Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

Analisis Alih Kode dan Campur Kode dalam Iklan Radio Merapi Indah FM Kabupaten Magelang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN RADIO MERAPI INDAH FM KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

III. METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pendidikan tidak dapat diragukan lagi. akan pola-pola penggunaan bahasa dalam interaksi belajar mengajar.

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Naskah Publikasi Ilmiah

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

JURNAL CAMPUR KODE PADA STATUS FACEBOOK SISWA SMA DI KEDIRI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

BAB II LANDASAN TEORI. bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Terjadinya keragaman atau

Oktorita Kissanti Rahayu

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

CAMPUR KODE SIARAN RADIO MOST FM PENYIAR ARI DI KOTA MALANG

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT SEKOLAH DASAR. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sangatlah penting bagi masyakat penuturnya. Pemakaian bahasa menuntut

Transkripsi:

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah (1) mendeskripsikan bentuk campur kode yang berupa kata, frasa, baster, pengulangan kata, klausa pada percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo dan (2) mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi campur kode yang berupa kata, frasa, baster, pengulangan kata, klausa pada percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa seluruh tuturan dalam percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik rekam yang dibantu dengan kamera digital serta teknik catat pada kartu data. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama, dengan menggunakan bantuan alat berupa kamera digital, nota pencatat data beserta alat tulisnya, serta laptop. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan cara meningkatkan ketekunan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal. Hasil penelitian yang ditemukan adalah, bentuk Campur kode yang berupa kata, frasa, baster, pengulangan kata, klausa dalam percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo ditemukan 63 peristiwa campur kode. a) Peristiwa campur kode yang berwujud kata 36 buah kata, b) Peristiwa campur kode yang berwujud frasa 15 buah frasa, c) Peristiwa campur kode yang berwujud baster 2 buah baster, d) Peristiwa campur kode yang berwujud pengulangan kata 5 buah pengulangan kata, e) Peristiwa campur kode yang berwujud klausa 5 buah klausa dan menemukan faktor yang mempengaruhi campur kode yang berupa kata, frasa, baster, pengulangan kata, dan klausa pada percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Kata Kunci: campur kode, percakapan, dan home industri. Pendahuluan Bahasa merupakan faktor yang penting untuk menentukan lancar tidaknya suatu komunikasi. Oleh karena itu, ketepatan berbahasa sangat diperlukan demi kelancaran komunikasi. Ketepatan berbahasa tidak hanya berupa ketepatan memilih kata dan merangkai kalimat tetapi juga ketepatan melihat situasi. Artinya, seorang pemakai bahasa selalu harus tahu bagaimana menggunakan kalimat yang baik atau tepat, juga harus melihat dalam situasi apa dia berbicara, kapan, di mana, dengan siapa, untuk tujuan apa dan sebagainya. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 95

Sosiolinguistik memandang bahasa (language) pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu. Dengan demikian, memandang bahasa tidak saja dari sudut penuturnya, tetapi juga dari sudut pendengarnya. Dari segi penggunaannya, bahasa dapat menimbulkan keberagaman juga. Faktor yang menyebabkan beranekaragamnya penggunaan bahasa adalah perkembangan komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan makhluk hidup untuk bisa memberikan dan mendapatkan informasi dari lawan tuturnya. Komunikasi terdiri dari komunikasi lisan dan tulis. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Komunikasi lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/berdialog pada saat wawancara, rapat, berpidato. Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Menyediakan informasi bagi pihak lain demi kepentingan tertentu dapat terwujud sebuah percakapan. Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu topik tertentu antara dua atau lebih penutur. Percakapan selalu terjadi dua proses yakni proses menyimak dan berbicara secara simultan. Percakapan biasanya dalam suasana akrab dan peserta merasa dekat satu sama lain dan spontanitas. Percakapan merupakan dasar keterampilan berbicara baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.dalam percakapan adanya pemakaian ragam dan variasi bahasa, maka terbentuk perkumpulan dalam home industri atau perusahaan kecil. Home industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pada penelitian ini penulis memilih home industri lanting di Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo sebagai tempat penelitian. Pada percakapan home industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo merupakan komunikasi lisan yang secara langsung di mana kelompok tersebut tidak hanya dari Desa Bugel Kabupaten Purworejo saja, tetapi dari berbagai daerah juga seperti Jakarta, Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 96

Bogor, dan Klaten. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan apabila dalam percakapan terdapat masyarakat aneka bahasa. Keragaman sosial tersebut menimbulkan variasi atau ragam bahasa. Akibat keberagaman penggunaan bahasa adalah kontak bahasa. Kontak bahasa yang terjadi contohnya adalah penggunaan Bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh bahasa daerah atau sebaliknya. Sebagai akibat adanya kontak antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara disadari atau tidak, akan ada unsur-unsur dari bahasa Indonesia yang masuk ke dalam tuturan bahasa Jawa. Bentuk variasi bahasa yang ada adalah campur kode. Campur kode adalah menyelipkan unsur-unsur bahasa lain ketika sedang memakai bahasa tertentu atau peristiwa peralihan bahasa yang digunakan ke dalam bahasa yang lain. Campur kode dapat terjadi ketika seorang penutur memasukkan unsurunsur bahasa lain pada saat menggunakan suatu bahasa tertentu dalam suatu tuturannya. Pengambilan unsur-unsur bahasa lain tersebut dapat berupa kata, frasa, baster, pengulangan kata, dan klausa. Campur kode yang terjadi adalah bentuk lisan.faktor penutur melakukan peristiwa campur kode pada percakapan di lingkungan home industri ada beberapa faktor. Menurut Suwito (1983: 77) identifikasi peranan adalah sosial, registral, dan edukasional. Identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa dimana seorang penutur melakukan campur kode yang akan menempatkan dia di dalam hierarkhi status sosialnya. Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan nampak karena campur kode juga menandai sikap dan hubungannya terhadap orang lain, dan sikap dan hubungan orang lain terhadapnya. Faktor identifikasi peranan di lingkungan home industri adalah perbedaan sosial antar masyarakat, dan perbedaan pemikiran antar penutur. Faktor identifikasi ragam di lingkungan home industri adalah karyawan yang ada di lingkungan tersebut melakukan komunikasi secara lisan dengan menyelipkan campur kode kata, frasa, baster, pengulangan kata dan klausa dalam hierarki status sosialnya. Sedangkan, faktor keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan nampak terlihat di lingkungan home industri setelah adanya percakapan antar karyawan tersebut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 97

Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Ismawati (2011: 112) berpendapat data deskriptif kualitatif yakni digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan menurut kategoriuntuk memperoleh kesimpulan. Dalam penulisan penelitian ini, subjek penelitian berupa percakapan di lingkungan home industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Objek dalam penelitian ini meliputi kutipan-kutipan campur kode yang terdapat di dalam percakapan di lingkungan home industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik simak yang mempunyai teknik lanjutan berupa teknik rekam dan teknik catat. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri, kamera digital dan kartu data. Teknik keabsahan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan. Penelitian yang penulis lakukan terhadap percakapan di lingkungan home industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo merupakan penelitian kualitatif dengan metode agih. Teknik penyajian hasil analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian Dalam pembahasan data ini, penulis akan membahas data-data peristiwa campur kode dan faktor-faktor yang melatarbelakangi dalam percakapan di lingkungan home industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. 1. Campur Kode Thelander dalam Chaer dan Agustina (2010: 115), peristiwa campur kode adalah apabila di dalam suatu peristiwa tutur, klausa-klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran (hybrid clauses, hybrid phrases), dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi-fungsi sendiri. a. Campur kode berwujud kata Campur kode yang berwujud kata dalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen dipengaruhi untuk menjelaskan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 98

maksud penutur dalam percakapan antara ibu Ayu dengan ibu Siti. Hasil penelitian campur kode berwujud kata berjumlah 36 buah kata. Ibu Siti : ora. Oleh iwak malah. Ibu Ayu : nang gone sapa? Ibu Siti : bapakne kerjo nang tambak. Ibu Ayu : iwak poudang? Ibu Siti : tidak. Dapat ikan malah Ibu Ayu : punya siapa? Ibu Siti : bapaknya kerja di tambak Ibu Ayu : ikan apa udang? Pada data (2) terjadi peristiwa campur kode bahasa Indonesia di dalam tuturan bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan kata tambak dan udang.penggunaan kata tambak dan udang sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa. Kata tambak dan udang apabila diganti ke dalam bahasa Jawa menjadi blumbang dan urang. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa campur kode tersebut yaitu keinginan untuk menjelaskan bahwa suami penutur bekerja ditambak. b. Campur kode berwujud frasa Campur kode yang berwujud frasadalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen dipengaruhi oleh keinginan untuk menjelaskan maksuddalam percakapan antara ibu Rus dengan ibu Sri. Hasil penelitian campur kode berwujud frasa berjumlah 15buah frasa. Ibu Budi : tanggane mbah Joyo. Ibu Rus : hooh. Ibu Sri : nek anu terus terang ora dek Rus? Ibu Budi : tetangganya mbah Joyo. Ibu Rus : iya. Ibu Sri : kalau terus terang tidak dek Rus? Pada data (12) terjadi peristiwa campur kode bahasa Indonesia di dalam tuturan bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan kata terus Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 99

terang. Penggunaan kata terus terang sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa. Kata terus terang apabila digantike dalam bahasa Jawa menjadi kandha sing sebenere terus terang. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa campur kode tersebut yaitu keinginan untuk menjelaskan maksud. Penutur ingin menjelaskan bahwa lebih baik terus terang. c. Campur kode berwujud baster Campur kode yang berwujud baster dalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen dipengaruhi oleh keinginan untuk menjelaskan maksud penuturdalam percakapan antara ibu Budi dengan ibu Ngadiyem. Hasil penelitian campur kode berwujud baster berjumlah 2 buah baster. Ibu Ngadiyem : aku gragas nek sega. Ibu Budi : nek gragas diculke. Ibu Ngadiyem : tak rebuse ngono. Aku sega pancen seneng. Ibu Ngadiyem : aku ceroboh kalau nasi. Ibu Budi : kalau ceroboh dilepas. Ibu Ngadiyem : tak rebusnya. Aku nasi memang senang. Pada data (1) terjadi peristiwa campur kode bahasa Indonesia di dalam tuturan bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan kata rebuse. Campur kode tersebut merupakan bentuk baster yang terdiri dari kata dasar rebus yang merupakan bahasa Indonesia dan akhiran e yang berasal dari bahasa Jawa. Penggunaan kata rebuse sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa. Kata rebuse apabila digantike dalam bahasa Jawa menjadi godhog rebus. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa campur kode tersebut yaitu keinginan untuk menjelaskan maksud penutur. Penutur ingin merebus makanan yang diinginkannya. d. Campur kode berwujud pengulangan kata Campur kode yang berwujud pengulangan kata dalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen dipengaruhi oleh kesantaian penutur dalam berkomunikasidalam percakapan antara ibu Sri Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 100

dengan ibu Yati. Hasil penelitian campur kode berwujud pengulangan kata berjumlah 5 buah pengulangan kata. Ibu Budi: dirawat ning umah gone VIP. Ibu Sri: nang kana dikontrake omah. Ibu Yati: men sing ngrawat perawate cantik-cantik. Ibu Budi : dirawat di rumah VIP. Ibu Sri : disana dikontrakan rumah. Ibu Yati : supaya yang merawat perawatnya cantik-cantik. Pada data (1) terjadi peristiwa campur kode bahasa Indonesia di dalam tuturan bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan pengulangan kata cantik-cantik. Campur kode tersebut terdiri dari kata cantik-cantik yang merupakan bahasa Indonesia Penggunaan kata cantik-cantik sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa. Kata cantik-cantik apabila digantike dalam bahasa Jawa menjadi ayu-ayu cantik-cantik. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa campur kode tersebut yaitu kesantaian penutur dalam berkomunikasi. Hal tersebut menimbulkan unsur lucu. e. Campur kode berwujud klausa Campur kode yang berwujud klausa dalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen dipengaruhi oleh keinginan untuk menjelaskan maksud penuturdalam percakapan antara ibu Sri dengan ibu Siti. Hasil penelitian campur kode berwujud klausa berjumlah 5 buah klausa. Ibu Sri : hari ini aku banyak sendiri. Ibu Siti : kana dientek-enteke. Ibu Sri : yakin mbak Siti. Ibu Sri : hari ini aku banyak sendiri. Ibu Siti : sana dihabis-habiskan. Ibu Sri : yakin mbak Siti. Pada data (2) terjadi peristiwa campur kode bahasa Indonesia di dalam tuturan bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan hari ini aku Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 101

banyak sendiri. Campur kode tersebut merupakan bahasa Indonesia. Dalam campur kode klausa terdapat subjek dan predikat jejer dan wasesa. Penggunaan kata hari ini aku banyak sendiri sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa. Hari ini aku banyak sendiri apabila digantike dalam bahasa Jawa menjadi dina iki aku akeh dewe hari ini aku banyak sendiri. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa campur kode tersebut yaitukeinginan untuk menjelaskan maksud penutur. Penutur bekerja lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. 2. Faktor yang Melatarbelakangi Campur Kode Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode antara lain: a. Identifikasi peranan Identifikasi peranan adalah sosial, registral, dan edukasional. b. Identifikasi ragam Identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa dimana seorang penutur melakukan campur kode yang akan menempatkan dia di dalam hierarkhi status sosialnya. c. Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan nampak karena campur kode juga menandai sikap dan hubungannya terhadap orang lain, dan sikap dan hubungan orang lain terhadapnya. Simpulan Berdasarkan analisis data tentang campur kode dalam percakapan di lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, dapat disimpulkan sebagai berikut. Campur kode dalam percakapan di Lingkungan Home Industri Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengahterdiri campur kode berupa kata berjumlah 36, campur kode frasa berjumlah 15, campur kode baster berjumlah 2, campur kode pengulangan kata berjumlah 5, campur kode klausa berjumlah 5.Faktor yangmelatarbelakangi campur kode yang terdapat dalam percakapan di Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 102

Lingkungan Home Industri antara lain adanya 1 keinginan penutur untuk memperoleh ungkapan yang pas, 2 kesantaian penutur dalam berkomunikasi, 3 identifikasi peran, 4 identifikasi ragam, 5 keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Daftar Pustaka Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Suwito. 1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Hinary Offset. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 103