PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

Upaya penerapan PHBS di Sekolah

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Edisi ke Tahun 2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

PEMBINAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 22 PADANG TAHUN 2009

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

PELAKSANAAN TRIAS USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI WILAYAH KECAMATAN PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KOMPETENSI GURU PENJASORKES ARTIKEL PENELITIAN OLEH ATIAS NIM F

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kata kunci : tingkat pengetahuan dan pemahaman, guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, media pembelajaran, Sekolah Dasar

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

Journal of Physical Education and Sports

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI GURU PENJASORKES SD TENTANG KESELAMATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SE-KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD NEGERI 05 KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MANAJEMEN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE KOTA YOGYAKARTA

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SALAH SATU SUMBER BELAJAR SISWA DAN GURU DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

TINGKAT PARTISIPASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI 2 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN 2016 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

Transkripsi:

Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 1 PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF HEALTH BUSINESS SCHOOL IN THE STATE HIGH SCHOOL SE- YOGYAKARTA Oleh: Ridho Nugroho, Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Negeri Yogyakarta, (ridhonugroho.ridho@yahoo.com) Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi bahwa terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Yogyakarta yang belum maksimal dalam pelaksanaan UKS. Oleh karena itu, bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan UKS di Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian dilakukna dengan subjek sejumlah 30 guru penjasorkes. Instrumen yang digunakan dalma penelitian ini adalah angket. Teknik analisis data penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang terbagi dalam empat kategori dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) se-kota Yogyakarta. Didapat sebanyak 3 responden (10,00%) kategori Sangat Baik, 26 responden (86,67%) kategori Baik, 1 responden (3,33%) kategori kurang baik, dan 0 responden (0%) kategori Tidak Baik. Kata kunci : Pelaksanaan UKS SMA N se-kota Yogyakarta Abstract This research is motivated on the observation that there are several National High School as the city of Yogyakarta, which is not maximized in the implementation of the UKS. Therefore, aims to determine the implementation of UKS in the National High School as the city of This research is a descriptive survey method. Dilakukna research with a number of 30 teachers penjasorkes subject. The instrument used dalma this study was a questionnaire. Data analysis technique of this research is descriptive quantitative approach which is divided into four categories in terms of percentage. Based on the results of the study "Implementation of School Health Unit (UKS) Senior High School (SMA N) as the city of Yogyakarta". Gained as much as 3 respondents (10.00%) categories Very Good, 26 respondents (86.67%) Good category, one respondent (3.33%) unfavorable category, and 0 respondents (0%) category Not Good. Keywords: Implementation UKS SMA N as the city of Yogyakarta

2 PENDAHULUAN Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yakni kesehatan dan pendidikan. Kesehatan merupakan bagian penting untuk tercapainya keberhasilan suatu pendidikan, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan mempengaruhi tingkat kesehatan. Oleh karena itu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada pelaksanaan promotif dan preventif didukung oleh pelaksanaan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan stretegis untuk mencapai status kesehatan yang setinggi-tingginya pada anak sekolah. Pelaksanaan UKS ditingkat pendidikan dasar (TK dan SD) berbeda dengan tingkat menengah (SMP dan SMA). Pelaksanaan UKS pada tingkat pendidikan menengah lebih difokuskan pada pelaksanaan preventif perilaku beresiko seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), kehamilan tidak diinginkan, abortus tidak aman, infeksi menular seksual, kesehatan reproduksi remaja, kecelakaan dan trauma lainnya. Perilaku ini rentan dilakukan remaja karena sesuai dengan ciri dan karakteristik remaja yang selalu ingin tahu, suka tantangan dan ingin coba-coba hal baru. Kementerian Kesehatan RI telah memberikan perhatian khusus terhadap masalah kesehatan remaja melalui pengembangan konsep Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. Sekolah Menegah Atas (SMA) sebagai salah satu jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, memberikan berbagai ilmu pengetahuan dari berbagai bidang. Sekolah merupakan lembaga tempat terjadinya proses transfer ilmu, termasuk ilmu yang berkaitan dengan kesehatan. Maka dari itu, sekolah adalah lembaga yang vital dan ideal untuk memulai pendidikan kesehatan (Tim Esensi,2012: 3). Pendidikan dalam bidang kesehatan di SMA dapat dilakukan dalam bentuk pendirian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tim Esensi (2012: 2) menjelaskan bahwa menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 828/MENKES/SK/IX/2008, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. SMA termasuk sekolah yang dianjurkan memiliki UKS. UKS ialah Usaha Kesehatan Masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan siswa beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama(tim Esensi, 2012: 2).Tujuan UKS adalah unuk mencapai keadaan kesehatan anak yang sebaik-baiknya. Keadaan kesehatan anak yang sebaik-baiknya dapat terlihat apabila anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya, tidak mempunyai kelainan atau mengidap suatu penyakit dan mempunyai sikap tingkah laku dan kebiasaan sehat. Guru sebagai ujung tombak tercapainya tujuan Pendidikan Nasional sudah seharusnya memahami bagaimana supaya tujuan Pendidikan Nasional tercapai. Pengetahuan guru penjasorkes (pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga) mengenai pendidikan kesehatan harus memadai dan sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan saat ini, karena guru penjasorkes sebagian besar sebagai pembina dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan. Guru penjasorkes memiliki tanggung jawab lebih dibandingkan dengan guru-guru mata pelajaran lain, karena dengan ilmu pendidikan kesehatan yang dimiliki sudah seharusnya guru penjasorkes mengembangkan ilmu tersebut guna ketercapaian pendidikan kesehatan di masyarakat sekolah. Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri se-kota Yogyakarta terdapat beberapa sekolah yang sudah menerapkan kepengurusan dalam mengelola UKS. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya ada beberapa aspek yang belum maksimal, terutama kemampuan pengurus yaitu guru dan murid selaku pelaksana. Pelayanan kesehatan yang diberikan ketika siswa sakit hanya disuruh pulang ke rumah tanpa adanya pelayanan kesehatan terlebih dahulu dari UKS. Penggunaan UKS saat ini belum sesuai dengan fungsi pendidikan kesehatan. UKS justru digunakan untuk kegiatan lain yang tidak sesuai dengan fungsi UKS. Selain itu, piket UKS yang melibatkan guru belum maksimal, khususnya guru penjasorkes. Guru penjasorkes dianggap lebih mengetahui tentang pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di sekolah karena guru penjasorkes telah mendapatkan ilmu pendidikan kesehatan. Namun sejauh ini peran guru penjasorkes belum maksimal dalam peningkatan UKS. Selain itu, setiap SMA harus memiliki program UKS yang sesuai dengan kondisi

sekolah masing-masing, tidak hanya menjalankan program dari puskesmas. Sarana dan prasarana UKS juga harus lengkap sesuai dengan standar UKS. Akan tetapi, masih terdapat beberapa sekolah yang masih minim sarana dan prasarana UKS serta penataan ruang UKS yang seharusnya dilaksanakan paling tidak sekali dalam satu bulan hanya dilaksanakan ketika akan ada Tim Puskesmas yang akan datang ke sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif tentang Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Skor yang diperoleh dari angket dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. POPULASI DATA, INTSRUMEN, DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena meneliti seluruh subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas se-kota Yogyakarta yang berjumlah 30 guru penjasorkes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan angket. Angket dalam penelitian ini berupa pernyataan dan pernyataan yang isinya ingin mengetahui pelaksanaan usaha kesehatan sekolah di SMA Negeri se-kota Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Jmlh Variabel Faktor-faktor Upaya guru penjasorkes SMA N se-kota Yogyakarta dalam 1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap UKS Butir 9 meningkatkan UKS Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 3 2. Memberikan pelayanan terhadap UKS 3. Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan sekolah yang sehat 4. Pelaksanaan penilaian dan evaluasi hasil kegiatan UKS TEKNIK ANALISIS DATA 6 5 6 26 Data yang telah diperoleh dari tiap indikator merupakan data kasar yang kemudian diubah menjadi nilai dengan cara mengkonsultasikan dengan kategori yang telah ditentukan. Menurut Herwin arfianto (2010: 36) yang dimodifikasi kemudian ada empat kategori yang dikaitkan dengan rentangan normal, yaitu: Tabel2. Norma Kategori Rentangan Normal Kategori Mi + 1.5 SDi < X < Mi + 3 SDi SB Mi < X < Mi + 1.5 SDi B Mi 1.5 SDi < X <Mi KB Mi 3 SDi < X <Mi 1.5 SDi TB HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Faktor Memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap UKS. Memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap UKS bahwa guru-guru penjas telah mengupayakan melalui ketercapaian indikator Memberikan pemahaman tentang tujuan dan manfaat UKS, Memberikan pemahaman akan alat-alat, obat-obatan dan penyakit menular kepada siswa, dan Memberikan pendidikan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan kepada siswa. 2. Faktor Memberikan pelayanan terhadap UKS Memberikan pelayanan terhadap UKS bahwa guru-guru penjas telah

4 mengupayakan melalui ketercapaian indikator Pemeriksaan berkala dan Alat dan fasilitas UKS. 3. Faktor Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan sekolah yang sehat Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan sekolah yang sehat bahwa guruguru penjas telah mengupayakan melalui ketercapaian indikator Halaman kebun pekarangan, sumber air, dan pembuangan sampah dan Alat serta Tempat olahraga dan pagar. 4. Faktor Pelaksanaan penilaian dan evaluasi hasil kegiatan UKS Pelaksanaan penilaian dan evaluasi hasil kegiatan UKS bahwa guru-guru penjas telah mengupayakan melalui ketercapaian indikator Menyusun rencana kegiatan, Melaksanakan rencana kegiatan dan Evaluasi. Melalui observasi awal peneliti pada beberapa sekolah setingkat SMA di Kota Yogyakarta baik yang status Negeri ataupun Swasta ditemui ada guru yang belum mengoptimalkan UKS di sekolah. Setelah diteliti lebih lanjut dengan sampel yang lebih luas dibanding observasi ternyata hasil analisis data keseluruhan dan faktor penelilitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Yogyakarta masuk dalam kategori baik. Apabila dilihat dari Mean per faktor terhadap Mean keseluruhan, didapatkan Faktor pertama 35,66%, Faktor kedua 23.86%, Faktor ketiga 16,18%, dan Faktor keempat 24.30% (analisis perhitungan di lampiran). Faktor pertama paling dominan dengan 35,66%. Hal ini dikarenakan Faktor Memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap UKS merupakan aspek yang paling mendasar dan harus dikuasai oleh pengelola UKS di Sekolah yaitu guru, karyawan, murid, dan warga sekolah sehingga tugas dan fungsi UKS bisa berjalan dengan optimal. Dari hasil tersebut bahwa pemahaman dan pengetahuan terhadap UKS di SMA sudah baik dan optimal. Faktor ketiga menjadi yang paling rendah sebesar 16,18%. Faktor Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan sekolah yang sehat dibutuhkan kerjasama yang baik dari guru, karyawan, murid, dan warga sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) Dilihat dari hasil tersebut, maka ketercapaian faktor tersebut belum optimal di SMA se-kota Oleh karena itu perlu upaya instansi terkait lain sebagai pendorong guru penjasorkes dalam memajukan UKS di sekolahnya masing-masing. Menurut Rusli Lutan dkk (2000: 3) dalam membina gaya hidup sehat terdapat sejumlah faktor yang ikut terlibat. Guru pendidikan kesehatan dalam hal ini guru pendidikan jasmani menduduki posisi yang amat strategis dalam hal meletakkan dasar yang kuat bagi kualitas hidup sehat generasi di masa yang akan datang. Terkait tugas ini adalah pengembangan pengalaman belajar di sekolah, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu dikuasai oleh guru pendidikan jasmani antara lain: (1). Pemahaman dan pengetahuan mengenai tujuan dan manfaat UKS itu sendiri, (2). Keterampilan dalam bidang UKS yang diperoleh baik melalui pendidikan maupun pelatihan. Menurut Kemendikbud (2012: 16) Guru Penjas sebagai tim pelaksana UKS di Sekolah harus mengupayakan: 1) Melaksanakan Tiga Program Pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat yang telah ditetapkan oleh Tim Pembina UKS; 2) Menjalin kerjasama dengan orang tua/komite sekolah, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS; 3) Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan kepada Tim Pembina UKS Kecamatan; 4) Melaksanakan Ketatatusahaan Tim Pelaksana UKS di Sekolah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan UKS di Sekolah Menengah Atas se-kota Yogyakarta dominan berkategori Baik. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat disampaikan oleh peneliti diantaranya: 1. Bagi Guru Penjasorkes Hasil penelitianpelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Yogyakartadapat dijadikan gambaran dan masukan bagi

Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 5 guru untuk lebih meningkatkan upaya pelayanan UKS yang lebih optimal. 2. Bagi Sekolah Diharapkan dapat mengambil masukan dari penelitian ini, dengan meningkatkan kualitas SDM pengelola UKS di sekolah yang melibatkan guru dan siswa serta kerja sama dengan pihak luar terkait. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan memperhatikan segala sesuatu yang menjadi hal-hal dalam keterbatasan penelitian ini sehingga penelitian ini dapat disempurnakan lagi melalui penelitian sejenis berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Alwi Hasan. (2008). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemendikbud. (2012). Pedoman Pelatihan Pembina dan Pelaksana UKS. Jakarta: Kemendikbud. Rusli Lutan. (2000). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tim Esensi. (2012). Mengenal UKS. Jakarta: Penerbit Erlangga. Menyetujui, Penguji Utama Yogyakarta, 26 Desember 2016 Menyetujui, Dosen Pembimbing R. Sunardianta, M. Kes NIP. 19581101 198603 1 002 Indah Prasetyawati T.P.S., M.Or NIP. 19821214 201012 2 004