BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa dengan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan salah satu sekolah di Banjarmasin yang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional b. Dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan penelitian tersedia secara memadai c. Adanya persetujuan dari pihak sekolah dan guru untuk mengizinkan dilaksanakannya kegiatan penelitian. d. Studi pendahuluan yang menunjukkan masih terdapatnya sejumlah permasalahan dalam kegiatan pembelajaran IPS e. Belum pernah digunakannya media pembelajaran film animasi, sementara fasilitas untuk menggunakan media tersebut tersedia dan dapat digunakan untuk kegiatan penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada semester genap yang berjumlah 156 orang siswa. Sebaran populasi dapat dilihat pada tabel berikut:

38 Tabel 3.1. Sebaran Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa (Orang) 1 VII a 22 2 VII b 22 3 VII c 22 4 VII d 23 5 VII e 23 6 VII f 22 7 VII g 22 Total 156 Sumber: Data Kesiswaan SMPN 6 Banjarmasin Sampel penelitian diambil sebanyak empat kelas dengan rincian dua kelas sebagai kelas eksperimen dan dua kelas sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel kelas didasarkan atas homogenitas nilai rata-rata kelas antara kelas-kelas yang menjadi sampel, melalui pemberian tes tertulis berupa soal-soal pilihan ganda yang dirancang oleh peneliti dan guru di sekolah penelitian dan telah lolos uji instrument penelitian. C. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Eksperimen adalah penelitian yang memiliki derajat kepastian yang dianggap paling tinggi. Menurut Sudjana (2009:18) dalam penelitian eksperimen kondisi diatur sedemikian rupa oleh peneliti, perlakuan terhadap obyek dilakukan, akibat suatu perlakuan diukur secara cermat, faktor luar yang mungkin berpengaruh dikendalikan, dengan harapan derajat kepastian jawaban semakin tinggi.

39 Dari penelitian eksperimen diharapkan diperoleh data yang akurat dan meyakinkan tentang pengaruh dari satu variabel terhadap variabel yang lain. Menurut Sudjana (2009:19), penelitian eksperimen sederhana mengandung tiga ciri pokok, yakni: (1). Adanya variabel bebas yang dimanipulasi, (2). Adanya pengendalian semua variabel lain kecuali variabel bebas, (3). Adanya pengamatan/pengukuran terhadap variabel terikat sebagai efek variabel bebas. Pelaksanaan penelitiannya adalah sampel terbagi menjadi dua unit, satu unit sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikenai perlakuan yang berupa pembelajaran dengan menggunakan media film animasi, sedangkan kelompok control dikenakan perlakuan lain yaitu berupa metode pembelajaran konvensional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok control acak tes awal tes akhir (the pretest posttest control goup design). Hal ini berarti bahwa untuk menentukan pembelajaran yang dieksperimenkan dalam penelitian ini, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media film animasi benar-benar efektif perlu diadakan kelompok yang tidak diajar dengan menggunakan media film animasi Bentuk disain kuasi eksperimen yang digunakan yakni Nonequivalent Control Group Design dengan pola sebagai berikut: GRUP PRE TEST TREATMENT POST TEST A 0 1 X 0 2 B 0 3 0 4 Sumber: Sukmadinata (2010:207) Gambar 3.1. Disain Kuasi Eksperimen Nonequivalent Control Group Design

40 Keterangan: A B X : kelompok eksperimen : kelompok kontrol : dikenakan treatment atau perlakuan dengan media film animasi : tidak dikenakan treatment atau perlakuan dengan media film animasi 0 1 : pretest (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen 0 2 : posttest (setelah perlakuan dengan media film animasi) pada kelompok eksperimen 0 3 : pretest (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol 0 4 : posttest (setelah perlakuan tanpa media film animasi) pada kelompok kontrol D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berpatokan pada kerangka pemikiran dan hipotesis yang diajukan, maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas (independent variable), yaitu Pemanfaatan Film animasi selanjutnya disebut (X1) dan Hasil Belajar IPS sebagai variabel terikat (dependent variable) yang selanjutnya disebut (Y). Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut:

41 Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Konsep teoritis Konsep empiris Konsep analitis skala Pemanfaatan Film animasi (X) Pemanfaatan film animasi yang dirancang sedemikian rupa dengan alur cerita dirancang untuk menceritakan sebuah kisah tentang orang, kelompok, situasi atau pemandangan dengan muatan pesan persuasi pendidikan Pemanfaatan media pembelajaran yang dirancang dengan alur cerita sebuah kisah baik tentang orang, kelompok, situasi maupun fenomena yang memiliki muatan pesan sesuai dengan kompetensi dasar IPS yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yakni Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat Pemanfaatan film animasi yang terdiri atas 4 episode dengan total durasi 26 menit yang digunakan pada 4 kali kegiatan pembelajaran, dengan muatan kompetensi dasar IPS yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yakni Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat Nominal Hasil Belajar IPS (Y) Pencapaian kompetensikompetensi mata pelajaran IPS yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak Pencapaian kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan (ranah kognitif) C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Aplikasi), dan C4 (Analisis) pada mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat. Hasil pretest dan posttest dalam bentuk soal objektif berupa pilihan ganda sebanyak 30 butir soal yang dibuat dengan mengacu pada Standar Kompetensi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat. Rasio E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data utama yakni hasil tes belajar siswa dan data pendukung berupa hasil wawancara dan tanggapan dari guru dan siswa. Hasil tes belajar diperoleh dari skor pretest dan posttest yang berasal dari instrument penelitian berupa tes pilihan ganda yang dirancang oleh peneliti dan guru yang terlibat dalam kegiatan penelitian. Sebelum instrument digunakan dalam kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap

42 kelompok siswa dari populasi yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrument dilakukan untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir tes dengan bantuan program Anates. Apabila instrument telah memenuhi syarat-syarat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir tes, barulah instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket berupa tanggapan guru dan siswa selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data penelitian. Secara rinci penjelasan beberapa uji prasyarat instrumen, diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono: 2009:173). Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi persyaratan t hitung > t tabel. 2. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel menurut Sugiyono (2009:173) adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Salah satu bentuk pengujian reliabilitas adalah dengan internal consistency dengan teknik KR. 20. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r hit > r tab dengan tingkat kepercayaan 95%dengan dk(n-2) maka item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel

43 3. Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal disebut Indeks Diskriminasi (D). Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan daya pembeda butir soal sebagaimana diuraikan Zainul dan Nasoetion (1993:156) yakni sebuah butir masih dianggap memadai jika sama atau lebih besar dari 0,25. 4. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal ialah proporsi peserta tes menjawab benar terhadap butir soal (Zainul dan Nasoetion, 1993:150). Tingkat kesukaran butir dapat dibagi ke dalam tiga kelompok sebagaimana terlihat pada tabel 3.5 Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah Sumber : Zainul dan Nasoetion (1993:153) Nilai P 0,00 0,25 0,26 0,75 0,76 1,00 Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan menyediakan 50 butir soal yang terkait dengan materi yang dibahas dan disusun oleh peneliti dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing dan guru IPS yang terkait. Adapun ringkasan hasil uji instrumen dapat dilihat pada tabel 3.4:

44 Tabel 3.4. Ringkasan Uji Instrumen Penelitian Btr Baru Btr Asli D.Beda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 56.67 Sedang 0.472 Sangat Signifikan 2 2 56.67 Mudah 0.517 Sangat Signifikan 3 3 53.33 Sedang 0.439 Sangat Signifikan 4 4 53.33 Sedang 0.493 Sangat Signifikan 5 5 40.00 Sedang 0.344 Signifikan 6 6 30.00 Mudah 0.303 Signifikan 7 7 6.67 Sangat Mudah 0.129-8 8 0.00 Sangat Mudah 0.090-9 9 53.33 Sedang 0.385 Sangat Signifikan 10 10 60.00 Sedang 0.511 Sangat Signifikan 11 11 20.00 Sangat Mudah 0.297 Signifikan 12 12 60.00 Mudah 0.568 Sangat Signifikan 13 13 33.33 Mudah 0.369 Sangat Signifikan 14 14 3.33 Sedang -0.050-15 15 16.67 Mudah 0.234-16 16-3.33 Sedang 0.051-17 17 40.00 Sedang 0.299 Signifikan 18 18 10.00 Sangat Mudah 0.190-19 19 20.00 Mudah 0.172-20 20 50.00 Mudah 0.461 Sangat Signifikan 21 21 53.33 Mudah 0.478 Sangat Signifikan 22 22 0.00 Sangat Sukar 0.074-23 23 33.33 Sedang 0.290 Signifikan 24 24 46.67 Sedang 0.417 Sangat Signifikan 25 25 53.33 Mudah 0.459 Sangat Signifikan 26 26 30.00 Sedang 0.263-27 27 36.67 Sedang 0.303 Signifikan 28 28 23.33 Mudah 0.247-29 29 23.33 Mudah 0.282 Signifikan

45 30 30 23.33 Sukar 0.275 Signifikan 31 31 10.00 Mudah 0.048-32 32 3.33 Sukar 0.061-33 33 26.67 Mudah 0.241-34 34 30.00 Sedang 0.149-35 35 36.67 Sedang 0.370 Sangat Signifikan 36 36 40.00 Sukar 0.310 Signifikan 37 37 60.00 Sedang 0.446 Sangat Signifikan 38 38 86.67 Sedang 0.687 Sangat Signifikan 39 39 33.33 Sedang 0.245-40 40 53.33 Mudah 0.517 Sangat Signifikan 41 41 73.33 Sedang 0.602 Sangat Signifikan 42 42 46.67 Sukar 0.429 Sangat Signifikan 43 43 50.00 Sukar 0.434 Sangat Signifikan 44 44 70.00 Sedang 0.556 Sangat Signifikan 45 45 50.00 Sukar 0.473 Sangat Signifikan 46 46 60.00 Sedang 0.521 Sangat Signifikan 47 47 30.00 Sedang 0.243-48 48 33.33 Mudah 0.306 Signifikan 49 49 20.00 Mudah 0.129-50 50 66.67 Sedang 0.550 Sangat Signifikan Sumber : diolah dari data primer Dari 50 butir soal tersebut, terdapat 33 butir yang valid untuk digunakan, namun oleh peneliti dikurangi lagi hingga menjadi 30 butir soal yang siap digunakan dalam kegiatan penelitian. F. Media Film Animasi Dalam penelitian ini, media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian berupa media film animasi. Film animasi yang dirancang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan penelitian yakni membahas mengenai materi pada mata

46 pelajaran IPS Kelas VII Semester 2, dengan Standar Kompetensi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat. Film animasi tersebut akan ditayangkan pada setiap proses kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen yang berlangsung sebanyak 4 kali pertemuan. Sebelum digunakan untuk kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji produk dari film animasi yang akan dibuat. Uji produk yang dilakukan yakni dengan meminta pendapat dari ahli dalam rangka mengetahui kelayakan kualitas film animasi yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian. Hasil uji produk yang dilakukan menunjukkan bahwa media film animasi yang dibuat layak digunakan untuk kegiatan penelitian. Aspek penilaian untuk uji produk film animasi yang dibuat mencakup: 1. Aspek Desain Pembelajaran, yang terdiri atas: a. Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis) b. Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum c. Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran e. Interaktivitas f. Pemberian motivasi belajar g. Kontekstualitas materi yang disajikan h. Kualitas media pembelajaran i. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran j. kemudahan untuk dipahami k. sistematika materi dalam media pembelajaran

47 2. Aspek Komunikasi Visual yang terdiri atas: a. Komunikasi sesuai dengan pesan dan dapat diterima atau sejalan dengan kebutuhan tujuan pembelajaran b. Kemampuan media pembelajaran dalam menarik perhatian siswa c. Kreatif dalam ide dan penuangan gagasan d. Kelayakan audio (narasi, efek suara, suara latar, dan musik) e. Kelayakan visual (layout, desain, tipografi, dan pewarnaan) G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t (uji beda). Sebelum uji t dipergunakan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas data hasil penelitian. Apabila prasyarat terpenuhi maka uji t dapat digunakan, namun jika tidak terpenuhi maka akan digunakan uji statistik non parametrik yakni Uji Mann Whitney dan Wilcoxon. Dalam rangka memudahkan analisis data, akan dipergunakan bantuan program SPSS. Kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis dari uji statistik yang dilakukan salah satunya dengan melihat tingkat signifikansinya. Uji gain dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dilakukan baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan (gain) hasil belajar menurut Meltzer (2002) dalam Ramdania (2010:56) adalah sebagai berikut: < g > =

48 Hasil perhitungan tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain (g) menurut klasifikasi Meltzer sebagai berikut: Tabel 3.5. Kriteria Gain Indeks Gain Interpretasi g > 0,70 Tinggi 0,30 < g 70 Sedang g 30 Rendah Sumber: Meltzer (2002) dalam Ramdania (2010:57) Adapun hasil dari data pendukung akan digunakan untuk memperluas interpretasi dari hasil penelitian dengan uji statistik. Dengan keberadaan data pendukung diharapkan dapat terurai secara lebih komprehensif dan mendalam hasil dari penelitian yang akan dilaksanakan. H. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan prosedur sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

49 Persiapan Studi Lapangan Studi Kepustakaan Masalah Penyusunan Instrumen Penentuan Subjek Penelitian Uji Coba Butir Soal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Hasil Revisi Butir Soal Pre-test Treatment Eksperimen Kontrol Post-test Analisis Data Penyusunan Laporan Penyerahan Laporan Gambar 3.2. Prosedur Penelitian