ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG Nama : Dwike Puteri Utami NPM : 12213717 Kelas : 3EA29 Pembimbing : Joko Utomo, SE., MMSI
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Peta Persaingan Industri Rokok Faktor Bauran Pemasaran Kualitas Produk Harga Perusahaan akan dapat mengetahui mengapa konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH RUMUSAN MASALAH 1. Apakah variabel bauran pemasaran berupa kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild? 2. Apakah variabel bauran pemasaran berupa Harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild? 3. Apakah variabel bauran pemasaran berupa kualitas produk dan harga secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild.
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui apakah variabel Kualitas Produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild. 2. Untuk mengetahui apakah variabel Harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild. 3. Untuk mengetahui apakah variabel kualitas produk dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild.
PEMBAHASAN No Alat Analisis Hasil Analisis Diketahui pada pengujian normalitas yang telah dilakukan 1 Uji Normalitas memperlihatkan adanya titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas sehingga variabel yang diuji mengindikasikan adanya gejala normalitas. 2 Uji Heteroskedastisitas Diketauhui pada gambar Uji Heeteroskedastisitas memperlihatkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3 Uji Multikolinearitas 4 Uji Autokorelasi Hasil tabel perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF Kualitas Produk adalah 1,681 nilai VIF Harga adalah 1,681. Ini menunjukkan tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. Hasil perhitungan juga menunjukkan nilai tolerance masing-masing variabel yaitu Kualitas Produk 0,595 Harga sebesar 0,595. Ini berarti menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1. Maka menurut nilai tolerance tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Berdasarkan hasil uji autokorelasi dapat diketahui bahwa nilai statistik Durbin Watson sebesar 2,016, dimana nilai ini berada di atas +2, dengan demikian, dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya Autokorelasi negatif.
Y = 2,355 + 0,182X 1 + 0,269X 2 5 Analisis Regresi Linier Berganda Dimana : a = 2,355 merupakan nilai konstan. b 1 = Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b1 dalam persamaan regresi tersebut menunjukkan angka positif sebesar 0,182 yang mengandung arti bahwa, Jika terjadi kenaikan satu-satuan pada Kualitas Produk maka akan terjadi peningkatan kepada keputusan pembelian sebesar 0,182. Dengan asumsi X2 Konstan. b 2 = Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian Rokok Sampoerna A Mild adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b2 dalam persamaan regresi tersebut menunjukkan angka positif sebesar 0,269 yang mengandung arti bahwa, Jika terjadi kenaikan satu-satuan pada Harga maka akan terjadi peningkatan kepada keputusan pembelian sebesar 0,269. Dengan asumsi X1 Konstan.
6 Pengujian Parsial (Uji T) a. Pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) Karena nilai t hitung (6,670) lebih besar dari pada nilai T table (1,65) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen. b. Pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian pada konsumen (Y) Karena nilai T hitung (3,989) lebih besar dari pada nilai T table (1,65) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel Harga (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen.
7 Pengujian Bersama (Uji F) Karena nilai F hitung (79,231) lebih besar dari pada F tabel (3,03) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kualitas Produk dan Harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 8 Uji Koefisien Determinasi Dapat diketahui bahwa nilai Koefisien Determinasi (R square) adalah sebesar 0,359 atau 35,9% dan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,354 atau 35,4%. 0,354 yang berarti, 35,4% variasi yang terjadi pada variabel Y disebabkan oleh Variabel Kualitas Produk dan Harga. Sedangkan sekitar 65% disebabkan oleh variabel lain diluar kedua variabel tersebut.
9 Uji Koefisien Korelasi Pada output terlihat korelasi antara Keputusan Pembelian dengan Kualitas Produk yang menghasilkan angka 0,568. Angka tersebut menunjukan adanya Korelasi namun tidak terlalu kuat antara Keputusan Pembelian dengan Kualitas Produk, karena nilai r diatas 0,5 tetapi dibawah 0,7. Sedangkan tanda positif menunjukan bahwa hubungan dari kedua variabel tersebut searah, artinya semakin tinggi Kualitas Produknya, maka akan semakin tinggi intensitas Keputusan Pembeliannya, dan begitu juga sebaliknya. Untuk Korelasi antara Keputusan Pembelian dengan Harga yang menghasilkan angka 0,508. Angka tersebut menunjukan adanya Korelasi namun tidak terlalu kuat antara Keputusan Pembelian dengan Harga, karena nilai r diatas 0,5 tetapi dibawah 0,7. Sedangkan tanda positif menunjukan bahwa hubungan dari kedua variabel tersebut searah, artinya semakin tinggi Harga, maka akan semakin tinggi intensitas Keputusan Pembeliannya, dan begitu juga sebaliknya.
KESIMPULAN 1. Besarnya T hitung pada variabel Kualitas Produk adalah 6,670. Hasil T hitung variabel Kualitas Produk tersebut lebih besar dari pada nilai t tabel (1,65). Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa Variabel Kualitas Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sakpoerna A Mild. 2. Besarnya T hitung pada variabel Harga adalah 3,989. Hasil T hitung variabel Harga tersebut lebih besar dari pada nilai t tabel (1,65). Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa Variabel Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sakpoerna A Mild.
3. Berdasarkan hasil perhitungan F test dengan bantuan program SPSS 20 for Windows dapat diperoleh hasil bahwa besarnya F hitung sebesar (79,231), hasil F hitung tersebut lebih besar dari pada nilai F table (3,03). Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk dan Harga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild. Dan bila dilihat dari hasil perhitungan diatas, nilai T hitung variabel Kualitas Produk lebih besar dari T hitung variabel Harga. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Produk lebih berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A Mild.
SARAN Saran Kualitas Produk - Tetap mempertahankan Kualitas dari bahan baku yang digunakan yang terbuat dari bahanbahan alami yang berkualitas dengan tidak mengandung resiko yang terlalu tinggi. - Tetap mempertahankan cita rasa Sampoerna A Mild yang enak. - Membuat aroma Sampoerna A Mild menjadi lebih harum sehingga mempunyai ciri khas tersendiri dan dapat membangkitkan selera konsumen. Harga Meningkatkan kesesuaian harga dengan kualitas yang diberikan. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lain selain variabel Kualitas Produk dan Harga.