SURVEI HASIL BELAJAR FOREHAND, BACKHAND DAN SMASH TENIS MEJA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 3

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PUKULAN PADA PROSES PEMBELAJARAN BULU TANGKIS

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA DI KELAS XI SMAN 1 MEMPAWAH HILIR

SURVEI TEKNIK DASAR PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEJA PADA KELAS X A

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND TENIS MEJA MELALUI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DI SMP

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING MELALUI PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DI SMPN 12 PONTIANAK

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE DISCOVERY SISWA KELAS VIII SMP 1 TAPA

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

MENINGKATKAN TEKNIK FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN DINDING PANTUL KELAS VIII A SMP 11 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Dedi Asmajaya

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PUKULAN LOOP DRIVE FOREHAND TENIS MEJA DI PTM TRI DHARMA MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP SHOOTING BASKET DI SMAN 3 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP TEKNIK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET SMPN 8 PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. terlibat langsung dalam pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.

KETERAMPILAN GAYA BEBAS (CRAWL) DALAM OLAHARAGA RENANG PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNTAN ANGKATAN 2013

III. METODELOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLE BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VII

KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PELAJARAN PENJASORKES DI SMK

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

PENERAPAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI DARI BOLA PLASTIK

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

erdasarkan pengalaman sebagai mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROGRAM DI SMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

PENGARUH METODE MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

OLEH DILLA FARID W. T

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Transkripsi:

SURVEI HASIL BELAJAR FOREHAND, BACKHAND DAN SMASH TENIS MEJA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 3 T Rahayu Nuansari, Edi Purnomo, Wiwik Yunitaningrum Program Studi Penjaskesrek FKIP UNTAN, Pontianak Email : rahayunuansari@yahoo.com Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan hasil belajar pukulan forehand, backhand, dan Smash. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode deskriftif kuantitatif dengan menggunakan instrument penilaian. Dalam penelitian ini, sampel diambil dari jumlah seluruh populasi siswa kelas XI Administri Perkantoran SMK Negeri 3 Pontianak yang berjumlah 73 peserta didik. Teknik pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian yang diperoleh nilai ratarata untuk pukulan tenis meja untuk pukulan forehand yaitu 46,13% dengan kategori cukup. Pukulan backhand yaitu 42,12% dengan kategori cukup. Pukulan smash forehand yaitu 50,37% dengan kategori cukup. Pukulan smash backhand yaitu 40,03% dengan kategori kurang. Hasil penelitian ini menunjukan hasil belajar pukulan forehand, backhand dan smash peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran dengan nilai rata-rata cukup. Kata Kunci : hasil belajar, pukulan forehand, backhand dan smash Abstract: research purposes to know the study results a forehand, backhand, and smash. The methodology used is uses the quantitative deskriftif using instrument assessment. In this research, sample taken of the total number of population students XI administri office state vocational schools 3 pontianak which consisted of 73 school tuition. Technique the sample collection research with the use of sampling saturated technique. The results of research obtained average point for a blow table tennis to a forehand namely 46,13 % to a category enough. Backhand namely 42,12 % with enough category. Blow a forehand smash namely 50,37 % with enough category. Blow backhand smash namely 40,03 % with category less. The result of this research showed learning outcomes hit a forehand, backhand and smash school tuition class XI administration offices the average value of enough. Keywords: study results, a forehand, backhand and smash enis meja adalah jenis olahraga dan permainan indoor yang populer. Permainan yang mahir bisa memberikan "putaran" pada bola yang membuatnya memantul pada arah yang sulit diperkirakan, sekaligus sulit dibalas. Permainan tenis meja merupakan permainan di atas meja yang dimainkan oleh dua orang atau empat orang 1

dengan bet dan bola kecil terbuat dari plastik. Ditengah-tengah meja dipasang net tegak lurus untuk memisahkan bidang permainan. Pada permainan tenis meja, pemain diharuskan menguasai beberapa teknik dasar misalnya pukulan forehand, backhand, servis dan smash. Pukulan forehand, backhand, servis dan smash merupakan teknik dasar yang sangat sering digunakan oleh peserta didik. Sehingga sangat penting untuk ditekankan dalam proses pembelajaran. Walaupun terlihat mudah, dalam melakukan pukulan forehand, backhand, servis dan smash tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan tanpa memperhatikan gerak dasar yang tepat agar hasil pukulan tidak terlalu tinggi atau menyangkut di net. Pukulan forehand, backhand dan smash sangat penting dalam permainan tenis meja. Pukulan backhand sangat penting karena memiliki banyak fungsi, apalagi untuk pemula. Pukulan forehand dapat dikatakan teknik dasar yang lumayan sulit, dimana saat melakukan teknik dasar ini membutuhkan ketepatan dan kemampuan untuk mengontrol kekuatan sehingga bola cenderung mudah dikontrol. Pukulan forehand ini dapat berfungsi untuk melakukan serangan, dan melakukan permainan bola-bola panjang. Sedangkan pukulan backhand memiliki fungsi untuk melakukan servis, mengembalikan bola, melakukan serangan, bertahan dan baik untuk melakukan permainan bola-bola pendek yang cepat karena gerakannya yang memotong laju bola. Sehingga apabila untuk peserta didik yang menguasai pukulan backhand maka sudah dapat untuk melakukan permainan secara sederhana. Untuk teknik dasar smash sendiri merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan serangan, yaitu berupa pukulan yang keras yang diarahkan ke arah bidang lapangan lawan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis di SMK Negeri 3 Pontianak peserta didik ternyata selain sarana yang tersedia sangat sedikit atau tidak mencukupi, jumlah lapangan tenis meja yang ada hanya 3 buah, tentunya jumlah tersebut jauh dari harapan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, pembelajaran olahraga dilakukan sekali pertemuan dalam satu minggu selama 2 jam pelajaran, hal ini dapat menyebabkan tidak tercapainya standar KKM. SMKN 3 Pontianak menggunakan Kurikukum 2013 sebagai bahan acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat beberapa materi yang telah disampaikan oleh guru penjaskes mengenai permainan tenis meja yakni teknik dasar forehand, backhand dan smash dengan cara memantulkan bola ke dinding. Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik yang pasif dikarenakan menunggu giliran untuk melakukan pukulan forehand, backhand dan smash. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran tenis meja juga masih belum maksimal, hal itu dapat terlihat dari format penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya menilai keterampilan secara umum saja tetapi tidak secara menyeluruh gerakan teknik dasar yang dikuasai peserta didik. Misalnya terhadap gerakan tangan, badan atau gerakan kaki tidak dinilai 1 persatu. Penilainnya hanya mengacu pada gerakan secara keseluruhan misalnya teknik dasar pukulan forehand, backhand dan teknik smash, seharusnya dapat dinilai dengan keseluruhannya seperti gerakan tangan, tubuh dan kakinya saat melakukan teknik dasar tersebut. Jadi apabila melakukan kesalahan akan 2

lebih mudah untuk mengetahui bagian yang salah, jika penilaian dilakukan secara detil maka akan lebih mudah untuk melakukan evaluasi atau pembetulan gerakan yang salah. Menurut Hadari Nawawi (2009 : 38) hasil belajar siswa merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai materi pembelajaran di sekolah dalam bentuk skor yang diperoleh dari tes mengenai sejumlah materi pelajaran. Pada penelitian ini, yang diukur adalah hasil belajar siswa yang dilakukan pada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Menurut Sri Artini (2004: 5) bahwa, Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan siswa yang diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), Jadi, hasil belajar pada siswa atau mahasiswa adalah hasil dari pengajaran guru atau dosen dan murid atau mahasiswa yang berperan aktif dalam proses belajar (Yulia Singgih, 2002: 93). afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku) (Femi Olivia, 2011: 73). Cara melakukan pukulan forehand adalah mulailah dengan berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit ditarik ke arah belakang. Putar tubuh ke arah kanan dengan bertumpu pada pinggang, dengan tangan yang diayunkan kearah luar. Jagalah agar siku tetap berada di dekat pinggang. Pindahkan berat badan ke kaki kanan. Saat mengayunkan tangan ke belakang (backswing) jaga agar bet tetap tegak lurus dengan lantaiujung bet dan tangan harus sedikit mengarah ke bawah, dengan siku kira-kira 120 derajat. Menurut Ngatiyono (2004:21), pelaksanaan pukulan forehand adalah melangkah kemudian condongkan badan ke depan dan ke kanan dengan sedikit memutar badan, rendahkan kedua lutut dengan rileks. Tarik bet ke belakang dengan kepala bet menghadap ke lantai dan lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan diluruskan. Begitu bola datang memantul meja, pukullah dengan ayunan penuh dan bet menggesek bagian belakang bola.pukulan forehand dilakukan jika bola berada disebelah kanan tubuh. Sedangkan menurut Roji (2004: 46), menyatakan teknik pukulan forehand ada beberapa tahap yaitu a. Tahap persiapan: 1) Kaki kiri diletakkan di depan dan kaki kanan di belakang (untuk memukul yang tangan kanan). 2) Condongkan badan ke depan dengan posisi lutut agak rendah. b. Tahap gerakan: 1)Tarik bet ke samping agak ke belakang dengan kepala bet menghadap ke bawah lengan agak ke bawah dan peregangan tangannya lurus. 2). Saat bola membentur meja dan melambung. Pukul bola dengan ayunan penuh ke depan atas, hingga bet menggesek bagian belakang bola. c. Akhir gerakan: 1) Berat badan bertumpu pada kaki depan. 2) Pinggang diputar ke depan, hingga badan menghadap arah bola.3). Tangan yang digunakan memukul di depan agak menyilang badan.menurut Ngatiyono (2004:21), pelaksanaan pukulan forehand adalah melangkah kemudian condongkan badan ke depan dan ke kanan dengan sedikit memutar badan, rendahkan kedua lutut dengan rileks. Tarik bet ke belakang dengan kepala bet menghadap ke lantai dan lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan diluruskan. Begitu bola datang memantul meja, pukullah dengan ayunan penuh dan bet menggesek bagian belakang bola. Menurut Agus Salim (2007:48) backhand drive dilakukan pada saat bola telah sampai. Ayunkan bet kedepan dengan menggunakan siku. Ini karena semua kekuatan yang kalian gunakan tertumpu pada siku. Ketika memukul biarkan berputar dan mendekat dengan bola sehingga dapat mengakhiri pukulan terakhir dari backhand dari bat yang menghadap kebawah menuju meja. Menurut Peter Simpson (2008:32-33) 3

pukulan backhand drive dilakukan pada saat bola datang raket digerakan keatas dengan bantuan gerakan siku sehingga sudut siku lebih dari 160 derajat menjadi 90 drajat. Bola dipukul pada saat ketinggiannya. Sementara itu berat badan dialihkan kedepan. Pukulan backhand dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan. Menurut Roji (2002:46) teknik melakukan pukulan backhand adalah sebagai berikut, a. Tahap Persiapan: 1) Lakukan sikap melangkah, kaki kanan didepan dan kiri di belakang (memukul dengan tangan kanan). 2) Badan diputar agak condong kekiri. 3) Pandangan pada arah datangnya bola. 4) Kedua lutut agak direndahkan dengan sikap rileks. b. Tahap Gerakan: 1) Saat bola akan datang tarik tangan ke samping melalui depan. 2) Badan kerah belakang. 3) Kepala bet agak menghadap kebawah dan pergelangan tangan lurus. 4) Saat bola menyentuh meja dan melambung, pukul bola dengan ayunan penuh dan bet menggesek bagian belakang bola. c. Akhir Gerakan: 1) Berat badan bertumpu pada bagian kaki depan. 2) Lengan yang digunakan memukul lurus kedepan sejajar bahu. 3) Pandangan mengikuti arah bola. Pukulan backhand lebih banyak digunakan untuk bertahan dari pukulan keras seperti smash forehand. Digunakan untuk teknik bertahan terutama serangan yang mengarah lurus tubuh akan lebih tepat menggunakan pukulan backhand.selain itu, penggunaan pukulan backhand lebih baik untuk melakukan bolabola pendek dan cepat dengan melakukan spin, chop, dan melakukan pukulan-pukulan untuk memotong serangan dengan cepat. Pada(http://www.olahragakesehatanjasmani.com/2014/10/teknikdasarpermainantenis-meja.html)Pukulan smash adalah pukulan yang keras dan menukik kearah bidang lapangan lawan. Cara melakukan smash dalam permainan tenis meja dapat menggunakan forehand smash atau backhand smash. Pukulan smash dilakukan pada posisi bola tinggi dengan pukulan kecepatan maksimal. Caranya adalah sebagai berikut, a. Forehand smash:1) Kaki kiri berada di depan, kaki kanan di belakang, badan miring ke kanan, hingga berat badan bertumpu pada kaki kanan. 2) Lengan ditarik ke belakang dan pinggang agak miring ke kanan. 3) Setelah bola mental mencapai titik teratas, lengan mulai diayunkan dari bawah ke atas memukul dan menekan bola ke bawah dengan dibantu pergelangan tangan. b. Backhandsmash: 1) Kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang. Badan miring ke kiri hingga pundak kanan menghadap ke meja. 2) Lengan bawah ditarik ke kiri, ke belakang lebih tinggi dari meja. 3) Kemudian setelah bola mental mencapai titik teratas, lengan bawah diayunkan ke depan arah kanan memukul bola. Pada saat itu pergelangan tangan membantu menekan bola dan mengatur arah, berat badan pindah dari kaki kiri ke kanan. Teknik di atas dapat dikembangkan dengan penguasaan kemampuan yang lain misalnya variasi pukulan smash, asalkan tidak menyalahi aturan permainan. Pengembangan variasi teknik tenis meja baik dilakukan dengan tujuan untuk memenangkan pertandingan. METODE Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat dan terjadi dalam sebuah kancah, lapangan atau wilayah tertentu, data yang terkumpul diklasifikasikan dan dikelompokan menurut jenisnya, sifat, atau kondisinya. Kemudian dibuat kesimpulan. Penelitian deskriptif 4

adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata (2011:76). Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut dengan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran dari data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula dengan penampilan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar atau tampilan lain (Suharsimi Arikunto, 2006:12). Adapun populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Pontianak sebanyak 73 orang. Berdasarkan besaran populasi yang ada maka keseluruhannya akan digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 73 orang. Teknik sampel ini disebut sampling jenuh. Sugiono (2010:124-125) menyatakan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian seperti biasa disebut penelitian populasi, karena peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:173). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan tes observasi menggunakan rubrik penilaian. Adapun rubrik penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 1 Rubrik Penilaian Teknik Dasar Pukulan Forehand Aspek yang Indikator Vald dinilai Item 1. Sikap awal Posisi siap dan tangan dilemaskan. 1 Bet sedikit dibuka untuk menghadapi 2 backhand, sedikit ditutup atau tegak lurus untuk menghadapi forehand Pergelangan lemas dan sedikit dimiringkan 3 kebawah Bergerak untuk mengatur posisi, kaki kanan 4 2 Sikap pelaksanaan sedikit kebelakang untuk melakukan forehand Tarik bat ke samping agak ke belakang dengan kepala bat menghadap ke bawah lengan agak ke bawah dan peregangan tangannya lurus. Saat bola membentur meja dan melambung. 6 Pukul bola dengan ayunan penuh ke depan 7 atas, hingga bat menggesek bagian belakang bola. 3. Sikap akhir Berat badan bertumpu pada kaki depan. 8 Pinggang diputar ke depan, hingga badan menghadap arah bola. Tangan yang digunakan memukul di depan agak menyilang badan 5 9 10 5

Tabel 2 Rubrik Penilaian Teknik Dasar Pukulan Backhand Aspek yang Indikator dinilai Item 1 Sikap awal Dalam posisi siap dan Tangan dilemaskan 1 Lakukan sikap melangkah, kaki kanan 2 didepan dan kiri di belakang Badan diputar agak condong kekiri Pandangan pada arah datangnya bola 3 Kedua lutut agak direndahkan dengan sikap 4 rileks. 2 Sikap Saat bola akan datang tarik tangan ke 5 pelaksanaan samping melalui depan Badan kearah belakang 6 Kepala bet agak menghadap kebawah 7 Pergelangan tangan lurus 8 Saat bola menyentuh meja dan melambung, 9 pukul bola dengan ayunan penuh dan bet menggesek bagian belakang bola 3 Sikap akhir Berat badan bertumpu pada bagian kaki 10 depan. Lengan yang digunakan memukul lurus 11 kedepan sejajar bahu Pandangan mengikuti arah bola 12 Tabel 3 Rubrik Penilaian Teknik Dasar Pukulan Backhand Smash Aspek yang Indikator dinilai Item 1 Sikap awal Dalam posisi siap dan Tangan dilemaskan 1 Lakukan sikap melangkah, kaki kanan 2 didepan dan kiri di belakang Pandangan fokus pada datangnya bola 3 2 Sikap Saat bola akan datang tarik tangan ke 4 pelaksanaan samping melalui depan Badan kearah belakang kiri 5 Saat bola menyentuh meja dan melambung, 6 pukul bola dengan kekuatan dan cepat 3 Sikap akhir Berat badan bertumpu pada bagian kaki 7 depan. Lengan yang digunakan memukul lurus 8 kedepan sejajar bahu Pandangan mengikuti arah bola 9 Bola meluncur keras pada bidang permainan 10 Vald Vald 6

lawan Tabel 4 Rubrik Penilaian Teknik Dasar Pukulan Forehand Smash Aspek yang Indikator dinilai Item 1 Sikap awal Dalam posisi siap dan Tangan dilemaskan 1 Bergerak untuk mengatur posisi, kaki kanan 2 sedikit ke belakang untuk melakukan forehand 2 Sikap Tarik bat ke samping agak ke belakang 3 pelaksanaan dengan kepala bat menghadap ke bawah lengan agak ke bawah dan peregangan 4 tangannya lurus Saat bola membentur meja dan melambung 5 pada tinggi maksimal. Pukul bola dengan ayunan penuh ke depan atas dengan cepat dan keras. 3 Sikap akhir Berat badan bertumpu pada kaki depan. 6 Pinggang diputar ke depan, hingga badan 7 menghadap arah bola. Hasil pukulan keras dan menukik 8 kepertahanan lawan Vald Nilai = skor yang dipeoleh skor total x 100% Keterangan: Rentang Nilai Keterangan 1 91 100 A Baik Sekali 2 80 90 B Baik 3 70 79 C Cukup 4 60 69 D Kurang 5 Kurang dari 60 E Kuran Sekali Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif presentase. Mohammad Ali (dalam Christoper, 2012:36) menyatakan rumus yang digunakan adalah: Dp = n x 100% N Keterangan: Dp = deskriptip presentase n = jumlah yang memperoleh nilai N = jumlah keseluruhan % = tingkat prosentase yang didapat 7

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penyajian data dalam penelitian diperoleh dari 73 peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran SMKN 3 Pontianak.Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 Juni sampai dengan 11 juni 20015. Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan disajikan dalam tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Nilai Hasil Belajar Pukulan Tenis Meja Peserta Didik Kelas XI Administrasi Perkantoran SMKN 3 Pontianak Indikator N Min Max Rata-rata Std. Deviation Pukulan Forehand 73 27,5 92,5 46,13 16,610 Pukulan Backhand 73 26,9 84,6 42,12 16,508 Smash Forehand 73 28,1 93,7 50,37 13,097 Smash Backhand 73 25 75 40,03 13,172 Adapun deskripsi data penelitian yaitu pada tabel 4.1 nilai hasil belajar pukulan Tenis Meja pada peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran SMKN 3 Pontianak yang terdiri dari 73 sampel maka diperoleh nilai untuk pukulan forehand yaitu skor minimal 27,5, skor maksimal 92,5, hasil rata-rata 46,13 dan standard deviasi adalah 16,610. Nilai pukulan backhand yaitu skor minimal 26,9, sko rmaksimal 84,6, hasil rata-rata 42,12 dan standard deviasi adalah 16,508. Nilai smash forehand yaitu skor minimal 28,1, sko rmaksimal 93,7, hasil rata-rata 50,37 dan standard deviasi adalah 13,097. Nilai pukulan smash backhand yaituskor minimal 25, sko rmaksimal 75, hasil rata-rata 40,03dan standard deviasi adalah 13,172. Berdasarkan data penelitian yang didapatkan maka dikategorikan hasil keterampilan nilai hasil belajar pukulan tenis meja sebagai berikut : Berdasarkan analisis persentase yang dilakukan didapatkan nilai hasil belajar pukulan forehand disajikan dalam tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Forehand Nilai Katagori Frekuensi Persentase 1 81-100 Baik Sekali 3 4,10% 2 61-80 Baik 13 17,80% 3 41-60 Cukup 20 27,39% 4 21-40 Kurang 37 50,68% 5 1-20 Kurang Sekali 0 0% Jumlah 73 100% 8

Berdasarkan data padatabel 6 maka gambar 4.1 sebagai berikut : 60,00% digambarkan dalam bentuk grafik pada 40,00% 20,00% 0,00% Baik sekali baik cukup Kurang kurang sekali Grafik 1 Grafik Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Forehand Tenis Meja Berdasarkan data padatabel 6 dan grafik pada gambar 1 diperoleh nilai untuk pukulan forehand yaitu nilai pukulan dengan kategori baik sekali adalah 4,10% dengan frekuensi 3 siswa. Kategori baik adalah 17,80% dengan frekuensi 13 siswa. Kategori cukup adalah 27,39% dengan frekuensi 20 siswa. Kategori kurang adalah 50,68% dengan frekuensi 37 siswa. Berdasarkan analisis persentase yang dilakukan didapatkan nilai hasil belajar pukulan backhand disajikan dalam tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7 Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Backhand Tenis Meja Nilai Katagori Frekuensi Persentase 1 81-100 BaikSekali 1 1,36% 2 61-80 Baik 13 17,80% 3 41-60 Cukup 10 13,69% 4 21-40 Kurang 49 67,12% 5 1-20 KurangSekali 0 0% Jumlah 73 100% Berdasarkan data pada tabel 7 maka digambarkan dalam gambar sebagai berikut : bentuk grafik pada. 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 67.12% 17,80% 13,69% 1,36% 0% Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Grafik 2 Grafik Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Backhand 9

Berdasarkan data pada tabel 47 dan grafik pada gambar 2 diperoleh nilai untuk pukulan backhand yaitu nilai pukulan dengan kategori baik sekali adalah 1,36% dengan frekuensi 1 siswa. Kategori baik adalah 17,80% dengan frekuensi 13 siswa. Kategori cukup adalah 13,69% dengan frekuensi 10 siswa. Kategori kurang adalah 67,12% dengan frekuensi 49 siswa. Bedasarkan analisis persentase yang dilakukan didapatkan nilai hasil belajar pukulan smash forehand disajikan dalam tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8 Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Smash Forehand Nilai Katagori Frekuensi Persentase 1 81-100 BaikSekali 5 6,84% 2 61-80 Baik 12 16,43% 3 41-60 Cukup 27 36,98% 4 21-40 Kurang 29 39,72% 5 1-20 KurangSekali 0 0% Jumlah 73 100% Berdasarkan data pada tabel 8 maka digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 3 sebagai berikut : 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 36,98% 39.72% 16.84% 0,00% 0% Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Grafik 3 Grafik Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Smash Forehand Berdasarkan data pada tabel 8 dan grafik pada gambar 3 diperoleh nilai untuk pukulan smash forehand yaitu nilai pukulan dengan kategori baik sekali adalah 6,84% dengan frekuensi 5 siswa. Kategori baik adalah 16,43% dengan frekuensi 12 siswa. Kategori cukup adalah 36,98% dengan frekuensi 27 siswa. Kategori kurang adalah 39,72% dengan frekuensi 29 siswa. Berdasarkan analisis persentase yang dilakukan didapatkan nilai hasil belajar pukulan smash backhand disajikan dalam tabel 9 sebagai berikut : 10

Tabel 9 Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Smash Backhand Nilai Katagori Frekuensi Persentase 1 81-100 BaikSekali 0 0% 2 61-80 Baik 8 10,95% 3 41-60 Cukup 17 23,28% 4 21-40 Kurang 48 65,75% 5 1-20 KurangSekali 0 0% Jumlah 73 100% Bedasarkan data pada tabel 9 maka digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 4 sebagai berikut : 100,00% 50,00% 0,00% 0,00% 10,95% 23,28% 65.75% Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Grafik 4 Grafik Persentase Nilai Hasil Belajar Pukulan Smash Forehand Tenis Meja Berdasarkan data pada tabel 4.5 dan grafik pada gambar 4.4 diperoleh nilai untuk pukulan smash backhand yaitu nilai pukulan dengan Kategori baika dalah 10,95% dengan frekuensi 8 peserta didik. Kategori cukup adalah 23,28% dengan frekuensi 17 peserta didik. Kategori kurang adalah 65,75% dengan frekuensi 48 peserta didik. Berdasarkan analisis persentase yang dilakukan didapatkan nilai hasil belajar rata rata pukulan tenis meja disajikan dalam tabel 10 sebagai berikut : Tabel 10 Persentase Nilai Rata-Rata Hasil Belajar PukulanTenis Meja Pada Peserta Didik Kelas XI Administrasi Perkantoran SMKN 3 Pontianak Nilai Rata-rata Katagori Persentase 1 Forehand 46,13 Cukup 46,13 % 2 Backhand 42,12 Cukup 42,12 % 3 Smash Forehand 50,37 Cukup 50,37 % 4 Smash Backhand 40,03 Kurang 40,03 % 0% Berdasarkan data pada tabel 10 maka digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 5 sebagai berikut : 11

60,00% 40,00% 46,13% 42,12% 50,37% 40.03% 20,00% 0,00% Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Gambar 5 Grafik Persentase Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Pukulan Tenis Meja Pada Peserta Didik Kelas XI Administrasi Perkantoran SMKN 3 Pontianak. Berdasarkan data pada tabel 4.6 dan grafik pada gambar 4.5 diperolehnilai ratarata untukpukulantenismejauntukpukulan forehand yaitu 46,13% dengan kategori cukup. Pukulan backhand yaitu 42,12% dengan kategori cukup. Pukulan smash forehand yaitu 50,37% dengan kategori cukup. Pukulan smash backhand yaitu 40,03% dengankategorikurang. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan hasil belajar pukulan tenis meja maka secara umum hasil belajar tersebut berada dalam kategori cukup, dimana berdasarkan beberapa keterampilan diantaranya pukulan forehand hasil yang ditunjukan siswa rata-rata cukup. Pukulan backhand hasil yang ditunjukan peserta didik rata-rata cukup.pukulan smash forehand yang ditunjukan peserta didik rata-rata cukup. Hasil yang ditunjukan tersebut didukung oleh catatan lapangan berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan diantaranya dengan pengukuran keterampilan dengan kisi-kisi penilaian melalui 5 katagori nilai siswa menunjukan penampilan gerak yang cukup, sedangkan untuk pukulan backhand smash mendapatkan nilai yg kurang dibandingkan nilai lainnya. Hasil tersebut juga didukung oleh wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran dimana hasil tersebut dikarenakan pada saat pembelajaran yang diberikan siswa cukup antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Penguasaan hasil pukulan juga dapat dikuasai dengan baik karena rata-rata peserta didik dikelas VIII Administrasi Perkantoran mengikuti kegiatan latihan yang dilaksanakan di club-club pembinaan tenis meja. Adapun jumlah peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut berkisar 18 orang berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada peserta didik. Penguasaan pukulan tersebut tentu saja dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran karena dengan kegiatan tambahan yang dilakukan berkaitan dengan bermain pukulan tenis meja akan dapat ditunjukan dalam proses pembelajaran sebagai nilai tambah yang dimiliki oleh peserta didik. Proses penelitian melalui kegiatan observasi yang dilakukan dapat menunjukan hasil belajar yang ditampilkan oleh peserta didik berkaitan dengan penlilaian 0% 12

psikomotorik atau keterampilan gerak dalam proses pembelajaran dimana peserta didik sudah dapat memahami dan mempraktikan pukulan yang diajarkan pada proses belajar mengajar dengan hal tersebut tentu saja akan dapat mencapai nilai yang baik pula dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun beberapa keterbatasan dalam proses penelitian yang menjadi kendala antara lain adalah pengkoordiniran peserta didik dengan jumlah peserta didik yang cukup besar dalam satu kelas pada proses penilaian menjadi salah satu tantangan utama dalam penelitian. Selanjutnya hasil penelitian yang relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Sigit Prabowo (2012) studi kasus pelaksanaan pembelajaran teknik dasar pukulan tenis meja di SMPN 1 Pemalang dengan katagori cukup yaitu 75.40%. Penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan peneliti sama-sama survei hasil belajar pukulan tenis meja namun yang membedakan adalah sampel tempat penelitian dan waktu dalam penelitian. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan hasil penelitian yang dilakukan forehand yaitu nilai hasil belajarnya dengan kategori cukup adalah 4,10% dengan frekuensi 3 siswa. Kategori baik adalah 17,80% dengan frekuensi 13 siswa. Kategori cukup adalah 27,39% dengan frekuensi 20 siswa. Kategori kurang adalah 50,68% denganfrekuensi 37 siswa. Nilaiuntuk backhand yaitu nilai hasil belajar dengan kategori baik sekali adalah 1,36% dengan frekuensi 1 siswa. Kategori baik adalah 17,80% dengan frekuensi 13 siswa. Kategori cukup adalah 13,69% dengan frekuensi 10 siswa. Kategori kurang adalah 67,12% dengan frekuensi 49 siswa. Nilai untuk smash forehand yaitu nilai hasil belajar dengan kategori baik sekali adalah 6,84% dengan frekuensi 5 siwa. Kategori baik adalah 16,43% dengan frekuensi 12 siswa. Kategori cukup adalah 36,98% dengan frekuensi 27 siswa. Kategori kurang adalah 39,72% dengan frekuensi 29 siswa. Nilai untuk smash backhand yaitu nilai hasil belajar dengan kategori baik adalah 10,95% dengan frekuensi 8 siswa. Kategori cukup adalah 23,28% dengan frekuensi 17 siswa. Kategori kurang adalah 65,75% dengan frekuensi 48 siswa. Selanjutnyanilai rata-rata hasilbelajarpukulantenismejauntuk forehand 46,13% dengan kategoricukup. Backhand yaitu 42,12% dengan kategori cukup. Smash forehand yaitu 50,37% dengan kategori cukup. Smash backhand yaitu 40,03 dengan kategori kurang. Saran Saran yang dapat dijadikan acuan sebagai hasil dari kesimpulan penelitian yang ada adalah peserta didik diharapkan untuk selalu aktif dan konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran agar isi pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Diharapkan guru penjas untuk menginovasikan pembelajaran yang diberikan agar mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Diharapakan sekolah untuk mendukung media pembelajaran yang harus dipenuhi agar dapat menunjang isip embelajaran yang disampaikan berkaitan dengan pencapaian tujuan belajar. 13

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(edisi revisi) VI.PT Rineka Cipta:Jakarta.. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(edisi revisi )VI.PT Rineka Cipta:Jakarta. Artini, Sri. 2004. Terampil dan Aktif Berkomputer. Bandung: Grafindo. Gunarsa, Yulia Singgih. D. 2002. Asas asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung Mulia. Liwan, Christoper Arista. (2012). Servei Kebugaran Jasmani Kelas Olahraga Dan Bukan Kelas Olahraga Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Pontianak. Skripsi Pontianak: FKIP. Ngatiyono. (2004). Panduan Untuk Mengembangkan Kompetensi Pendidikan Jasmani Teori Dan Praktik Untuk Kelas 1 SMP Dan MTS. PT. Olivia, Femi. 2011. Teknik Ujian Efektif. Jakarta: Elex Media Komputindo. Online(http://www.olahragakesehatanjasmani.com/2014/10/teknik-dasar-permainantenis-meja.html, diunduh tanggal 16 April 2015) Roji. (2004). Pendidikan Jasmani Untuk Smp Kelas VII. Jakatra: Erlangga Salim, Agus. (2007). Buku Pintar Tenis Meja. Bandung: Jember Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung. Suryabrata, Sumardi. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 14