BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika. Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT. model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar IPS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Bayu Indra Permana, Desi Kurnia Sari ( Program Studi PPKn FKIP Universitas PGRI Banyuwangi ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB V PENUTUP. Inside Outside Cirle berjalan dengan menggunakan dua siklus. Siklus I

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN

DAFTAR PUSTAKA A. SUMBER BUKU Jennyta Caturiasari, 2013

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

BAB V PENUTUP. IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada mata

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

Oleh : INDAH WULANDARI A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

ABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI UNTUK SISWA KELAS VIII B SMPN 2 KECAMATAN

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

DAFTAR PUSTAKA. A. SUMBER BUKU A. W. Widjaya. (1984). Kesadaran Hukum Manusia dan Manusia Pancasila. Jakarta: Era Swasta.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal GeoEco ISSN: Vol. 2, No. 2 (Juli 2016) Hal

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI.

1) Yanin Karuniasih; 2) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si; 3) Drs. Yusuf suharto ABSTRAK: Kata kunci:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

DAFTAR PUSTAKA. Ardy Wiyani, Novan. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

DAFTAR RUJUKAN. Aziz,Abdul, Wahab,2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

JURNAL. Oleh: SUKARTI NPM Dibimbing oleh : 1. Mumun Nurmilawati, S.Pd., M.Pd. 2. Agus Muji Santoso, S.Pd., M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Penelitian

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEKINTAR PADA MATERI ENERGI DAN

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

DAFTAR PUSTAKA. Adair, Jhon. (2009). Berfikir Kreatif, Berfikir Sukses. Yogyakarta: Penerbit Rumpun.

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

Arifin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Media Boneka Jari dapat meningkatkan kualitas proses maupun produk dalam

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Materi Gejala Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII-E SMP Negeri 40 Bandung mengenai Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakkan Hak Azasi Manusia (HAM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran PKn. Guru menyusun silabus dan RPP yang didalamnya terdapat tujuan pembelajaran, metode, materi, media pembelajaran, sumber dan penilaian. dalam tahapan metode studi lapangan pada setiap siklus guru membuat perencanaan dengan membuat tema atau materi yang berbeda pada setiap siklusnya yang akan ditugaskan kepada siswa dan guru bersama siswa membuat kelompok belajar siswa, kemudian pada tahap pelaksanaan yang meliputi, aktivitas siswa di lapangan berupa pencatatan, pengamatan, wawancara, dokumentasi, selanjutnya tahap tindak lanjut, meliputi menulis kembali catatan lapangan dan/atau membuat sketsa, memproses data lapangan, membuat kesimpulan, dan presentasi di depan kelas. 2. Hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi guru dalam nenggunakan model pembelajarn berbasis masalah (Problem Based KARTIKA SARI, 2013 Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalan( Problem Based Learning ) Dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah HAM Pada Mata Pelajaran PKN.( PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMPN 40 BANDUNG) Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

160 Learning) adalah: (a). Guru mengalami kesulitan membangun suasana kelas yang demokratis sesuai dengan materi yang diambil. (b). siswa belum sepenuhnya memahami langkah-langkah model berbasis masalah (Problem Based Learning). Mereka masih mengalami kesulitan dalam membahas hasil laporan, walaupun ada sebagian siswa yang sudah memahami langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). (c). masih banyak siswa yang memiliki sikap individual, kurang bekerjasama, bertanggungjawab serta kurang bersungguh-sungguh dalam kelompok. (d). Guru kurang dalam hal pengelolaan kelas dan mengkondisikan waktu dengan baik sehingga terlihat gaduh dan kurang kondusif. 3. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah: (a) Guru bukan hanya sebagai pembimbing, akan tetapi mengontrol dan mengatur serta dapat membangun suasana kelas yang demokratis dan juga dapat memfasilitasi siswa. (b) Guru harus sesering mungkin menjelaskan atau mengkonfirmasi ulang agar penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat dipahami oleh siswa sehingga siswa lebih baik dalam mengerjakan pengamatan dan dapat memberikan data yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (c) Guru mengatasinya dengan cara tanya jawab hasil pengamatan secara individu,untuk membuktikan apakah siswa ini ikut aktif dalam pengamatan ataupun

161 pembuatan laporan kelompok. (d) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa secara individual ataupun kelompok dan dapat mengoptimalkan waktu pembelajaran secara lebih baik agar siswa dalam mengkaji materi ataupun dalam presentasi lebih baik lagi penampilannya. 4. Dampak proses pembelajaran Problem Based Learning dalam masalah HAM pada mata pelajaran PKn berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, dari hasil tindakan siklus 1,2 dan 3 bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah untuk materi HAM setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran PKn dikelas VII-E. Dapat terlihat ketika siswa mengikuti pembelajaran HAM dipelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam presentasi kelompok siswa suka merasa kebingungan atau susah dalam mencari hasil dari jawaban kelompoknya. Karena siswa tidak mudah untuk mengemukakan pendapat atau ide-idenya dalam pelajaran tersaebut. B. SARAN Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru a. Guru sebaiknya sering membimbing, mengarahkan dan memandu aktivitas yang dilakukan siswa. Karena siswa memiliki potensi yang

162 besar sehingga memerlukan ruang gerak yang bebas untuk dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya maka dari itu diperlukan bimbingan dan arahan guru agar siswa dapat terarah dalam menentukan keputusan. b. Guru diharapkan cerdas dalam menentukan kelompok belajar, karena dengan kurang awasnya guru dalam menentukan kelompok maka akan mengakibatkan stimulus yang diberikan guru tidak dapat memunculkan semangat secara keseluruhan dalam kelas yang pada akhirnya akan menurunkan semangat belajar individu. c. Guru diharapkan selalu dapat menciptakan suasana yang baru dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran 2. Bagi siswa a. Kemampuan yang sudah dimiliki siswa dalam memecahkan suatu masalah diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan selalu belajar dan melatih kemampuannya baik bertukar pikiran dengan siswa yang lain ataupun dalam kegiatan diskusi serta presentasi kelompok di kelas b. Siswa diharapkan lebih berani dalam mengungkapkan pendapat ataupun ide-ide yang baru jangan takut salah untuk mengemukakan pendapatnya karena keberhasilan itu berawal dari kesalahan. 3. Bagi sekolah a. Agar dalam proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka hendaknya sekolah memberikan kebebasan yang

163 bertanggungjawab kepada guru untuk berkreasi secara kreatif dan inovatif dalam menentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah. b. Selain itu juga pihak sekolah harus dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran agar lebih berkualitas. Dengan membantu memberikan sarana dan prasarana dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 4. Bagi peneliti selanjutnya Mengingat kemampuan untuk memecahkan suatu masalah siswa itu sangat penting dimiliki oleh siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode pembelajaran studi lapangan dalam meningkatkan kreativitas siswa untuk meningkatkan kompetensi PKn yang lainnya pada tingkat kelas dan materi yang berbeda.

164 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Alsa, Asmadi. (2003). Pendidikan kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: PT Pustaka Belajar. Bagir Manan Editor (1996), Kedaulatan Rakyat, Hak Asasi Manusia, dan Negara Hukum. Jakarta : Gaya Media Pratama. Baharuddin, & Esa Nur Wahyuni. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz Media. Budimansyah, D dan Suryadi, K (2008) PKn dan Masyarakat Multikultural. Cetakan pertama, Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Depdikbud, (1973), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Jakarta. Effendi, Masyhur. (2005). HAM dalam Dimensi/Dinamika Yuridis, Sosial, Politik dan Proses Penyusunan/Aplikasi HA-KHAM (Hukum Asasi Manusia) dalam Masyarakat. Bogor : Ghalia Indonesia. Gerung, Rocky. (2006). Hak Asasi Manusia, Teori, Hukum, Kasus. Depok : Filsafat UI Press. Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Iskandar, (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan pertama, Ciputat : Gaung Persada Press. I Wayan Dasna & Sutrisno. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). http://lubisgrafura.wordpress.com Komalasari, K. Dkk, (2010). Peningkatan-kompetensi-siswa-dalam [Online] Tersedia:http:/hasanjoen.blogspot.com/2010/08/peningkatan kompetensi siswa dalam.html [23 Februari]. Nasution, S. (1987). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bina Aksara. Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.

165 Nurmalina, K. Dan Syaifullah (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia. Rohmah, D. (2008). Suatu Ptk Dalam Proses Pembelajaran Pkn Di Kelas X-C Sma Lab. (Percontohan) UPI.Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung; Tidak diterbitkan. Sears, D, O., Freedman, J, L., & Peplau, L, A. (1985). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Usman, Moh Uzer. (1990). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Uswadi. 2009. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). http://uswadi.blogspot.com Wahab A. Azis., 2009. Metode danmodel-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Cetakan ketiga, Bandung : Alfabeta CV. Wiriaatmadja, Rochiati. Dr. Prof. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Wuryan, S dan Syaifullah (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung : Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Kewarganegaraan UPI.