SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

KONDISI TRIWULAN II-2007

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

Produk Domestik Regional Bruto

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

SURVEI PENJUALAN ECERAN

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

(%, SBT) (%, qtq)

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2001

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara. encapaian PDB sektor pertanian sempit (tanaman

BERITA RESMISTATISTIK

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

SURVEI PERSEPSI PASAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada.

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Transkripsi:

SURVE KEGATAN DUNA USAHA B U S N E S S S U R V E Y TRWULAN - Kegiatan usaha triwulan - membaik karena naiknya permintaan... naiknya permintaan sesuai musimannya diprakirakan menjadi pendorong kegiatan usaha triwulan V- Metodologi Kegiatan usaha pada triwulan - mengalami ekspansi, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya Peningkatan kegiatan usaha tersebut diprakirakan masih akan berlanjut pada triwulan V- Kegiatan Usaha Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank ndonesia pada triwulan - terhadap sekitar 1.200 perusahaan di seluruh ndonesia mengindikasikan terjadinya ekspansi kegiatan usaha, sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hasil survei yang diukur dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan - tercatat sebesar 7,09% dibanding triwulan sebelumnya sebesar 6,41%. Penyebab kenaikan kegiatan usaha tersebut adalah meningkatnya permintaan, terutama permintaan dalam negeri. Dari sembilan sektor ekonomi yang disurvei, tercatat tujuh sektor yang mengalami peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sementara itu, dua sektor yang mengalami penurunan kegiatan usaha adalah sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian. Membaiknya kegiatan usaha juga tercermin dari meningkatnya variabel-variabel seperti kapasitas produksi, volume permintaan/ pesanan pasar, penggunaan tenaga kerja, situasi bisnis, dan kondisi keuangan responden. Pada triwulan V- mendatang, para pengusaha masih tetap optimis dan memprakirakan peningkatan kegiatan usaha yang akan terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Hasil survei yang diukur dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) tercatat sebesar 8,98%. Peningkatan prakiraan kegiatan usaha tersebut disebabkan oleh meningkatnya permintaan sehubungan dengan adanya perayaan hari besar keagamaan pada triwulan akhir. Apabila dilihat secara grafis (grafik 1), kegiatan usaha pada triwulan V- diprakirakan tetap akan ekspansif meskipun mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor utama yang menjadi pendorong peningkatan prakiraan kegiatan usaha pada triwulan V- adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Membaiknya prakiraan kegiatan usaha tersebut tercermin dari perkiraan variabel-variabel seperti meningkatnya ekspektasi volume permintaan/pesanan pasar, ekspektasi pengunaan tenaga kerja, serta situasi bisnis enam bulan yang akan datang. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan -1993 terhadap sekitar 1.250 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah ndonesia dan dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan atau pengisian kuesioner langsung oleh responden. Secara umum, metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun dan mengabaikan jawaban sama. Untuk mengukur kegiatan usaha, harga jual dan penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 1

% SBT 60,0 Grafik 1 Perkembangan Kegiatan Usaha 50,0 40,0 Realisasi Kegiatan Usaha Prakiraan Kegiatan Usaha 30,0 20,0 10,0 0,0-10,0-20,0-30,0-40,0 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Harga Jual ndikasi penurunan harga jual masih berlanjut hingga triwulan -..pada triwulan V-, sebaliknya diprakirakan akan meningkat Harga jual pada tingkat produsen selama triwulan - masih mengindikasikan terjadinya penurunan seperti tercermin dari angka SBT sebesar -0,51%, sedikit lebih rendah dibandingkan penurunan harga pada triwulan sebelumnya (SBT -1,97%). Dari sembilan sektor usaha yang disurvei, terdapat tiga sektor yang mengalami penurunan harga adalah penurunan tingkat suku bunga pada sektor sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, penurunan harga pada sektor pertanian dan penurunan tarif pada sektor pengangkutan dan komunikasi. Penyebab terjadinya penurunan tingkat harga pada ketiga sektor tersebut adalah tingginya tingkat persaingan produk sejenis. Sementara dari enam sektor yang mengindikasikan kenaikan harga jual, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian. Lima sektor lainnya yang masih mengalami peningkatan harga adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor industri pengolahan; sektor bangunan; sektor listrik, gas, dan air bersih; dan sektor jasa-jasa. Pada umumnya, kenaikan harga jual tersebut terutama disebabkan oleh naiknya harga pembelian bahan baku/penolong dan biaya operasional. Harga jual pada triwulan V- diprakirakan akan mengalami kenaikan yang cukup tinggi seperti dicerminkan oleh SBT sebesar 8,05%. Kenaikan harga tersebut diprakirakan akan terjadi pada tujuh sektor, dan pada umumnya penyebab meningkatnya permintaan adalah perayaan hari-hari besar keagamaan dan juga biaya produksi. Kenaikan harga yang tertinggi diprakirakan terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sementara itu, enam sektor lainnya yang masih mengalami peningkatan harga adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor jasa-jasa, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor listrik, gas, dan air bersih. Dua sektor yang diprakirakan akan mengalami penurunan harga adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (dalam hal ini adalah tingkat suku bunga) pada sektor pertambangan dan penggalian (dalam hal ini adalah penurunan harga jual produksi). Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan disebabkan oleh menurunnya cost of funds. Adapun penyebab terjadinya penurunan harga jual produksi pada sektor pertambangan dan penggalian adalah tingginya tingkat persaingan produk sejenis. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 2

ndikasi peningkatan penggunaan tenaga kerja terjadi pada triwulan -... diprakirakan akan berlanjut pada triwulan V- Kondisi keuangan responden masih dalam kondisi baik Penggunaan Tenaga Kerja Penggunaan tenaga kerja pada triwulan - mengindikasikan terjadinya peningkatan. Hal tersebut tercermin pada SBT sebesar 2,23%, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami penurunan penggunaan jumlah tenaga kerjanya (SBT -1,06%). Dari sembilan sektor usaha yang disurvei, terdapat tujuh sektor yang mengalami peningkatan penggunaan tenaga kerja dan peningkatan terbesar dialami oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Sektor lainnya yang juga masih mengindikasikan peningkatan penggunaan tenaga kerjanya adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor listrik, gas, dan air bersih; sektor bangunan; sektor pertambangan dan penggalian; dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sebaliknya dua sektor lainnya masih mengindikasikan penurunan penggunaan tenaga kerja, terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Penggunaan tenaga kerja pada triwulan V- diprakirakan akan kembali meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh hasil SBT sebesar 4,52%. Terdapat enam sektor usaha memprakirakan akan terjadinya peningkatan penggunaan tenaga kerja yaitu sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor jasa-jasa, sektor listrik, gas, dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor bangunan. Sebaliknya tiga sektor lainnya masih mengindikasikan penurunan penggunaan tenaga kerja, terutama terjadi pada sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan. Kondisi Keuangan Menurut responden kondisi keuangan (likuiditas perusahaan) pada triwulan - dalam kondisi baik. Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang mencatat saldo bersih (SB) 24,45%. Kondisi keuangan pada triwulan tersebut sedikit lebih baik dibandingkan dengan kondisi keuangan pada triwulan sebelumnya (SB 21,18%). Akses Kredit Responden masih kesulitan dalam Akses kredit ke bank Responden optimis akan situasi bisnis pada triwu lan berjalan dan pada enam bulan yang akan datang Pada triwulan -, responden menyatakan bahwa dalam memperoleh/akses kredit ke bank masih kesulitan. Hal tersebut terlihat dari angka saldo bersih sebesar -9,73%, yang berarti jumlah responden yang mengalami kesulitan dalam akses kredit ke bank berkurang apabila dibandingkan hasil survei triwulan sebelumnya (SB -17,92%). Beberapa penyebab sulitnya responden dalam akses kredit kepada bank adalah terlalu rumitnya persyaratan kredit dan masih tingginya suku bunga kredit serta kebijakan intern. Situasi Bisnis Persepsi dari para responden mengenai situasi bisnis/usaha pada triwulan - masih mengindikasikan optimisme. Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang menunjukkan saldo bersih sebesar 20,53%. Optimisme indikasi situasi bisnis/usaha pada triwulan - jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil triwulan sebelumnya (SB 14,43%). Sementara itu, responden menyatakan bahwa situasi bisnis/usaha untuk enam bulan yang akan datang masih menunjukkan kondisi lebih baik. Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang menunjukkan saldo bersih sebesar 32,25%, sedikit lebih baik dibandingkan dengan hasil survei triwulan sebelumnya (SB 31,01%). Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 3

Prakiraan nflasi Laju inflasi pada tahun diprakirakan sebesar 8,02% Dengan melihat perkembangan harga-harga secara umum yang terjadi pada triwulan -, responden memprakirakan laju inflasi selama tahun secara rata-rata sederhana sebesar 8,02% dengan prakiraan responden terbanyak (modus) berada pada angka 10%. Rata-rata angka prakiraan tersebut lebih rendah dibandingkan hasil survei pada triwulan sebelumnya yakni sebesar 9%, sedangkan modus tetap berada pada angka 10%. Tabel 1 Perkembangan Kegiatan Usaha EKONOM 2001 2002 Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V P e r t a n i a n -5,27-1,21 0,06 2,43-2,13 2,31 0,35-3,43-2,03-1,37-2,06 - Pertambangan 1,73 1,48 1,97-2,96-1,41-0,65 3,27-0,99-1,06 0,76-1,51 - ndustri Pengolahan -1,67 2,03-0,38-1,25-3,61 4,73-0,02-2,22-2,30 0,98 1,58 - Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - 0,51 0,91 0,64 B a n g u n a n -1,04 1,29 0,96 1,50-1,52 1,12 0,79 1,20-1,37 0,47 1,19 - Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,94 5,12 0,76 3,86-3,05-0,23 0,07 2,47-4,99-0,10 1,82 - Pengangkutan dan Komunikasi 0,41 1,04 1,72 3,43-0,35 0,91 1,15 0,42-2,78-0,54 0,20 - Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 4,66 6,29 5,61 4,69 2,28 3,69 4,02 3,11 2,01 1,43 3,09 - J a s a - J a s a 0,76 1,71 1,66 0,40 0,44 0,29 0,88 0,55 3,46 3,87 2,14-2,52 17,75 12,36 12,10-9,35 12,17 10,51 1,11-8,55 6,41 7,09 - PRAKRAAN P e r t a n i a n -1,69 3,45 1,77 1,85 1,05 4,08 1,08 1,50 3,48 2,88 2,18 1,47 Pertambangan -0,80 2,59 2,22 1,97 2,22 1,41 3,89 0,00-1,97 2,48 1,53-7,12 ndustri Pengolahan 3,35 8,09 6,36 3,31 1,13 6,76 3,47 1,73 2,53 4,59 5,33 1,12 Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - - 0,54 0,92 0,66 B a n g u n a n 1,46 2,66 1,76 0,32-1,16 2,09 1,91 1,40 0,19 1,76 2,04 0,74 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,12 5,91 7,26 6,04 3,41 4,00 4,67 5,94-0,06 2,32 2,91 4,23 Pengangkutan dan Komunikasi 1,60 1,91 3,13 2,63-0,28 1,76 2,00 2,49-0,42 0,00 0,46 2,49 Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 5,54 6,24 6,29 5,34 4,54 5,31 5,66 3,87 4,52 3,95 2,97 3,45 J a s a - J a s a 1,85 1,80 1,35 0,53 1,04 1,64 1,47 0,44 1,24 1,81 0,75 1,94 13,43 32,65 30,14 21,99 11,95 27,05 24,15 17,37 9,51 20,33 19,09 8,98 Tabel 2 Perkembangan Harga Jual EKONOM 2001 2002 Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V P e r t a n i a n -0,83 0,22 1,57 4,80 0,92 1,28 2,63 4,12-1,49-2,64-1,09 - Pertambangan -0,86 1,48 0,00-3,70 3,30 4,14 2,18 2,47 3,54 0,38 1,56 - ndustri Pengolahan 3,44 4,58 0,82 1,44 1,45-1,15 1,23 1,08 1,48-0,24 0,38 - Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - 0,88 0,86 0,29 - B a n g u n a n 1,16 2,23 2,57 2,89 2,37 2,28 2,20 1,30 0,68 0,86 0,30 - Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,64 8,42 2,77 5,07 4,21 1,44 0,96 1,87 1,27-0,57 0,80 - Pengangkutan dan Komunikasi 1,16 1,30 1,53 1,93 0,90 1,89 0,62 0,40-0,49-0,35-0,72 - Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 1,83 2,69 1,72 1,33 0,53 0,54-1,21-0,41 0,00-0,99-2,26 - J a s a - J a s a 1,42 1,62 1,05 0,96 0,91 0,88 0,52 0,48 0,92 0,72 0,23-13,96 22,54 12,03 14,72 14,59 11,30 9,13 11,31 6,79-1,97-0,51 - PRAKRAAN P e r t a n i a n -1,47 1,96 1,76 2,87 2,48 4,15 3,27 5,43 2,61 1,34 1,57 2,08 Pertambangan -1,59 2,59 0,74 0,49 0,74 2,47 1,48 0,49 1,48 1,06-0,38-0,96 ndustri Pengolahan 3,83 5,05 5,64 1,07 3,45 2,90 2,61 0,48 4,22 3,73 1,44 2,26 Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - - 0,86 0,44 0,29 B a n g u n a n 2,30 3,01 3,52 1,50 3,01 1,46 1,27 2,04 2,96 1,85 1,49 1,26 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,34 6,59 9,43 4,30 3,66 3,04 2,90 3,31 4,21 2,05 1,24 2,90 Pengangkutan dan Komunikasi 1,48 1,16 3,13 1,61 0,64 2,22 2,22 1,11 1,13 0,65 0,26 0,79 Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 1,63 2,41 1,85 0,72 0,86-0,40-0,27-0,13 0,70 0,03-1,50-1,90 J a s a - J a s a 1,03 1,23 1,26 0,53 0,88 1,29 0,47 0,34 1,31 3,20 0,44 1,33 11,54 24,00 27,33 13,09 15,72 17,13 13,95 13,07 18,62 14,77 5,00 8,05 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 4

Tabel 3 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja EKONOM 2001 2002 Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Tw V P e r t a n i a n -0,68-1,30 0,05 0,89-0,88-0,75-0,05-1,60-1,79-1,01-0,45 - Pertambangan 0,86 0,00 0,00-1,48-1,88-1,30-2,18-1,97-1,41-0,38 0,11 - ndustri Pengolahan -0,80 0,44 0,13-0,27-0,44-0,13-1,54-2,01-1,37-0,76-1,34 - Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - -0,38 0,00 0,27 - B a n g u n a n -1,27-0,35 0,43 0,93-0,48-0,23 0,00 0,28-0,49 0,31 0,15 - Perdagangan, Hotel dan Restoran -0,50 1,01 1,70 1,12 0,62-0,78 0,06 0,54-1,30 0,20 0,54 - Pengangkutan dan Komunikasi 3,49 0,29 0,45 1,02-0,35 0,39 1,49 0,18-0,27-0,51 0,05 - Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 1,83 1,93 1,36 1,49 0,89 0,62-0,15 1,10 0,83 1,05 1,74 - J a s a - J a s a 0,09 0,36 1,05 0,40 0,71 0,52 0,52 0,42 0,14 0,04 1,16-3,02 2,38 5,17 4,10-1,81-1,66-1,85-3,06-6,04-1,06 2,23 - PRAKRAAN P e r t a n i a n 0,60 0,71-0,18-0,15 1,47 0,35 1,96 0,96 1,12 0,47 0,62-0,19 Pertambangan 0,00 0,86-1,48 0,49-2,22-0,47-1,30-1,09-0,98 0,00 0,38-0,11 ndustri Pengolahan 0,30 1,33 1,18 0,95-0,71 0,56 0,76-1,15 0,07 0,91-0,46-0,10 Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - - - - - - -0,41 0,45 0,60 B a n g u n a n 0,97 1,39 0,59 0,43 0,12 0,48 0,23 0,21-0,09 1,27 0,63 0,07 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,36 2,00 2,10 2,09 1,14 2,26 1,16 1,45 0,94 0,62 1,24 1,34 Pengangkutan dan Komunikasi 2,86 1,65 1,72 0,20 1,15 2,30 1,10 0,60 0,05 0,09 0,04 0,32 Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 3,15 3,16 2,01 1,36-0,63 2,91 1,39 1,49 2,03 2,64 1,83 1,48 J a s a - J a s a 0,62 0,19 0,63 0,70 0,64 0,52 0,88 0,59 0,83 0,12 0,15 1,11 9,85 11,29 6,57 6,07 0,96 8,91 6,18 3,06 3,97 5,71 4,88 4,52 Tabel 4 ndikator Lainnya (Dalam Persentase Responden) KETERANGAN 2002 Tw Tw Tw Tw V Tw Tw Tw Situasi bisnis selama 3 bulan terakhir : Baik 29,01 31,16 31,90 32,24 28,21 28,09 30,75 Cukup 55,69 54,70 57,21 53,91 56,34 58,25 59,03 Buruk 15,30 14,14 10,90 13,85 15,45 13,66 10,22 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 13,71 17,02 21,00 18,39 12,76 14,43 20,53 Ekspektasi situasi bisnis pada 6 bulan mendatang : Lebih Baik 46,39 43,89 36,37 36,97 35,24 34,88 36,74 Sama 50,25 53,22 59,29 55,13 58,68 61,25 58,77 Lebih Buruk 3,36 2,89 4,33 7,91 6,08 3,87 4,49 Saldo Bersih (% Lebih Baik - % Lebih Buruk) 43,03 41,00 32,04 29,06 29,17 31,01 32,25 Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir : Baik 33,27 31,32 32,37 32,91 31,10 31,25 33,01 Cukup 54,97 58,38 57,01 57,13 57,69 58,67 58,44 Buruk 11,76 10,30 10,62 9,96 11,21 10,07 8,56 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 21,50 21,02 21,75 22,95 19,89 21,18 24,45 Akses kredit selama 3 bulan terakhir : Mudah 7,58 9,06 9,88 9,13 8,78 8,70 8,92 Normal 69,66 68,89 71,28 75,91 68,71 64,69 72,43 Sulit 22,75 22,05 18,84 14,96 22,51 26,62 18,65 Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) -15,17-12,99-8,97-5,83-13,72-17,92-9,73 Masalah dalam memperoleh kredit : Persyaratan kredit terlalu rumit 28,03 22,64 22,08 22,08 35,77 33,00 34,30 Suku bunga kredit tinggi 40,00 46,13 39,77 42,08 38,62 34,67 27,54 Kebijakan bank 16,62 17,91 18,71 23,33 17,07 23,33 26,57 Lainnya 15,35 13,32 19,44 12,50 8,54 9,00 11,59 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 5