BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. umum dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional yang saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. bagi manusia merupakan kebutuhan pokok, karena pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan perubahan Kurikulum 2013 merupakan sebuah ikhtiar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 19 orang siswa mendapat nilai di bawah 65 atau 47,5%. Sedangkan nilai

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sektor kehidupan serta gaya hidup manusia di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya bidang Pendidikan. Bidang Pendidikan merupakan salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu pengetahuan pada umumnya, dan permasalahan pendidikan khususnya, memiliki andil yang sangat besar dalam ketercapaian tujuan pendidikan dasawarsa ini. Berbagai macam upaya bagi masalah pendidikan secara umum telah di diciptakan bahkan telah direalisasikan, salah satu contohnya yaitu perbaikan-perbaikan kurikulum yang telah ada sekarang. Namun melihat pandangan tersebut, harus ada suatu penyeimbang, dimana guru memiliki peran dan tugas untuk mempermudah dan memperbaiki efektifitas dalam proses belajar, yaitu dengan suatu pendekatan/model pembelajaran yang dapat diterapkan kepada siswa, disesuaikan dengan ketiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan proses belajar pembelajaran yang pada esensinya, suatu runtutan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam upaya merubah prilaku individu, dilakukan secara sadar melalui interaksi individu/dirinya dengan lingkungan dan objek lainnya yang membuat individu menjadi tahu serta ingin tahu. Proses tersebut merupakan proses belajar pembelajaran mendasar bagi para guru, khususnya untuk menjalankan proses belajar pembelajaran terhadap siswa dalam mencapai tujuan yang akan dicapai terutama dalam hal transfer informasi (memberikan pengetahuan) kepada siswa. 1

2 PAKEM (Partisipasi, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) menjadi acuan yang mendasar bagi guru (pendidik) sebagai salah satu hal utama yang harus diperhatikan untuk terjadinya proses belajar pembelajaran agar berjalan dengan baik. Dengan demikian, guru mempunyai titik tolak ukur untuk mencapai tugas perkembangan siswa. Salah satu pencapaiannya adalah dengan direalisasikannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mengejar ketertinggalan pendidikan di negara kita. Di samping itu, harus diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten, sehingga mata pelajaran baru ini dapat membawa angin segar dalam menuju perkembangan IPTEK. Selain itu, adanya suatu keterkaitan antara pendidikan yang dicapai oleh peserta didik, relevansi dengan kebutuhan di masyarakat. Sehingga pendidikan dapat bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, serta agar masyarakat memiliki persepsi yang sama bahwa pendidikan itu perlu dan penting bagi masa depan kita semua. Pendidik sebagai pemberi informasi maupun sebagai fasilitator yang memberikan pengetahuan, memiliki tanggung jawab yang besar dalam perbaikan peningkatan pendidikan di daerah ini. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki alternatif pendekatan atau model yang dapat membuka pola pikir siswa, yang seyogianya akan menjadi generasi muda penerus bangsa di masa yang akan datang, sehingga dapat lebih berpikir kritis dengan kondisi yang ada saat ini. Adapun untuk peningkatan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Harus adanya upaya dari pendidik, sebagai instruktur maupun fasilitator pembelajaran, untuk memberikan metode dan model yang berbeda dalam mencapai kebutuhan

3 pendidikan bagi anak didiknya. Khususnya dalam proses belajar mengajar, salah satunya alternative solusi dari peneliti/guru adalah dilakukan dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman, kreatifitas, dan aktivitas secara nyata. PBP dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan pelajar dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Ada tiga kategori umum dalam penerapan proyek untuk pelajar, yakni mengembangkan keterampilan, meneliti permasalahan dan menciptakan solusi. Kreatifitas dari suatu proyek membantu perkembangan pertumbuhan individu. Berdasarkan hasil riset, bahwa PBP memberikan kemampuan kognitif dan motivasi yang menghasilkan peningkatan pembelajaran dan kemampuan untuk lebih baik mempertahankan/menerapkan pengetahuan sehingga siswa bisa mendapatkan pengalaman nyata dalam proses pembelajaran terutama pada pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pada dasarnya pendekatan PBP adalah penggunaan proyek sebagai metode pengajaran/pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis seperti; sebuah poster, mouse pad, kartu ucapan selamat gambar pola sepatu dan lainnya yang berhubungan dengan penggunaan media komputer dengan pembuatan keterampilan sederhana.

4 Berdasarkan tinjauan di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2, siswa sulit untuk memahami konsep, istilah, mengembangkan keterampilan komputer, dan pengetahuan tentang internet sebagai salah satu sumber belajarpun kurang bahkan tidak tahu. Khususnya pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada saat berlangsungnya Kegiatan Belajar Pembelajaran (KBM), siswa menunjukkan kurang aktif. Ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya, meminta pendapat atau guru memberikan pertanyaan, siswa kurang dalam berpendapat dan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Guru harus menyebutkan salah seorang nama siswa agar kesempatan tersebut mendapat respon dari siswa. Hal tersebut lebih terlihat apabila peneliti (guru) menggunakan metode ceramah maupun metode tutorial yang biasa dominan digunakan oleh guru/instruktur pada umumnya dalam menerangkan kepada siswa. Di lain hal, beberapa orang siswa mengemukakan, kegiatan pembelajaran dikelas membosankan karena hanya mencatat, menjelaskan, dan praktek keterampilan komputer aktivitas siswapun menjadi berkurang dan berpengaruh kepada proses belajar pembelajaran menjadi tidak kondusif. Hasil belajar siswa kelas VI.b menunjukkan perolehan nilai yang bervariatif. Dari 33 siswa, yang mendapat nilai > 70 13 orang siswa (39,9%), 25 orang siswa (60,6%), dan lainnya kurang dari 65. Sedangkan nilai 70 itu merupakan nilai yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran TIK (sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal). Artinya jika siswa telah memenuhi nilai 70 atau lebih maka telah dinyatakan telah mencapai nilai ketuntasan belajar secara minimal. Guru mengharapkan siswa mendapatkan pemahaman dan hasil yang

5 maksimal dalam kegiatan pembelajaran, membentuk siswa yang memahami, terampil dan cerdas. Tapi, masih banyak siswa SDN Cibaduyut yang belum memenuhi pencapaian KKM. Hal tersebut menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran TIK, khususnya dalam media komputer. Rendahnya pencapaian KKM siswa dalam mata pelajaran TIK tersebut, karena mereka sulit memahami istilah dan konsep dalam pengenalan, khususnya media komputer. Metode yang biasanya digunakan yaitu metode ceramah dan tutorial. Sehingga perlu adanya bentuk metode/pendekatan lain untuk memperkenalkannya, agar siswa dapat merasakan pengalaman langsung terhadap permasalahan nyata di masyarakat sekitar. Berangkat dari permasalahan yang terjadi pada kelas VI.b SDN Cibaduyut 2 Bandung dalam mata pelajaran TIK, dan dengan menganalisis kegunaan dari komputer sebagai media yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pembelajaran yang saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Komponen pembelajaran tersebut adalah guru, siswa, metode, media, materi dan alat evaluasi. Komponen tersebut satu sama lain saling mempengaruhi secara fungsional bagi ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karenanya, banyak faktor yang turut serta menentukan hasil belajar siswa. Faktor yang berasal dari siswa, seperti: motivasi, daya intelejensi, keterampilan, dan kecerdasan emosional. Sedangkan yang berasal dari komponen pembelajaran, adalah pendekatan/metode pembelajaran yang digunakan. Pendekatan atau metode yang dipandang efektif untuk pencapaian hasil belajar siswa adalah pendekatan /model yang berdasarkan

6 pertimbangan; tujuan, sifat materi dan kondisi siswa. Salah satu pendekatan atau metode pembelajaraan berorientasi untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Maka peneliti bermaksud melakukan penelitian yang jauh lebih komprehensif tentang penggunaan PBP, untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2 Bandung dalam pembelajaran TIK. Peneliti akan mengkaji dan meneliti lebih dalam tentang berbagai hal yang tercakup ke dalam penggunaan media komputer bagi siswa Sekolah Dasar, pendekatan/metode yang memudahkan belajar siswa. Dalam hal ini, untuk meningkatkan hasil belajar dan kompetensi siswa tersebut. Analisis yang digunakan yaitu Perencanaan pembelajaran siswa, Peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model PBP, atau adanya komponen lain yang dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan judul Upaya Peningkatan hasil belajar dan Aktivitas siswa SD melalui pendekatan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) pada mata pelajaran TIK. Pelaksanaan kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada Kelas VI.b bertempat di SDN Cibaduyut 2 Bandung. B. RUMUSAN MASALAH Permasalahan secara umum dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Upaya Peningkatan hasil belajar dan Aktivitas siswa Sekolah Dasar (SD) menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas VI.b SDN CIbaduyut 2.

7 Secara lebih khusus permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Kondisi objektif pembelajaran TIK di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2? 2. Bagaimana Langkah-langkah menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada mata pelajaran TIK di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2? 3. Bagaimana Hasil belajar dan Aktivitas siswa setelah menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada mata pelajaran TIK di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2? C. TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Bagaimana Kondisi Objektif pembelajaran TIK, di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2. 2. Untuk menemukan tahapan proses menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pada mata pelajaran TIK, di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2. 3. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar dan Aktivitas siswa setelah melaksanakan kegiatan Proses Belajar Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada mata pelajaran TIK, dikelas VI.b SDN Cibaduyut 2. Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dengan penjelasan

8 sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat yang diperoleh yaitu, hasil penelitian tentang peningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SD dalam pembelajaran TIK pada pokok bahasan menu icon drawing dan autoshape program pengolah kata dan gambar, menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam mata pelajaran TIK di Kelas VI.b SDN Cibaduyut 2, memberikan informasi bagi peneliti yang akan meneliti permasalahan yang sama guna penyempurnaan penelitian ini. 2. Manfaat Praktis Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : a. Manfaat bagi siswa 1) Melatih siswa mengembangkan minat dan bakatnya 2) Melatih siswa agar aktif dan kreatif, menumbuhkan semangat Belajar dalam mata pelajaran TIK pada pembelajaran media komputer dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut. 3) Efektifitas Pembelajaran Media Komputer dengan Pendekatan model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran TIK dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas VI.b SDN Cibaduyut 2, dapat memberikan motivasi dan fokus belajar siswa dalam mata pelajaran TIK. 4) Diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK dapat meningkat.

9 b. Manfaat bagi guru 1) Sebagai motivasi guru untuk meningkatkan keterampilan memilih setrategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi. 2) Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran media Komputer dengan Pendekatan model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran TIK Terhadap Kompetensi Siswa di Kelas VI.b SDN Cibaduyut 2 dapat meningkatkan profesionalisme guru untuk dapat belajar sesuai perkembangan teknologi dan zaman. 3) Diharapkan Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Komputer dengan menggunakan pendekatan model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran TIK Terhadap Kompetensi siswa di Kelas VI.b SDN Cibaduyut 2 tersebut dapat menjadi alat Bantu guru-guru di dalam mata pelajaran lain dalam proses belajar pembelajaran terutama yang berhubungan dengan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). 4) Diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran media komputer khususnya pada mata pelajaran TIK. E. Definisi Operasional Berikut ini beberapa definisi operasional yang menjelaskan tentang konsep-konsep yang terdapat pada judul penelitian yaitu: 1. Pembelajaran berbasis proyek menurut Moeslichatoen dalam Permana (2006:23) adalah "salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk

10 melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari". 2. Siswa Sekolah Dasar adalah peserta didik tingkat dasar atau tahap awal di lingkungan pendidikan formal yang secara kompleks sedang mengalami masa pertumbuhan dalam masa anak-anak. Pada fase ini siswa mudah mengingat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakannya. Hal tersebut akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Akan tetapi hal ini juga berarti akan membuat siswa mudah untuk terpengaruh baik itu dengan hal positif maupun hal negatif, sehingga dapat dikatakan siswa sekolah dasar sedang mengalami masa labil. 3. Hasil Belajar Syamsudin (2002:156) Mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi siswa setelah mengalami dan melalui proses belajar" Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam hal ini, hasil yang dicapai siswa dinyatakan dalam skor/nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar. Pada penelitian ini, batasan hasil belajar hanya meliputi kemampuan C1 (pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Penerapan). Dikarenakan hasil belajar siswa di sekolah dasar dimulai dengan konsepsi awal pengetahuan dari siswa mengetahui, baru siswa memahami dan siswa menerapkannya dalam aktivitas belajarnya.

11 4. Aktivitas Siswa Menurut Kunandar, (2008) dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas Aktivitas Siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar pembelajaran dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. 5. Media Pembelajaran Menurut Heinich (1993, dalam Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008:6) merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Media pembelajaran menurut Arsyad (2007:4) adalah "media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran". 6. Media Komputer Penggunaan media Komputer dapat membantu siswa memperoleh ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Heinich Molenda, & Russel (1996) dalam Rusman, (2008:118). Salah satu media pembelajaran itu adalah media computer. Media komputer merupakan media yang memiliki beragam fungsi (multimedia) dari yang bersifat teks, animasi, audio dan visual. Pemaparan diatas jelas bahwa, media komputer

12 disamping memudahkan proses belajar pembelajaran, serta berhubungan dengan siswa terutama terhadap kemampuan. 7. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah untuk membantu siswa dalam mengenal, menggunakan, merawat peralatan teknologi informasi dan teknologi komunikasi, serta menggunakan segala potensi yang ada untuk pengembangan kemampuan diri. Selain itu, penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada semua tingkatan atau jenjang, dengan menjangkau lintas ilmu mata pelajaran lain.