BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang MAIN ENTRANCE INFORMASI HALL / LOBBY FREE FUNCTION ROOM COFEE SHOP PERPUSTAKAAN TOILET PAMERAN AMPLETHEATRE PENERIMAAN ENTRANCE PENYIMPANAN PENELITIAN RESTORASI REPARASI PAMERAN TEMPORER TOILET ADMINITRASI KURATOR SITE ENTRANCE 66
b. organisasi ruang pameran MAIN ENTRANCE penelitian display penelitian service toilet c. organisasi free fuction room MAIN ENTRANCE service Ruang serba guna gudang toilet 67
V. Tapak a. pencapaian Jalur pencapaian merupakan jalan Metro Pondok Indah yang dapat dilalui dari : 1. Dari arah utara : Simpruk, Daan mogot, Kebayoran lama, Kemang.. Dari arah selatan : Cilandak, Ciputat, Lebak bulus, Pondok pinang. 3. lokasi dilalui oleh kendaraan umum yaitu bus patas jurusan cenkareng Depok. b. zoning konsep zoning mengacu pada kondisi tapak serta kebutuhan ruang seperti : 1. R. pameran tetap. R. pameran temporer 3. Area penunjang 4. Area service 5. arena parkir 6. Apletheatre 7. R. terbuka 68
c. Analisa kebisingan Kondisi tapak berada di dalam kawasan yang memiliki aktifitas ramai, ini akan akan mempengaruhi tingkat kebisingan. Untuk menyaring tingkat kebisingan yang tinggi, yaitu dengan cara menanam pohon di sepanjang jalan yang memiliki tingkat kebisingan tinggi. d. Analisa matahari Untuk perencanaan museum Mercedes lintasan matahari harus diperhitungkan secara detail, karena akan mempengaruhi aktifitas yang ada dalam museum. Untuk mengurangi sinar matahari langsung pada bangunan,bangunan mengaplikasikan sunshading agar sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. 69
V.3 Pencapaian kebangunan Pencapain menuju kebangunan bersifat langsung dari pintu utama kedalam bangunan, ini untuk memberikan kesan tegas dan jelas, yang tidak langsung dapat mempertontonkan fasade bangunan kepada pengunjung museum. Pengunjung bangunan sebelum memasuki area tapak dapan langsung melihat suatu bangunan museum tanpa ada penghalang apapun, ini dimaksudkan agar pengunjung dapat leluasa masuk kedalam bagunan tanpa ada perasaan segan atau malas kedalam bangunan. Sirkulasi menuju bangunan Bangunan museum Pintu utama 70
a. Pintu masu ke bangunan pada pintu masuk kedalam bangunan dihadirkan suatu bukan yang seluas mungkin dan sesimpel mungkin, ini dimaksudkan agar adanya hubungan yang kuat antara ruang luar dan ruang dalam bangunan. V.4 Penerapapan tema Ruang dan Sirkulasi ke bangunan a. bentuk bangunan Merupakan hasil dari penggabungan antara : Bentuk kotak, karena bentuk ini tidak banyak menghasilkan ruang sisa. Lebih mudah menerapkan unsurunsur sirkulasi Merupakan ruang transisi yang berfungsi juga sebagai sirkulasi menuju ruang pamer temporer. Dinding terbuat dari kaca, sehingga ruang terlihat lebih luas. Bentuk kotak 71
hasil dari penggabungan dua buah ruang yang disatukan oleh ruang sirkulasi yang mengikat kedua buah ruang. b. Sirkulasi dalam bangunan Sirkulasi yang diterapkan dalam bangunan adalah sirkulasi linear cluster satu arah, yang memutar menuju lantai berikutnya. Dengan sirkulasi pengujung dapat mengikuti alur, dan diarahkan menuju lantai berikutnya. Pada ruang-ruang mengunakan permainan warna antara ruang satu dengan yang lainya. Agar pengunjung mengalami pengalaman ruang, dan tidak merasa jenuh bila berada di dalam ruangan. 7
Konsep Sirkulasi Dalam Bangunan System pencapaian pada setiap ruang dalam bangunan mengunakan system spiral, dimana tiap lantainya mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Pada lantai 1 difungsikan sebagai area publik yang mengarahkan pengunjung ke area pameran yang berada pada lantai berikunya. Pada tiap lantai digunakan sebagai ruang pamer setiap tahapan lantainya memepunyai arti yang berbeda-beda, semakin tinggi teknologi mobil yang akan dipamerkan. Pada lantai ini memamerkan mobil Mercedes Benz mulai dari tahun 1885-1890 yang merupakan type pertama dari Mercedes Benz yang menggunakan system pembakaran. pada lantai ini memamerkan mobil Mercedes Benz mulai dari tahun 1890-1930 yang merupakan teknologi awal. pada lantai ini memamerkan mobil Mercedes Benz mulai dari tahun 1930-1960 yang merupakan teknologi berkembang. 73
74
KONSEP MASSA BANGUNAN Bentuk dasar massa Pemilihan dari bentuk dasar massa untuk Museum Mercedes Benz, yang harus dipertimbangkan : Pola sirkulasi dan aktifitas Bentuk-bentuk koleksi Kondisi lingkungan fisik Berdasarkan pertimbangan diatas, bentuk dasar massa pada museum Mercedes Benz mempunyai alternative : Segi empat Bentuk dapat disesuikan dengan objek koleksi dan aktifitasnya Ruang yang terbuang minimal 75
Bersifat formal Segi tiga Aktifitas sentral Individu Banyak ruang yang terbuang Analisa Massa Bangunan Bentuk massa bangunan : Mempunyai karakter yang unik dan dinamis Komunikatif. Disesuikan dengan bentuk site. BENTUK EFISIENSI 1 3 3 FLEKSIBELITAS 1 3 3 KARATERISTIK 1 1 ORIENTASI 3 KEUNIKAN 3 1 1 JUMLAH 9 10 11 10 KETERANGAN : 1. = KURANG.. = SEDANG. 3. = BAIK. 76
BENTUK DASAR MASSA BANGUNAN DIPILIH BENTUK PERPADUAN BUJUR SANGKAR DENGAN PERSEGI PANJANG. Secara garis besar massa bangunan yang dapat digunakan pada Museum Mercedes Benz ada dua macam, yaitu : Satu masa, sifat / kesan yang ditimbulkan : Individual Kaku Optimasi pemanfaatan lahan baik Dengan memberikan bentuk tertentu, turut membantu menciptakan kesan monumental Massa tunggal merupakan pencerminan fungsi tunggal Dua massa atau lebih, sifat atau kesan yang ditimbulkan : Dinamis Memerlukan lahan yang cukup Pada tapak berkontur, penggunaan massa banyak akan menguntungkan Memudahkan untuk mengenali perbedaan kegiatan pada tiap massa bangunan ( hierarki fungsi atau kegiatan dapat terlihat ) 77
Dari hasil uraian diatas pada museum Mercsdes Benz menggunakan dua massa bangunan karna memiliki kesan dinamis dan Memudahkan untuk mengenali perbedaan kegiatan pada tiap massa bangunan. 78