BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. Utopia.com..., Raditya Margi Saputro, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

MENEMPATKAN SKENARIO MASA DEPAN ANEUK DAN PEMUDA ATJEH TAHUN 2018 DALAM RUANG PUBLIK ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

Menuju Pustakawan Masa Depan : Standar Minimal Teknologi Informasi Oleh : Wahyu Supriyanto

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu:

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KODE ETIK, PELAKSANAAN DAN EFEKTIFITAS PENGAWASANNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

NEW MEDIA & SOCIETY. Perkembangan Media. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

Bab 4 PENUTUP. Semenjak berakhirnya kekuasaan Orde Baru (negara) akibat desakan arus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. ditemukannya teknologi pencitraan tiga dimensi. Video game memiliki efek

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi secara cepat kepada masyarakat yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah umum dan sekolah kejuruan sangat berpengaruh sekali dalam. murid yang sakit. Akan mengurangi proses belajar mengajar.

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

RUBRIK SMS WARGA SEBAGAI RUANG INTERAKSI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Yogyakarta membutuhkan Perpustakaan Umum yang sepadan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. Era Globalisasi telah menimbulkan efek dalam berbagai sektor.

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. mereka agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai perilaku konsumen itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PEMERINTAH DAERAH

MASYARAKAT INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

VARIASI BAHASA, ISI PESAN DAN KODE BAHASA CHATTING UNTUK KOMUNIKASI PERGAULAN DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

2015 PENGUKURAN TINGKAT LITERASI MEDIA PADA SISWA SMA KELAS XII SMA NEGERI 10 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB 5 PENUTUP. mendeliberasikan ide-ide mengenai perlindungan terhadap hak publik adalah ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. modern serta semakin kuatnya arus globalisasi ditengah-tengah kehidupan

KEBUTUHAN INTERNET BAGI RUMAH SAKIT

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bila kita mengetik kata utopia di dalam mesin pencari Google di internet, kita akan diberikan 15 juta halaman yang berisikan kata tersebut. 10 hasil awal adalah hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan utopia yang kita bahas kecuali wikipedia. 1 Hal ini sedikit mencerminkan masih rendahnya antusiasme terhadap topik tersebut bahkan domain utopia.com pun masih belum dimiliki oleh siapapun. Filsafat teknologi bisa dikatakan sebagai cabang yang masih muda jika tidak ingin dikatakan baru dalam kancah diskursus filsafat. Sebagai dua institusi pengetahuan yang berbeda, filsafat dan teknologi masing-masing memegang peranan yang besar didalam membangun peradaban manusia ini. Namun, yang dapat dilihat dalam kenyataannya adalah kedua institusi ini sering bertolak belakang kemajuannya, yang satu mengalami kemunduran ketika yang lain sedang berkembang pesat. Aristoteles menyebutkan dalam Ethica Nichomachea bahwa cara untuk menggapai sebuah intellectual virtue salah satunya adalah dengan mendekap erat techne. 2 Meskipun techne di sini masih belum secara harfiah mengacu pada teknologi, namun definisinya yang menyebutkan mengenai pengetahuan akan art dan craft sudah bisa menjelaskan bahwa teknologi adalah suatu hal yang penting agar manusia bisa mencapai kebaikan (good) sebagai tujuan dari setiap tindakan manusia menurut Aristoteles. Kolega saya mengatakan bahwa kajian filsafat teknologi yang ada sekarang ini sebagian besar lebih tepat disebut sebagai sebuah filsafat fenomena teknologi, dikarenakan sebagian besar kajian yang ada lebih kepada membahas fenomena yang terjadi di dalam masyarakat akibat dari kemunculan suatu teknologi ketimbang sebuah asimilasi diantara keduanya. Pandangan tersebut bisa 1 <http://www.google.co.id/search?q=utopia&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en- US:official&client=firefox-a> sabtu, 8 Februari 2009. 2 <http://www.angelfire.com/md2/timewarp/ethics.html> sabtu, 8 Februari 2009. 1

dimaklumi karena memang filsafat mengalami kesulitan untuk meng-eksak-kan dirinya agar bisa berbicara tentang teknologi secara murni. Namun, bukan berarti bahwa filsafat fenomena teknologi ini adalah filsafat kelas dua yang lantas bisa dipandang remeh, karena di zaman yang serba praktis ini, segala hal yang sifatnya membumi berguna secara praktis bagi masyarakat lebih diperhatikan dibandingkan dengan filsafat yang misalnya membicarakan mengenai esensi pergerakan atom di jaringan motherboard. Dalam filsafat praktis inilah, filsafat menemukan jembatan yang kokoh untuk menjalin hubungan dengan teknologi sebagai usaha untuk memahami manusia. Filsafat sebagai sebuah institusi yang terbentuk melalui rasa heran manusia melihat berbagai hal yang ada 3 (baik yang fisik maupun yang metafisik) juga menciptakan filsuf-filsuf yang terheran-heran dengan fenomena interaksi antar manusia di dalam masyarakat. Sudah sangat natural bagi kita sebagai manusia untuk berinteraksi antar sesama, melebur dalam suatu bentuk aktivitas sosial. Kredo yang selalu berkumandang di dalam pikiran kita adalah manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain. Setiap detik setiap menit dalam hidup kita ini kita lewatkan dengan berinteraksi dengan individu lain, baik secara aktif maupun pasif. Memang tidak bisa dipungkiri betapa pentingnya peranan komunikasi antar manusia bagi perdaban ini. Budaya manusia tidak akan bisa maju sejauh ini tanpa kemampuan sang subjek untuk mengadakan interaksi yang dialogis dengan pihak lain. Sistem kehidupan yang berjalan sekarang ini menuntut adanya saling pengertian antara pihak-pihak yang terkait agar segalanya dapat berjalan maju ke depan. Setiap elemen di dalam kehidupan ini memiliki caranya masing-masing dalam berinteraksi satu sama lain, dan cara yang ditempuh manusia telah mengantarkan mereka kepada sebuah wadah yang kita pahami sebagai sebuah masyarakat. Kita bisa melihat definisi yang diberikan Gerhard dan Jean Lenski untuk dapat menyamakan persepsi mengenai konsep sebuah masyarakat. Pertama, masyarakat adalah sebuah bentuk organisasi yang melibatkan ikatan yang telah terjalin sedemikian lama diantara para anggotanya. Interaksi yang jarang tidaklah cukup, sehingga kita bisa mengatakan bahwa sekelompok lebah bukanlah sebuah masyarakat dikarenakan interaksi diantara mereka sangatlah singkat, hanya pada 3 Adian, Donny G. Melacak Muasal Pikiran Kita. Kompas. 8 Februari. 2009.

waktu berpasangan dan bereproduksi. Namun, kriteria ini masih dapat dipenuhi oleh beragam bentuk kelompok binatang lainnya yang melakukan interaksi yang cukup erat antar anggotanya. Kedua, masyarakat adalah sebuah bentuk organisasi yang memiliki tingkat saling ketergantungan yang tinggi antar anggotanya. Sehingga, keberlangsungan hidup dan kesejahteraan anggotanya sangat bergantung kepada tindakan anggota masyarakat yang lainnya. Koloni semut yang memiliki pembagian kelas yakni pekerja, tentara, dan ratunya, merupakan contoh ilustrasi yang bagus untuk definisi ini. Ketiga, masyarakat adalah bentuk organisasi yang mencerminkan adanya tingkat otonomi yang tinggi. Dalam arti kata, sebuah masyarakat tidak secara signifikan dipengaruhi oleh peraturan dan kontrol yang berasal dari pihak di luar masyarakat tersebut. Contohnya, keluarga, komunitas, perkumpulan, perusahaan, dan kelompok lain, yang memiliki otonominya sendiri diluar peraturan negara. 4 Dari ketiga pengertian tersebut kita bisa menyimpulkan secara umum bahwa masyarakat terbentuk ketika sekelompok substansi berkumpul mengadakan interaksi konstan dan saling ketergantungan, namun masih dapat menikmati otonomi di dalam kelompok mereka. Dari definisi mengenai masyarakat di atas kita dapat melihat pentingnya sebuah interaksi di dalam menjalin sebuah hubungan bermasyarakat. Tidak akan ada yang namanya sebuah konsep sosial ataupun masyarakat bila sama sekali tidak terjadi interaksi antar pihak. Topik sosial selalu berisikan pembicaraan mengenai bagaimana suatu hal direlasikan dengan hal yang lain. Pentingnya penekanan terhadap interaksi adalah dikarenakan kemampuan dari interaksi tersebut sebagai pembawa informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain. Sebuah informasi tidak akan menemukan situasi stagnan dan kemudian hilang begitu saja ketika informasi tersebut didistribusikan kepada pihak yang lain. Dari pertukaran informasi antar manusia tersebut pada akhirnya menghasilkan banyak sekali hal yang melengkapi perjalanan kehidupan manusia. Mulai dari pengetahuan hingga kebudayaan, semuanya dihasilkan berdasar pada kemampuan manusia untuk berinteraksi. 4 Lenski, Gerhard dan Lenski, Jean. Human Societies: an introduction to sociology. New York: McGrawHill, 1970. Hal. 6.

Teknologi juga merupakan buah hasil pertukaran informasi antar manusia. Rasa ingin tahu sudah menjadi sifat dasar manusia, dan hal tersebutlah yang memimpin manusia kepada setiap penemuan informasi baru di dunia ini. Sifat dasar yang lain adalah usaha yang terus-menerus untuk menciptakan penghidupan yang baik. Ketika dua sifat dasar tersebut digabungkan, maka muncullah teknologi sebagai pengembangan dari rasa keingintahuan manusia yang diramu hingga memproduksi hal-hal yang dapat menjadi alat untuk mempermudah proses kehidupan. Melihat pentingnya interaksi di dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus juga pondasi bagi kemajuan teknologi, maka teknologi itu sendiri pun berusaha untuk memperbaharui unsur dasar dirinya tersebut. Teknologi terus-menerus mengembangkan sistem komunikasi agar bisa berinteraksi lebih jauh, lebih cepat dan lebih jelas. Sejauh ini, teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technologies: ICT) yang paling maju adalah internet. Dari sebagai sebuah sarana komunikasi pendataan ketersediaan bahan baku antar toko Indomaret, hingga sebagai alat bagi Pak Sardi di Desa Pacitan untuk memantau berita liga Italia, sejauh itulah internet telah mengubah kehidupan kita sekarang ini. Hari kemerdekaan di Amerika (pada awalnya) berbeda-beda antar negara bagian dikarenakan pembawa pesan yang saat itu masih menggunakan sarana transportasi kuda memakan waktu berhari-hari untuk menyebarkan berita tersebut ke seluruh penjuru Amerika. 5 Pada era informasi seperti sekarang ini, hal yang seperti itu bisa dipastikan tidak akan lagi terjadi. Penemuan internet telah mengangkat komunikasi kepada tingkat yang berkali-kali lipat lebih maju dibandingkan dengan masa-masa lampau. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet adalah salah satu komponen yang meroketkan manusia pada tatanan kehidupan yang lebih tinggi dilihat dari segala aspek yang ada. Sejak proyeknya dimulai dari tahun 1960-an, internet kini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Internet memang bukan satu-satunya penemuan besar di bidang ICT. Sejarah telah merekam banyak sekali penemuan fenomenal menyangkut komunikasi dan penyebaran media. Mungkin orang akan lebih mudah 5 <http://www.holidays.net/independence/story.htm> Sabtu, 07 Februari 2009.

menominasikan media lain sebagai sumber pertukaran informasi mereka. Apalagi di Indonesia dimana tingkat penetrasi penggunaan internet belum terlalu dalam, orang masih lebih menggunakan koran, radio, televisi, telepon, dan pesan singkat (SMS) sebagai sarana komunikasi utama mereka. Namun, tidak ada yang bisa membawa interaksi manusia ke tingkat yang lebih tinggi dibandingkan internet. Baru internet yang bisa mengakomodir kelengkapan interaksi manusia untuk dapat mengangkatnya ke tingkat digital. Masing-masing sarana komunikasi lainnya masih memiliki kekurangan, mulai dari media massa yang hanya merupakan media komunikasi satu arah, hingga tele-komunikasi melalui telepon yang baru sanggup membawa suara kita. Kesemua sarana komunikasi lain tersebut hanyalah memberikan an alternative way of communicating, bukan a new level of communicating, berbeda dengan internet yang mampu secara virtual memindahkan dunia interaksi manusia ke dalam dunia maya. Yang menjadi masalah kemudian adalah ketika dalam berkomunikasi tersebut kita mencoba untuk mengangkatnya ke dalam dunia maya tanpa ikut serta membawa berbagai permasalahan dan konflik yang biasa terjadi dalam interaksi manusia, dalam arti lain membangun sebuah sistem komunikasi yang ideal dan bebas masalah. Interaksi konvensional antar manusia sarat dengan konflik yang berujung kepada problem sosial yang luas. 1.2 Rumusan Masalah Interaksi di dalam masyarakat penuh dengan berbagai macam warna, mulai dari harmonis hingga konflik. Hubungan yang menghasilkan konflik adalah akibat dari terjadinya masalah dalam proses komunikasi antar pihak yang bersangkutan. Filsafat sangat lekat dengan usaha-usaha pencarian sistem yang ideal di dalam kehidupan. Sebagian besar para filsuf mengisi teori-teori mereka dengan model sistem yang menurut mereka paling mendekati sempurna. Kita bisa melihat utopia Plato di dalam Republik, kontrak sosial Rousseau, hingga komunisme milik Karl Marx. Alih-alih hanya mempertanyakan segala hal, para filsuf juga memikirkan mengenai bagaimana sebaiknya hal tersebut berjalan.

Teknologi memang dalam dirinya sendiri adalah bersifat netral, namun kita tidak bisa menafikkan bahwa penciptaan dan penggunaan teknologi adalah didasari oleh motif yang berniat membantu manusia baik dalam melakukan hal baik maupun jahat. Namun, teknologi sejauh ini masih sedang dalam usaha untuk menjawab tantangan yang mengharapkan dirinya untuk menjadi sarana pengubah dunia ke arah yang lebih baik. Melihat dampak yang ditimbulkan tidak selalu baik, tidak jarang para filsuf pun bersikap waspada terhadap merebaknya teknologi di dalam kehidupan. Baudillard misalnya, yang khawatir dengan teknologi yang akan mengaburkan tanda-tanda melalui simulakrum yang dibuatnya. Begitu pula dengan Hubert Dreyfus yang beranggapan bahwa interaksi bermedium teknologi justru akan mendegradasi interaksi kita ke tingkat yang lebih rendah. Internet pada dasarnya adalah usaha untuk mengimplementasikan teknologi yang dapat memudahkan proses komunikasi antar manusia. Ketika kita melihat fenomena globalisasi di mana-mana yang ditandai dengan usaha penyatuan masyarakat ke dalam satu institusi, maka internet sejauh ini dapat dikatakan sebagai magnum opus dari usaha tersebut. Dua topik di atas filsafat dan teknologi mencoba untuk mewujudkan sebuah sistem yang ideal di dalam masyarakat. Sementara itu, interaksi sosial memiliki resistensinya sendiri dari usaha pembentukan utopia tersebut. Konflik dan permasalahan sosial menjadi penghalang utama dalam kehidupan ini untuk menjadi sebuah surga. Interaksi masyarakat selalu menghantamkan dirinya kepada problem-problem yang membuat manusia kesulitan untuk menemukan harmoni di dalam kehidupan.

Gambar 1 skema hubungan antar disiplin ilmu Ketiga unsur tersebut, sosial, teknologi dan filsafat, akan memadukan diri untuk menjembatani permasalahan yang ada agar tercapai sebuah sistem yang ideal bagi interaksi manusia. Dan, akan dibahas pula mengenai hal-hal yang menghalangi keberhasilan tersebut. Dengan berdasarkan rumusan tersebut, maka skripsi ini akan berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana teori Jürgen Habermas mengenai ranah publik? Bagaimana pada akhirnya, internet sebagai sebuah media komunikasi mampu untuk mengakomodasi teori Habermas di dalam menciptakan sebuah masyarakat yang memiliki ranah publik yang diskursif dan komunikatif? 1.3 Landasan Teori Dalam membahas mengenai ketiga disiplin ilmu yang menjadi fokus skripsi ini tersebut, kita akan memakai teori Jürgen Habermas mengenai ranah publik, masyarakat komunikatif, dan diskursusnya. Di dalam filsafat dan ilmu

sosial, nama Habermas mencuat ke permukaan melalui pemikiran-pemikirannya yang membahas aktivitas sosial politik dari manusia di dalam bermasyarakat dan bernegara. Karya-karyanya, khususnya dua buku yang dipakai sebagai sumber primer dalam skripsi ini secara partikular yakni Structural Transformaiton of The Public Sphere dan Theory of Communicative Action, menjadi perlambang usaha Habermas dalam mendefinisikan sebuah keadaan sosial yang ideal baginya. Habermas menggambarkan bagaimana sebuah masyarakat dapat menjadi sebuah hubungan yang ideal apabila mereka dapat membina sifat komunikatif dalam kehidupan mereka. Komunikatif di sini tidak semata berhenti pada pemeliharaan aktivitas interaksi sosial yang konsisten, melainkan juga kualitas dalam hubungan sosial itu sendiri. Sebuah masyarakat yang diskursif akan membuka pintu lebar bagi tersalurkannya aspirasi masyarakat melalui cara yang komunikatif. Dialog antar masyarakat dengan menjunjung tinggi reason akan menjamin kualitas yang tercipta dari dialog tersebut. Dan, dari hubungan sosial yang ideal seperti itu, akan terciptalah ranah publik yang sehat. 1.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah sebuah historical argument, kajian pustaka, dan deep hermeneutic. Interaksi sosial dan internet menjadi dua subjek utama dari penelitian. Disamping bukubuku Jürgen Habermas sebagai bacaan sumber utama, informasi lebih lanjut mengenai bahasan diambil beragam sumber mulai dari literatur-literatur berupa buku, jurnal, maupun dari internet untuk memenuhi bahan analisa. Kajian pustaka dilakukan terhadap dua buku Habermas, yakni The Structural Transformation of the Public Sphere dan Theory of Communicative Action, sebagai sumber utama teori yang digunakan. Disamping itu, digunakan juga buku-buku penunjang lain, baik dari Habermas juga maupun dari yang lain untuk mengisi informasi yang menjadi bahan analisa. Analisis historikal digunakan sebagaimana Habermas menggunakannya dalam menguraikan teorinya. Pembahasan kasus yang telah terjadi menjadi dasar bagi pembentukan teori dengan metode ini. kita akan melihat bagaimana

masyarakat berkembang di dalam sejarah, kemudian mencari benang merahnya untuk ditelaah lebih lanjut dan dijadikan sebagai dasar teori. Sementara itu, deep hermeneutic digunakan untuk mendapatkan penafsiran dan analisa yang kuat dari berbagai pihak, baik analyst maupun analysand. Istilah metode ini diambil dari buku karangan Nicholas Smith yang berjudul Strong Hermeneutics dan digunakan sebagai pelengkap dari metode analisis historis tadi. 1.5 Thesis Statement Dengan dasar yang sudah ada, saya akan menulis tentang bagaimana Internet sebagai sebuah media komunikasi dapat membangun ranah publik baru yang diidealkan oleh Habermas, dan membantu terciptanya masyarakat yang komunikatif dan diskursif. Pernyataan ini didasari oleh pengamatan tethadap perkembangan yang terjadi dewasa ini di dalam fenomena yang terjadi pada masyarakat. Ketika Habermas menyebutkan bagaimana ranah publik telah tercemar oleh komersialisasi, internet muncul sebagai sebuah kemungkinan solusi bagi apa yang selama ini menjadi penyebab degradasi masyarakat, yakni komunikasi yang terhambat. Oleh karena itu, saya akan memberikan argumen bagaimana internet sebagai sarana bisa mendorong masyarakat untuk menjadi lebih komunikatif dalam kualitas yang baik demi terciptanya ranah publik. 1.6 Tujuan Penulisan Intensi awal dalam menulis skripsi ini sudah tentu adalah untuk memenuhi kewajiban saya sebagai mahasiswa dalam rangkan mengejar kelulusan untuk menggapai gelar sarjana. Lebih lanjut lagi, skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk mengkaji lebih jauh mengenai kemungkinan adanya suatu jalan keluar dari penurunan yang dialami oleh komunikasi masyarakat akibat dari perkembangan ekonomi. Segala macam unsur yang membentuk suatu hubungan komunikasi antar manusia akan

dibahas dan dicari alternatifnya agar dapat memperlihatkan bahwa masih ada jalan untuk menciptakan sebuah sistem relasi antar manusia yang ideal. Skripsi ini dibuat bukan untuk merubah dunia jalan yang harus ditempuh masih jauh dari itu namun, diharapkan skripsi ini akan membuka perspektif orang akan komunikasi yang sudah terjalin selama ini di dalam masyarakat, membuka hal-hal yang selama ini menjadi permasalahan utama di dalam membangun suatu masyarakat. Dengan begitu, orang akan lebih dapat memahami bahwa kita tidak harus terjebak di dalam hubungan yang sarat konflik di dalam hidup ini selama kita masih mau berusaha untuk mencari jalan agar terciptanya kehdupan yang lebih baik. 1.7 Sistematika Penulisan Ada lima bab yang akan mengisi skripsi ini. Bab I akan mengawali tulisan ini dengan memberikan pemaparan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, landasan teori, metodologi penelitian, thesis statement, tujuan penulisan skripsi dan sistematika penulisan. Selanjutnya, bab II akan diisi dengan penjelasan topik-topik yang menjadi dasar dari skripsi ini. Seperti misalnya, penjelasan teknis mengenai internet sekaligus gambaran mengenai cara bekerjanya jaringan teknologi sosial, dan penjelasan mengenai disiplin ilmu sosial informatika. Lalu ada penjelasan mengenai konsep sosial secara umum, lebih jelasnya lagi kemudian adalah mengenai interaksi sosial dan segala hal yang menyangkut hubungan masyarakat. Sekaligus juga diberikan gambaran mengenai disiplin ilmu sosial informatika yang menggabungkan wilayah sosial dan teknologi informasi ke dalam satu bahasan. Bab III menjelaskan mengenai konflik sosial dan perkembangan sejarah yang mengarahkan kepada kondisi kontemporer. Lebih lanjut lagi adalah penjelasan mengenai teori dari Habermas mengenai ranah publik dan teori komunikasinya. Bab IV berisikan pembahasan utama ketika interaksi sosial dengan dasar pemikiran Habermas tersebut digabungkan dengan kecanggihan teknologi

informasi untuk menghasilkan suatu bentuk sistem komunikasi yang ideal. Penjelasan akan mencangkup segala kemungkinan yang bisa terjadi dan akan terjadi dari usaha tersebut, baik hal-hal yang merupakan hasil positif maupun yang negatif. Bab V akan menjadi penutup yang diisi dengan evaluasi dari usaha pembentukan sistem komunikasi tersebut beserta kritik mengenai hasilnya. Juga akan ditambahkan dengan proyeksi kedepannya mengenai kemungkinan proyek tersebut di masa mendatang dengan keadaan yang berbeda.