PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY-DISCOVERY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

PENERAPAN METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

JURNAL PUBLIKASI. Oleh : HERU SANTOSO NIM. A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJELASKAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF JIGSAW

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan memegang peranan yang penting.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

SEPTERIA YUANAN PUTRI A

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA (TEATER) DI SMAN 1 KRUENG BARONA JAYA YANG DILAKSANAKAN OLEH GURU BIDANG STUDI NON SENI ABSTRAK

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar TATIK WIDAYATUN A

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

40 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lingkungan alam sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar kognitif IPA

Vol. 1 No. 1 ISSN

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan model Problem Solving dengan menggunakan metode diskusi. Yogyakarta, yang dapat dilihat dari aspek :

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

JURNAL PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE OUT DOOR STUDY PADA SISWA KELAS IV SDN WONOREJO 01 KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Untuk Menempuh Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PGSD

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY-DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SDN 02 KARANGANYAR KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelar Sarjana S-1 Oleh : NOVIA RAHMAWATI NIM : A510080013 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY-DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SDN 02 KARANGANYAR KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Novia Rahmawati, A 510080013, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 122 halaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan metode guided inquiry-discovery dalam peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 02 Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Tiap siklus terdiri 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi,tes,observasi dan wawancara. Validitas Data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber data dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan terbukti dengan rata-rata hasil belajar IPA yang dicapai siswa pada pra tindakan 65,28 dengan ketuntasan 52,38 %,pada siklus I meningkat menjadi 72,90 dengan ketuntasan 71,42 % dan siklus II terjadi peningkatan secara signifikan yaitu 79,57 dengan ketuntasan 90,46 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode guided inquiry-discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 02 Karanganyar. Kata kunci : hasil belajar IPA, guided inquiry-discovery

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak untuk pendidikan dan pengajaran yang sudah banyak berbeda dari tahuntahun sebelumnya.ini semua bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Dari kualitas mendapatkan pendidikan. pendidikan dan pengajaran yang Pendidikan bagi setiap warga negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangakan potensi yang dimiliki. Pendidikan memegang peranan penting. Oleh karena itu di Indonesia pendidikan mendapat perhatian yang utama. Mengenai pelaksanaan pendidikan dalam praktek kesehariannya berbagai usaha Pemerintah telah banyak dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar termasuk pembangunan gedung dan fasilitas yang lain. Hal ini dapat dilihat dari sistem bermutu, maka akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Apabila suatu negara dihuni oleh penduduk yang memiliki SDM yang tinggi, maka negara tersebut akan maju. Oleh karena itu maka kualitas pendidikan dan pengajaran haruslah ditingkatkan. Dalam belajar siswa diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil tersebut kadang dapat tercapai seperti yang diharapkan, tetapi dapat pula tidak. Hal ini dikarenakan daya serap dan kemampuan peserta didik

berbeda-beda dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh cukup tinggi, bukan semata-mata untuk memenuhi kewajiban. guru. Untuk memperoleh hasil Pengembangan bidang belajar yang sesuai dengan harapan,baik guru maupun siswa pendidikan mendapat perhatian yang sangat besar dari harus mengetahui faktor-faktor pemerintah terutama yang mempengaruhi hasil belajar itu. Hasil belajar siswa berkolerasi positif dengan berartinya pengalaman belajar siswa. Keberartian pengalaman belajar siswa dapat diperoleh dari pemberian kegiatan belajar yang pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai diterapkan di lingkungan pendidikan Sekolah Dasar. Karena pendidikan Sekolah mengaktifkan siswa secara Dasar merupakan awal dari mental-intelektual dalam suasana belajar yang menyenangkan. tertanamnya pendidikan formal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan Seorang guru harus mampu menyusun strategi pembelajaran teknologi pengembangan menuntut kemampuan yang mampu membawa peran serta secara siswa secara aktif belajar dikarenakan kesadaran dan ketertarikan siswa yang siswa SD dalam bidang akademis, terutama pada 5 bidang studi yaitu PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS. Selain itu kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi juga sangat diperlukan untuk melanjutkan belajar ke sekolah yang lebih tinggi maupun untuk mengembangkan bakat, minat dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.misalnya dengan mata pelajaran IPA dapat melatih berbagai hal antara lain, kemampuan siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses belajar-mengajar yang bermakna sesuai dengan tujuan pengajaran IPA yang terdapat dalam kurikulum. Siswa sebagai objek keterampilan anak untuk berfikir pengajaran, memiliki secara kreatif dan kemampuan yang berbeda-beda, inovatif.melalui Ilmu ada yang cerdas karena IQ nya Pengetahuan Alam (IPA) merupakan latihan awal bagi siswa untuk berfikir dalam mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam sekitarnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas jelas bahwa pengajaran IPA menunjang tinggi, ada pula yang kurang karena IQ nya rendah. Untuk itu guru harus pandai-pandai dalam menyampaikan materi kepada mereka, karena keberagaman kemampuan yang mereka miliki. Profesi guru pun dalam dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan teknologi. perkembangan Keberhasilan mensukseskan proses belajar mengajar yang dilaksanakan, pengajaran IPA ditentukan oleh maka dari itu dalam

melaksanakan tugasnya guru harus menentukan dan membuat perencanaan pembelajaran secara seksama dalam meningkatkan kesempatanbelajar bagi siswa dan memperbaiki strategi mengajar IPA. Guru juga harus dalam menetapkan dan menentukan cara memecahkan masalah. Segala sesuatu diinformasikan secara cermat kepada anak didiknya, sehingga anak didik tinggal menerimanya.kegiatan seperti itu mengoptimalkan sarana memang mengasyikkan bagi prasarana yang ada di lingkungan. UU No. 20 tentang KTSP tiap tingkat satuan pendidikan berhak menyusun kurikulum sendiri sesuai eksistensi satuan pendidikan yang bersangkutan. Guru berhak menambah indikator yang sesuai dengan lingkungan anak, dengan guru, tetapi membosankan bagi siswa karena siswa hanya sebagai pendengar. Murid dianggap sebagai suatu benda yang kosong tepat diisi dengan segala macam informasi. Cara belajar mengajar seperti ini, akan menghasilkan manusia yang konsumtif, kurang kreatif dan kurang begitu guru lebih leluasa untuk berkemampuan untuk menerapkan metode yang tidak membosankan bagi anak. Kebanyakan di lapangan guru lebih aktif daripada siswa. Guru banyak mengambil inisiatif menghadapi tantangan hidup dimasa yang akan datang. Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan tanya jawab, demonstrasi, diskusi, eksperimen, proyek, yang diharapkan. Salah satu widyawisata, penugasan, langkah untuk memiliki strategi itu adalah guru harus menguasai berbagai macam metode pameran, inquiry, discovery, dan metode ekspositori. Namun Arends dan pakar model mengajar. Metode adalah cara pembelajaran yang lain yang digunakan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam memilih metode guru juga harus berorientasi pada keaktifan siswa.strategi pembelajaran lebih ditekankan pada kegiatan siswa. Guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa (Oemar Hamalik, 2003 : 26-27). berpendapat bahwa tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah diuji cobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu (Arends, 1997). Berbagai metode dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu Guru telah banyak menggunakan pengetahuanya mengenal metode pembelajaran antara lain metode ceramah, untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun

untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berfikir dan mengemukakan pendapatnya pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah. Karena memang metode ceramah lebih mudah digunakan untuk menguasai kelas, mudah sendiri di dalam menghadapi segala persoalan. Untuk itulah mempersiapkan melaksanakannya. dan seorang guru harus mengenal, mempelajari dan menguasai banyak teknik pengajaran, agar dapat menggunakan dengan variasinya, sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang berhasil guna dan berdaya guna. Dengan menerapkan metode-metode baru dalam proses pembelajaran, akan menghilangkan kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar. Hasil komunikasi dengan guruguru di SDN 02 Karanganyar banyak dijumpai guru-guru yang Perlu disadari bahwa mengajarkan IPA dengan menggunakan metode ceramah mudah menimbulkan kebosanan dan menjadikan siswa pasif. Pembelajaran IPA semacam ini dapat diperbaiki dengan metode yang lebih baik, yakni penerapan metode guided inquiry - discovery. Dengan menggunakan penerapan metode guided inquiry discovery guru dituntut mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Alam melaksanakan proses sekitar merupakan sumber belajar

yang paling nyata dan tidak akan pernah habis digunakan sehingga dalam belajar siswa dapat menemukan masalah sendiri dan bahwa kegiatan mengajar yang dilakukan guru menghadirkan proses belajar pada siswa yang berwujud perubahan tingkah menyesuaikannya dengan cara laku, perubahan keterampilan, melihat, meraba, mengecap, berbuat, mencoba, berfikir dan sebagainya. Pelajaran tidak hanya bersifat intelektual melainkan juga bersifat emosional. Keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu yang didambakan, diharapkan baik oleh siswa itu sendiri maupun oleh orang tua, guru dan masyarakat. Karena pada hakikatnya, kegiatan mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa (Witherington, 1952). Hal ini mengandung pengertian kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi. Pembelajaran IPA yang diselenggarakan di SD perlu mendapat perhatian, mengingat pentingnya pembelajaran IPA itu bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dirasakan saat ini hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses pembelajaran IPA dengan metode ceramah di SD Negeri 02 Karanganyar masih dibawah ratarata sekolah (belum menampakkan hasil yang optimal) dibawah nilai 60. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil ulangan tengah

semester I hanya 8 siswa atau 42% siswa yang berhasil memperoleh nilai minimal 60.Untuk itulah guru perlu kurangnya daya tarik siswa, rendahnya respon umpan balik siswa, dan kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran mempelajari mempertimbangkan dan masalah IPA. Penyebab yang melatar belakangi munculnya masalah metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan juga tersebut adalah penggunaan metode petode pembelajaran guru yang kurang tepat, guru memperhatikan pengajaran IPA itu sendiri. tujuan kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga perhatian siswa Hasil belajar peserta didik berkurang,serta penyampaian kelas IV SD Negeri 02 guru menekankan belajar Karanganyar Kabupaten menghafal bukan penanaman Karanganyar pada pelajaran IPA khususnya pada materi wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat tertentu belum menunjukkan hasil yang memuaskan, berdasarkan hasil pengamatan, masalah yang mendasari rendahnya hasil belajar siswa tersebut adalah konsep. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih lebih mengguanakan metode ceramah karena alokasi waktu yang tersedia lebih sedikit daripada materi yang harus diajarkan kepada siswa. Penerapan metode ceramah memungkinkan guru lebih mendominasi kegiatan

belajar mengajar dan hanya Peningkatan Hasil Belajar IPA menjelaskan konsep-konsep Melalui Penerapan Metode sederhana tanpa disertai percobaan sehingga siswa malas Guided Inquiry - Discovery pada siswa kelas IV SDN 02 dan kurang bergairah dalam belajar IPA karena pembelajaran Karanganyar Karanganyar Kecamatan Kabupaten yang kurang menarik. Siswa tidak diberi kesempatan berpikir dan bekerja secara ilmiah untuk Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. LANDASAN TEORI mengamati, menggali dan hipotesis tindakan sebagai menyampaikan informasi tentang materi yang dipelajari. berikut: penerapan metode guided inquiry discovery dapat Berdasarkan fakta meningkatkan hasil belajar IPA tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA. Dalam hal ini peneliti memilih salah satu metode dengan model Guided Inquiry Discovery. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas maka penulis menyusun skripsi yang berjudul : pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Karanganyar tahun ajaran 2011/ 2012. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2008: 58), PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/

meningkatkan mutu praktik pembelajaran (PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas). PTK dilakukan oleh peneliti, guru dan kepala sekolah di kelas atau di sekolah tempat guru mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Penelitian ini ditandai dengan adanya perbaikan terus menerus sehingga tercapainya sasaran dari penelitian tersebut. Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang dirancang oleh peneliti. PTK bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolok ukur berhasilnya berdasarkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di sekolah. Jenis penelitian ini mampu menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih efektif. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menerapkan metode guided inquiry - discovery dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN 02 Karanganyar Kecamatan Karanganyar, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : Penerapan metode guided inquiry -discovery dapat meningkatkan hasil belajar (berhentinya) siklus-siklus IPA. Penggunaan metode tersebut. PTK ini bersifat praktis, situasional, dan kondisional pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap materi yang dipelajari. Prosentase belajar secara keseluruhan baik pra tindakan maupun setelah dilakukan tindakan dapat dirinci yaitu pada pra tindakan mencapai 52,38%, pada siklus I menjadi 71,42% dan siklus II mencapai 90,46%. DAFTAR PUSTAKA Arends, Richardl. 1997. Classroom Instructional Management, New York: The Mc Graw- Hill Company. Arikunto, Suharsimi.2008. Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Dimyati dan Mudjiono.1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Gramedia Widiasrana Indonesia. H. C. Witherington oleh Buchori M. 1981. Psikologi Pendidikan III. Bandung: Jeanmars. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara..2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara..1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Sinar Grafika. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Igelsrud, D., & Leonard, W.H. (Eds). (1988, May) Labs: What Research Says About Biology Laboratory Instruction. American Biology Teacher, 50 (5), 303-06. Mulyono, Abdurrohman. 1999. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Moedjiono Moh. Dimyati. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.

. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Purwadarminta. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Rubiyanto,Rubino.2009. Penelitian Surakarta:UMS Metode Pendidikan. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto. 2003. Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman, A.M.(2001). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan proses pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Suyoso, Suharto dan Sujoko. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : IKIP Sri, Sulistyorini. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta : Global Pustaka Ilmu. Srini M. Iskandar, (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV Maulana. Suryobroto B. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Sagala, Syaiful, 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Tinnesand, M & Chan, A (1987, September) Step I : Throw out The Instructions. Science Teacher, 54 (6), 43-45. Triyanto, S. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Toeti Soekamto, Udin Saripudin Winataputra.1998. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Pusat Antar Universitas: Depdikbud. Udin S, Winataputra.2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UT http://journal.um.ac.industri/index.ph p/sekolah_dasar/artide/view /339 http://agungprudent_wordpress.com/ 2009/05/27/model_pembela jaran_inkuiri-2/