A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment)

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

;l-0ad 0\'7\ F =F/TlN

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

kimia lain serta mikroorganisme patogen yang dapat

1 Security Printing merupakan bidang industri percetakan yang berhubungan dengan pencetakan beberapa

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

Oleh MUAD ASEGAB F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PENGARUH RASIO MEDIA, RESIRKULASI DAN UMUR LUMPUR PADA REAKTOR HIBRID AEROBIK DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SECARA AEROBIC DAN ANOXIC DENGAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR)

Bab IV Data dan Hasil Pembahasan

PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1. Perkembangan Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kakao di Indonesia. No Tahun Luas Areal (Ha)

Oleh : Putri Paramita ( )

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN KANDUNGAN AMONIAK TINGGI SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR)

BAB I. PENDAHULUAN. Statistik (2015), penduduk Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,4 %

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN

Oleh: Afina Kibtiyah Hidayati Dosen Pembimbing: IDAA. Warma Dewanti, S.T., M.T., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia terhadap lingkungan adalah adanya sampah. yang dianggap sudah tidak berguna sehingga diperlakukan sebagai barang

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

[Type text] BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. Penampakan Limbah Sisa Analis is COD

PENGARUH RESIRKULASI LINDI TERHADAP LAJU DEGRADASI SAMPAH DI TPA KUPANG KECAMATAN JABON SIDOARJO

PENENTUAN KOEFISIEN BIOKINETIK DAN NITRIFIKASI PADA PROSES BIOLOGIS LUMPUR AKTIF AIR LIMBAH (144L)

Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

Y. Heryanto, A. Muda, A. Bestari, I. Hermawan/MITL Vol. 1 No. 1 Tahun 2016:

EFEK AERASI DAN KONSENTRASI SUBSTRAT PADA LAJU PERTUMBUHAN ALGA MENGGUNAKAN SISTEM BIOREAKTOR PROSES BATCH

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber energi fosil yang semakin menipis, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

III.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug.

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB

PENENTUAN KONSTANTA KINETIKA REAKSI DENITRIFIICASI PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI E",SIL PERIKANAN DENGAN LUMPUR AKTIF.

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. bioetanol berbasis tebu, baik yang berbahan baku dari ampas tebu (baggase), nira

PENGOLAHAN AIR LIMBAH KADAR GARAM TINGGI DENGAN SISTEM LUMPUR AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

PROSIDING SNTK TOPI 2012 ISSN Pekanbaru, 11 Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

OXIDATION DITCH ALGA REACTOR DALAM PEGOLAHAN ZAT ORGANIK LIMBAH GREY WATER

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. instalasi pengolahan sebelum dialirkan ke sungai atau badan air penerima.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

Metodologi Penelitian

PEMBENIHAN DAN AKLIMATISASI PADA SISTEM ANAEROBIK

Dosen Pembimbing: Ir. Mas Agus Mardyanto, ME., PhD

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

INTEGRASI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BENANG DAN TEKSTIL MELALUI PROSES ABR DAN FITOREMOVAL MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

DEGRADASI BAHAN ORGANIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN DENGAN VARIASI WAKTU TINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas bahan uji dan bahan kimia. Bahan uji yang digunakan adalah air limbah industri tepung agar-agar. Bahan kimia yang digunakan adalah merkuri sulfat, kalium dikromat, asam sulfat, asam peroksida, campuran selen (K 2 SO 4 : CuSO 4 : Selenium 50 : 10 : 1), natrium hidroksida, asam klorida, indikator amonium assay, natrium isosianurat, sulfanil amide, asam fosfat, larutan dimetil-fenol, larutan asam askrorbat dan amonium molibdat. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaktor aerobik yang terbuat dari bahan wadah dengan volume 20 liter, dapat dilihat pada Gambar 1. Peralatan yang digunakan untuk analisis adalah alat analisis untuk COD dan TKN, alat Visible Spektrofotometer untuk penerapan kandungan NH 3 -N, N -N, NO 3 -N dan PO 4 -P, ph meter, DO-meter, pengaduk magnetik, alat-lat gelas kimia B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 sampai bulan November 2008. Tempat penelitian dilakukan pada di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri tepung agar-agar PT. Agar Sehat Makmur Lestari, Pasuruan, Jawa Timur.. C. TAHAP PENELITIAN 1. Karakterisasi Limbah Karakteristik limbah cair yang diuji diambil dari influen limbah yang diambil sebelum masuk ke reaktor lumpur aktif pada instalasi 19

pengolahan limbah cair (IPAL) PT. ASML. Beberapa parameter yang dilakukan pengujian saat karakteristik ini adalah COD (Chemical Oxygen Demand), MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid) dan MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid). 2. Aklimatisasi Lumpur Aktif Sebelum dimasukan ke dalam reaktor, lumpur aktif yang dilakukan aklimatisasi untuk mengkondisikan dan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme pada penelitian ini lumpur aktif yang digunakan diambil dari Unit pengolahan Limbah PT. Agar Sehat Makmur Lestari, Pasuruan. Aklimatisasi lumpur aktif dilakukan dengan cara memberikan aerasi pada lumpur aktif yang telah diberikan limbah cair dalam kondisi curah, penentuan kondisi oksigen terlarut (DO) yang harus dijaga lebih besar dari 2 mg/l, suhu ruang (27-31 o C) dan kisaran ph 7.5-8.5. pertumbuhan bakteri ditandai peningkatan MLSS dan MLVSS serta terjadi perubahan warna suspensi menjadi coklat kehitaman. 3. Start Up reaktor Start Up reaktor dilakukan dengan memasukan lumpur aktif yang telah teraklimatisasi sesuai dengan volume reaktor yang perbandingannya 3:1 (perbandingan limbah cair terhadap lumpur aktif yang menggunakan corong inhoff) supaya sesuai dengan kondisi lapangan dan dialiri limbah cair secara kontiyu dengan laju influen rata-rata 5 liter/hari. Kegiatan ini dilakukan hingga tercapai kondisi stabil ditandai dengan penurunan nilai COD yang relatif konstan. 4. Penentuan Optimasi Nilai F/M Penelitian dilakukan pada skala laboratorium digunakan itu menganalisis karakteristik limbah sebelum diaplikasikan pada istalasi 20

pengolahan air limbah (IPAL). Reaktor yang digunakan memiliki volume 20 liter dengan pengaturan nilai F/M 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, dan 0.5 dan HRT 0.5, 1, 1.5, 2, dan 2.5 hari. Penentuan nilai F/M yaitu dengan perbandingan antara substrat terhadap mikroorganisme, dimana bahan organik yang masuk kedalam instalasi pengolahan air limbah secara biologis merupakan makanan bagi mikroorganisme. Dalam pengaturan nilai F/M dilakukan dengan cara memperhatikan suplai makanan (zat organik), jumlah lumpur yang dibuang dan umur lumpur. Tabel 3. Komposisi penentuan nilai F/M Nilai F/M Di Si X V 0.1 8.5 298 2300 11 0.2 8.5 292 1200 11 0.3 8.5 300 720 11 0.4 8.5 300 540 11 0.5 8.5 306 430 11 Keterangan: Di = debit influen (l/hari) Si = Konsentrasi BOD influen (g/l) X = MLVSS (g/l) V = volume bioreaktor (liter) Sedangkan dalam pengamatan waktu detensi (HRT) dengan cara mengatur lamanya air limbah tinggal didalam kolam aerasi. Secara matematis dapat diketahui dari volume kolam aerasi dibagi dengan debit air limbah yang diolah. 21

INFLUEN Gambar 1. Bagan pengolahan limbah skala laboratorium 5. Aplikasi pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tahapan aplikasi atau pelaksanaan dilapangan IPAL dengan cara mendapatkan nilai terbaik dari perhitungan nilai F/M (Food to Microorganism) sebelumnya, dengan mengubah laju alir pada HRT 0.5, 1, 1.5, 2, dan 2.5 hari. Cara pengaturan nilai HRT (waktu tinggal hidrolik) dilakukan dengan mengatur lamanya air limbah tinggal didalam kolam aerasi. Secara matematis dapat diketahui dari volume kolam aerasi dibagi dengan debit air limbah yang diolah. Untuk mendapatkan nilai HRT yang diinginkan, diperlukan pengaturan dengan memperhatikan debit air limbah yang akan diolah di kolam aerasi supaya nilai F/M terjaga sesuai dengan kondisi nilai F/M yang diinginkan. Karena dengan mengatur laju debit yang masuk ke dalam kolam aerasi, menjaga nilai F/M yang terbaik dengan variasi HRT yang berbeda-beda untuk mendapatkan efesiensi penyisihan nilai COD. 22

D. ANALISIS DATA Menurut Vertraete dan Vaerenbergh (1986), efisiensi penyisihan COD, NH3-N dan PO4-P dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: Efisiensi (%) = ( C C ) o C o e x 100% Dimana, Co = Nilai sebelum limbah tepung agar-agar diproses lumpur aktif Ce = Nilai sesudah limbah tepung agar-agar diproses lumpur aktif Penentuan optimasi proses penyisihan COD pada kolam lumpur aktif adalah dengan menggunakan pendekatan grafik antara presentase penyisihan dan waktu tinggal hidrolik (HRT) 23