BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 : KESEJAHTERAAN

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM 2006

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

Kajian Ekonomi Regional Banten

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Tabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

ii Triwulan I 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN APRIL 2017 INFLASI 0,55 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN MARET 2017 DEFLASI 0,06 PERSEN

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Inflasi Empat Kota Di Jawa Tengah Mei 2008

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI GORONTALO

Triwulan IV iii


BERITA RESMI STATISTIK

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat


Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JULI 2016 INFLASI 1,03 PERSEN

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN. Triwulan II Kantor Bank Indonesia

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

KATA PENGANTAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG K e p a l a,

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Inflasi Empat Kota Di Jawa Tengah Januari 2008

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KATA PENGANTAR. baik pada triwulan dimaksud maupun prospek ke depan. Analisa pada kajian. ini menggambarkan perkembangan perekonomian daerah

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JUNI 2016 INFLASI 0,22 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA JANUARI 2016 INFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 INFLASI 0,77 PERSEN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN FEBRUARI 2017 DEFLASI 0,12 PERSEN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

0,25 persen PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN SEMARANG BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA MARET 2017 DEFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

meningkat % (yoy) Feb'15

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI KOTA BLORA FEBRUARI 2016 DEFLASI 0,25 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Transkripsi:

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan sektor bangunan dan sektor PHR. Inflasi Gorontalo pada triwulan II- diproyeksikan pada kisaran 4,92% ± 1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena ekspektasi masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi akan segera diimplementasikan oleh pemerintah. Aktivitas usaha perbankan diindikasikan mengalami peningkatan pada triwulan II- yang diperkirakan bersumber dari menguatnya aktivitas ekonomi masyarakat. seiring masih optimisnya kegiatan dunia usaha. 7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan II- Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan tumbuh 7,7 8,2 % y.o.y) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I- (7,63% y.o.y). Kenaikan tersebut didorong oleh beberapa faktor (i) kenaikan pendapatan gaji PNS, (ii) masih tingginya ekspektasi dunia usaha pada triwulan II-, (iii) optimisme ekspektasi konsumsi masyarakat menjelang puasa/lebaran. Grafik 7.2 Grafik 7.3 Survei SKDU BI Survei Konsumen BI BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I- 51

Inflasi tahunan (yoy) (%) BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.2 OUTLOOK INFLASI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Optimis Pesimis Baseline 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 2011 2012 Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo Realisasi inflasi pada triwulan I- tercatat sebesar 5,18% (y.o.y) atau secara bulanan mengalami inflasi sebesar 1,07%. Inflasi pada Bulan Maret terutama didorong oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan yang tercatat inflasi sebesar 1,63% (mtm), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,83% (mtm), serta kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 0.55% (mtm). Inflasi pada periode laporan terutama di dorong oleh penerapan kebijakan pembatasan impor hortikultura yang menyebabkan pasokan komoditas hortikultura menjadi terganggu sehingga meningkatkan harga sebagian besar komoditas yang ada di daerah. Selanjutnya pada triwulan II-, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 4,92% ± 1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena ekspektasi masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi akan segera diimplementasikan oleh pemerintah akan berdampak pada kenaikan harga secara umum. Selanjutnya pada akhir triwulan II-, masyarakat mulai mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1435 H. Kecenderungan kenaikan harga secara umum khususnya pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau akan terjadi pada periode tersebut sebagai respon seasonal effect. 52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I- BANK INDONESIA

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.3 PROSPEK PERBANKAN Prospek perbankan diperkirakan akan semakin membaik pada triwulan II-. Hal ini terlihat dari growth DPK maupun kredit industri perbankan yang tumbuh positif pada triwulan sebelumnya. Pada paruh pertama tahun, perbankan diperkirakan akan semakin ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, namun demikian hendaknya perlu dipikirkan juga strategi penghimpunan dana yang lebih masif untuk mengimbangi rasio LDR yang pada triwulan laporan berada pada angka 179,91%. Level BI rate diperkirakan masih akan bertahan pada kisaran 5,75%, sehingga mempengaruhi kestabilan tingkat suku bunga perbankan hingga triwulan II-. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan I- memperkirakan bahwa pada triwulan II-, perkembangan usaha sektor keuangan relative meningkat dan memiliki saldo bersih positif. Grafik 7.7 memperlihatkan realisasi dan ekepektasi usaha sektor keuangan pada triwulan I- dan triwulan I- yang terjaga positif. Menurun Tetap Triwulan II (%) Triwulan I (%) Meningkat 0 10 20 30 40 50 60 Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.5 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I- 53

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI Halaman ini sengaja dikosongkan 54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I- BANK INDONESIA

LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan

1. MAKROEKONOMI REGIONAL Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah) Sisi Permintaan KOMPONEN I II III IV I Konsumsi 931.154 956.972 970.220 997.601 966.624 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 568.365 576.142 591.459 595.727 601.948 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.858 8.621 9.012 9.130 9.554 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 353.931 372.208 369.749 392.744 355.122 Pembentukan Modal Tetap Bruto 274.486 294.183 300.172 304.361 276.941 Perubahan Stok (113.913) (150.269) (133.837) (169.045) (27.114) Ekspor Barang dan Jasa 103.586 107.238 105.929 109.667 66.995 Impor Barang dan Jasa 368.581 369.962 380.808 385.537 393.626 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 826.734 838.162 861.676,41 857.046,92 889.819 2012 Sisi Penawaran SEKTOR 2012 I II III IV I 1. PERTANIAN 237.866,28 230.559,95 241.395,50 225.856,50 255.136,77 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9.212,82 9.340,39 9.560,64 9.615,89 9.542,22 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 65.464,67 66.523,58 67.869,37 68.119,96 70.455,64 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 4.676,63 4.821,66 4.934,57 5.044,81 5.074,77 5. BANGUNAN 74.388,82 76.954,74 79.311,52 80.856,52 79.975,95 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 122.522,55 126.486,03 130.913,07 133.492,22 135.960,95 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 86.867,51 90.391,57 94.508,33 96.136,07 95.785,47 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 72.508,35 75.445,05 77.080,46 78.898,51 79.310,04 9. JASA-JASA 153.226,44 157.639,45 156.102,96 159.026,44 158.577,49 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 826.734,07 838.162,42 861.676,41 857.046,92 889.819,31 Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam persen) Sisi Permintaan KOMPONEN 2012 (% y.o.y) I II III IV I Konsumsi 8,93 8,95 7,47 6,55 3,81 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 6,13 5,84 6,12 5,35 5,91 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 10,13 3,15 3,48 6,77 7,87 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 13,70 14,30 9,79 8,41 0,34 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,83 10,14 8,35 3,37 0,89 Perubahan Stok 19,79 32,61 27,83 1,23 (76,20) Ekspor Barang dan Jasa 11,27 14,98 8,97 8,72 (35,32) Impor Barang dan Jasa 5,47 5,27 4,51 4,80 6,80 PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,39 8,29 6,64 7,57 7,63 Sisi Penawaran SEKTOR 2012 (% y.o.y) I II III IV I 1. PERTANIAN 5,76 5,67 5,72 5,70 7,26 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 11,57 7,55 2,71 5,23 3,58 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 13,31 12,20 8,15 5,13 7,62 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 6,66 8,86 8,27 8,69 8,51 5. BANGUNAN 11,56 9,75 6,33 10,13 7,51 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 12,56 11,71 10,11 10,29 10,97 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7,02 8,15 9,44 10,01 10,27 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 7,40 10,43 9,46 9,86 9,38 9. JASA-JASA 7,00 6,41 2,17 5,44 3,49 PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,39 8,29 6,64 7,57 7,63

2. INFLASI Tabel 2.A INFLASI IHK GORONTALO 2012 Kelompok / Sub kelompok MAR JUNI SEPT DEC MAR UMUM 134.646 136.066 137.849 139.315 141.62 BAHAN MAKANAN 148.727 152.877 156.118 158.937 163.03 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 138.256 138.815 142.789 142.756 143.7 Daging dan Hasil-hasilnya 119.276 122.951 128.097 128.087 125.54 Ikan Segar 178.739 185.229 193.022 172.943 183.59 Ikan Diawetkan 150.425 148.043 155.943 154.280 153.58 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 133.797 132.963 134.789 134.498 131.55 Sayur-sayuran 160.156 146.796 156.161 237.313 209.38 Kacang - kacangan 191.541 186.861 214.598 223.439 222.19 Buah - buahan 205.322 200.578 211.579 209.527 224.28 Bumbu - bumbuan 134.869 167.625 147.740 180.344 208.16 Lemak dan Minyak 104.719 105.943 105.146 100.707 101.91 Bahan Makanan Lainnya 114.184 114.184 114.619 114.619 118.97 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 145.958 148.474 151.094 152.428 157.5 Makanan Jadi 117.794 118.727 119.823 120.042 127.55 Minuman yang Tidak Beralkohol 126.976 135.167 140.866 139.570 142.88 Tembakau dan Minuman Beralkohol 193.279 194.755 197.682 201.920 204.76 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 139.004 137.969 139.210 140.011 141.37 Biaya Tempat Tinggal 159.710 157.408 158.858 160.079 162.19 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 112.304 112.414 112.687 112.969 113.82 Perlengkapan Rumahtangga 111.271 111.713 114.596 114.350 113.21 Penyelenggaraan Rumahtangga 117.084 118.435 119.432 120.071 120.83 SANDANG 121.973 122.104 123.574 124.357 124.31 Sandang Laki-laki 114.348 115.112 116.046 116.982 117.45 Sandang Wanita 107.579 106.930 107.275 107.105 107.73 Sandang Anak-anak 107.071 108.440 109.568 108.306 108.32 Barang Pribadi dan Sandang Lain 193.567 192.443 198.224 203.814 200.99 KESEHATAN 122.897 123.187 124.024 128.099 129.16 Jasa Kesehatan 134.089 134.089 134.089 144.382 144.38 Obat-obatan 123.451 123.548 124.025 126.133 126.43 Jasa Perawatan Jasmani 140.874 140.874 140.874 145.278 145.28 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 117.220 117.707 119.038 121.843 123.64 PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 114.539 114.701 114.884 114.789 114.38 Jasa Pendidikan 122.194 122.194 122.194 122.194 122.19 Kursus-kursus/Pelatihan 147.678 147.678 147.678 147.678 147.68 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 107.796 108.824 109.461 108.830 108.9 Rekreasi 104.719 104.719 104.719 104.736 103.31 Olahraga 112.299 112.299 116.022 116.022 117.47 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 107.028 107.585 107.725 108.150 108.32 Transpor 114.203 115.048 115.184 115.803 116.01 Komunikasi dan Pengiriman 86.863 86.863 86.863 86.863 86.86 Sarana dan Penunjang Transpor 115.648 115.648 115.648 116.008 116.08 Jasa Keuangan 103.091 103.091 104.192 104.192 104.84 Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO 2012 Disagregasi MAR JUNI SEP DES MAR Inflasi Tahunan (yoy) Total Inflasi 5.90% 5.95% 5.40% 5.31% 5.18% Core Inflation 9.71% 8.44% 5.64% 5.47% 3.18% Volatile Food 1.71% 3.50% 6.07% 6.61% 9.70% Administered Price 4.12% 4.31% 3.89% 3.03% 3.06% Inflasi Bulanan (mtm) Total Inflasi -0.58% 0.32% -1.18% 0.54% 1.07% Core Inflation 0.53% 0.16% 0.03% 0.23% 1.04% Volatile Food -2.81% 0.67% -3.48% 1.12% 1.67% Administered Price 0.33% 0.15% -0.28% 0.35% 0.22% Sumber : BPS Prov. Gorontalo DIRINCI MENURUT KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK PENGELUARAN INFLASI GORONTALO TAHUN 2012- (%) Tahunan (y.o.y) 2012 Kelompok / Sub kelompok MAR JUNI SEPT DES MAR UMUM 5.91 5.95 5.40 5.30 5.18 BAHAN MAKANAN 1.90 3.58 6.02 6.66 9.62 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 6.01 7.04 7.11 5.48 7.91 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 12.67 10.47 7.59 7.05 1.70 SANDANG 9.44 7.11 0.44 1.83 1.92 KESEHATAN 3.81 2.92 2.83 5.02 5.10 PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 3.72 4.26 0.88 0.61-0.14 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 3.18 3.00 2.18 1.74 1.21 Bulanan (m.t.m) 2012 Kelompok / Sub kelompok MAR JUNI SEPT DES MAR UMUM -0.57 0.32-1.18 0.54 1.07 BAHAN MAKANAN -2.77 0.67-3.47 1.14 1.63 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 0.62 0.39-0.17 0.37 1.83 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 0.69-0.07 0.07 0.26 0.65 SANDANG 0.08 0.33 0.37 0.40 0.11 KESEHATAN 0.00 0.18 0.36 0.66 0.56 PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 0.00 0.02 0.00 0.00 0.02 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0.28 0.24-0.47 0.04 0.40

3. PERBANKAN Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO 564,102,695,162 895,675,370,760 1,760,114,721,367 442,015,312,725 934,273,053,508 636,066,882,232 Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum - Bank Indonesia

Sumber: Laporan BPR - Bank Indonesia Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO

4. TABEL INDIKATOR EKONOMI PROVINSI GORONTALO Indikator 2012 1 2 3 4 1 Ekonomi Makro Regional Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy) 8,39 8,29 6,64 7,57 7,63 Berdasarkan sektor - Pertanian 5,76 5,67 5,72 5,70 7,26 - Pertambangan & Penggalian 11,57 7,55 2,71 5,23 3,58 - Industri Pengolahan 13,31 12,20 8,15 5,13 7,62 - Listrik, Gas dan Air Bersih 6,66 8,86 8,27 8,69 8,51 - Konstruksi 11,56 9,75 6,33 10,13 7,51 - Perdagangan, Hotel dan Restoran 12,56 11,71 10,11 10,29 10,97 - Keuangan, Persewaan & Jasa Usaha 7,02 8,15 9,44 10,01 10,27 - Jasa-jasa 7,40 10,43 9,46 9,86 9,38 Berdasarkan Permintaan - Konsumsi Rumah Tangga 6,13 5,84 6,12 5,35 5,91 - Konsumsi Pemerintah 13,70 14,30 9,79 8,41 0,34 - PMTB 5,83 10,14 8,35 3,37 0,89 - Ekspor 11,27 14,98 8,97 8,72 (35,32) - Impor 5,47 5,27 4,51 4,80 6,80 Ekspor - Nilai Ekspor Non Migas (US$ Juta) 2,92 4,64 2,79 3,44 - - Volume Ekspor Non Migas (Ribu Ton) 15,08 23,06 20,95 22,73 - Impor - Nilai Impor Non Migas (US$ Juta) 5,97 6,13-24,69 6,12 - Volume Impor Non Migas (Ribu Ton) 1,52 1,39-44,10 9,00 Laju Inflasi Tahunan (%, yoy) 5,91 5,95 5,40 5,31 5,18 Perbankan Dana Pihak Ketiga (Rp Triliun) 2,88 3,01 3,06 3,04 3,22 - Giro 0,45 0,46 0,51 0,33 0,56 - Tabungan 0,88 0,82 0,84 0,73 1,76 - Deposito 1,56 1,73 1,71 1,98 0,90 Kredit (Rp Triliun) - Berdasarkan lokasi Proyek 4,74 5,03 5,25 5,53 4,60 - Modal Kerja 1,66 1,99 1,66 1,72 0,56 - Konsumsi 2,36 2,39 2,96 3,25 3,49 - Investasi 0,73 0,64 0,62 0,56 0,56 Kredit UMKM (Rp Triliun) - Modal Kerja 1,29 1,78 1,40 1,48 1,51 - Konsumsi 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 - Investasi 0,68 0,59 0,57 0,50 0,49 Loan to Deposit Ratio (%) 164,4 166,8 171,2 181,9 179,9 NPL Gross (%) 2,56 2,44 2,49 1,99 3,17 Sistem Pembayaran Transaksi RTGS (Rp Triliun) - Rata-Rata Harian Nominal Transaksi 0,47 0,69 0,65 0,85 - Rata-Rata Harian Volume Transaksi 1.208 1.573 1.584 1.730 Transaksi Kliring (Rp Triliun) - Rata-Rata Harian Nominal Transaksi 0,13 0,14 0,14 0,16 - Rata-Rata Harian Volume Transaksi 5.891 5.762 5.936 6.064

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari permintaan. Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis barang-barang makanan. Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah, seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll. Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori barang yang dapat diperdagangkan secara international. Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya (inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m) Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total dan disingkat (y-t-d) Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat (Y-o-Y) Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering disebut (q-t-q)

PDB dan PDRB Pertumbuhan Year on Year Pertumbuhan Melambat M1 M2 Mo Uang Kartal Uang Giral Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah (kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional bruto) Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat (Y-o-Y) Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas, merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing). Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank sentral. Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum. Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann penduduk dalam rupiah pada sistem moneter. NIM NPLs Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya bunga yang harus dibayar. Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau konversi kepemilikan. UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5 Milyar. UYD Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang yang berada di kas bank. Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum. Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran tunai melalui BI. Netflow Selisih antara outflow and inflow. PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar, sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation) untuk bertransaksi.