DAFTAR BAKAL CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI DALAM PEMILU TAHUN 2014 PROVINSI : SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

REKAPITULASI PENYAMPAIAN LHKPN KE KPK ANGGOTA DPD RI TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan data dokumentasi, dijelaskan sebagai berikut:

Nama-nama anggota terpilih secara lengkap adalah sebagai berikut:

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

NOTULEN RAPAT PLENO Ke-2 BADAN KERJA SAMA PARLEMEN MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

P U T U S A N. No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 71/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

Dampak Diterapkannya Aturan Suara Terbanyak terhadap Keterwakilan Perempuan dan Gerakan Perempuan

Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Selatan 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

Tahap Penetapan Hasil. Pemungutan Suara. Kampanye. Tahap Jelang Pemungutan Dan Penghitungan Suara. Tahap Pencalonan. Tahap Pendaftaran Pemilih

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016* )

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

LAPORAN DANA KAMPANYE

P U T U S A N No. 73/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN No. 61/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 32-02/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Utara)

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain. Seorang yang menguasai banyak kosa kata, maka dengan. mudah ia lancar mengadakan komunikasi dengan orang lain.

III METODE PENELITIAN. merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data secara triangulasi

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2016

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA


HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

SURAT KEPUTUSAN NOMOR: 002/SK/LI-ASA/VII/2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEPENGURUSAN GERAKAN INDONESIA ASA

PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 58/DKPP-PKE-III/2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan

P U T U S A N No. 67/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SUMATERA UTARA 2016

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI BARAT 2016

DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL NOTULEN SIDANG PLENO KOMITE III DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAWA BARAT 2016

BAB I PENDAHULUAN. kepala daerah di Indonesia ditandai dengan diberlakukannya Undang-Undang

Transkripsi:

Lampiran 1: DAFTAR BAKAL CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI DALAM PEMILU TAHUN 2014 PROVINSI : SUMATERA UTARA NO NAMA BAKAL CALON LEGISLATIF LK / PR 1 Prof. Dr. Darmayanti Lubis P 2 Ir. Erick Sitompul, MH L 3 Dedi Iskandar Batubara, SH, S.Sos, MSP L 4 Rijal Sirait L 5 Turunan Gulo, SP, MSP L 6 Parlindungan Purba, SH, MM L 7 Rafdinal, S. Sos, MAP L 8 Dr. Ir. Benny Pasaribu, M.Ec L 9 Drs. H. Syaiful Mahyu Bandar, MAP L 10 Eka Dharmayanto, SE L 11 Drs. E. B. Sinaga, MM, PhD L 12 Muhammad Nuh L 13 Drs Rudolf Mazuoka Pardede L 14 Drs. Ir. Nagasakti Perangin-angin L 15 Ibrahim Sakty Batubara L 16 Dr. Badikenita Br Sitepu, SE, M.Si P 17 Mnandus Sitanggang, S.Sos L 18 Edy GP Manurung L 18 Drs. Binrot Rajaguuguk L 20 Drs. Saroziduhu Zebua, MM L 21 Drs. Haris L 22 Darwin Haminangan Lubis L 23 Syamsul Anwar Harahap L 24 Mukhlis L 25 Rahmat Hidayat, SE L 26 Dr. Togu Harlem Lumbanraja L 27 Ir. Edison Sianturi L

Daftar lengkap 132 anggota DPD RI terpilih dari 33 provinsi di Indonesia, disertai jumlah suara dan provinsi yang diwakilinya. Provinsi No Calon Terpilih Suara Sah ACEH 1 FACHRUL RAZI, M.I.P. 345.915 2 Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN 144.505 3 SUDIRMAN 136.964 4 RAFLI 134.509 SUMATERA UTARA 1 Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS 622.168 2 Rijal Sirait 445.059 3 PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. 440.032 4 DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.S.P. 430.516 SUMATERA BARAT 1 IRMAN GUSMAN 407.443 2 Hj. EMMA YOHANNA 314.053 3 JEFFRIE GEOVANIE 195.930 4 H. NOFI CANDRA, S.E 169.268 RIAU 1 INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H 352.603 2 Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M 227.991 3 ROSTI ULI PURBA 197.562 4 Dr. Hj. MAIMANAH UMAR, M.A 184.625 JAMBI 1 M. SYUKUR, S.H 235.943 2 Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M 127.376 Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN 3 S 94.841 4 H. ABU BAKAR JAMALIA 93.605 SUMATERA SELATAN 1 Hj. PERCHA LEANPURI, B.Bus., M.B.A. 834.342 2 Hj. ASMAWATI, S.E., M.M. 347.107 3 Drs. H. AIDIL FITRI SYAH, M.M. 306.632 4 SISKA MARLENI, S.E., M.Si. 221.444 BENGKULU 1 H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. 150.074

2 Dra. Hj. ENI KHAIRANI, M.Si. 108.521 3 RIRI DAMAYANTI 87.541 4 H. MOHAMMAD SALEH, S.E. 74.275 LAMPUNG 1 Ir. ANANG PRIHANTORO 546.287 2 H. AHMAD JAJULI, S.I.P., M.Si. 338.596 3 Dr. H. ANDI SURYA 295.910 4 SYARIF, S.H. 270.882 BANGKA BELITUNG 1 Drs. H. A. HUDARNI RANI 85.877 2 HERRY ERFIAN, S.T. 63.318 3 TELLIE GOZELIE, S.E. 51.552 4 Drs. H. ZULKARNAIN KARIM, M.M. 49.840 KEPULAUAN RIAU 1 RIA SAPTARIKA 122.817 2 HARDI SELAMAT HOOD 93.170 3 DJASARMEN PURBA, S.H. 83.748 4 HARIPINTO TANUWIDJAJA 82.115 DKI JAKARTA 1 FAHIRA IDRIS, S.E. 511.323 2 Dr. (HC.) A.M. FATWA 475.601 3 Prof. Dr. DAILAMI FIRDAUS 416.929 4 ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si. 368.397 JAWA BARAT 1 ONI SUWARMAN 2.167.485 2 Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. 2.042.130 3 H. ACENG HOLIK MUNAWAR FIKRI, S.Ag. 1.139.556 4 Ir. H. AYI HAMBALI 1.032.465 JAWA TENGAH 1 Hj. DENTY EKA WIDI PRATIWI, S.E., M.H. 1.901.163 2 Dr. H. SULISTIYO, M.Pd. 1.246.129 3 Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H,. M.H. 1.235.682 4 Drs. H. AKHMAD MUQOWAM 948.673 DI YOGYAKARTA 1 GUSTI KANJENG RATU HEMAS 1.017.687 2 Drs. H. A. HAFIDH ASROM, M.M. 158.794 3 Ir. H. CHOLID MAHMUD, M.T. 149.824 4 MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO 144.820 JAWA TIMUR 1 Hj. EMILIA CONTESSA 1.660.542 2 ABDUL QADIR AMIR HARTONO, 917.275

S.E., S.H., M.H. 3 H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. 898.647 4 Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. 871.422 BANTEN 1 ANDIARA APRILIA HIKMAT 904.421 2 H. AHMAD SUBADRI 461.496 3 K.H. AHMAD SADELI KARIM, L.C. 434.799 4 Drs. HABIB ALI ALWI 396.933 BALI 1 Dr. SHRI I G.N. ARYA WEDAKARNA M. WEDASTERAPUTRA S 178.934 2 I KADEK ARIMBAWA 161.607 3 A.A. NGR OKA RATMADI, S.H. 150.288 4 GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. 132.887 NUSA TENGGARA BARAT 1 BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. 187.695 2 Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY 172.375 NUSA TENGGARA TIMUR 1 3 Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD 152.306 4 Hj. ROBIATUL ADAWIYAH, S.E. 129.878 Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH 382.122 2 Ir. ABRAHAM LIYANTO 177.119 3 ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. 140.502 4 SYAFRUDIN ATASOGE 103.876 KALIMANTAN BARAT 1 MARIA GORETI, S.Sos., M.Si. 246.329 2 OESMAN SAPTA 188.528 3 Drs. H. ABDUL RAHMI 185.625 4 Hj. RUBAETI ERLITA, S.Sos.I, S.H. 139.856 KALIMANTAN TENGAH 1 HABIB H. SAID ISMAIL 182.251 2 Pdt. RUGAS BINTI 118.598 3 Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si 93.577 4 Hj. PERMANA SARI, S.Si., M.M., M.B.A 83.015 KALIMANTAN SELATAN 1 H. GUSTI FARID HASAN AMAN, S.E., Akt., M.B.A 319.413

2 HABIB ABDURRAHMAN BAHASYIM 268.400 HABIB HAMID ABDULLAH, S.H., 3 M.H 239.945 4 ANTUNG FATMAWATI, S.T 105.972 KALIMANTAN TIMUR 1 Ir. H. BAMBANG SUSILO, M.M. 271.658 2 Dr. Drs. MARTHIN BILLA, M.M. 213.055 K.H. MUSLIHUDDIN 3 ABDURRASYID, Lc., M.Pd.I. 121.853 4 AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. 114.121 SULAWESI UTARA 1 MAYA RUMANTIR 206.946 2 ARYANTHI BARAMULI PUTRI, S.H.,M.H. 150.181 3 FABIAN RICHARD SARUNDAJANG 127.508 4 BENNY RHAMDANI 94.646 SULAWESI TENGAH 1 Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E 135.845 2 Drs. MA MUN AMIR 116.040 3 AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P 102.977 4 dr. DELIS JULKARSON HEHI 101.620 SULAWESI SELATAN 1 Ir. H. ABDUL AZIZ QAHAR MUDZAKKAR, M.Si 1.032.113 Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., 2 M.M 304.466 3 Drs. H. BAHAR NGITUNG 262.437 4 A.M. IQBAL PAREWANGI 233.785 SULAWESI TENGGARA 1 MULIATI SAIMAN, S.Si 75.171 2 L.M. RUSMAN EMBA, S.T 56.232 3 Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA 52.204 4 Drs. H. YUSRAN A. SILONDAE, M.Si 47.759 GORONTALO 1 HANA HASANAH FADEL MUHAMMAD 185.079 2 Hj. RAHMIJATI JAHJA 179.789 H. ABDURRAHMAN ABUBAKAR 3 BAHMID, Lc. 42.152

4 DEWI SARTIKA HEMETO, S.E. 28.206 SULAWESI BARAT 1 MARTHEN, M.Th. 63.686 2 MUH. ASRI ANAS 58.151 3 K.H. MUH. SYIBLI SAHABUDDIN 51.580 4 Ir. H. ISKANDAR MUDA BAHARUDDIN LOPA 48.245 MALUKU 1 ANNA LATUCONSINA 108.876 2 Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. 65.189 3 Prof. Dr, JOHN PIERIS, S.H.,M.S. 63.016 4 NOVITA ANAKOTTA, S.H, M.H. 62.501 MALUKU UTARA 1 MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. 82.582 1 2 Drs. H. MUDAFFAR SJAH, M.Si 73.815 2 3 BASRI SALAMA, S.Pd. 46.328 3 4 Hj. SURIATI ARMAIYN 40.657 4 PAPUA 1 Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. 394.138 2 MESAKH MIRIN 297.604 3 YANES MURIB, M.M. 259.444 4 EDISON LAMBE 206.503 PAPUA BARAT 1 ABDULLAH MANARAY, S.T. 94.307 2 JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. 83.619 3 MERVIN SADIPUN KOMBER 74.021 4 CHAIDIR DJAFAR, S.E., M.Si. 43.900

Lampiran 2: FOTO WAWANCARA FOTO 1: WAWANCARA DENGAN SENATOR PROVINSI SUMATERA UTARA RIJAL SIRAIT (SI LOBE PUTIH)

FOTO 2: WAWANCARA DENGAN SEKRETARIS TIM ALAWASHLIYAH SUMATERA UTARA DRS. H. MAKMUR RITONGA (DANTON) PENGURUS PPP SUMATERA UTARA DAN PENGURUS ALWASHLIYAH SUMATERA UTARA

FOTO 3. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PPP SUMATERA UTARA DTM. H. ABUL HASAN MATURIDI (MANTAN ANGGOTA PPP SUMATERA UTARA TAHUN 2009-2014)

FOTO 4. WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT KECAMATAN MEDAN DENAI SAUDARA MHD. FAUZAN, ST

LAMPIRAN 3. HASIL WAWANCARA PENELITIAN Hasil Wawancara: Nama : Ali Munjar Sirait (Informan Utama) Tempat : (Melalui Telpon Seluler) Hari/Tanggal : Rabu, 14 Juni 2015 Tanda Tangan : Pertanyaan 1: Untuk memperjelas, apakah Anda tahu masalah perpecahan dukungan di internal Alwashliyah Sumatera Utara pada Pemilu DPD lalu? Gak ada masalah antara Ketua GPA Kota Medan dengan Bang Ijal. Sebenarnya ini imbas dari kompetisi atau persaingan pada pemilihan Ketua GPA Medan lalu, yang pada saat itu, saya juga mencalonkan diri. Hingga keluar pernyataan GPA Kota Medan dengan kadernya tidak memilih Bang Ijal, tetapi itu lisan dan bukan organisasi. Pertanyaan 2: Apakah ini diperbolehkan di Alwashliyah Sumatera Utara, sementara hasil Rakerwil sudah diputuskan memenangkan Rijal Sirait pada Pemilu DPD RI lalu? Biasalah dalam satu organisasi, perbedaan merupakan dinamika yang menunjukkan eksistensi organisasi itu se\ndiri. Kalau semua setuju saja, saya kira juga kurang menarik, tetapi imbuhnya, lagi-lagi ini oknum, tidak secara kelembagaan, seperti yang ditunjukkan juga oleh IPA Sumatera Utara, Angkatan Putri Alwashliyah (APA), yang memang sejak awal secara pribadi-pribadi mengakui mereka memberikan suara berbeda kepada kandidat yang berbeda, bukan Rijal Sirait secara pribadi tetapi secara organisatoris tetap mengakui Keputusan Rakerwil IV Aljam iyatul Washliyah Sumatera Utara tanggal 23 Maret 2013.

Pertanyaan 3: Sepengetahuan Anda, seberapa besar simpati kader PPP terhadap pencalonan DPD RI lalu bagi si Lobe Putih? Dukungan secara pribadi selain dukungan organisatoris seperti yang diberikan Alwashliyah secara luas diberikan oleh kader PPP bahkan mereka yang mencalonkan diri diberbagai daerah se Sumatera Utara, sebut saja misalnya, Bapak Drs. H. Makmur Ritonga (Danton, sebutnya), Dapil Sumut I, meliputi Labuhan Batu Induk, Labuhan Batu Utara, dan Labuhan Batu Selatan, kemana pun beliau kampanye selalu disertai dengan dukungan DPD untuk si Lobe Putih nomor 20, demikian juga daerah pemilihan Kabupaten Asahan, Kota Tanjung Balai, dan Batu Bara, saudara Darwin Marpaung, juga melakukan hal sama. Pertanyaan 4: Berapa besar PPP memberikan sumbangan suara pada Pemilu DPD lalu terhadap si Lobe Putih? Sulit memang untuk memberikan angka pasti berapa jumlah masing-masing elemen pendukung baik secara organisatoris atau perseorangan. Tetapi Perkiraan saya dan tim, PPP Sumatera Utara menyumbangkan suara sebesar ± 200 ribu suara pada Pemilu DPD lalu.

Hasil Wawancara: Nama : DTM. H. Hasan Maturidi (Informan Utama) Tempat : SMA Alwashliyah Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Hari/Tanggal : Selasa, 9 Juni 2015 Tanda Tangan : Pertanyan 1: Sejauh mana Anda mengenal sosok Rijal Sirait? Pak Ijal dan saya kawan lama, sejak di DPRD Provinsi Sumatera Utara lalu, masa bakti 2009 2014. Mudah diterima setiap orang. Itu kata yang tepat ketika harus menggambarkan siapa itu saudara Rijal Siriat. 15 tahun pengandian di DPRD Provinsi Sumatera Utara dari 3 dapil pemilihan berbeda cukup menjadi bukti beliau mudah diterima masyarakat. Pertanyaan 2: Apa yang diberikan kader PPP Sumatera Utara pada pencalonan DPD RI untuk si Lobe Putih? Bukan rahasia umum, Alwashliyah itu ormas yang ketika Pemilu akan memberikan suaranya kepada PPP sebagai Partai Islam, dan hingga sekarang menjadi satu-satunya Partai Berasas Islam. Bahkan pengurus Alwashliyah pada setiap tingkatan umumnya, mereka juga adalah kader Alwashliyah di daerah masing-masing. Singkatnya, itulah Alwashliyah dan tergambar bagaimana peran PPP Sumatera Utara dalam memperjuangkan keberhasilan saudara Rijal Sirait. Pertanyaan 3: Mengapa PPP tidak secara resmi mendukung Rijal Sirait pada Pemilu DPD RI lalu? Identik, Al-washliyah adalah PPP dan PPP adalah Al-washliyah di Sumatera Utara ini (sambil menyebutkan kepengurusan PPP yang pada awalnya pada Raker PPP Komisi A) hendak merekomendasikan saya secara terbuka, pada Pemilu DPD lalu, tetapi karena keadaan yang berkembang termasuk keinginan kader PPP Tapanuli Tengah untuk mengusung nama lain yang di dukung PPP, akhirnya, hal ini tidak dilakukan secara resmi. Artinya, PPP memberikan kebebasan kepada kadernya pada Pemilu DPD untuk memberkan hak suara kepada kader PPP juga walau tidak secara resmi diputuskan dalam Raker PPP.

Pertanyaan 4: Berapa yakin Anda kader PPP meyumbang suara secara signifikan pada si Lobe Putih di Pemilu DPD RI lalu? Sulit, untuk mengatakan berapa besar suara yang diperoleh saudara Rijal Sirait pada Pemilu DPD lalu, karena kita tidak memiliki skala ukur yang dapat akurat menunjukkannya. Tetapi, saya yakin, dengan sosok beliau yang diterima luas di kalangan kader PPP dan jabatan terakir beliau pada tahun 2014 sebagai Dewan Pakar PPP Sumatera Utara, berpengaruh cukup baik dalam suara kader PPP, karena memang jelas juga tidak menghalangi kader PPP yang pada waktu itu maju dalam Pemilu. Pertanyaan 5: Keyakinan Anda terhadap eksistensi simbol Islam pada Pemilu DPD RI lalu? Sehebat apapun iklan politik coba merasionalisasi pemikiran pemilih, dengan berbagai alasan akademis, keterlibatan agama merupakan wujud dari fungsi hakiki agama bagi pemeluknya. Agama menjadi wujud permasatu aspirasi pemilih.

Hasil Wawancara: Nama : Drs. Makmur Ritonga (Informan Utama) Tempat : Acara Sosialisasi Kebangsaan di Kabupaten Deli Serdang Hari/Tanggal : Selasa, 9 Juni 2015 Tanda Tangan : Pertanyaan 1: Apa yang menjadi pertimbangan tim pada pencalonan Rijal Sirait pada Pemilu DPD lalu? Kepribadian. Itu hal utama yang selama ini menjadi pertimbangan tim dalam mengusung Pak Ijal. Ketenangan beliau, dan penghargaan terhadap orang lain, setidaknya ini menjadi modal pribadi. Juga dukungan dari internal organisasi massal Alwashliyah dan PPP Sumatera Utara kepada beliau. Pertanyaan 2: Apa tanggapan Anda terntang perpecahan dukungan suara para diri Rijal Sirat sebagai calon tunggal DPD RI dari Alwashliyah Sumatera Utara? Hasil akhir ini menjadi bukti sebenarnya bahwa dukungan luas yang diberikan pemilih, termasuk kader internal Alwashliyah dan PPP Sumatera Utara menunjukkan dukungan kader kepada beliau. Ya, kalau ada perbedaan pilihan, itu merupakan fakta yang memang harus diterima. Inilah indahnya Politik. Pertanyaan 3: Apakah Lobe Putih yang dikenakan Rijal Sirait itu disengaja atau ada pertimbangan politis lain dibelakang itu? (Sambil tersenyum, diceritakan kepada penulis), Kesannya itu disengaja. Padahal sebenarnya, Lobe Putih yang digunakan Pak Ijal pada waktu itu, karena memang dari tahun 2009 pada Pemilu Legislatif dari PPP Sumatera Utara, beliau sudah menggunakan Lobe Putih. Dan karena sulitnya beliau diajak untuk berfoto, inisiatif menggunakan foto lama dengan Lobe Putih menjadi pilihan tim, dengan melakukan perbaikan di sana-sini. Lobe Putih menjadi jargon pada Pemilu DPD lalu, ini menunjukkan bahwa simbol Islami masih relevan digunakan, tentu dengan informasi yang benar tentang kandidat. Era informasi sekarang ini memberikan keleluasaan kepada para pemilih, terutama masyarakat di luar Alwashliyah dan PPP Sumatera Utara mengenal Pak Ijal.

Pertanyaan 4: Hitungan Anda, perolehan suara Rijal Sirait pada Pemilu DPD RI lalu suara Alwashliyah murni atau ada suara dari lainnya? Saya tetap percaya bahwa Alwashliyah Sumatera Utara masih solid sebagai kekuatan massa. Saya yakin, Alwashliyah Sumatera Utara dengan kader militan dan mengenal baik sosok Pak Ijal menyumbangkan 90% suara pada Pemilu DPD lalu, sederhana hitungannya, Alwashliyah adalah PPP dan PPP adalah Alwashliyah di Sumatera Utara, selebihnya adalah masyarakat luas yang selama ini mengenal atau memiliki informasi tentang Rijal Sirait.

Hasil Wawancara: Nama : Drs. H. Hasbullah Hadi, SH, M.Kn (Informan Utama) Tempat : Salah satu kafe di Jl. Ringroad Medan Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2015 Tanda Tangan :... Pertanyaan 1: Bagaimana kronologis pencaloan Drs. H. Rijal Sirat pada Pemilu DPD 9 April 2014 lalu pak? Kalau ditanya tentang kronologis pencalonan saudara Rijal Sirait pada pemilu DPD lalu, itu merupakan hasil keputusan Rakerwil tersebut menjadi dasar hukum, kesepakatan dan kesepahaman bersama dengan menyebutkan, khusus untuk DPD telah diputuskan dan disepakati saudara Rijal Sirait sebagai satu-satunya utusan dari Alwashliyah Sumatera Utara menjadi calon DPD RI utusan Sumatera Utara. Pertanyaan 2: Apa pendapat Bapak tentang sratus quo generasi tua (istilahnya bagi senior) yang disebut haus kekuasaan dan tidak melakukan regenerasi organisasi? Informasi yang perlu diluruskan kembali. Bahkan, sambung mantan Ketua PW Alwashliyah Sumut ini, kita terus memikirkan regenerasi, bukan hanya untuk kekuasaan, akan tetapi untuk berwashilah (membangun persaudaraan), kalah dan menang itu biasa, tapi persaudaraan itu sesuatu yang luar biasa dalam konsep dan pelaksanaan yang sesungguhnya sebagai sesama muslim yang selama ini menjadi ciri khas Alwashliyah. Pertanyaan 3: Menurut cerita yang beredar di luar sana, pencalonan Rijal Sirait pada Pemilu DPD lalu merupakan deal politik antara anda dengan beliau untuk mempertahankan kekuasaan sebagai ketua Alwashliyah Sumut pada periode mendatang? Tidak benar, Alwashliyah ini rumah besar umat, kesannya seperti slogan PPP, tetapi kenyataan memang demikian. Sulit rasanya untuk menolak visi persaudaraan yang ditawarkan, walau terkadang berat dalam pelaksanaannya, tetapi hampir semua Umat Islam di Sumatera Utara merasakan kebutuhan diri untuk bergabung dan menjadi bagian dari organisasi ini. Tidak ada deal politik, yang ada adalah agar ada wakil Alwashliyah non parpol yakni di DPD RI dari Sumatera Utara karena memang belum terwakili dan ini berdasarkan keinginan semua organ bagian organisasi daerah.

Pertanyaan 4: Menurut pendapat Bapak bagaimana mentalitas kader Alwashliyah saat suksesi Pemilu DPD lalu? (Sedikit diplomatis, ketua Alwashliyah ini menyangkal tudingan tersebut) Itu oknum, saya yakin jiwa kader masih melekat di dalam sanubari setiap siapa saja mereka yang pernah merasakan berwashilah di Alwashliyah. Pertanyaan 5: Apa arti kepemimpinan di Alwashliyah bagi anda? Kepemimpinan itu amanah. Kepercayaan yang dititipkan, ketika titipan itu diminta kembali oleh mereka para penitip suara, yang harus dilakukan sebenarnya adalah introspeksi diri. Melihat secara jernih dinamika yang terjadi dalam kontestasi kekuasaan. Harus diakui Alwashliyah mengalami fase itu, mulai sejak 10 tahun lalu. Sejak kehilangan tokoh kharismatik sekelas Alm. Abdul Halim, Hrhp, setelahnya kader mulai melakukan transaksi kepentingan dan pertukaran kesempatan. Pertanyaan 6: Pada waktu pencalonan DPD RI dari Sumatera Utara lalu, apakah Alwashliyah sempat berpikir kemungkinan kader lain juga bisa menjadi anggota DPD RI seperti saudara Dedi Iskandar Batu Bara dan kabarnya juga Prof. Darmayanti? Semua berjalan seiring, Alwashliyah Sumatera Utara sudah memberikan dukungan penuh kepada Rijal Sirait, ini berarti di luar beliau bukan perjuangan Alwashliyah. Sebagai tokoh Alwashliyah dan politisi PPP, sosok politisi Rijal Sirait bisa diterima semua kalangan. Bahkan dukungan dari Parpol di luar PPP. Ini menjadi kelebihan yang harus disyukuri. Itu dinamika yang sah terjadi, enak betul rasanya, kalau kita bisa memastikan semuanya seratus persen tanpa bias suara dukungan, (senyum beliau kepada peneliti). Pertanyaan 7: Apa keinginan Anda dalam visi organisasi Aljam iyatul Alwashliyah mendatang? Alwashliyah itu bukan partai politik, organisasi massa berbasis Islam, mengedepankan jenjang kaderisasi, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan bahkan nasional. Mengembalikan kesadaran dan menekan egoisme sekelompok orang di dalam organisasi cukup dengan mengembalikan dan mengedepankan kesungguhkan berjuang dan mengharap ridho Allah SWT.

Hasil Wawancara: Nama : Rijal Sirait (Informan Kunci) Tempat : Jl. Garu II Kec. Medan Amplas, Kota Medan Hari/Tanggal : Senin, 25 Mei 2015 Tanda Tangan : Pertanyaan 1: Apa yang menjadi pertimbangan Bapak maju mencalonkan diri pada Pemilu DPD 9 April 2014? Jawab: Permintaan dari beberapa kawan di Al-washliyah Provinsi Sumatera Utara yang menjadi alasan saya mempertimbangkan diri mencalonkan diri menjadi anggota DPD Provinsi Sumatera Utara pada April 2014 lalu. Kalau di luar sana berkembang cerita bahwa saya meminta untuk kedudukan ini, tidak benar, kejadian sebenarnya adalah karena saya diminta mewakili Al- jam iyatul Washliyah untuk maju perseorangan, non partai, karena pada waktu itu, kader-kader terbaik Alwashliyah Provinsi Sumatera Utara seperti Ketua Al-Washliyah Sumatera Utara, saudara Hasbullah Hadi, memilih menggunakan kendaraan politik Partai Demokrat untuk DPR RI, dan saudara Hardi Mulyono, menjadi utusan Partai Golkar, untuk DPR RI. Kalau ditanya secara pribadi, sebenarnya saya ingin istirahat, setelah lebih kurang 15 tahun menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Persatuan Pembangunan. Akan tetapi tidak serta meerta juga saya mengiyakan mau kawankawan yang meminta saya untuk menjadi wakil Al-washliyah pada DPD lalu (seperti dukungan yang selalu diberikan oleh saudara Makmur Ritonga, dan Darwin Marpaung, termasuk dukungan lisan yang diberikan oleh ketua DPW PPP Provinsi Sumatera Utara, tegas beliau, sambil sesekali coba mengingat kejadian pada waktu itu dengan tekanan nada suara yang berbeda). Kata yang membuat saya luruh itu adalah ketika diucapkan oleh adik saya (sambil menunjuk saudara Ali Munjar, yang duduk di depan beliau), kesempatan tidak datang dua kali, itu yang membuat saya akhirnya memutuskan mengiyakan maunya kawan-kawan baik di Al-washliyah maupun pengurus PPP Sumatera Utara yang selama ini diberikan secara lisan. Baik, saya maju untuk mewakili Al-washliyah (kenang beliau, sambil menatap peneliti), kata-kata itu membuat saya luruh. Baiklan kalau begitu, saya bersedia untuk mencalonkan diri mewakili Al-washliyah (semua pihak siap bekerja keras pada waktu itu, kenang beliau sambil coba mengingat kembali kejadian yang telah berlalu pada masa-masa persiapan pencalonan DPD Provinsi Sumatera Utara).

Pertanyaan 2: Apakah Bapak sadar dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi ketika mencalonkan diri menjadi calon anggota DPD pada Pemilu 9 April 2014? Jawab: Saya sadar segala kemungkinan bisa terjadi, makanya, saya ketika mengiyakan sebagai wujud kesediaan maju mewakili Al-washliyah dalam Pemilu DPD 2014, tetap menceritakan segala kemungkinan kepada keluarga, terutama istri saya. Siap kerja keras, dan siap tidak terpilih. Satu hal yang selalu saya minta terlebih dahulu sebelum maju menjadi calon legislatif (selama tiga periode di PPP kenang beliau sambil coba mengingat kembali apa yang terjadi pada waktu itu) restu dari orang tua, ibu saya, dukungan penuh dari beliau menjadi semangat luar biasa (sambil berkata, sudah kutengok kau duduk di sana, ungkap narasumber kepada peneliti), termasuk sholat istikharah, meminta keyakinan diri dengan Allah swt. Pertanyaan 3: Siapa sebenarnya yang meminta, Bapak secara pribadi atau Pengurus Al-jam iyatul Washliyah Provinsi Sumatera Utara agar mau maju menjadi calon dari ormas di Sumatera Utara ini? Jawab: Demi Allah, saya diminta untuk mewakili Alwashliyah. Pertimbangannya adalah belum terwakilinya ormas ini dalam Pemilu DPD 2014 lalu. Pertanyaan 4: Bagaimana proses internal pencalonan diri Bapak dari Al-jam iyatul Washliyah pada Pemilu DPD 9 April 2014 lalu? Jawab: Ya, kalau ada anggapan bahwa Keputusan Rakerwil IV Al-jam iyatul Washliyah Sumatera Utara pada tanggal 23 Maret 2013 di Hotel Semarak Medan, merupakan ajang jual beli (money politik) dukungan terhadap saya, saya tegaskan itu tidak benar. Saya tidak mampu membayar mereka dengan berbagai kepentingan pribadi, kalau ada yang berpikir seperti itu, menunjukkan bahwa ia bukan kader Al-washliyah, karena pada saat ini, ormas Islam ini hanya digunakan layaknya perusahaan, karyawan, dan mereka harus dibayar. Tetapi sebagai ormas kader, orientasinya adalah washilah (persaudaraan, yang semunya diusahakan bersama, sambil memperlihatkan perubahan raut muka menahan kemarahan) puluhan tahun Alwashliyah dengan kekuatan kader, disertai dengan keikhlasan diri mampu menjadikan organisasi ini disegani dan tidak dibayar oleh kepentingan apa pun.

Pertanyaan 5: Bagaimana reaksi organ bagian Al-jam iyatul Washliyah dengan hasil Rakerwil IV yang menetapkan secara khusus Bapak sebagai kader satu-satunya yang dicalonkan untuk DPD RI? Sepengatahuan saya, secara organisatoris, sejak ditetapkan saya sebagai satusatunya utusan dari Al-washliyah Sumatera Utara menjadi calon DPD RI utusan Sumatera Utara, tidak ada secara resmi organ bagian yang ada di dalam Alwashliyah Sumatera Utara yang mengajukan surat resmi penolakan atau peningkatan terhadap hasil Rakerwil. Kalau ada, gerakan di luar dari kesepakatan bersama yang sudah ditetapkan, itu gerakan-gerakan sifatnya pribadi. Inilah yang kita sebut sebagai azas LUBER (langsung, umum, bebas, dan rahasia) karena kita tidak tahu apa dan siapa yang dipilih masing-masing pribadi ketika di dalam bilik suara. Kala dicermati, sebenarnya keadaan ini sudah berlangsung sejak tahun 2009 2014, pada waktu itu, Al-washliyah mendukung saudara Rahmadsyah menjadi utusan DPD Sumatera Utara dari Al-washliyah, akan tetapi organ bagian (Muslimat, sebutnya) menyatakan dukungan kepada ibu Darmayanti Lubis. Kira-kira seperti itu, akan tetapi keputusankeputusan dari Rakerwil tetap menjadi keputusan tertinggi. Al-washliyah Sumatera Utara saya yakini sebagai kekuatan massa Islam yang hanya tinggal di format, mau jadi apa yang didukung, pendekatannya, apakah pada pendekatan kader, atau pendekatan karyawan. Kemajuan dan sekaligus kemunduran dalam perspektif individual Al-washliyah. Pertanyaan 6: Apakah Bapak menyadari bahwa ada perpecahan dukungan suara Al-jam iyatul Alwashliyah Provinsi Sumatera Utara pada Pemilu DPD 9 April lalu? Ini yang harus diluruskan (imbuh informan sambil membenarkan duduknya menjadi lebih tegak dari kursi yang diduduki, menunjukkan ekspresi tegas). Suara Alwashliyah itu bisa dilihat dari hasil perolehan suara DPD pada tahun 2004 2009, di mana pada waktu itu wakil Al-washliyah, Alm. Ustaz Alim (sebutan untuk Alm. Abdul Halim Hrhp) memperoleh suara sekitar 800 ribu suara, pada pemilu DPD 2009 2014, suara Al-washliyah Provinsi Sumatera Utara terbagi pada dua kandidat yang secara resmi suara kepada saudara Rahmadsyah dan dukungan suara juga kepada ibu Darmayanti Lubis, sementara itu, pada Pemilu DPD 2014 lalu, tidak dapat dipungkiri walau secara resmi berdasar pada hasil Rakerwil IV Al-jam iyatul Washliyah Sumatera Utara, saya satu-satunya calon yang diusung, akan tetapi faktanya, Muslimat Al-washliyah walau secara pribadi-pribadi kader atau karyawan sebutan untuk mereka, masih ada yang menjadi tim pemenangan ibu Darmayanti Lubis, bahkan secara pribadi-pribadi juga sebagian organisasi bagian Al-washliyah juga memberikan suara kepada adinda Dedi Iskandar Batu Bara, itu tidak bisa dipungkiri, dan itu menjadi bagian dari dinamika yang terjadi. Tapi memang sangat sulit mengukur akurasi data tentang berapa besar suara Al-washliyah yang sesungguhnya pada Pemilu DPD lalu, kalau menunjuk para perolehan suara saya secara pribadi, saya mengatakan, dari perolehan suara lebih kurang 400 ribu suara, saya mengakui sekitar 50% yakni 200 ribu suara disumbangkan dari Al-washliyah

Sumatera Utara, terutama daerah-daerah pesisir, seperti Kabupaten Asahan, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Batubara, Padang Lawas Utara (Paluta), Padang Lawas Selatan, dan Labuhan Batu, termasuk sumbangan suara dari Kabupaten dan Kota lainnya di Sumatera Utara. Saya menyadari dari awal, harus ada usaha dan upaya lain untuk perolehan suara dari luar Al-washliyah dengan segala dinamika yang terjadi di dalamnya. Pertanyaan 7: Saya mendengar generasi muda Al-jam iyatul Alwashliyah Provinsi Sumatera Utara tidak memberikan suara penuh kepada Bapak pada Pemilu DPD 9 April 2014 lalu? Sekali lagi saya katakan sulit untuk mengukur akurasi dari perolehan suara yang ada. Inilah kerahasiaan itu, ketika di dalam bilik suara. Apa saja bisa terjadi. Tapi saya tetap katakan tidak ada satu pun pernyataan pengingkaran atau penolakan dari organ bagian Al-washliyah dari hasil Rakerwil IV Al-jam iyatul Washliyah Sumatera Utara pada tanggal 23 Maret 2013, yang ditanda tangani oleh pimpinan sidang Ketua Edi Zuhrawardi Pane, SH, Sekretaris Drs. H. Dariansyah Emde, diketahui Ketua PW Al-washliyah Sumut Drs. H. Hasbullah Hadi, SH, M.Kn,inilah hak pribadi itu. Tetapi saya yakin, kader Al-washliyah mereka yang terpilih dari segi kepribadian dan taat aturan. Kalau pun memang benar, ini menjadi bagian dinamika yang harus diperkuat sebagai bagian pembangunan karakter diri kader, bukan menciptakan pekerja, karena Al-washliyah bukan organisasi pekerja, tetapi merupakan organisasi kader yang taat kepada aturan organisasi. Pertanyaan 8: Menurut hitungan suara yang ada pada Bapak berapa besar Al-jam iyatul Washliyah Provinsi Sumatera Utara dengan organ bagian yang dimiliki menyumbangkan suara pada pada Pemilu DPD 9 April 2014? Kalau hendak dipersentasekan (dengan suara datar, informan menyatakan dengan tegas kepada peneliti), 50:50. Artinya, kalau selama ini dianalogikan saya sebagai kader Al-washliyah sejak dari pelajar, mahasiswa, dan terakhir sebagai dewan pakar Al-washliyah Provinsi Sumatera Utara, yang mana Al-washliyah dikesankan sama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sumatera Utara, total suara yang saya yakini dari Al-washliyah sekitar 200 ribu suara atau lebih dari perolehan sekitar 400 ribu suara lebih yang saya peroleh. Sisanya, merupakan suara masyarakat luas di Sumatera Utara.

Pertanyaan 9: Kalau boleh jujur, siapa yang diuntungkan dari pencalonan Bapak pada Pemilu DPD lalu, Al-washliyah Sumatera Utara atau diri secara pribadi? Saya Alwashliyah dan Alwashliyah adalah bagian dari hidup saya. Demi Allah, sebagai kader, saya siap jika ditugaskan, tanpa memperhitungkan keuntungan yang bisa diperoleh. Perkawanan, persaudaraan, itu sebenarnya keuntungan sejati yang harus ditanamkan, dan Allah dengan segala rahasia yang dirahasiakan-nya kepada manusia, termasuk rezeki (insya Allah pasti, akan sampai kepada masing-masing individu jika sudah sampai pada perjanjian yang dijanjikan itu, disampaikan penuh dengan semangat). Pertanyaan 10: Apakah PPP Provinsi Sumatera membantu dan mendukung perolehan suara anda dalam Pemili DPD lalu? Identik, Al-washliyah adalah PPP dan PPP adalah Al-washliyah di Sumatera Utara ini (sambil menyebutkan kepengurusan PPP yang pada awalnya pada Raker PPP Komisi A) hendak merekomendasikan saya secara terbuka, pada Pemilu DPD lalu, tetapi karena keadaan yang berkembang termasuk keinginan kader PPP Tapanuli Tengah untuk mengusung nama lain yang di dukung PPP, akhirnya, hal ini tidak dilakukan secara resmi. Artinya, PPP memberikan kebebasan kepada kadernya pada Pemilu DPD untuk memberkan hak suara kepada kader PPP juga walau tidak secara resmi diputuskan dalam Raker PPP. Pertanyaan 11: Bantuan dan dukungan seperti apa yang diberikan PPP Provinsi Sumatera Utara dengan kader mereka kepada anda pada Pemilu DPD lalu? Saya anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 3 periode dari tahun 2009 sampai dengan 2014, walau tidak mendapat dukungan formal dari PPP, tetapi pengurus PPP di daerah yang juga pengurus Pimpinan Daerah (PD) Al-jam iyatul Washliyah hampir se Sumatera Utara (sambil menunjuk daerah pesisir, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kota Tanjung Balai)

Pertanyaan 12: Kalau boleh memprediksi perolehan suara anda pada Pemilu DPD lalu lebih dominan diperoleh dari dukungan kader Al-washliyah Provinsi Sumatera Utara atau kader PPP Provinsi Sumatera Utara secara organisasi massa? Dari awal saya sudah katakan, PPP identik dengan Al-washliyah, demikian sebaliknya. Kalau ditanya kepada saya mana lebih dominan menyumbangkan suara pada Pemilu DPD 9 April 2014 lalu, 50% suara yang saya peroleh itu merupakan sumbangan dari PPP dan Al-washliyah, atau kalau ingin di hitung secara 100% dari PPP Sumut 30%, Al-washliyah 30%, dan masyarakat umum 40%. Masyarakat umum di sini merupakan masyarakat yang saya perhitungkan memberikan suara di luar dari kedua organisasi di atas. Pertanyaan 13: Pesan apa yang biasa Bapak ucapkan pada Pemilu DPD lalu bagi kader Al-jam iyatul Washliyah Provinsi Sumatera Utara ketika melakukan kunjungan atau sosialisasi dukungan terbuka? Yang jelas, saya melibatkan pengurus Al-washliyah ketika saya berada dan berkunjung di setiap daerah se Sumatera Utara. Ini dalam rangka memperkuat hasil Keputusan Rakerwil IV Al-jam iyatul Washliyah Sumatera Utara tanggal 23 Maret 2013, yang pada petikan rekomendasi poin 5 adalah: Khusus untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah diputuskan dan disepakati saudara Rijal Sirait sebagai satu-satunya utusan dari Al-washliyah Sumatera Utara menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah RI utusan Sumatera Utara. Kedatangan saya dengan tim, dan Pengurus Daerah (PD) Al-washliyah menunjukkan diri dan mohon dukungan berdasarkan apa yang telah diamanahkan dari kesepakatan bersama tersebut. Pertemuan ini terus saya lakukan, secara internal di PD Al-washliyah se Sumatera Utara, memang tidak semua dapat saya kunjungi, koordinasi dengan pengurus PD Al-washliyah Kabupaten Nias juga menjadi bagian penting, karena mereka juga warga Al-washliyah (kenang nara sumber sambil sesekali diam dan berbicara lagi dihadapan peneliti).

Pertanyaan 14: Pesan apa yang bisa Bapak ucapkan pada kader PPP Provinsi Sumatera Utara ketika pertemuan internal dengan mereka? Tidak ada pertemuan secara formal yang intensif saya lakukan dengan PPP. Tetapi secara informal saya merupakan kader PPP yang selama masa bakti 15 tahun, mulai dari tahun 1999 sampai dengan 2014 menjadi Legislatif di DPRD Provinsi Sumatera Utara dari PPP. Yang terakhir tahun 2014 saya mewakili partai dari Daerah Pemilihan Sumut I. Ya, tentu ada ikatan moril antara saya dan pemilih PPP, juga pengurus PPP yang sebagian juga merupakan pengurus Al-washliyah di masingmasing daerah. Jadi, kalau saya berbicara atas nama Al-washliyah, maka secara tidak langsung juga mengikat Al-washliyah, demikian sebaliknya. Bahkan jabatan saya terakhir di PPP adalah Dewan Pakar PPP Provinsi Sumatera Utara. Pertanyaan 15: Bagaimana dukungan masyarakat di luar Al-washliyah dan PPP Sumatera Utara pada pemilihan DPD lalu kepada Bapak? Ini menjadi penting dibicarakan (kata ini pertama kali diucapkan nara sumber kepada peneliti). Mengapa menjadi penting, ulangnya (peneliti hanya diam coba membaca arah pemikiran yang ingin dilontarkan oleh nara sumber). Masyarakat di luar Al-washliyah dan PPP ini merupakan inidividu-individu dan kelompokkelompok yang rasional, mereka tidak kenal saya awalnya, dan bagaimana saya harus memperkenalkan diri, dan akhirnya dinilai layak mewakili mereka dengan bukti mereka memberikan suara pada Pemilu DPD lalu. Saya merangkul Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara pada masa bakti 2009-2014. Keterikatan perkawanan yang saya bangun dengan mereka menjadi satu kekuatan yang tidak dapat dipungkiri membuka informasi luas tentang saya di kalangan masyarakat umum. Setiap kampanye, kawan-kawan dari berbagai Parpol (sebut saja, sambil mencontohkan, PAN Kabupaten Asahan, Golkar Kota Medan, Demokrat, PKS Kabupaten Labuhan Batu, dan PBB Kabupaten Labuhan Batu) bersama mensosialisasikan diri saya, bahkan (kenang nara sumber sambil tersenyum), kader PDI-P, saudara Brilian Mokhtar, setiap kampanye membawa kartu nama saya untuk menjadi bagian dari sosialisasi. Itulah perkawanan, apa adanya, tidak semua diukur dengan materi. Kalau sudah demikian, kita tahu, basis masa masing-masing kandidat tentu berbeda, layak kalau saya dikatakan mewakili Sumatera Utara, bukan hanya mewakili kelompok atau golongan tertentu saja.

Pertanyaan 16: Apakah Bapak yakin mampu mewakili aspirasi masyarakat Sumatera Utara dalam fungsi perwalikan pada awal mula mencalonkan diri menjadi DPD Provinsi Sumatera Utara? Saya yakin. Tentu dengan dukungan dan masukan dari berbagai pihak dalam perjalanan di Partai Politik selama ini, dan pada gilirannya mewakili masyarakat Sumatera Utara di DPD. Pertanyaan 17: Yang masyarakat luas ingin tahu juga apakah penggunaan lobe putih itu menunjukkan karakter muslim yang sesugguhnya atau ingin menunjukkan perbedaan dari kandidat lainnya? Jawabannya: (Senator Sumatera Utara ini tersenyum) Ya, ini juga menjadi bagian pelurusan sebenarnya. Kalau diingat, saya menggunakan lobe putih ini sejak pencalonan Legislatif tahun 2009 dengan Dapil Sumut I (sambil beliau menunjuk ke pintu depan rumah yang masih tertempel stiker diri beliau pada Pemilu 2009), sebenarnya hanya meneruskan apa yang sudah menjadi ciri seorang Rijal Sirait, dan foto yang saya pakai ini sesuai dengan foto lalu (ingat beliau sambil mengatakan kepada peneliti bagaimana beliau membawa foto lama tersebut ke studio foto dan minta agar dibuatkan sama dengan foto lalu, tentu dengan penyesuaian di sana sininya). Tidak pernah terpikir sama sekali (tambahnya) kalau akhirnya foto ini menjadi bagian penting dalam pemilihan lalu di DPD Provinsi Sumatera Utara. Bahkan, sejak 2004 (setelah pulang dari menunaikan ibadah Haji) saya selalu menggunakan lobe putih di mana pun saya berada, tetapi memang kadang-kadang untuk acara tertentu saya tidak menggunakannya (sambil menunjuk pada beberapa kegiatan resmi kenegaraan). Secara khusus, tuntutan untuk selalu mengenakan lobe putih ini (kata senator Sumatera Utara tersebut sambil memegang draf wawancara yang peneliti berikan satu bundel kepada beliau) kalau sudah berada di kampung (menunjuk daerah Asahan dan Tanjung Balai umumnya), kalau lobe putih itu identik dengan ciri sebagai haji. Jelasnya, tidak ada rekayas untuk menunjukkan diri sebagai muslim, karena saya memang muslim, dan sambutkan luas ini sekaligus menunjukkan bahwa identitas muslim tidak perlu dihindari.

Pertanyaan 18: Apa pesan yang biasanya Bapak sampaikan kepada masyarakat luas pada Pemilu DPD lalu? Tidak ada pesan khsusus yang saya sampaikan pada setiap pertemuan dengan masyarakat luas (karena memang saya selalu menampilkan diri apa adanya ingat beliau). Kalau hal mohon dukungan ya, karena itu bagian dari sosialisasi diri yang harus dilakukan. Pertanyaan 19: Secara etis, sebelum pemilihan, apakah Bapak yakin mampu mengemban kepercayaan masyarakat Sumatera Utara? Silahkan buktikan, apakah saya layak secara etis untuk mewakili Sumatera Utara. Pasti semua kita memiliki informasi tentang saya, cukup itu menjadi bagian dari etika yang harus saya pegang. Pertanyaan 20: Pesan apa yang paling berat diucapkan ketika masa kampanye lalu kepada masyarakat Sumatera Utara karena takut tidak dapat memenuhinya? (Terlihat jelas perubahan aura muka nara sumber ketika pertanyaan ini disampaikan kepada beliau yang duduk berhadapan dengan peneliti) Berjanji, itu hal yang paling berat saya lakukan (sambil mencontohkan akan memberi sesuau jika dipilih masyarakat dalam bentuk material, uangnya dari mana tambahnya sambil menggelengkan kepala), Di mana pun dalam kesempatan sosialisasi diri saya selalu mengatakan ingatkan saya, berarti saya masih akan terus berlanjut dalam hubungan pribadi dengan setiap orang yang saya temui baik dalam bentuk pertemuan formal dan informal. Kalau yang dikedepankan transaksi materi, tentu saya tidak mampu untuk memenuhinya, berbeda dengan kemampuan saling mengingatkan.