaan yang teratur dan memadai. 2

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak institusi pemerintah maupun swasta masih menganggap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu manajemen diperlukan dalam pengelolaan setiap organisasi, baik organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

2015 PENGARUH MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN DI SMPN SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN TEORI. disebutkan bahwa Kepala Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

PROPOSAL. Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar

Madrasah Ibtidaiyah Babussalam Banjarmasin berlokasi di jalan setia. RT.37 RW. 4 Kelurahan Pemurus Dalam Kecematan Banjarmasin Selatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sering kali berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Margasari Ilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Provinsi Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), edisi revisi, hlm. 53.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi membawa perubahan yang signifikan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kita dituntut untuk menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan dunia. Untuk itulah peranan pendidikan sangat penting sebagai usaha untuk mempersiapkan manusia yang mempunyai kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. Salah satu caranya yakni dengan kegiatan pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa komponen pendidikan yang sangatlah berperan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu komponen terpenting adalah sarana dan prasarana pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 24 ayat 1 menyatakan bahwa: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah di atas, dapat dikatakan bahwa ketercapaian pelaksanaan pendidikan harus pula disertai dengan lengkapnya 25 1 Departemen Agama RI, Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 1

2 sarana dan prasarana pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di setiap lembaga pendidikan. Agar sarana prasarana yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya untuk kegiatan pembelajaran, maka hendaknya dikelola pula dengan sebaik-baiknya. Perintah untuk melakukan pengelolaan dengan sebaik-baiknya dalam melakukan kegiatan tertuang dalam firman Allah SWT., Sebagaimana Allah SWT., berfirman pada Q.S Ar-Ra du ayat 2:. Ayat ini menjelaskan bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik manakala kita mengelolanya. Demikian pula halnya dalam pengelolaan sarana prasarana. Maka dari itu diperlukan adanya administrasi dalam sarana dan prasarana. Administrasi sarana prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguhsungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efesien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 2 Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang bagi tercapainya tujuan dari pendidikan. Proses belajar mengajar 2 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 114

3 akan semakin sukses bila sarana dan prasarana pendidikan memadai. Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan harus selalu lengkap. 3 Jenis peralatan dan perlengkapan yang disediakan di madrasah dan caracara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar, demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah penyediaan sarana di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta kegunaan hasilnya di masa mendatang. 4 Secara mikro yang bertangung jawab dalam mengelola administrasi sarana prasarana ini adalah kepala madrasah yang bersama-sama dengan staf menyusun daftar kebutuhan mereka akan alat-alat tersebut dan mempersiapkan perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaan, kemudian menyimpan dan memelihara serta mendistribusikan kepada guru-guru yang bersangkutan dan menginventarisasikan alat-alat atau sarana dan prasarana itu pada akhir tahun. 5 Tanpa adanya administrasi terhadap sarana dan prasarana, maka sulit kiranya bagi madrasah untuk maju dan berjalan dengan lancar menuju kearah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya dicapai madrasah. 6 3 Ibid, h. 52 3, h. 120 4 Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet. ke- 5 Ary H. Gunawan, loc.cit. 6 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara, 1997), h. 28

4 Dari pengamatan dan observasi awal yang peneliti lakukan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang, kegiatan administrasi sarana prasarana sudah terlaksana, namun sebagian masih ada yang belum terkelola dengan baik. Misalnya saja pembukuan untuk inventarisasi serta penghapusan belum lengkap dan sebagian pelaksanaannya belum sesuai prosedur. Selain itu pengawasan atau pengendalian terhadap jalannya kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan sebagian besar dilakukan dari pengawas luar, sedangkan dari kepala madrasah maupun wakamad sarana prasarana sendiri belum sepenuhnya melaksanakan. Hal ini dikarenakan adanya hambatan-hambatan, di antaranya kurangnya kemampuan dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri, serta dana yang kurang memadai. Untuk mengetahui secara kongkret tentang permasalahan tersebut maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian yang lebih mendalam dan memaparkan berupa karya ilmiah dalam bentuk skipsi yang berjudul Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah. B. Definisi Operasional Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman tentang pengertian judul di atas, maka penulis perlu memberikan batasan judul tentang Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah.

5 1. Pelaksanaan Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti proses, cara, perbuatan dan melaksanakan. 7 Yang dimaksud pelaksanaan dalam skripsi ini yaitu melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. 2. Administrasi Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan efesien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. 8 Yang dimaksud administrasi dalam skripsi ini yaitu perencanaan pengadaan sarana prasarana pendidikan, pengadaan sarana prasarana pendidikan, inventarisasi sarana prasarana pendidikan, pemiliharaan sarana prasarana pendidikan, penghapusan sarana prasarana pendidikan,dan pengawasan atau pengendalian sarana prasarana pendidikan, yang dilakukan dengan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam program administrasi sarana prasarana pendidikan. 3. Sarana dan prasarana pendidikan Sarana pendidikan adalah peralatan atau perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pendidikan. 9 Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses 7 Nurhasanah Didi Tumianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Bina Sarana Pustaka, 2007), h. 378 8 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet ke-4, h. 2 ke-14, h. 49 9 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Madrasah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), cet.

6 pembelajaran, seperti ruang perpustakaan, kantor madrasah, UKS, kamar kecil, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium, dll. 10 Yang dimaksud sarana pendidikan dalam skripsi ini yaitu gedung sekolah, ruang kelas, meja, kursi, alatalat peraga, dan buku. Sedangkan yang dimaksud prasarana pendidikan dalam skripsi ini, yakni ruang perpustakaan, kantor madrasah, UKS, kamar kecil, ruang osis, dan tempat parkir. 4. Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan Administrasi sarana prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguhsungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efesien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 11 Yang dimaksud Administrasi sarana prasarana pendidikan dalam skripsi ini yaitu pengelolaan terhadap sarana pendidikan yang meliputi gedung sekolah, ruang kelas, meja, kursi, alat-alat peraga, dan buku. Dan prasarana pendidikan yang meliputi ruang perpustakaan, kantor madrasah, UKS, kamar kecil, ruang osis, dan tempat parkir, berdasarkan ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi perencanaan pengadaan sarana prasarana pendidikan, pengadaan sarana prasarana pendidikan, inventarisasi sarana prasarana pendidikan, pemiliharaan sarana prasarana pendidikan, 10 Ary H. Gunawan, op.cit., h. 114 11 Ibid

7 penghapusan sarana prasarana pendidikan,dan pengawasan atau pengendalian sarana prasarana pendidikan. Jadi yang di maksud penulis tentang pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang ini yaitu kegiatan pengelolaan terhadap sarana pendidikan yang meliputi gedung sekolah, ruang kelas, meja, kursi, alat-alat peraga, dan buku. Dan prasarana pendidikan yang meliputi ruang perpustakaan, kantor madrasah, UKS, kamar kecil, ruang osis, dan tempat parkir, yang meliputi berbagai rangkaian kegiatan yaitu perencanaan pengadaan sarana prasarana pendidikan, pengadaan sarana prasarana pendidikan, inventarisasi sarana prasarana pendidikan, pemiliharaan sarana prasarana pendidikan, penghapusan sarana prasarana pendidikan,dan pengawasan atau pengendalian sarana prasarana pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka masalah yang akan di teliti adalah sebagi berikut: 1. Bagaimana Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah? 2. Faktor-Faktor apa yang mempengaruhi Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah?

8 D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan: 1. Sebagai upaya pengawasan keilmuan tentang administrasi pendidikan, khususnya mengenai administrasi sarana dan prasarana pendidikan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pengelola madrasah agar pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana dapat diaplikasikan sesuai dengan lingkungan Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bangkuang Kalimantan Tengah. 3. Sebagai bahan referensi di perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. 4. Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti berkenaan dengan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

9 F. Sistematika Penulisan Proposal skripsi ini tersusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori tentang administrasi sarana dan prasarana pendidikan, yang terdiri dari pengertian administrasi sarana dan prasarana pendidikan, tujuan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana pendidikan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Bab III Metode penelitian, yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan penelitian, yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran. Sedangkan bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.