Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas di Kelas IV SDN No 3 Parigi

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Paranggi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Bab III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pernapasan Manusia Dan Hewan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Ampibabo Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pernapasan manusia dan hewan dengan menggunakan media gambar di kelas V SD Inpres 2 Ampibabo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian sebanyak 20 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dengan tehnik pengambilan data menggunakan instrumen tes, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa belajar siswa diperoleh siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 12 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 18 orang. Daya serap klasikal pada siklus I yaitu 66.5% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi yaitu 77.5%. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I adalah 60% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 90%. Hasil observasi aktifitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata 67.8% termasuk kategori baik, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89.4% dengan kategori sangat baik. Hasil observasi aktifitas siswa pada siklus I diperoleh 68.3%, dengan kategori baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 88.3%, dengan kategori sangat baik. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa tentang materi alat pernapasan manusia dan hewan dengan menggunakan media gambar dapat ditingkatkan pada siswa kelas V SD Inpres 2 Ampibabo. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Gambar I. PENDAHULUAN Sains atau ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan alam sekitar, konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses alamiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) bukan hanya pemberian dan penyajian materi berupa kumpulan pengetahuan, konsep, teori dan prinsip-prinsip, melainkan lebih diarahkan pada proses pembelajaran penemuan (inkuiri). Pembelajaran IPA seyogyanya dilakukan dengan pemberian pengalaman langsung kepada siswa melalui interaksi langsung siswa dengan sumber belajar (Depdiknas, 2008). 140

Pembelajaran yang diterapkan saat ini kurang memperhatikan aktifitas siswa sebagai subyek belajar, bahkan seringkali mematikan siswa dengan buku paket yang kurang variatif dan pola pembelajaran konvensional yang tidak menunjang, sehingga siswa merasa jenuh dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Perubahan paradigma pembelajaran, dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa, menyebabkan pula perubahan peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Siswa merupakan pelaku utama atau subyek utama dalam pembelajaran, sementara guru lebih berperan sebagai fasilitator, administrator, dan, motivator pembelajaran. Siswa sendiri yang melakukan perubahan tentang pengetahuannya (Daryanto, 2010). Seorang guru haruslah memiliki wawasan dalam melakukan inovasi pembelajaran melalui pememilihan, perancangan dan penggunaan strategi pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan. Disampig itu guru juga dituntut agar memiliki keterampilan dan kreatifitas dalam menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan media pembelajaran yang tepat, diharapkan dapat membantu serta memudahkan guru dalam melakukan proses pembelajaran. Optimalisasi aktifitas siswa dan penggunaan media pembelajaran yang tepat juga dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan kesannya akan tersimpan lebih lama dalam memori ingatan siswa. Penggunaan media pembelajaran menjadikan dapat dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajar yang ditampilkan melalui media yang digunakan. Salah satu konsep IPA yang dipelajari khsususnya di kelas V adalah tentang alat pernapasan pada manusia dan hewan. Konsep alat pernapasan pada manusia dan hewan apabila disampaikan dengan menggunakan strategi dan didukung dengan alat bantu yang bervariasi, diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menguasai dan memahaminya sehingga pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih maksimal. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA konsep alat pernapasan pada manusia, siswa akan diperlihatkan secara langsung dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang dipelajari, sehingga siswa dapat mengalami belajar secara langsung bersentuhan dengan sumber belajar melalui penggunaan indera penglihatan. 141

Pengalaman guru dan hasil observasi awal yang telah dilakukan pada siswa kelas V SD Inpres 2 Ampibabo, ditemukan bahwa pembelajaran IPA secara umum masih dilakukan dengan menggunakan pola pembelajaran konvensional. Guru masih menjadi sumber informasi utama bagi siswa. Kondisi tersebut didukung pula dengan kurangnya sarana prasarana yang dimiliki sekolah, seperti ketersediaan dan kelengkapan laboratotium maupun alat peraga IPA. Keterbatasan buku paket yang dimiliki oleh sekolah, menyebabkan kondisi pembelajaran yang dilakukan tidak dapat mengaktifkan siswa secara maksimal. Aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat pasif terbatas pada kegiatan mendengarkan penjelasan guru berdasarkan buku pegangan yang dimiliki guru. Materi pelajaran yang dimiliki siswa hanya berasal dari catatan-catatan yang dituliskan oleh guru dipapan tulis, bahkan ditemukan adanya siswa yang tidak memiliki catatan sama sekali. Kondisi pembelajaran tersebut menyebabkan suasana belajar menjadi tidak kondusif, karena siswa umumnya cepat merasa jenuh. Semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah, yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa ribut ketika pembelajaran berlangsung, bahkan banyak siswa yang keluar masuk kelas, serta tidak jarang ditemukan siswa hanya saling bercerita dengan temannya atau mengganggu teman lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan pencapaian tujuan pembelajaran maupun kompetensi siswa tidak dapat tercapai dengan maksimal. Pemahaman siswa tentang konsep yang dipelajari masih tergolong rendah. Hal tersebut terlihat dengan jelas ketika guru melakukan kuis diakhir pembelajaran, sangat sedikit siswa yang dapat melakukan umpan balik atau menjawab kuis yang diberikan. Khusus pada materi alat pernapasan manusia dan hewan, siswa umumnya mendapatkan kesulitan untuk mengingat nama-nama bagian alat-alat pernapasan pada manusia. Siswa tidak mampu menjelaskan proses pernapasan pada manusia secara sederhana. Rendahnya hasil belajar siwa juga digambarkan oleh pencapaian ketuntasan belajar siswa ketika diberikan ulangan harian, dimana ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 46% atau hanya 12 orang siswa yang dapat mencapai rata-rata nilaia kriteria ketiuntasan minimal (KKM) sebesar 65%. Selebihnya, yaitu sebanyak 14 orang siswa tidak dapat mencapai KKM atau memperoleh rata-rata < 65%. 142

II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara bersiklus dalam 2 (dua) siklus. Desain PTK yang digunakan adalah model spiral Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting) (Susilo, dkk., 2009). PTK ini dilakukan di SD Inpres 2 Ampibabo, selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan Agustus - Oktober 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas V, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari 8 perempuan dan 12 laki laki. Peneliti dalam penelitian ini merupakan guru kelas dan dalam pelaksanaan proses penelitian dibantu oleh 2 (dua) orang partisipan yang bertindak sebagai observer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan pengamatan/observasi. Tes evaluasi hasil belajar yang diberikan pada setiap akhir setiap siklus menggunakan tes bentuk isian singkat sebanyak 10 butir soal setiap pelaksanaan tes. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran baik pada siklus I maupun siklus II. Analisis data tes hasil belajar dilakukan dengan melakukan analisis pada aspek daya serap klasikal (DSK) dan ketuntasan belajar klasikal (KBK). Analisis data hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan menginterperstasikan hasil pengamatan terhadap nilai-nilai yaitu sangat kurang (0 20), kurang (21 40), cukup (41 60), baik (61 80), dan sangat baik (81 100). Indikator keberhasilan PTK ini yaitu jika daya serap individu mencapai 65% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% dan rata-rata persentase aktifitas guru, kemampuan psikomotor serta afektif berada pada kategori baik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes evaluasi akhir siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas 12 orang dan yang tidak tuntas 8 orang dari 20 orang subyek penelitian. Persentase DSK diperoleh 66.5% KBK diperoleh 60.0%. Tes evaluasi akhir siklus II, diperoleh jumlah siswa yang tuntas 18 orang dan yang tidak tuntas 2 orang. Persentase DSK 143

77.5% dan KBK 90.0%. Deskripsi data hasil tes evaluasi akhir siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Data Tes Evaluasi Akhir Siklus I dan Siklus II Aspek Perolehan Hasil Siklus I Siklus II Jumlah Siswa 20 orang 20 orang Skor Terendah 60 (8 orang) 60 (2 orang) Skor Tertinggi 80 (1 orang) 100 (1 orang) Jumlah Siswa yang Tuntas 12 orang 18 orang Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 8 orang 2 orang Daya Serap Klasikal 66.5% 77.5% Ketuntasan Belajar Klasikal 60% 90% Hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa pada siklus I, diperoleh persentase rata-rata 67.8%% dengan kategori baik, aktifitas siswa rata-rata 68.3% kategori baik. Hasil pengamatan pada siklus II, diperoleh rata-rata aktifitas guru maupun aktifitas siswa berada pada kategori sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 89.4%, dan aktifitas siswa sebesar 88.3%. Hasil analisis data pengamatan aktifitas guru dan siswa disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Aktifitas Guru dan Siswa No Aspek Pengamatan Siklus I Siklus II % Ketgori % Kategori 1 Aktifitas Guru 67.8 Baik 89.4 Sangat Baik 2 Aktifitas Siswa: 68.3 Baik 88.3 Sangat Baik Pembahasan Penggunaan media gambar alat pernapasan manusia dan hewan dalam PTK ini secara umum telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Ampibabo. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut ditunjukkan oleh perolehan nilai KBK pada siklus I sebesar 60% (< 85%) menjadi 90% (> 85%) pada siklus II. Rata-rata daya serap individu siswa pada siklus I masih cukup rendah, yaitu 77 dan jumlah siswa yang tidak tuntas masih cukup tinggi, yaitu 8 orang dengan nilai 60. Nilai tersebut belum mencapai nilai indikator kriteria ketuntasan minimal yang dalam penelitian ini dipaparkan dalam skor daya serap individu (DSI), yaitu 65 dan KBK 85%. Hasil analisis tes evaluasi akhir siklus I menunjukkan bahwa dari jumlah subyek 20 orang siswa, hanya 1 orang siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 144

80, sementara yang memperoleh nilai terendah 60 terdapat 8 orang siswa. Guru memiliki andil yang besar dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Pelaksanaan siklus I, guru terlihat masih kurang dalam melakukan apersepsi dan motivasi. Guru juga masih kurang mampu dalam mengorganisasikan waktu pembelajaran, sehingga kegiatan belajar menjadi kurang optimal. Guru masih kurang sistematis dan jelas dalam memberikan penjelasan maupun memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran dalam kelas. Masih kurangnya peran guru dalam beberapa aspek pengelolaan pembelajaran tersebut menyebabkan aktifitas siswa dalam belajar juga masih rendah. Siswa umumnya masih kurang berani dalam mengajukan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan. Kedisiplinan siswa masih cukup rendah, karena kurangnya pemberian motivasi oleh guru. Pengaruh dari pelaksanaan pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian yang sangat monoton tanpa media yang menarik menyebabkan siswa masih enggan untuk datang tepat waktu ke sekolah. Saat dilakukan pembelajaran, siswa juga cenderung kurang disiplin, dimana siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru, bahkan ditemukan beberapa siswa yang masih melakukan aktifitas yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dilakukan. Pemaparan kekurangan-kekurangan pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan bahwa peran guru dalam pembelajaran sangat penting untuk menjadikan siswa bisa melakukan kegiatan belajar secara aktif. Pelaksanaan tindakan siklus I, terlihat bahwa penguasaan materi tidak cukup sebagai modal bagi guru untuk membejalajarkan siswa. Keterampilann menyampaikan materi, pemberian motivasi, pengorganisasian waktu dan kelas dan pemberian bimbingan maupun pendampingan bagi siswa dalam belajar merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Mulyasa (2008: 53-54) yang menyatakan bahwa guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan kepada siswa, tetapi tugas guru memberikan kemudahan belajar kepada siswa agar siswa aktif belajar dalam suasana yang penuh semangat dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. 145

Kelemahan lain yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus I adalah media gambar yang digunakan adalah gambar-gambar yang masih sangat jarang dilihat langsung oleh siswa, karena menyangkut media gambar yang menyajikan alat pernapasan pada manusia. Pengetahuan awal siswa yang masih sangat kurang tentang alat pernapasan pada manusia menyebabkan komunikasi yang tercipta pada pembelajaran siklus I cenderung lebih bersifat searah, yaitu dari guru ke siswa. Umumnya siswa menanyakan tentang letak dan bentuk alat pernapasan yang ditunjukkan oleh gambar pada tubuh manusia. Siswa umumnya baru pertama kali melihat ilustrasi alat pernapasan dan paruparu manusia melalui gambar. Bahasa ilmiah yang digunakan pada keterangan gambar, merupakan hal yang masih baru bagi siswa menyebabkan siswa. Peran guru dalam pembelajaran juga menjadi lebih kompleks karena guru harus berusaha memberikan penjelasan yang mudah dimengerti siswa. Namun, penggunaan media gambar yang merupakan hal yang baru bagi siswa di SD Inpres 2 Ampibabo khususnya kelas V menjadikan siswa menjadi lebih bergairah dan bersemangat untuk belajar. Mengacu pada kekurangan-kekurangan tersebut, maka pada pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang berhubungan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus II menyebabkan aktifitas siswa semakin baik dan hasil tes evaluasi akhir siklus II juga mengalami peningkatan. Hasil tes evaluasi akhir siklus II diperoleh, dari 20 orang siswa kelas V yang menjadi subyek penelitian, skor terendah adalah 60 yang didapatkan oleh 2 orang siswa. Skor tertinggi 100 diperoleh 1 orang siswa. Jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan yaitu sebanyak 18 orang, pada siklus I siswa yang tuntas hanya 12 orang atau mengalami peningkatan sebesar 30%. Daya serap klasikal pada siklus 2 adalah 77.5%, mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 66.5%. Peningkatan juga terjadi pada seluruh aspek observasi aktifitas guru dan siswa. Rata-rata persentase aktifitas guru pada siklus II adalah 89.4% termasuk kategori sangat baik dan persentase aktifitas siswa adalah 88.3% juga termasuk kategori sangat baik. 146

Pelaksanaan tindakan siklus II, guru melakukan perbaikan antara lain memaksimalkan pemberian apersepsi dan motivasi di awal pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa agar benar-benar siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru juga memaksimalkan cara dan teknik dalam memberikan penjelasan yang sistematis dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. Kondisi pembelajaran yang dilakukan lebih mengoptimalkan siswa sebagai subyek belajar. Suasana belajar yang diciptakan menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, yang terlihat pada intensitas siswa dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Aktifitas siswa dalam belajar lebih terencana dengan baik, karena guru menyampaikan setiap tahapan pembelajaran yang dilakukan dengan batas waktu yang jelas. Media gambar yang digunakan adalah menampilkan gambar alat pernapasan pada beberapa jenis hewan. Sebagai contoh, ketika guru menyajikan gambar berudu, siswa antusias memberikan pendapat dengan pernyataan-pernyataan: saya pernah melihat hewan seperti itu di kolam, bu guru. Siswa lain menyatakan, bahwa pernah pula melihatnya di pinggir kali waktu bermain bersama teman-temannya. Terdapat pula siswa yang menyampaikan pendapatnya bahwa dia pernah melihat hewan yang sama tapi warnanya lebih gelap (hitam). Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pelaksanaan siklus II terlihat pula pada saat guru menyajikan media gambar ikan dan belalang beserta alat pernapasannya. Secara umum siswa menyatakan bahwa mereka sering melihat bahkan mengkonsumsi ikan tersebut dan bagian yang ditunjukkan oleh gambar alat pernapasan ikan, selalu mereka dapatkan ketika mereka membersihkan ikan untuk dikonsumsi, tetapi mereka tidak mengetahui nama bagian tersebut maupun fungsinya. Hal tersebut terjadi karena lingkungan siswa tempat penelitian merupakan daerah pesisir pantai yang setiap harinya siswa dapat menemukan ikan konsumsi dengan mudah. Siswa menyatakan bahwa beberapa dari mereka sering menemukan belalang ketika bermain dilapangan atau dikebun. Bahkan beberapa siswa menyampaikan bahwa mereka pernah menyentuh belalang dengan menangkapnya. Terdapat pula siswa yang menyampaikan bahwa ketika perut belalang terpencet maka akan mengeluarkan cairan berwarna hijau disertai kotorannya. Pernyataan- 147

pernyataan siswa ketika menyaksikan media gambar yang disajikan menunjukkan bahwa suasana belajar lebih menyenangkan bagi siswa dan siswa mampu untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan hal nyata yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Situasi belajar sebagaimana yang dipaparkan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang inovatif dan bervariasi dalam pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa. Siswa menunjukkan kemampuan pemahaman mereka yang semakin baik ketika mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh guru. Diskusi siswa lebih bersemangat karena mereka merasa lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa juga menjadi lebih berani berbicara baik mengajukan pendapat maupun mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami. Hal tersebut menyebabkan guru menjadi lebih terarah dalam memberikan penjelasan. Guru juga dapat mengetahui dengan jelas hal-hal yang belum dipahami siswa berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. disamping itu, guru menjadi lebih mudah dalam menyampaikan informasi kepada siswa. IV. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hasil belajar siswa kelas V SD Inpres 2 Ampibabo pada materi alat pernapasan manusia dan hewan dapat ditingkatkan dengan penggunaan media gambar. Saran Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah diharapkan: (1) kepada guru bidang studi IPA agar menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran seperti media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa, (2) kepada sekolah, agar meningkatkan partisipasi aktif dalam upaya pengadaan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam melakukan pembelajaran IPA, dan (3) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media gambar pada alat 148

pernapasan pada manusia dan hewan, dengan memadukannya dengan model, pendekatan atau metode pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPA. DAFTAR RUJUKAN Daryanto. 2010. Media Pembelajaran (Peranannya sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran). Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran MIPA. Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen Peningkatan Mutu pendidik dan Tenaga Kependidikan. Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifkasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 149