KERANGKA ACUAN TES KEBUGARAN JAMAAH CALON HAJI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas


BAB III METODE PENELITAN

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM HAJI TAHUN 2016 PUSKESMAS WONODADI

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

BAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang di tempuh untuk memperoleh

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

59

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

PERTEMUAN KOORDINASI PERAWAT KOORDINATOR PERKESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM HAJI TAHUN 2017 PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN A. PENDAHULUAN

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

KESENJAN GAN Nomin % Nomin % Nomin % al

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CALON JAMA AH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Banjar Mata Pelajaran : Penjasorkes. : Aktivitas kebugaran jasmani

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III METODE PENELITIAN. sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

R. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. health coverage di tahun Universal health coverage berarti setiap warga di

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SIKAT GIGI MASSAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang diteliti yang dijadikan sebagai alat untuk menganalisis hasil peneitian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh;

2016, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor190, Tamba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kondisi kesegaran jasmani yang baik dan prima. Tingkat kesegaran

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN TES KEBUGARAN JAMAAH CALON HAJI PUSKESMAS MAESAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN TES KEBUGARAN CALON JAMA`AH HAJI PUSKESMAS MAESAN 2016 I. LATAR BELAKANG Sejalan dengan Visi Departemen Kesehatan RI yaitu mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat yaitu kemandirian dapat dicapai melalui berbagai upaya antara lain penggunaan alat, metode dan teknologi kesehatan yang tepat guna, sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat dan biaya kesehatan yang terjangkau. Hal tersebut membutuhkan model pembinaan kesehatan yang terbukti efektif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk jemaah haji. Pembinaan kesehatan merupakan upaya pembinaan holistik yang dilakukan kepada perorangan atau kelompok calon jemaah haji secara paripurna pada semua tahap penyelenggaraan ibadah haji sejak calon jemaah haji mendaftar sampai kembali ke Tanah Air. Pembinaan kesehatan jemaah haji di Tanah Air berawal dari tingkat Puskesmas setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan I baik bagi jemaah haji yang sehat maupun jemaah haji risti setelah dilakukan pemeriksaan rujukan. Pembinaan kebugaran jasmani merupakan salah satu bagian dari sistem pembinaan kesehatan jemaah haji di Puskesmas, untuk itu dibutuhkan petugas kesehatan yang mampu menganalisis faktor risiko penyakit dan merencanakan serta melakukan pelaksanaan pembinaan kebugaran jasmani. Dalam melaksanakan pembinaan kebugaran jemaah haji tentunya perlu memperhatikan adanya pemberdayaan keluarga dan masyarakat, kemitraan dengan UKBM, Lintas Sektor terkait dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji serta Kelompok Olahraga masyarakat. Melalui pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji secara terintegrasi dan berkesinambungan diharapkan dapat.tercapai jemaah haji Indonesia yang sehat dan bugar untuk dapat melaksanakan kegiatan ibadah haji secara optimal.

II. TUJUAN Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembinaan kebugaran jasmani bagi Jamaah Calon Haji di Puskesmas sehingga tercapai Jemaah Haji Indonesia yang sehat dan bugar. TUJUAN KHUSUS a. Mempertahankan tingkat kebugaran jama`ah calon haji; b. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan Jama`Ah Calon Haji tentang pentingnya upaya kebugaran sebelum dan saat pelaksanaan ritual haji serta upaya penerapan di rumah setelah kembali ke Tanah Air; III. SASARAN Jamaah Calon Haji Kecamatan Maesan 2016 IV. METODE Ceramah, diskusi, demonstrasi V. BENTUK KEGIATAN Tes lari 1,6 KM VI. PENANGGUNG JAWAB Kepala Puskesmas Maesan Kabupaten Bondowoso. VII. PELAKSANA - Koordinator kesehatan dan olah raga. VIII. TAHAPAN KEGIATAN Kegiatan Kesehatan dan olah raga dan Sosialisasi dilaksanakan dalam 2 tahap sebagai berikut: 1. Peserta a. Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta harus benar-benar dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes. b. Diharapkan sudah makan, sedikitnya 2 jam sebelum melakukan tes. c. Disarankan memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga. d. Hendaknya mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes.

e. Diharapkan melakukan pemanasan (warming up) lebih dahulu sebelum melakukan tes. 2. Petugas a. Harap memberikan pemanasan lebih dahulu b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakangerakan c. Harap memperhatikan perpindahan pelaksanaan butir tes satu ke butir tes berikutnya secepat mungkin. d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat oleh petugas. e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes/lebih diberi nilai 0 (nol). f. Untuk mencatat hasil tes dapat mempergunakan formulir tes perorangan atau gabungan. IX. Alat dan fasilitas 1. Lintasan lurus, data, rata, tidak licin, berjarak 1,8 KM Bendera start; 2. Peluit; 3. Tiang pancang; 4. Stopwatch; 5. Serbuk kapur; 6. Alat tulis 7. Megaphone 8. Tensimeter 9. Bendera start 10. Atk 11. Instrumen Par Q Test i. TEMPAT DAN WAKTU Tempat : Lapangan Desa Sumber Sari Waktu pelaksanaan : jam 08.30 WIB

X. BIAYA N O URAIAN SATUAN RINCIAN PERHITUNGAN HARGA SATUAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) 1 Pertemuan Pembentukan Tim c. pembuatan no dada buah 60 orang 500 30000 2 Penyuluhan - penggandaan format buah 60 orang 1500 90000

Bondowoso, 19 Mei 2016 Kepala Puskesmas Maesan Drg. Cicik Norma Isa Nip.19701225 200604 2 009