VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Adaptor/catu daya/ Power Supply

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN PEMUTUS ALIRAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR FAHRI MAHYUZAR

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III. Perencanaan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

PERANCANGAN CATU DAYA DC TERKONTROL UNTUK RANGKAIAN RESONANSI BERBASIS KUMPARAN TESLA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III PROSES PERANCANGAN

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

Elektronika. Pertemuan 8

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN ALAT

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR


PENGERTIAN THYRISTOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III DESKRIPSI MASALAH

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

KENDALI KERAN OTOMATIS PADA TOILET PRIA DENGAN SENSOR PIR ( PASSIVE INFRARED )

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN ALAT

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB II LANDASAN SISTEM

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

Transkripsi:

bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, ketersediaan listrik tetap harus selalu ada baik dirumah tangga, perkantoran, tempat-tempat umum ataupun industri. Mekanisme stabilizer dalam menjamin fluktuasi listrik terutama yang berada pada wilayah industri merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk menjaga keamanan peralatan listrik akibat terjadinya fluktuasi arus listrik yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Komparator OpAmp merupakan suatu komponen aktif elektronika yang dapat difungsikan sebagai pembanding tegangan listrik PLN yang sewaktu-waktu mengalami fluktuasi arus listrik dengan tegangan referensi sehingga dapat mengantisipasi bila sewaktuwaktu terjadinya fluktuasi arus listrik yang secara otomatis dapat menghindari kerusakan peralatan listrik akibat hal tersebut. Keywords : Fluktuasi, Arus listrik, OpAmp, Listrik, Stabilizer PENDAHULUAN Tidak selamanya membuat rancangan alat yang dapat digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari fluktuasi arus listrik menggunakan komponen atau peralatan yang mahal atau berbasiskan mikrokontroler. Beberapa IC yang telah ada dapat dimanfaatkan untuk membangun suatu peralatan yang dinamakan Voltage Protector yang dibangun dengan menggunakan komponen utama berupa penguat differensial OpAmp 741. OpAmp 741 yang difungsikan sebagai komparator inilah yang dimanfaatkan untuk membangun Voltage Protector yang berfungsi membandingkan tegangan listrik PLN yang telah disearahkan dengan rangkaian penyearah gelombang penuh kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi yang diumpankan pada terminal positif (non-inverting) OpAmp 741. Bila tegangan PLN yang telah disearahkan yang kemudian diumpankan pada terminal negatif (inverting) OpAmp 741 lebih besar dari tegangan referensinya maka keluaran dari OpAmp ini adalah HIGH, bila tegangan yang dibandingkan tersebut lebih kecil atau sama dengan tegangan referensi maka keluaran dari OpAmp 741 adalah LOW. Sehingga dengan demikian rangkaian komparator OpAmp 741 dapat difungsikan juga sebagai saklar untuk memproteksi tegangan listrik yang naik-turun yang dapat digunakan untuk mengamankan peralatan listrik akibat perubahan tegangan listrik yang tidak stabil dengan mengunci OpAmp 741 menggunakan tegangan referensi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. 79

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono PERANCANGAN SISTEM Meliputi diagram blok sistem, cara kerja sistem, flowchart atau diagram alir kerja sistem, gambar rancangan alat dan konsep dasar komparator. Kalibrasi PLN Penyearah Komparator Saklar Elektronik Potensiometer Peralatan Listrik Tegangan Referensi Gambar 1. Blok Diagram Voltage Protector Mulai Membaca Tegangan Listrik PLN Menurunkan dan merubah dan memfilter tegangan AC menjadi DC V-PLN V-REF Kembalikan Relay ke Posisi semula (Peralatan Listrik ON) Peralatan Listrik (Lampu, TV, AC dan lani sebagainya) Aktifkan Relay untuk memutuskan jaringan listrik PLN (Peralatan Listrik OFF) a. Model sistem Voltage Protector dibuat berdasarkan prinsip kerja dari komparator OpAmp. b. Potensiometer berfungsi untuk mengkalibrasi tegangan listrik PLN dengan cara membandingkan tegangan hasil penyearahan yang diumpankan pada terminal negatif dengan tegangan referensi yang diumpankan ke terminal positif OpAmp. c. Penyearah berfungsi sebagai penurun tegangan serta filter arus AC sehingga didapat tegangan hasil penyearahan yang besarnya mendekati nilai tegangan referensi. Agar hasilnya terjadinya sinkronisasi antara tegangan referensi dengan tegangan hasil penyearahan maka dibutuhkan suatu filter yang berfungsi membuang riple tegangan AC yang telah disearahkan oleh komponen dioda. d. Komparator OpAmp berfungsi untuk membandingkan antara tegangan hasil penyearah dengan tegangan referensi untuk dapat menggerakan sirkuit saklar elektronik. e. Saklar elektronik berfungsi untuk memutuskan aliran listrik agar peralatan listrik dapat terhindar dari fluktuasi arus listrik. Gambar 2. Diagram Alir Voltage Protector 80

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.15 No. 1 1. Sirkuit Penyearah Penyearah gelombang (rectifier) merupakan bagian dari power supply yang berfungsi mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen dalam penyearah gelombang adalah dioda yang dikonfigurasikan secara forward bias. Gambar 4. Sirkuir Komparator OpAmp 3. Saklar Elektronik Gambar 3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Agar penyearah gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka perlu dipasang filter kapasitor pada bagian input maupun output rangkaian penyearah. Fungsi kapasitor pada rangkaian pada gambar diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan gelombang AC. 2. Komparator OpAmp Rangkaian komparator merupakan aplikasi OpAmp yang mana pada rangkaian tersebut berada dalam keadaan loop terbuka dan tidak linier, keluaran dari rangkaian komparator ini tidak berbanding lurus dengan masukannya. Keluarannya berupa +VCC atau -VCC (HIGH atau LOW). Prinsip dasar dari rangkaian ini adalah membandingkan nilai masukan pada terminal negatif dan terminal positif. Jika terminal positif dianggap sebagai referensi, maka nilai keluarannya bergantung pada masukan di terminal negatif. Rangkaian saklar elektronik pada prinsipnya adalah sebuah saklar yang dibangun dengan menggunakan komponen transistor NPN yang dipadukan dengan relay agar dapat memutuskan dan menghidupkan aliran listrik bila terjadi fluktuasi arus listrik. Gambar 5. Sirkuit Saklar Elektronik PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian penelitian ini dimulai dengan kajian pustaka tentang rangkaian-rangkaian untuk mengukur perbandingan antara hasil penyearah tegangan listrik PLN dengan tegangan referensi yang akan dijadikan bahan acuan penelitian tersebut dengan mengumpulkan lembaran data dari hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan acuan literatur yang didapat dari datasheet. Perancangan dimulai pengujian dari blok sirkuit penyearah kemudian dilanjutkan ke sirkuit komparator OpAmp dan yang terakhir ke sirkuit saklar transistor. 81

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono Gambar 6. Desain Sistem Sirkuit Voltage Protector 1. Perancangan Sirkuit Penyearah Secara umum perancangan sirkuit penyerah menggunakan kaidah hukum Ohm untuk menentukan komponen apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sirkuit penyearah dengan menggunakan tegangan input berupa tegangan listrik PLN dan tegangan output berupa tegangan referensi. dibutuhkan penyerah gelombang berupa komponen dioda digunakan untuk sebagai penyearah gelombang, komponen resistor digunakan untuk menurunkan tegangan listrik PLN 220V menjadi tegangan listrik PLN yang nilai mendekati tegangan referensi 5,6V, komponen kapasitor digunakan untuk memfilter arus input dan output sehingga didapatkan arus listrik yang tidak memiliki riple tegangan. 2. Perancangan Komparator OpAm Gambar 7. Perancangan Sirkuit Penyearah Voltage Protector Untuk mengubah tegangan listrik PLN meneyerupai tegangan DC referensi maka Agar tegangan listrik PLN 220V yang dibandingkan sesuai dengan tegangan referensi maka dibutuhkan tentunya sirkuit penyerah gelombang penuh agar kedua sisi tegangan listrik PLN (sisi negatif dan sisi positif) dapat dibandingkan dengan baik maka komparator yang didesain tidak lagi disuplai dengan tegangan negatif karena yang dibandingkan merupakan tegangan hasil penyearahan gelombang penuh. 82

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.15 No. 1 Gambar 8. Perancangan Sirkuit Komparator OpAmp 3. Perancangan Saklar Relay Saklar relay merupakan rangkaian transistor yang difungsikan sebagai saklar dimana inputnya berupa hasil tegangan output dari komparator OpAmp dan tegangan output saklar transistor diumpankan ke relay yang difungsikan sebagai saklar untuk memutuskan peralatan listrik yang akan di amankan dengan menggunakan rangkaian Voltage Protector. Gambar 9. Perancangan Sirkuir Saklar Transistor Hasil perancangan dapat direalisasikan berupa alat pengaman peralatan listrik terhadap fluktuasi arus listrik dengan memanfaatkan fungsi rangkaian penyearah, komparator dan saklar transistor. 83

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono Gambar 10. Tegangan Listrik PLN Gambar 12. Tegangan Hasil Komparator OpAmp Berdasarkan hasil pengamatan berupa grafik input dan grafik output dapat diketahui bahwa bila tegangan hasil penyearah tegangan referensi maka tegangan output dari OpAmp adalah 12V, sebaliknya bila tegangan hasil penyerah < tegangan referensi maka tegangan output dari OpAmp adalah 0V. Gambar 11. Tegangan Hasil penyearah 84

Sutono, Mochamad Fajar Wicaksono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.15 No. 1 KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Komparator OpAmp dapat difungsikan sebagai pengaman peralatan listrik terhadap fluktuasi arus listrik yang swaktu-waktu dapat terjadi dengan respon awal (saat pertama kali Voltage Protector dinyalakan) sekitar 27 detik dan respon selanjutnya sekitar kurang dari 1 detik. b. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan maka perlu dilakukan perhitungan besarnya resistor (dalam perangancangan kali ini peneliti menggunakan potensiometer yang difungsikan sebagai kalibrasi tegangan) dengan menggunakan kaidah hukum Ohm. Pada rangkaian Voltage Protector tersebut didapat besarnya resistor sekitar 177kΩ. DAFTAR PUSTAKA Albert Paul Malvino, Ph.D. Prinsip-Prinsip Elektronika, Penerbit Erlangga Bandung, Edisi Ketiga. 85

86