ABSTRACT. Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** *

dokumen-dokumen yang mirip
Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4 + di RSUD Dok II Kota Jayapura

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

I. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau

UNIVERSITAS INDONESIA

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 )

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. berbagai infeksi disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

I. PENDAHULUAN. imuno kompromis infeksius yang berbahaya, dikenal sejak tahun Pada

ABSTRAK. Kata kunci : CD4, HIV, obat antiretroviral Kepustakaan : 15 ( )

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),

STUDI PENATALAKSANAAN TERAPI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT KOTA MANADO ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired

BAB I PENDAHULUAN. menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di

Tiurnani Barus, Yelfi Anwar, Darnawati Ginting, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP

ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS

ABSTRAK GAMBARAN KASUS HIV/AIDS DENGAN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang

Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba

ABSTRAK PREDIKTOR PENINGKATAN STATUS GIZI PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIRETROVIRAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK STUDI KASUS PADA PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH SINGGAH FEMALE PLUS BANDUNG TAHUN 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

INSIDENSI HEPATITIS B PADA PASIEN HIV- AIDS DI KLINIK VCT PUSYANSUS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI TAHUN DESEMBER TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global

BAB I PENDAHULUAN 1,2,3. 4 United Nations Programme on HIV/AIDS melaporkan

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

KORELASI STATUS ZINK DENGAN RESPON IMUNOLOGI TERAPI ARV PADA ANAK PENDERITA HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH KOTA DENPASAR

MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING

OUT-OF-POCKET PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA TAHUN 2012

ABSTRAK KUALITAS HIDUP KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEMAKAIAN ZIDOVUDIN PASIEN HIV/AIDS Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS yang merupakan singkatan dari Acquired

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

Studi kasus pada pasien di RSUP Dr. Kariadi Semarang JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan penyakitacquired Immuno

ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

GAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

J. Teguh Widjaja 1, Hartini Tiono 2, Nadia Dara Ayundha 3 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, diantaranya Acquired Immuno Defeciency Syndrome. (AIDS) adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh Virus

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh dan biasanya menyerang sel CD4 ( Cluster of

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

PERUBAHAN JUMLAH TOTAL LIMFOSIT SEBAGAI ALTERNATIF PEMERIKSAAN CD4 PADA PASIEN HIV AIDS YANG DIBERIKAN ANTIRETROVIRAL TESIS. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN TITER TROMBOSIT DAN LEUKOSIT TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ANAK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN.

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

PENGESAHAN SKRIPSI. Hesthi Krisnawati, NIM: G , Tahun: 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK. Penny Setyawati Martioso, dr., Sp.PK., M.Kes.

Profil Pasien Kandidiasis Oral dengan Koinfeksi Tuberkulosis- HIV di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN CD4 COUNT PADA PASIEN HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human

Transkripsi:

ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 67-74 PERBANDINGAN EFIKASI BEBERAPA KOMBINASI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS DITINJAU DARI KENAIKAN JUMLAH CD4 RATA-RATA (ANALISIS DATA REKAM MEDIS DI RSK DHARMAIS JAKARTA TAHUN 2005 2006) Yulian Rahmadini *, Retnosari Andrajati **, Rizka Andalusia *** * Rumah Sakit Umum Tangerang ** Departemen Farmasi FMIPA UI, Universitas Indonesia, Depok *** Rumah Sakit Kanker Dharmais ABSTRACT Dharmais Cancer Hospital is one of 237 hospital appointed by the government of Indonesia to give treatment, support and ARV therapy for HIV/AIDS patients. Every year, there is a significant increasing number of HIV/AIDS patients in Dharmais Cancer Hospital, therefore successfully of therapy is needed to be carried out regularly for the optimum result to the patients. One of methods to evaluating therapy is by reviewing efficacy of ARV combinations toward escalation of immunity respond (escalation of CD4). The ARV combinations give a good efficacy if increasing CD4 > 50 cell/mm 3. The objective of this study was to know the efficacy of four ARV combination (each type consists of two Nucleosides Reverse Transcriptase Inhibitor and one Non-Nucleosides Reverse Transcriptase Inhibitor) base on increasing CD4 mean HIV/ AIDS patients after 6 12 months treatment in Dharmais Cancer Hospital from 2005 2006, and to compare the efficacy of four ARV combinations. The four ARV combinations are combination I (Lamivudin + Zidovudin + Efavirenz), combinations II (Lamivudin + Zidovudin + Nevirapin), combination III (Lamivudin + Stavudin + Efavirenz), and combination IV (Lamivudin + Stavudin + Nevirapin). This study was analytical, cross-sectional design. Samples for this study were taken by total sampling using all data of HIV/AIDS patients in Dharmais Cancer Hospital from the year 2005 2006. The inclusion criteria were patients of fifteen years of age or more, baseline count CD4 < 200 cell/mm 3, received ARV treatment for 6 12 months, received treatment of either one of the four ARV combination, and had data of CD4 from laboratory result before and after the treatment. Data were taken from patients medical record and analyzed with ANOVA-test. The result of this study from 151 patients showed that all the four combinations gave good efficacy based on Corresponding author : E-mail : yulian_rahmadini@yahoo.com 67

the increasing CD4 mean. There was a significant difference increasing CD4 mean to HIV/AIDS patients between those received ARV combination II and those received ARV combination III (p value = 0,032). And there was not a significant difference for the other combinations. This study was from the four ARV combinations gave two the best efficacy are combination II and combination III. Key words : Dharmais Cancer Hospital, HIV/AIDS patients, ARV combinations, efficacy ARV combination, increasing CD4. ABSTRAK Rumah sakit kanker Dharmais merupakan salah satu rumah sakit di Indonesia yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memberikan perawatan, dukungan, dan terapi ARV bagi penderita HIV/AIDS. Setiap tahunnya jumlah penderita HIV/AIDS yang berobat ke RSK Dharmais bertambah, sehingga perlu dilakukan evaluasi keberhasilan ARV secara rutin agar dicapai hasil terapi yang optimal. Salah satu cara monitoring adalah dengan melihat efikasi kombinasi ARV terhadap kenaikan respon imunitas yaitu kenaikan jumlah CD4. ARV memiliki efikasi yang baik bila kenaikan jumlah CD4 > 50 sel/mm 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi 4 jenis kombinasi ARV (tiap jenis terdiri dari 2 Nucleosides Reverse Transcriptase Inhibitor dan 1 Non Nucleosides Reverse Transcriptase Inhibitor) berdasarkan kenaikan jumlah CD4 ratarata pada pasien HIV/AIDS setelah pengobatan ARV 6 12 bulan di RSK Dharmais tahun 2005 2006, dan membandingkan efikasi keempat kombinasi ARV tersebut. Keempat jenis kombinasi ARV tersebut adalah kombinasi I (Lamivudin + Zidovudin + Efavirenz), kombinasi II (Lamivudin + Zidovudin + Nevirapin), kombinasi III (Lamivudin + Stavudin + Efavirenz) dan kombinasi IV (Lamivudin + Stavudin + Nevirapin). Penelitian ini bersifat analitik yang dilakukan dengan rancangan studi potong lintang. Sample pada penelitian ini diambil secara total sampling, yaitu seluruh pasien HIV/AIDS yang berobat di RSK Dharmais tahun 2005 2006, yang memenuhi kriteria inklusi, yakni pasien berusia 15 tahun atau lebih, jumlah CD4 < 200 sel/mm 3, mendapat terapi ARV selama 6 12 bulan, mendapat pengobatan salah satu dari keempat kombinasi ARV, dan memiliki data hasil pemeriksaan jumlah CD4 awal dan data CD4 evaluasi. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien dan dianalisis dengan uji Anova. Dari hasil penelitian 151 pasien, didapatkan keempat kombinasi ARV tersebut memberikan efikasi yang baik berdasarkan kenaikan jumlah CD4 ratarata. Ada perbedaan kenaikan CD4 rata-rata yang bermakna pada pasien HIV/AIDS antara yang mendapat obat ARV kombinasi II dengan III (p value = 0,032). Sedangkan untuk antar kombinasi lainnya tidak ada perbedaan yang bermakna. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari keempat kombinasi ARV yang terbaik efikasinya ada 2 yaitu kombinasi II dan kombinasi III. Kata kunci : RSK Dharmais, penderita HIV/AIDS, kombinasi ARV, efikasi kombinasi ARV, kenaikan CD4 68 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

PENDAHULUAN Indonesia termasuk negara yang cepat mengalami penambahan jumlah penderita HIV/AIDS. Sampai dengan 31 Desember 2006, jumlah kumulatif penderita di Indonesia tercatat 8.194 kasus (1). Tatalaksana medis infeksi HIV adalah terapi Antiretroviral (ARV), yang bertujuan menekan replikasi HIV secara maksimal dalam jangka panjang, memulihkan dan memelihara kekebalan tubuh (2). Pemberian ARV pada umumnya diberikan dalam bentuk kombinasi, karena dapat menurunkan kejadian resistensi dan kemungkinan efek samping kecil. Menurut Alvarez (2004) menyatakan bahwa efikasi kombinasi 3 jenis ARV lebih baik daripada 2 jenis ARV (3), dimana terjadi penurunan beban virus sampai tidak terdeteksi dan peningkatan jumlah CD4 setiap kombinasi ARV mempunyai kekurangan dan kelebihan efeknya, secara global rejimen berbasis NNRTI (Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) saat ini merupakan rejimen kombinasi yang paling banyak digunakan untuk terapi awal, karena obat golongan ini efikasinya relatif cukup kuat dan efektif (4). Untuk mendukung keberhasilan terapi ARV perlu tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga ahli yang terlatih untuk memonitor terapi. Rumah sakit kanker Dharmais merupakan salah satu dari 237 rumah sakit di Indonesia yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memberikan perawatan, dukungan, dan terapi ARV bagi penderita HIV/AIDS. Setiap tahunnya jumlah penderita HIV/ AIDS yang berobat ke RSK Dharmais bertambah, sehingga perlu dilakukan evaluasi keberhasilan terapi ARV secara rutin agar dicapai hasil terapi yang optimal. Salah satu cara monitoring adalah dengan melihat efikasi kombinasi ARV terhadap kenaikan respon imunitas yaitu kenaikan jumlah CD4. ARV memilki efikasi yang baik bila memberikan kenaikan jumlah CD4 > 50 sel/mm 3 (5). Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbandingan efikasi masing-masing kombinasi ARV yang diberikan pada pasien HIV/AIDS ditinjau dari kenaikan jumlah CD4 rata-rata. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang (cross sectional) pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data sekunder berupa rekam medis pasien (6). Sampel penelitian adalah seluruh pasien HIV/AIDS yang berobat di RSK Dharmais selama tahun 2005 2006, yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil secara total sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS berusia 15 tahun atau lebih, mempunyai jumlah CD4 < 200 sel/mm 3 dan mendapat pengobatan ARV selama 6 12 bulan, periksa ke dokter minimal 6 kali kunjungan berturut-turut dalam Vol. V, No.2, Agustus 2008 69

6 bulan pengobatan ARV, mendapat pengobatan dari salah satu keempat kombinasi ARV, dan memiliki data hasil pemeriksaan jumlah CD4 awal (sebelum terapi ARV) dan CD4 akhir (sesudah terapi ARV). Sedangkan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang belum mendapat pengobatan ARV, pasien sedang hamil, putus minum obat ARV, dan pasien yang meninggal. Penelitian ini mengambil data rekam medis pasien HIV/AIDS yang didapat dari buku catatan pasien baru tahun 2005 2006. Berdasarkan data tersebut kemudian dimintakan rekam medis pasien yang dimaksud. Data yang diinginkan kemudian diambil ke lembar pengumpul data variabel yang diteliti berupa kombinasi ARV sebagai variabel bebas dan kenaikan jumlah CD4 rata-rata berupa variabel terikat. Masingmasing kombinasi ARV dilihat efikasinya berdasarkan kenaikan jumlah CD4 rata-rata setelah pemberian ARV 6 12 bulan. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan uji Anova (7). HASIL PENELITIAN Efikasi 4 jenis kombinasi ARV ditinjau dari kenaikan jumlah CD4 rata-rata Hasil penelitian, sebagian besar pasien HIV/AIDS memperlihatkan kenaikan jumlah CD4 setelah mendapat pengobatan ARV 6 12 bulan. Keempat kombinasi ARV yang digunakan memiliki efikasi yang baik, karena memberikan kenaikan CD4 > 50 sel/mm 3 kenaikan jumlah CD4 pasien baru HIV/AIDS setelah 6 12 bulan pengobatan ARV di RSK Dharmais untuk tiap kombinasi ARV dapat dilihat pada Tabel 1. Perbandingan efikasi 4 jenis kombinasi ARV terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata Pada penelitian ini terdapat 53 pasien yang mendapat pengobatan ARV kombinasi I dengan kenaikan CD4 rata-rata/mean = 138,38 sel/ mm 3 (SD = 74,52 sel/mm 3 ), kombinasi II dengan 51 pasien (mean = 137,74 sel/mm 3 ), SD = 63,01 sel/mm 3 ), kombinasi III dengan 35 pasien (mean Tabel 1. Kenaikan Jumlah CD4 Rata-Rata Tiap ARV Pada Pasien HIV/AIDS Setelah 6 12 Bulan Pengobatan Di RSK Dharmais tahun 2005 2006 Jumlah Delta Jumlah Pasien Kenaikan CD4 rata- ARV CD4 (sel/mm 3 ) (n=151) rata (sel/mm 3 ) I 7334 53 138,38 II 7278 51 137,74 III 6316 35 180,46 IV 1895 12 157,92 70 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

Tabel 2. Perbandingan efikasi ARV kombinasi I dengan kombinasi II I II Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 138,38 137,74 p value = 1,000 > α = 0,050 Tabel 3. Perbandingan efikasi ARV kombinasi I dengan kombinasi III I II Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 138,38 180,46 p value = 0,054 > α = 0,050 Tabel 4. Perbandingan efikasi ARV kombinasi I dengan kombinasi IV I IV Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 138,38 157,93 p value = 0,994 > α = 0,050 = 180,46 sel/mm 3, SD = 70,79 sel/ mm 3 ) dan kombinasi IV dengan 12 pasien (mean = 157,92 sel/mm 3, SD = 110,18 sel/mm 3 ). Pengujian kenaikan jumlah CD4 rata-rata 4 jenis kombinasi ARV tersebut dengan uji Anova menggunakan taraf kepercayaan 95% (signifikansi maksimal 0,05). 1. I dengan kombinasi II Tidak ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi I dengan ARV kombinasi II terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata (p value = 0,945) (Tabel 2). 2. I dengan kombinasi III Ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi I dengan kombinasi III terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata(p value = 0,054) (Tabel 3). 3. I dengan kombinasi IV Tidak ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi I dengan kombinasi IV terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata (p value = 0,994) (Tabel 4). 4. II dengan kombinasi III Ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi II dengan kombinasi Vol. V, No.2, Agustus 2008 71

Tabel 5. Perbandingan efikasi ARV kombinasi II dengan kombinasi III II III Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 137,74 180,46 p value = 0,032 > α = 0,050 Tabel 6. Perbandingan efikasi ARV kombinasi II dengan kombinasi IV II IV Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 137,74 157,92 p value = 0,992 > α = 0,050 Tabel 7. Perbandingan efikasi ARV kombinasi III dengan kombinasi IV III IV Kenaikan CD4 rata-rata (sel/mm 3 ) 180,46 157,92 p value = 0,987 > α = 0,050 III terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata (p value = 0,032) (Tabel 5). 5. II dengan kombinasi IV Tidak ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi II dengan kombinasi IV terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata (p value = 0,992) (Tabel 6). 6. III dengan kombinasi IV Tidak ada perbedaan bermakna efikasi ARV kombinasi III dengan kombinasi IV terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata (p value = 0,987) (Tabel 7). PEMBAHASAN Efikasi 4 jenis kombinasi ARV ditinjau dari kenaikan jumlah CD4 rata-rata Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi 4 jenis kombinasi ARV memiliki efikasi yang baik, karena semuanya memberikan kenaikan jumlah CD4 rata-rata > 50 sel/mm 3. Setelah 6 12 bulan pengobatan ARV diperoleh kenaikan CD4 rata-rata lebih dari 100 sel/mm 3, hal ini menunjukkan pengobatan ARV memberikan respon imun yang baik pada 72 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

pasien HIV/AIDS di RSK Dharmais tahun 2005 2006. Perbandingan efikasi 4 jenis kombinasi ARV terhadap kenaikan jumlah CD4 rata-rata Adanya perbedaan kenaikan CD4 rata-rata antara kombinasi II dengan kombinasi III, secara tidak langsung menunjukkan adanya kemungkinan perbedaan respon kenaikan CD4 antara Efavirenz dan Nevirapin dalam kombinasi dengan Lamivudin, Zidovudin serta Stavudin. Hal ini sesuai dengan uji klinik START I yang menyatakan kombinasi Stavudin dan Lamivudin memberikan peningkatan CD4 yang bermakna dibandingkan kombinasi Zidovudin dan Lamivudin (8). Setiap jenis kombinasi rejimen terapi lini pertama terdiri dari golongan obat yang sama yaitu NRTI dan NNRTI. Dalam memberikan pengobatan kombinasi ARV, klinisi selalu mempertimbangkan sesuai dengan kondisi pasien. Misalnya pasien yang mengalami anemia karena Zidovudin, diberikan Stavudin sebagai obat alternatifnya. Pasien yang mendapat pengobatan Tuberkulosis dengan Rifampisin maka diberikan Efavirenz untuk menghindari interaksi obat, atau jika pasien tersebut alergi terhadap Nevirapin. Hal ini terlihat dari perbandingan kenaikan jumlah CD4 rata-rata antara kombinasi I dengan kombinasi II, antara kombinasi I dengan kombinasi III, antara kombinasi I dengan kombinasi IV, antara kombinasi II dengan kombinasi IV, dan antara kombinasi III dengan kombinasi IV, memberikan hasil yang tidak berbeda secara bermakna. KESIMPULAN 1. Keempat jenis kombinasi ARV mempunyai efikasi yang baik ditinjau dari kenaikan jumlah CD4 rata-rata setelah 6 12 bulan pengobatan di RSK Dharmais tahun 2005 2006. 2. Ada perbedaan kenaikan jumlah CD4 rata-rata yang bermakna antara pasien HIV/AIDS yang mendapat pengobatan ARV kombinasi II dan kombinasi III setelah pengobatan 6 12 bulan di RSK Dharmais tahun 2005 2006. Sedangkan untuk antar kombinasi lainnya tidak berbeda secara bermakna. Dari keempat kombinasi ARV yang terbaik efikasinya ada dua yaitu kombinasi II dan kombinasi III. DAFTAR PUSTAKA 1. Ditjen PP&PL DepKes RI. 2006. Laporan Triwulan Pengidap HIV dan Kasus AIDS Sampai Dengan 31 Desember 2006. 2. Harrison. 2000. Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV): AIDS dan Penyakit Terkait dalam Ilmu Penyakit Dalam, hal. 1753. 3. Alvarez. 2004. Tenovir and Zidovudin/Lamivudin as Triple Vol. V, No.2, Agustus 2008 73

Therapy for Infection. Int J Infect Dis., ICID Abstracts Vol. 8. 4. Ditjen PPM&PL DepKes RI. 2004. Terapi Antiretroviral. Pedoman Nasional. 5. Grabbar, Sophie, et.al. 2000. Clinical Outcome of Patients with HIV-1 Infection according to Immunologic and Virologic Response after 6 months of Highly Active Antiretroviral Therapy. Ann Intern Med. 133(6) : 401 10. 6. Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. 7. Hastono P. 2001. Modul Analisis Data. Tidak dipublikasikan. FKM UI, Depok. 8. Squires, E Kathleen, et.al. 2000. A Comparison of Stavudine plus Lamivudine versus Zidovudine plus Lamivudin in combination with Indinavir in antiretroviral naïve individuals with HIV infection: Selection of Thymidine Analog Regimen Therapy (START I). AIDS. 14 (11) : 1591 60. 74 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN