STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

dokumen-dokumen yang mirip
VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

Studi Eksperimen Pengaruh Durasi Gesek, Tekanan Gesek Dan Tekanan Tempa Pengelasan Gesek (FW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Pada Baja Aisi 1045

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

ISSN hal

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Dimensi Cil dalam (Internal Chill) terhadap Cacat Penyusutan (Shrinkage) pada Pengecoran Aluminium 6061

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

PENGARUH JUMLAH SALURAN MASUK TERHADAP CACAT CORAN PADA PEMBUATAN POROS ENGKOL (CRANKSHAFT) FCD 600 MENGGUNAKAN PENGECORAN PASIR

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

STUDI SIMULASI DAN EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN DINDING EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 METODE SAND CASTING

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

Studi Penambahan Gula Tetes Pada Cetakan Pasir Terhadap Kuantitas Cacat Blow-hole

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK KAYU MERANTI TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

Pengaruh kadar air pasir cetak terhadap kualitas coran paduan Aluminium

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK PENGECORAN KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

MATERIAL TEKNIK LOGAM

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

Gambar 1 Sistem Saluran

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK DRY CELL SEBAGAI PENGIKAT TERAK PADA PENGECORAN LOGAM TERHADAP KUALITAS HASIL CORAN

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

PENGARUH VOLUME EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE SAND CASTING

KARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

Analisa Pengaruh Penambahan Abu Serbuk Kayu Meranti Terhadap Karakteristik Pasir Cetak dan Cacat Porositas Hasil Pengecoran Aluminium 6061

Abstrak. Kata kunci : Porositas,DOE,HPDC,Aluminium. 1. Pendahuluan

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP

PENGARUH JUMLAH SALURAN MASUK TERHADAP CACAT CORAN PADA PEMBUATAN CRANKSHAFT MESIN SINAS METODE PENGECORAN PASIR DENGAN BAHAN FCD 600

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

PENGARUH SILIKON DAN FOSFOR DISEKITAR EUTEKTIK POINT ALUMUNIUM TERHADAP PENYUSUTAN

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

Studi Eksperimen Pengaruh Jenis Saluran pada Aluminium Sand Casting terhadap Porositas Produk Toroidal Piston

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

ANALISIS HASIL PENGECORAN LOGAM AL-SI MENGGUNAKAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK

ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI TERHADAP KARAKTERISTIK MATERIAL PISTON

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGECORAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL CASTING) dimana : N = Kecepatan putar (rpm) G factor = Faktor gaya normal gravitasi selama berputar

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.0 Hari Subiyanto 1), Subowo 2), Gathot D.W 3), Syamsul Hadi 4), Ari Sumarsono 1),2),3),4) Jurusan Teknik Mesin FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1*, 2, 3,4 Jalan. Arief Rachman Hakim 01, Surabaya 61111. Indonesia * E-mail : robin@me.its.ac.id Abstrak. Velg mobil merupakan salah satu contoh benda kerja cor (coran) yang dihasilkan melalui proses pengecoran aluminium paduan A356.0. Kualitas velg hasil pengecoran logam dipengaruhi oleh; proses pencairan logam, proses penuangan dan pembuatan cetakan. Pada proses pencairan logam terjadi peningkatan kelarutan gas hidrogen kedalam logam cair dan gas hidrogen merupakan satu-satunya jenis gas yang terlarut. Gas tersebut pada saat proses pembekuan akan terjebak didalam benda cor sehingga menyebabkan kekeroposan (porositas) dan penurunan kekuatan logam. Untuk memperbaiki cacat porositas yang disebabkan oleh gas hidrogen, dapat dilakukan dengan cara mengalirkan gas inert yang didistribusikan didalam logam cair, untuk mengikat gas hidrogen dan membawanya keluar dari permukaan logam cair. Metoda degassing tersebut diantaranya adalah; lance pipe, porous plug, dan rotary impeller. Dalam penelitian ini menggunakan metoda degassing lance pipe dan porous plug dengan masing-masing waktu peniupan gas inert (Nitrogen) selama; 5, 15, 30, 45 dan 60 menit. Peningkatan waktu peniupan pada metoda degassing lance pipe dan porous plug menunjukkan; penurunan porositas, kenaikan massa jenis, kekuatan dan keuletan coran. Kenaikan kekuatan (σuts) dan keuletan (ε) coran sebelum dan setelah dilakukan degassing selama 60 menit sebesar; a. lance pipe (10 % dan 57 %), b. porous plug (19 % dan 71 %). Metoda degassing porous plug lebih unggul jika dibandingkan lance pipe, dimana untuk mencapai kekuatan dan keuletan yang sama, waktu yang dibutuhkan peniupan gas lebih singkat (porous plug 15 menit dan lance pipe 60 menit). Kata kunci : Hidrogen, degassing, porous plug, lance pipe, rotary impeller 1. Pendahuluan Velg mobil merupakan salah satu contoh benda kerja cor (coran) yang dihasilkan melalui proses pengecoran aluminium paduan A356.0 (gambar 1). Aluminium paduan A356.0, (Al7%Si) dipilih sebagai material velg mobil karena kemampuan pengecornya sangat baik. Pengecoran velg mobil menggunakan cetakan logam dengan sistim penuangan grafitasi. Kualitas velg hasil pengecoran logam dipengaruhi oleh; proses pencairan logam, proses penuangan dan pembuatan cetakan. Pada proses pencairan logam terjadi peningkatan kelarutan gas hidrogen kedalam logam cair dan gas hidrogen merupakan satu-satunya jenis gas yang terlarut. Gas tersebut pada saat proses pembekuan akan terjebak didalam benda cor sehingga menyebabkan kekeroposan (porositas) dan penurunan kekuatan logam. Pencegahan cacat porositas yang disebabkan oleh gas hidrogen, dapat dilakukan dengan cara mengalirkan gas inert yang didistribusikan didalam logam cair. Gas inert akan mengikat gas hidrogen dan membawanya keluar dari permukaan logam cair. Metoda degassing tersebut diantaranya adalah; lance pipe, porous plug, dan rotary impeller. Porositas pada coran bisa disebabkan; a. kelarutan gas saat pencairan logam, b. inspirasi gas saat penuangan logam cair kedalam rongga cetak, c. kualitas dinding cetak dan d. cacat rongga penyusutan saat pembekuan logam cair. Peningkatan kekuatan coran velg mobil dengan cara menghilangkan cacat porositas dan selanjutnya dilakukan perlakuan panas T6. E13. 1

Gambar 1. Wheels/ velg mobil dan engine block merupakan salah satu komponen otomotif yang dibuat dengan proses pengecoran aluminium. [1]. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh variasi waktu peniupan pada metoda degassing jenis Lance Pipe dan Porous Plug terhadap porositas, berat jenis, kekuatan tarik dan keuletan coran paduan aluminium A356.0. Agar penelitian dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Material yang digunakan untuk penelitian adalah aluminium paduan A356.0, Al7%Si diasumsikan komposisi kimia homogen. 2. Metoda degassing menggunakan jenis Lance Pipe dan Porous Plug, dengan tekanan gas nitrogen (N2 = 99%) 1,5 2 bar dan laju aliran gas 15 liter/menit. 3. Vacum test dilakukan pada tekanan 10 mmhg. 4. Benda uji tarik menggunakan penuangan loagam pada cetakan logam sesuai standar JIS Z 2201 5. Kondisi peralatan yang digunakan saat pengambilan data diasumsikan terkalibrasi. Maksud dan tujuan penelitian dilakukan adalah sebagai berikut : Mengetahui pengaruh variasi waktu peniupan pada metoda degassing jenis Lance Pipe dan Porous Plug terhadap porositas, berat jenis, kekuatan tarik dan keuletan coran paduan aluminium A356.0. Gambar 2. Kelarutan gas hidrogen pada saat proses pencairan aluminium. [2]. Peleburan aluminum menggunakan dapur crucible grafit. Temperatur tuang aluminium adalah beberapa derajat diatas temperatur cair. Peleburan aluminium menyebabkan kenaikan kelarutan gas E13. 2

hidrogen kedalam aluminium cair (gambar 2). Sumber utama gas hidrogen berasal dari kandungan uap air pada kelembapan udara, dengan demikian sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Sebagian besar sumber hidrogen yang berada dalam aluminium cair berasal dari peruraian (dissociation) uap air pada permukaan aluminium cair menurut reaksi berikut : 2Al (l) + 3H 2O (g) Al 2O 3(s) + 6H + Reaksi diatas banyak terbentuk pada saat temperatur operasi pengecoran, dan diasumsikan bahwa semua uap air yang bersentuhan dengan aluminium cair akan terurai menurut reaksi tersebut. Usaha yang selalu dipertimbangkan adalah bagaimana mencegah masuknya gas H 2 kedalam aluminium cair, dan mengeluarkan hidrogen yang terlarut pada aluminium cair. Penambahan elemen paduan ke dalam aluminium akan merubah daya larut hidrogen. Beberapa elemen seperti Si, Zn, Cu, dan Mn akan menurunkan daya larut hidrogen, sementara elemen lainnya seperti Mg, Ti, Ni, dan Li justru menaikkan daya larutnya. Gambar 2. Mekanisme degassing dengan menggunakan gas Inert. [3]. Pencegahan kelarutan gas hidrogen didalam aluminium cair selain dengan cara menambahkan paduan dapat pula dilakukan dengan cara mengalirkan gas inert yang didistribusikan didalam logam cair. Gelembung gas inert akan mengikat gas hidrogen dan membawanya keluar dari permukaan logam cair, sehingga gas hidrogen yang terlarut semakin berkurang (gambar 3). Metoda degassing tersebut diantaranya adalah; lance pipe, dan porous plug (gambar 4). (a) (b) Gambar 3. Mekanisme degassing gelembung gas inert keluar dari; (a) lance pipe, (b) porous plug. [3] Sebaliknya jika tidak dilakukan degassing maka gas hidrogen akan terlarut dalam aluminium cair. Gas hidrogen tersebut pada saat proses pembekuan akan terjebak didalam coran dan menyebabkan cacat cor jenis porositas gas. Peningkatan porositas gas menyebabkan penurunan kekuatan tarik (gambar 4). E13. 3

Gambar 4. Mekanisme degassing gelembung gas inert keluar dari; (a) lance pipe, (b) porous plug. [4] 2. Metodologi Pada penelitian ini dikaji pengaruh waktu peniupan pada metoda degassing jenis lance pipe, dan porous plug terhadap kualitas coran paduan aluminium A356.0 (gambar 5). Bahan yang digunakan paduan aluminium A356.0 (Al7%Si). Material ini memiliki komposisi kimia sebagai berikut; Al = 92,3, Mg = 0,24, Fe = 0,15, Zn = 0,03, Cu = 0,01, Ti = 0,14, Sr = 0,01, Si = 6,9, lain lain = 0,22. Temperatur peleburan paduan aluminium dijaga konstan 720 o C 3. Pembahasan Hasil Gambar 5. Diagram alir penelitian Hasil uji vacuum test, terlihat penurunan porositas coran sebelum dan setelah dilakukan proses degassing baik dengan metode lance pipe maupun porous plug (gambar 6). Waktu peniupan gas inert (Nitrogen) untuk masing metode degassing selama; 5, 15, 30, 45 dan 60 menit. Metode degassing porous plug lebih unggul dibandingkan lance pipe dalam hal menurunkan tingkat porositas. Perbedaan ini disebabkan distribusi gas inert metode porous plug lebih merata dan halus. E13. 4

Gambar 6. Porositas coran akibat hidrogen terlarut, tingkat porositas turun setelah dilakukan degassing dengan metoda lance pipe dan porous plug. Semakin lama waktu degassing porositas semakin turun. Penurunan tingkat porositas akan diikuti dengan kenaikan massa jenis coran. Kenaikan massa jenis coran dengan degassing metode porous plug lebih unggul jika dibandingkan dengan lance pipe (gambar 7). Peningkatan waktu peniupan menyebabkan peningkatan massa jenis coran. Massa jenis yang sama 2,3 gr/ cc, jika menggunakan degassing metode porus plug dibutuhkan waktu peniupan 5 menit sementara dengan lance pipe selama 45 menit. Gambar 7. Grafik pengaruh waktu peniupan degassing metoda lance pipe dan porous plug terhadap massa jenis Penurunan tingkat porositas selain menyebabkan kenaikan massa jenis coran juga kenaikan kekuatan tarik dan keuletan coran. Kenaikan kekuatan tarik dan keuletan coran dengan degassing metode porous plug lebih unggul jika dibandingkan dengan lance pipe (gambar 8 a, dan 8 b). Kekuatan tarik coran yang sama 19,06 kg/ mm2, jika menggunakan degassing metode porus plug dibutuhkan waktu peniupan 15 menit sementara dengan lance pipe selama 60 menit. E13. 5

a). b). Gambar 8. Grafik pengaruh waktu peniupan degassing metoda lance pipe dan porous plug terhadap kekuatan tarik dan keuletan coran. a). kekuatan tarik, b) keuletan Kenaikan kekuatan tarik (σuts) coran sebelum dan setelah dilakukan degassing selama 60 menit sebesar; lance pipe (10 %), dan porous plug (19 %). Kenaikan keuletan (ε) coran sebelum dan setelah dilakukan degassing selama 60 menit sebesar; lance pipe (57 %), dan porous plug (71 %). 4. Simpulan Studi eksperimen pengaruh waktu peniupan selama; 5, 15, 30, 45 dan 60 menit pada metoda degassing jenis Lance Pipe, dan Porous Plug terhadap kualitas coran paduan aluminium A356.0 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peningkatan waktu peniupan pada proses degassing, dapat menurunkan porositas, meningkatkan berat jenis, kekuatan tarik, dan keuletan coran. 2. Kenaikan kekuatan tarik (σuts) dan keuletan (ε) coran sebelum dan setelah dilakukan degassing selama 60 menit sebesar; a. lance pipe (10 % dan 57 %), b. porous plug (19 % dan 71 %). 3. Metoda degassing porous plug lebih unggul jika dibandingkan lance pipe, dimana untuk mencapai kekuatan tarik dan keuletan yang sama, waktu yang dibutuhkan peniupan gas lebih singkat (porous plug 15 menit dan lance pipe 60 menit). 5. Daftar Referensi [1]. Serope Kalpakjian, Steven Schmid, 2009, Manufacturing Engineering Technology Prentice Hall. [2]. Gruzlesky, J. E, Clooset, B.M, 1990, The Treatment of Liquid Aluminium-Silicon Alloy, American Foundrymen s Society, Inc, Des Plaines : Illinois. [3]. ASM Specialty Hand Book,1990, Aluminium and Aluminium Alloy, editor Davis.Jr. [4]. Callister, William D, 1994, Materials Science And Engineering, John Willey & Sons,Inc. USA. E13. 6