Analisis Morfologi Ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. polifiletik (Pethiyagoda, Meegaskumbura dan Maduwage, 2012). Spesies Puntius

ANALISIS MORFOMETRIK IKAN NILA ( Oreochromis niloticus L.) DI KELURAHAN SAYANG-SAYANG KOTA MATARAM SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH TAKSONOMI HEWAN II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang

STUDI MORFOMETRI IKAN WADER GOA (Puntius microps Gunther, 1868) YANG UNIK DAN DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I. PENDAHULUAN. sekitar tahun silam (Alloway et al., 2004). Danau ini terletak di Sumatera

Studi morfometrik Ikan Kuweh (Caranx sexfaciatus) di perairan Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

Inventarisasi Jenis-Jenis Ikan Cyprinidae di Sungai Batang Nareh, Kabupaten Padang Pariaman.

Status taksonomi ikan laut lokal Tarakan, Kalimantan Utara sebagai langkah awal upaya konservasi

Gambar 3. Karakter morfometrik dan meristik Kryptopterus spp. yang diukur

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL PISANG (Tetraodon lunaris) DI PERAIRAN LAUT DAN PAYAU KABUPATEN BENGKALIS. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

MERISTIK, MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN SEPAT MUTIARA (Trichogaster leeri) DI RAWA BANJIRAN SUNGAI TAPUNG RIAU

Pendekatan Fenetik Taksonomi dalam Identifikasi Kekerabatan dan Pengelompokkan Ikan Genus Tor di Indonesia

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL HIJAU (Tetraodon nigroviridis, Marion de Procé (1822)) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS PROVINSI RIAU

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016 IDENTIFIKASI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANTAI JERANJANG

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

Deskripsi ikan pantau janggut, Esomus metallicus Ahl 1924 (Cyprinidae) dari anak Sungai Siak dan kanal-kanal di Provinsi Riau

VARIASI MORFOLOGI DAN KEKERABATAN IKAN NOMEI PERAIRAN KALIMANTAN SEBAGAI UPAYA KONSERVASI IKAN LAUT LOKAL DI INDONESIA


MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN IKAN PARANG PARANG (Chirocentrus dorab Forsskal, 1775) DI PERAIRAN BENGKALIS

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

Abstract. Keywords : Thynnichthys thynnoides, Pinang Luar Oxbow Lake, morphometric, meristic, growth patterns

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Jenis Jenis Ikan Arus Deras di Hulu Sungai Mentuka Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau

Fauna Indonesia. Pusat Penelitian Biologi - LIPI Bogor MZI ISSN Volume 8, No. 1 Juni Museum Zoologicum Bogoriense. o o.

- Keterkaitan faktor fisika-kimia perairan terhadap karakter morfometrik tubuh. spp. dari bebcrapa lokasi penelitian di sungai Kampar dan sungai

J. Aquawarman. Vol. 2 (1) : April ISSN :

DESKRIPSI IKAN FAMILI MUGILIDAE DI LIMA MUARA SUNGAI DI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Eleotridae merupakan suatu Famili ikan yang di Indonesia umum dikenal

PENDEKATAN FENETIK TAKSONOMI DALAM IDENTIFIKASI KEKERABATAN DAN PENGELOMPOKKAN IKAN GENUS TOR DI INDONESIA

STUDI MORFOMETRI DAN JUMLAH KROMOSOM IKAN NILA. (Oreochromis niloticus L.) STRAIN GIFT DAN JICA DI SENTRA

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

TINJAUAN PUSTAKA. schwanefeldi, Barbus schwanefeldi, Systomus schwanefeldi, Puntius schwanefeldi,

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI IKAN WADER ( FAMILI Cyprinidae) DI KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

Metode Pengambilan Sampel Sampel ikan Melem Biru diambil dari aliran sungai Ketro, Kabupaten Ponorogo dan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)

Keywords: Kampar rivers, Ompok sp, relative growth, Siak rivers

Variasi Morfologi Arachnothera longirostra (Passeriformes, Nectariniidae) (Latham, 1790)

VARIASI MORFOMETRI IKAN BOTIA (Botia macracanthus Bleeker) DARI PERAIRAN SUMATERA DAN KALIMANTAN

Abstract Keywords : Osteochilus wandersii, Rokan Kiri River, morphometric, meristic, growth patterns

IDENTIFIKASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)

3. METODE PENELITIAN

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

Perubahan Karakter Morfologi Ikan Tawes (Barbodes gonionotus) yang Hidup di Danau Gua Serpeng, Gunungkidul

MORFOMETRIK IKAN TAPAH (Wallago leeri Bleeker, 1851) DARI SUNGAI SIAK DAN SUNGAI KANDIS PROVINSI RIAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN LAIS DANAU (Ompok hypophthalmus Bleeker, 1846) DI SUNGAI TAPUNG DAN SUNGAI SIAK

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

STUDI VARIASI MORFOMETRI IKAN BELANAK (Mugil cephalus) DI PERAIRAN MUARA ALOO SIDOARJO DAN MUARA WONOREJO SURABAYA

Variasi Morfometri Papilio polytes L. (Lepidoptera: Papilionidae) di Beberapa Lokasi di Sumatera Barat

KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI HULU SUNGAI CIKANIKI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN, JAWA BARAT

Variasi morfologi feeding Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer) di Danau Singkarak dan Sungai Batang Anai

STUDI MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN MELEM BIRU (Osteochilus sp.) DI ALIRAN SUNGAI KETRO, PONOROGO, JAWA TIMUR

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN CYPRINIFORMES DI SUNGAI ROKAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Hubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan Karakteristik Habitat Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer)

IKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

JENIS-JENIS LEBAH TRIGONA BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT DI BALI

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan Belida (Chitala lopis) (Dokumentasi BRPPU Palembang, 2009)

KAJIAN BIOLOGI IKAN TEMBAKANG (Helostoma temminckii) DI RAWA BAWANG JUYEUW KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT ABSTRAK

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

DIVERGENSI MORFOLOGI ANTAR POPULASI SIMPATRIK IKAN BAUNG (Hemibagrus velox Tan et Ng) DI DANAU SINGKARAK SUMATERA BARAT

TEKNIK PENATAAN KOLEKSI IKAN SEBAGAI MEDIA INFORMASI ILMIAH PLASMA NUTFAH IKAN PERAIRAN UMUM

IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN BUNTAL (FAMILI TETRAODONTIDAE) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU

ANALISIS MORFOMETRIK KANTONG SEMAR (Nepenthes) DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT E-JURNAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia,

Mouth character and teeth structure variation on the Bagridae family found in Serayu River of Banyumas

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

I.PENDAHULUAN. Amfibi merupakan hewan berdarah dingin yang suhu tubuhnya tergantung pada suhu

Abstrak. notopterus, Sungai Sail, morfometrik, meristik, pola. Abstract

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan) Vol.25 (1) April 2015: ISSN:

TINJAUAN PUSTAKA. : Actinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Barbichthys laevis (Froese and Pauly, 2012)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

II. TINJAUAN PUSTAKA

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

VARIASI FENOTIPE UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DARI PERAIRAN PELABUHAN RATU, KARAWANG, DAN BONE

KEANEKARAGAMAN IKAN SUNGAI LAHEI BERDASARKAN ALAT TANGKAP IKAN OLEH MASYARAKAT DESA LAHEI KABUPATEN BARITO UTARA

Keragaman Jenis dan Struktur Morfometrik Kryptopterus spp. di DAS Batang Hari (Diversity and morphometric structure of Kryptopterus

Kryptopterus spp. dan Ompok spp.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

JENIS-JENIS KADAL (LACERTILIA) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIH PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH HERLINA B.P.

Keragaman jenis dan struktur morfometrik Kryptopterus spp. di Sungai Batang Hari

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

Hubungan Panjang Berat,...Mirna Dwirastina dan Makri,...Sainmatika,...Volume 10,...No.2,...Desember 2013,

KARAKTERISTIK MORFOLOGI IKAN ASANG (Osthechilus haselti CV) BERDASARKAN TRUSS MORFOMETRIK PADA HABITAT PERAIRAN YANG BERBEDA.

STUDI KEKERABATAN IKAN FAMILIA CYPRINIDAE YANG TERTANGKAP DI SUNGAI SERAYU KABUPATEN BANYUMAS

A. Tinjauan Pustaka. wader yang ditemukan di Kabupaten Bantul yaitu Rasbora, Puntius, dan. (Okeyo, 1999 dalam Widiyani, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.25/MEN/2006 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN PATIN PASUPATI SEBAGAI VARIETAS BENIH UNGGUL

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

TEKNIK PENGUKURAN MORFOMETRIK PADA IKAN CUCUT DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province.

Transkripsi:

139 Analisis Morfologi Ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat Morphological analysis of Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) in West Sumatra Dwinda K. Vitri, Dewi I. Roesma *) dan Syaifullah Laboratorium Riset Genetika, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang-25163 *) Koresponden : dewi_roesma@yahoo.com Abstract The morphological analysis of Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) collected from several locations in West Sumatra has been conducted from April to June 2012. Several morphological characters were measured and analyzed using principal component analysis (PCA) and UPGMA. This study found significant morphological variations of the standard length (SL), head length (HL), least depth of caudal peduncle (HCPD), length of caudal peduncle (LCPD), eye diameter (ED), caudal fin length (CFL), caudal fin length up (CFL up), caudal fin length bottom (CFL bottom), length of maxillary barbels (LMB) and length of snout barbels (LSB). Those variations were more likely influenced by elevations and western-eastern side of Barisan Mountain in Sumatra. Keywords: Barisan Mountain, cyprinidae, morphological characters, P. binotatus Pendahuluan Genus Puntius termasuk sub famili Cyprininae dari famili Cyprinidae dengan ciri khas mempunyai dua pasang sungut (Nelson, 1994). Menurut Kottelat, Whitten, Kartikasari dan Wirjoatmodjo (1993) Puntius mempunyai karakteristik pada sisik yang mempunyai proyeksi dari pusat ke pinggir terlihat seperti jari-jari pada roda, jari-jari yang ke arah samping tidak melengkung ke belakang dan tidak terdapat tonjolan keras. Weber dan Beaufort (1916); Kottelat et al. (1993) menyatakan bahwa Puntius terdistribusi di paparan Sunda, Bali, Lombok, Philipina dan Indochina. Raintboth (1996) menyatakan bahwa P.binotatus merupakan ikan asli pulau Sumatera dengan habitat di perairan tawar yang berada pada ketinggian 0 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. P.binotatus memiliki karakter berupa tubuh yang licin, mempunyai empat sungut, gurat sisi sempurna, jari-jari terakhir sirip dorsal mengeras dan bergerigi, 4 ½ sisik antara gurat sisi dan awal sirip dorsal, bintik hitam pada bagian depan sirip dorsal dan bagian tengah batang ekor, ikan muda dan dewasa memiliki 2 hingga 4 titik atau lonjong di tengah badan (Kottelat et al., 1993) Sumatera Barat merupakan bagian dari pulau Sumatera yang berada pada wilayah dengan ketinggian mulai dari 0 hingga 3000 meter di atas permukaan laut. Luas dataran rendah dengan ketinggian 0 hingga 500 meter sekitar 45%, dataran menengah 500 hingga 1000 meter sekitar 32% dan dataran tinggi dengan ketinggian 1000 meter sekitar 23% dari luas wilayah. Dataran tinggi terdiri dari lembah-lembah pegunungan yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan yang membelah pulau Sumatera (Setda Sumbar, 2008). Kondisi geografi ini sangat memungkinkan untuk terjadinya variasi ikan (P. binotatus) yang tersebar di wilayah Sumatera Barat. Berdasarkan kondisi wilayah Sumatera Barat, telah dilakukan penelitian

140 mengenai analisis morfologi ikan P.binotatus Valennciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa lokasi di Sumatera Barat yang bertujuan untuk mengetahui variasi morfologi dan karakter lokasi di Sumatera Barat. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan April sampai Juni 2012. Pengambilan sampel dilakukan pada daerah Salibutan, Batang Kuranji, Sungai Asam, Danau Maninjau, Batang Gumanti dan Batang Sinamar. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Riset Genetika, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas. Jumlah sampel yang di analisis sebanyak 168 ekor (dikoleksi oleh Roesma, 2006 dan oleh peneliti). Pengamatan karakter morfologi meliputi pengukuran karakter morfometri dan penghitungan karakter meristik. Pengukuran karakter morfometri dilakukan pada 23 karakter, yaitu panjang total (PT), panjang standar (PS), panjang kepala (PK), panjang sebelum sirip dorsal (PsSD), panjang sebelum sirip pelvik (PsSPe), panjang sebelum sirip anal (PsSA), tinggi kepala (TK), tinggi badan (TB), tinggi batang ekor (TBE), panjang batang ekor (PBE), panjang moncong (PM), lebar badan (LB), diameter mata (DM), jarak dua mata (JDM), panjang dasar sirip dorsal (PDSD), panjang dasar sirip anal (PDSA), panjang dasar sirip pelvik (PDSPe), panjang sirip pektoral (PSP), panjang sirip ekor bagian atas (PSEBA), panjang sirip ekor bagian tengah (PSEBT), panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB), panjang sungut rahang atas (PSuRA) dan panjang sungut moncong (PSuM) (Gambar 1). Penghitungan karakter meristik dilakukan pada sembilan karakter yaitu jumlah sisik sebelum sirip dorsal (PreD), jumlah sisik sepanjang gurat sisi (LL), jumlah sisik awal sirip dorsal (AD), jumlah sisik awal sirip pelvik (APe), jumlah sisik melingkar pada batang ekor (BTE), jumlah jari-jari bercabang pada sirip dorsal (D), jumlah jari-jari bercabang pada sirip pelvik (Pe), jumlah jari-jari bercabang pada sirip pada sirip anal (A). Hasil pengamatan setiap karakter dianalisis dengan Kruskall- Wallis dan Mann-Whitney U menggunakan program SPSS ver.19 (Sprent,1989), analisis komponen utama (PCA) dengan program MVSP 3.1 dan analisis UPGMA dengan program NTSYS ver.2.0.2i (Soakal, 1961, cit. Rohlf, 2001). Gambar 1. Pengukuran Morfometri Ikan (Hubbs dan Lagler, 1958) Hasil dan Pembahasan Hasil analisis 32 karakter morfologi pada semua sampel, diketahui ada 28 karakter morfologi yang bervariasi secara signifikan. Terdiri dari 19 karakter morfometri yaitu panjang standar (PS), panjang kepala (PK), panjang sebelum sirip dorsal (PsSD), panjang sebelum sirip pelvik (PsSPe), panjang sebelum sirip anal (PsSA), tinggi badan (TB), tinggi batang ekor (TBE), panjang batang ekor (PBE), lebar badan (LB), diameter mata (DM), jarak dua mata (JDM), panjang dasar sirip anal (PDSA), panjang dasar sirip pelvik (PDSPe), panjang sirip pektoral (PSP), panjang sirip ekor bagian atas (PSEBA), panjang sirip ekor bagian tengah (PSEBT), panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB), panjang sungut rahang atas (PSuRA) dan panjang sungut moncong (PSuM). Sembilan karakter meristik yaitu jumlah sisik sebelum sirip dorsal (PreD), jumlah sisik sepanjang gurat sisi (LL), jumlah sisik awal sirip dorsal (AD), jumlah sisik awal sirip pelvik (APe), jumlah sisik melingkar pada batang ekor (BTE), jumlah jari-jari bercabang pada sirip dorsal (D), jumlah jari-jari bercabang pada sirip pelvik (Pe),

141 jumlah jari-jari bercabang pada sirip pada sirip anal (A). Jumlah karakter yang bervariasi ini menandakan bahwa adanya variasi lokasi di Sumatera Barat. Mayr (1977) menyatakan bahwa perubahan secara morfologi maupun genetik merupakan suatu mekanisme yang dapat terjadi karena adanya faktor eksternal seperti perbedaan geografis dan perbedaan lingkungan. Hasil analisis Mann-Whitney U pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat didapatkan tingkat disimilaritas yang paling tinggi pada lokasi Batang Sinamar dan lokasi Batang Kuranji dengan nilai disimilaritas 68,75%, yang terdiri dari 22 karakter yaitu 13 karakter morfometri (PT, PS, PK, PsSD, TB, TBE, PBE, DM, JDM, PDSA, PSEBT, PsuRA dan PsuM) dan sembilan karakter meristik (PreD, LL, AD, APe, BTE, D, Pe, P dan A). Tingkat disimilaritas yang paling rendah dari semua lokasi ikan P. binotatus didapatkan pada lokasi Maninjau dan lokasi S.Asam dengan nilai disimilaritas 9,38%, yang terdiri dari tiga karakter morfometri (PBE, PSP dan PsuRA). Hasil analisis plot PCA (Gambar 2) pada ikan P. binotatus memperlihatkan adanya variasi karakter morfologi yang signifikan pada semua lokasi. Karakter yang menunjukkan adanya variasi lokasi di Sumatera Barat ada lima karakter morfologi, satu karakter morfometri yaitu panjang standar (PS) dan empat karakter meristik yaitu jumlah sisik sepanjang gurat sisi (LL), jumlah sisik awal sirip pelvik (APe), jumlah jari-jari bercabang sirip sirip anal (A). Keseluruhan hasil analisis statistik pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat membuktikan adanya perbedaan karakter morfologi antara lokasi dataran tinggi, menengah dan rendah. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ikan P. binotatus lokasi dataran menengah dan tinggi (Batang Sinamar dan Batang Gumanti) memiliki ukuran tubuh yang lebih ramping dan kecil dari lokasi dataran rendah (Salibutan, Batang Kuranji, S.Asam dan Maninjau). Karakter-karakter morfologi yang memperlihatkan ukuran tubuh ikan P. binotatus lebih ramping dan kecil adalah panjang standar (PS), tinggi badan (TB), tinggi batang ekor (TBE), panjang batang ekor (PBE), lebar badan (LB), panjang dasar sirip dorsal (PDSD), panjang sirip ekor bagian atas (PSEBA) dan panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB). Menurut De Silva et al. (2006) P. bimaculatus di Sri Lanka yang ditemukan di sungai daerah perbukitan dengan arus yang deras mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dengan sirip ekor yang lebih panjang dan kepala yang lebih pendek. Berdasarkan hasil semua analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat variasi morfologi ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian aspek genetik yang telah dilakukan oleh Roesma (2011) yang menyatakan bahwa sampel P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat telah memberikan suatu gambaran adanya kompleksitas dengan diperolehnya perbedaan sekuen gen sitokrom b DNA mitokondria yang sekaligus menyatakan adanya variasi genetik yang cukup bermakna. Kesimpulan 1. Pada Ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat dapat diamati adanya variasi morfologi. 2. Karakter yang memperlihatkan variasi morfologi ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat adalah panjang standar (PS), panjang kepala (PK), tinggi batang ekor (TBE), panjang batang ekor (PBE), diameter mata (DM), panjang dasar sirip anal (PDSA), panjang sirip ekor bagian atas (PSEBA) dan panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB), panjang sungut rahang atas (PSuRA) dan panjang sungut moncong (PSuM).

142 Tabel 1. Karakter-karakter yang berbeda signifikan hasil Kruskall-Wallis pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat Semua populasi (N = 6) Karakter X 2 df P PT 9,704 5 0,084 ns PS 52,274 5 0,000* PK 14,794 5 0,011* PsSD 22,331 5 0,000* PsSPe 15,328 5 0,009* PsSA 16,875 5 0,005* TK 8,140 5 0,149 ns TB 61,014 5 0,000* TBE 23,736 5 0,000* PBE 13,381 5 0,020* PM 10,327 5 0,066 ns LB 53,259 5 0,000* DM 29,740 5 0,000* JDM 12,393 5 0,030* PDSD 9,833 5 0,080 ns PDSA 13,721 5 0,017* PDSPe 13,772 5 0,017* PSP 18,616 5 0,002* PSEBA 13,854 5 0,017* PSEBT 16,098 5 0,007* PSEBB 13,202 5 0,022* PsuRA 63,224 5 0,000* PsuM 31,980 5 0,000* PreD 44,318 5 0,000* LR 33,159 5 0,000* AD 48,726 5 0,000* APe 45,047 5 0,000* BTE 35,114 5 0,000* D 23,056 5 0,000* Pe 33,759 5 0,000* P 48,907 5 0,000* A 30,016 5 0,000* Keterangan : P signifikan 0,005; N : jumlah populasi; ns : non signifikan; * : signifikansi pada Kruskall-Wallis. Tabel 2. Disimilaritas pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat Salibutan Kuranji S.Asam Maninjau Gumanti Sinamar Populasi Disimilaritas Salibutan Kuranji 34,38% (11) S.Asam 53,13% (17) 40,63% (13) Maninjau 28,13% (9) 25% (8) 9,38% (3) Gumanti 50% (16) 40,63% (13) 43,75% (14) 21,88% (7) Sinamar 65,63% (21) 68,75% (22) 53,13% (17) 46,88% (15) 62,5% (20) Keterangan : % = nilai Disimilaritas (..) = jumlah karakter yang berbeda

Axis 2 Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 143 PCA case scores 0.4 0.3 Salibutan 0.2 Kuranji 0.1 0.0-0.1-0.2-0.3-0.8-0.6-0.4-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 S.Asam Maninjau Gumanti Sinamar Axis 1 Gambar 2. Plot Principle Component Analisys (PCA) pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat berdasarkan data morfologi. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr. Djong Hon Tjong, Prof. Dr. Mansyurdin dan Dr. Indra Junaidi Zakaria atas masukan dan sarannya terhadap penulisan artikel ini. Daftar Pustaka De Silva, M. P. K. S. K and N. P. P. Liyanage and S. Hettiarachi. 2006 Intra-specific morphological plasticity in three Puntius species in sri lanka. Ruhuna J. Sci. 1: 82-95. Hubbs, C. L. and K. F. Lagler. 1958. Fishes of the Great Lakes Region. Universityof Michigan Press, Ann Arbor, Michigan. Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartikasari and S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Eds. (HK) Ltd and EMDI: Indonesia, Singapore. Mayr, E. 1977. Population, Species, and Evolution an Abridgment of Animal Spescies and Evolution. The Belknap Press of Harvard University Press Cambridge, Massachusetts and London. England. Nelson, J. S. 1994. Fishes of the World. 3 th ed. Jhon Wiley & Sons, Inc. New York. Raintboth, W. J. 1996. Fishes of the Cambodian Mekong. FAO species identification field guide for fishery purpose. 1-265. Roesma, D. I. 2011. Diversitas spesies dan kekerabatan genetik ikan-ikan Cyprinidae di danau-danau dan sungai-sungai di sekitarnya di kawasan Sumatera Barat. Disertasi Pasca Sarjana. Jurusan Biologi Universitas Andalas: Padang Rohlf, F. J. 2001. Ntsyst. Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System Version 2.0.2. Appllied Biostatistic Inc. New York. Setda Sumbar. 2008. Telematika elektronik biro humas provinsi sumatera barat. http://www.sumbarprov.go.id/detai l.php?id=57.28 Juli 2012. Sprent, P. 1989. Appllied Nonparametric Statistical Methods. Chapman and Hall. New York. Weber, M., and L. F. de Beaufort. 1916. The Fishes of Indo Australian Archipleago (Ostariophysi II: Cyprinoidea, Apodes. Synbranchi). E.J BrillLeiden Ltd.