ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO. F. FUJIO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA DEBAT CALON GUBERNUR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KE-2 DI METRO TV

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM RUBRIK KOMIK CEMPLUK PADA TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-MARET 2017

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

FITRIANA PUTRI RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA NASKAH DRAMA DELEILAH TAK INGIN PULANG DARI PESTA KARYA PUTHUT E.A.

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

DIRECTIVE AND EXPRESSIVE SPEECH ACTS MARIO TEGUH SUPER SHOW IN MNCTV

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

BENTUK IMPERATIF PADA BANNER DAN POSTER DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK SKRIPSI A Persyaratan

KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

MAKSUD DAN TUJUAN WACANA DALAM RUBRIK WONG SOLO NGUDARASA PADA SOLOPOS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 (Suatu Tinjauan Pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR IMBAUAN DAN LARANGAN PADA WACANA PERSUASI DI TEMPAT-TEMPAT KOS DAERAH KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat psikologis dan

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

AMIN MUHTADI A

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

REALISASI TINDAK EKSPRESIF DALAM PIDATO DI KALANGAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I GEYER

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA

KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR PADA WACANA SLOGAN DI LINGKUNGAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS DI KABUPATEN SAMBAS

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

REPRESENTASI KEKUASAAN PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Abstract

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO. F. FUJIO PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan ILmu Pendidikan Diajukan Oleh: PRIMA HARLITA A310110033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

iii

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO. F. FUJIO Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan macam-macam wujud tindak tutur ekspresif pada komik Doraemon karya Fujiko. F. Fujio, (2) mendeskripsikan jenis memuji komik Doraemon karya Fujiko. F. Fujio, (3) mendeskripsikan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan catat. Metode analisis yang digunakan adalah metode padan ortografis, menggunakan teknik dasar : teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Sementara itu, penyajian hasil analisis menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian ini menemukan tindak tutur ekspresif, berupa tindak tutur larangan, dukungan, marah, memohon, mengeluh, terima kasih, senang, menyatakan kesulitan, menyesal, kasihan, minta maaf, terkejut, kecewa, sakit, sedih, jengkel, khawatir dan takut. Kedua, ditemukan jenis memuji : terhadap kemampuan, prestasi, atau perbuata, memuji terhadap benda yang dimiliki penutur, dan memuji terhadap kepribadian atau keramahan penutur. Ketiga, pesan pada komik Doraemon, yaitu pesan kasih sayang dan doa, pesan untuk berhemat, tidak mencuri, berusaha dan berdoa, bersyukur, tidak sombong, sabar, ditemukan juga pesan agar: tidak mengambil barang orang lain dengan paksa, tidak memakai alat orang lain dengan sembarangan, tidak masuk ke rumah orang tanpa izin, jujur, dan pesan agar tolong menolong. Kata kunci: tindak tutur ekspresif, memuji, pesan Abstrac Empirically aims to (1) describe a variety of expressive speech acts at work Dpraemon comics Fujiko. F. Fujio, (2) describes the kind of praise the work of Doraemon comic Fujiko.F. Fujio, (3) describe the message of the writer to the reader. Data collection method used is the method see and record. The analytical method used is an orthographic unified method, using basic techniques: sorting technique decisive element atatu PUP techniques. Meanwhile, the presentation of the results of the analysis using an informal presentation. The results of this study are as follows. First, the research found speech acts expressive form of speech acts prohibition, support, angry, begging, complaining, thank you, happy, stating the difficulty, sorry, sorry, apologize, shocked, disappointed, hurt, sad, upset, worried, and afraid. Secondly, it was found praising types: the ability, achievement, or deeds, praised the objects belonging to the speakers, and praised the speaker's personality or friendliness. Thirdly, the message on the comic Doraemon, the message of love and prayer, the message to save money, do not 1

steal, try and pray, give thanks, not arrogant, impatient, we found the message to be: do not take the goods of others by force, do not use any other person recklessly, do not go into people's homes without permission, honest, and the message to be helping. Keywords: expressive speech acts, praise, message. 1. PENDAHULUAN Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan bahasa sebagai alat komunikasi antarmanusia di dalam kehidupan bermasyarakat (Rohmadi dkk, 2010:01). Pada dasarnya kita tidak perlu meragukan lagi kalau bahasa mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Bahasa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi bahasa juga diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Tidak hanya bidangbidang tertentu saja yang memerlukan peran bahasa tetapi semua bidang seperti ekonomi, agama, politik pendidikan juga memerlukan peran bahasa. Bahasa menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan menggunakan bahasa manusia mampu mengkomunikasikan segala hal dengan orang lain. Bahasa menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia tetapi manusia mempunyai banyak alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut berupa bahasa, isyarat, aneka simbol, kode bunyi semua itu akan bermakna setelah diterjemahkan ke dalam bahasa manusia. Manusia sebagai mahkluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri akan menggunakan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam berinteraksi seseorang mengutarakan ide atau gagasannya dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang saling dimengerti. Dengan menggunakan bahasa kita dapat berkomunikasi, contohnya mengekspresikan apa yang kita rasakan, mengungkapkan ide atau pendapat kita kepada orang lain. 2

Salah satu wujud bahasa adalah tuturan. Tuturan disebut juga ujaran, yang merupakan sebuah tindakan. Sementara itu Rustono (1999: 32) menyimpulkan bahwa tindak ujar merupakan kegiatan melakukan tindakan mengujarkan tuturan. Jadi tindak tutur merupakan ujaran yang memiliki fungsi sebagai suatu satuan fungsional dalam komunikasi. Tindak tutur merupakan satuan analisis pragmatik yaitu cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa dari aspek pemakaian aktualnya (Rustono 2000:21). Sementara itu Sumarsono (2004: 48) mengatakan tindak tutur adalah suatu ujaran sebagai suatu fungsional dalam komunikasi. Suatu tuturan merupakan sebuah ujaran atau ucapan yang berfungsi tertentu di dalam komunikasi, artinya ujaran atau tuturan mengandung maksud. Maksud tuturan sebenarnya harus diidentifikasi dengan melihat situasi tutur yang melatarbelakanginya. Dalam menelaah maksud tuturan, situasi penelaahan yang tidak memperhatikan situasi tutur akan menyebabkan hasil yang keliru. Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya secara lisan tetapi juga secara tertulis. Salah satu wujud penggunaan bahasa tulis adalah penggunaan bahasa pada komik. Komik merupakan salah satu tempat untuk menuangkan ide seseorang dalam membuat sebuah karya sastra. Selain itu, komik merupakan sebuah buku yang ditulis oleh seseorang dan isinya berupa cerita yang mewajibkan pembaca berimajinasi. Dari dalam buku terdapat percakapan antar tokoh dan terdapat pula gambar para tokoh. Banyak komik yang beredar di Indonesia, contohnya komik Doraemon, Conan, Sincan, dan lain sebagainya. Komik Doraemon disukai kalangan anak-anak dan remaja karena komik tersebut menceritakan sebuah cerita yang lucu, petualangan dan lain sebagainya. Penelitian ini terfokus pada masalah pemakaian bahasa dalam komik Doraemon yang terbatas pada masalah wujud tindak tutur ekspresif, penggunaan pujian dan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Dalam menganalisis fenomena wujud tindak tutur ekspresif dalam komik Doraemon juga 3

mempertimbangkan aspek-aspek peristiwa tutur yang melatarbelakanginya. Dengan demikian penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan wujud tindak tutur ekspresif, jenis memuji, dan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dalam komik Doraemon. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji penelitian ini dengan judul Analisis Tindak Tutur Ekspresif Pada Komik Doraemon Karya Fujiko F. Fujio. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi deskriptif. Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sekunder, sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa wacana dalam komik Doraemon karya Fujiko. F. Fujio sedangkan sumber data primer yaitu tindak tutur ekspresif. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ortografis sedangkan tekniknya menggunakan teknik dasar: teknik pilahunsur penentu. Penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Teknik simak, yakni dengan menyimak kata-kata, frasa, atau kalimat pada komik Doraemon lalu dilanjutkan dengan teknik catat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah membahas tindak tutur ekspresif, jenis memuji, dan pesan. Analisis tindak tutur ekspresif pada komik Doraemon karya Fujiko. F. Fujio Terdapat 98 tindak tutur ekspresif, 12 jenis memuji, dan 12 pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Tindak tutur ekspresif pada komik Doraemon ini terbagi menjadi delapan belas, yaitu tindak tutur larangan, dukungan, marah, memohon, mengeluh, terima kasih, senang, menyatakan kesulitan, menyesal, kasihan, minta maaf, terkejut, kecewa, sakit, sedih, jengkel, khawatir dan takut. Jenis memuji terbagi menjadi tiga, yaitu (1) memuji terhadap kemampuan, prestasi atau pebuatan baik penutur, (2) memuji terhadap benda yang dimiliki penutur, dan (3) memuji 4

terhadap kepribadian atau keramahan penutur, selain itu pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca, yaitu pesan kasih sayang dan doa, pesan untuk berhemat, tidak mencuri, berusaha dan berdoa, bersyukur, tidak sombong, dan sabar. Ditemukan juga pesan agar: tidak mengambil barang orang lain dengan paksa, tidak memakai alat orang lain dengan sembarangan, tidak masuk ke rumah orang tanpa izin, jujur, dan pesan agar tolong menolong. Berikut ini wujud tindak tutur ekspresif, jenis memuji, dan pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca. 3.1 Deskripsi Tindak Tutur Ekspresif pada Komik Doraemon Dalam komik Doraemon ditemukan wujud tindak tutur ekpresif sebanyak 98 data. 3.1a. Tindak Tutur Ekspresif Larangan (1) Eksplikatur Ibu : Kamu, bukan lagi anak ibu!! Ayo pergi sana!! Nobita : Ya, aku akan pergi!!! Siapa yang mau tinggal di rumah ini? Jangan cegah! Dari dulu aku sudah bersabar Konteks : Ibu sedang berdebat dengan Nobita Tuturan pada data (1) termasuk tindak tutur ekspresif larangan. Tindak tutur ekspresif larangan tampak pada tuturan Nobita yang mengatakan Jangan cegah. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur melarang. Melalui tuturan tersebut Nobita ingin melarang Doraemon agar tidak mencegah Nobita pergi dari rumah. Tuturan Dari dulu aku sudah bersabar menyatakan fungsi mengeluh karena isi tuturan berupa keluhan, yaitu Nobita sudah tidak bisa sabar lagi dengan sifat ibunya yang selalu memarahinya secara berlebihan. 3.1b. Tindak Tutur Ekspresif Dukungan (1) Eksplikatur Giant : Orang tua memang terlalu sombong Aku selalu dibuat kesal Teruskan niatmu! aku dukung Konteks : Nobita minggat dari rumah dan bertemu Giant di jalan. 5

Tuturan pada data (1) termasuk tindak tutur ekspresif dukungan. Tindak tutur ekspresif dukungan tampak pada tuturan Giant yang mengatakan Teruskan niatmu! Aku dukung. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur dukungan. Melalui tuturan tersebut Giant mendukung apa yang dilakukan oleh Nobita pada saat itu, yaitu minggat dari rumah. Giant mendukung Nobita minggat karena dari dulu Giant ingin minggat dari rumah tetapi ia tidak bisa melakukannya. Perbuatan yang dilakukan pada saat mengetahui Nobita minggat dari rumah, yaitu memberi tumpangan kepada Nobita. Tuturan tersebut menyatakan fungsi dukungan karena penutur mendukung temannya. 3.1c. Tindak Tutur Ekspresif Marah (1) Eksplikatur Ibu : Keterlaluan Awas kalau pulang Nggak akan kubiarkan Konteks : Ibu sedang berbicara sendiri Tuturan pada data (1) termasuk tindak tutur ekspresif marah. Tindak tutur ekspresif marah tampak pada tuturan ibu yang mengatakan Keterlaluan. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur marah. Melalui tuturan tersebut menyatakan kalau ibu tidak suka dengan apa yang dilakukan Nobita, yaitu minggat dari rumah. Tuturan Awas kalau pulang menyatakan fungsi mengancam. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur ekspresif fungsi mengancam karena isi tuturan berupa ancaman, yaitu penutur mengancam orang yang membuatnya marah. Adapun tindak tutur ekspresif lainnya, yaitu memohon, mengeluh, terima kasih, senang, kesulitan, menyesal, kasihan, kasihan, minta maaf, terkejut, kecewa, sakit, sedih, jengkel, khawatir, dan takut. 3.2 Jenis Memuji Dalam komik Doraemon ditemukan jenis memuji sebanyak 12 data. 3.2a. Memuji Terhadap Kemampuan, Prestasi, atau Perbuatan Baik Penutur (1) Eksplikatur Doraemon : Kamu kucing yang baik Aku ingin menjadi temanmu 6

Konteks : Doraemon sedang mengobrol dengan kucing di atas atap rumah. Tuturan pada data (1) termasuk jenis pujian terhadap perbuatan baik. Pujian terhadap perbuatan baik tampak pada tuturan tuturan Doraemon yang mengatakan Kamu kucing yang baik. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari pujian terhadap perbuatan baik. Tuturan tersebut menyatakan kalau Doraemon memuji anak kucing karena anak kucing tersebut bersikap baik kepada Doraemon. Sikap baik anak kucing tersebut membuat Doraemon ingin berteman dengannya. 3.2b. Memuji Terhadap Benda yang Dimiliki Penutur (1) Eksplikatur Giant dan Suneo : Haa? Pompa gas pusar Barang bagus, jangan dipakai sendiri dong? Pinjam sebentar Konteks : Giant, Suneo, dan Nobita berada di kamar Nobita. Tuturan pada data (1) termasuk jenis pujian terhadap benda yang dimiliki petutur. Pujian terhadap benda yang dimiliki petutur tampak pada tuturan tuturan Giant dan Suneo yang mengatakan Barang bagus, jangan dipakai sendiri dong?. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari pujian terhadap benda yang dimiliki petutur. Tuturan tersebut menyatakan kalau Giant dan Suneo memuji Nobita karena dikira pompa gas tersebut milik Nobita padahal pompa gas tersebut milik Doraemon. Giant dan Suneo memuji barang tersebut karena mereka ingin meminjam barang tersebut. 3.3 Pesan yang Ingin Disampaikan Penulis Kepada Pembaca 3.3a. Pesan Kasih Sayang dan Doa Tuturan ibu Tuhan mohon kembalikan Nobita asalkan dia pulang dengan selamat ya Tuhan membuktikan kalau ibu Nobita menyayangi Nobita. Ibu Nobita sebenarnya marah dengan Nobita sampai ibunya menyuruh Nobita pergi dan pada akhinya ia pun minggat dari rumah. Pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca, yaitu semarah-marahnya orang tua kepada anaknya 7

sebenarnya ia tetap sayang dengan anaknya. Ibu Nobita tetap menyayangi Nobita walaupun Nobita anak yang nakal dan sering membuat kesal ibunya. 3.3b. Pesan untuk Berhemat Tuturan Doraemon kalau dihambur-hamburkan bisa gawat lho membuktikan kalau mempunyai uang banyak sebaiknya tidak boros. Pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca, yaitu kita tidak boleh boros walaupun mempunyai uang banyak. Sebaiknya uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang berguna atau penting. Selain itu, masih banyak orang yang ekonominya di bawah kita, jika kita mempunyai banyak uang sebaiknya kita menyisihkan uang kita untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Tindak tutur ekspresif meliputi berbagai jenis, yaitu larangan, dukungan, dan marah. jenis memuji meliputi berbagai jenis, yaitu memuji terhadap perbuatan baik penutur, dan memuji terhadap benda yang dimiliki penutur. Pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca, yaitu pesan kasih sayang dan doa, dan pesan untuk berhemat. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, terdapat perbedaan dengan temuan penelitian terdahulu. Berikut pemaparan perbedaan tersebut. Penelitian Jamilatun (2011) berjudul Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriiing Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) wujud tindak tutur direktif dalam Rubrik Kriiing Solopos; (2) wujud tindak tutur ekspresif dalam Rubrik Kriiing Solopos. Simpulan penelitian ini adalah (1) Wujud tindak tutur direktif yang terdapat dalam RKS sebanyak 12 jenis tindak tutur. Tindak tutur direktif itu meliputi tindak tutur mengajak, mengingatkan, melarang, menasihati, meminta, memohon, menyarankan, menyuruh, mengharap, mengusulkan, memperingatkan, dan mempertanyakan. Wujud tindak tutur direktif yang paling banyak ditemui adalah tindak tutur meminta dan memohon; (2) Wujud tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam RKS sebanyak 43 jenis tindak tutur. Tindak tutur ekspresif itu meliputi tindak tutur memprotes, mengkritik, mendukung, menyetujui, menyindir, menyayangkan, berterima kasih, mengeluh, membenarkan, memuji, mencurigai, meminta maaf, mengklarifikasi, 8

mengungkapkan rasa; iba, bangga, salut, malu, kecewa, jengkel, prihatin, ketidaksetujuan, heran, khawatir, ketidakpedulian, yakin, bingung, sakit hati, senang, simpati, marah, muak, resah, ngeri, sedih, syukur, selamat, mengejek, menghina, menyesal, menolak, mengevaluasi, berduka cita, dan mengumpat. Wujud tindak tutur ekspresif yyang paling banyak ditemui adalah tindak tutur berterima kasih dan mengkritik. Berdasarkan penjelasan penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam Rubrik Kriiing Solopos terdapat wujud tindak tutur ekspresif dan direktif. Persamaan penelitian Jamilatun (2011) dengan penelitian ini adalah samasama menganalisis tindak tutur ekspresif sedangkan perbedaannya ada pada objek yang dikaji yakni dalam penelitian sebelumnya menggunakan Rubrik Kriiing Solopos sebagai objeknya sedangkan penelitian ini menggunakan komik Doraemon karya Fujiko.F. Fujio. 4. Penutup Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 4.1 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditemukan hasil sebagai berikut. Pertama wujud tindak tutur ekspresif, kedua jenis memuji, dan ketiga pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. 4.1a Wujud tindak tutur ekspresif, yaitu tindak tutur larangan, dukungan, marah, memohon, mengeluh, terima kasih, senang, menyatakan kesulitan, menyesal, kasihan, minta maaf, terkejut, kecewa, sakit, sedih, jengkel, khawatir dan takut. 4.1b Jenis memuji, yaitu jenis memuji : terhadap kemampuan, prestasi, atau perbuatan; memuji terhadap benda yang dimiliki penutur, dan memuji terhadap kepribadian atau keramahan penutur. 4.1c Pesan yang ditemukan pada komik Doraemon, yaitu pesan kasih sayang dan doa, pesan untuk berhemat, tidak mencuri, berusaha dan berdoa, 9

bersyukur, tidak sombong, dan sabar. Ditemukan juga pesan agar: tidak mengambil barang orang lain dengan paksa, tidak memakai alat orang lain dengan sembarangan, tidak masuk ke rumah orang tanpa izin, jujur, dan pesan agar tolong menolong. 4.2 Setelah melakukan analisis pada komik Doraemmon karya Fujiko. F. Fujio, maka dapat disimpulkan banyak terdapat tindak tutur ekspresif, terdapat tiga jenis memuji, dan pada komik tersebut terdapat banyak pesan untuk pembaca. DAFTAR PUSTAKA Jamilatun. 2011. Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Pada Rubrik Kring Solopos (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Skripsi. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret. Diakses pada 1 April 2015 (http://eprints.uns.ac.id/4453/1/unlock- 183040202201210501.pdf) Rohmadi dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang : IKIP Semarang Press.. 2000. Implikatur Tututran Humor. Semarang: CV.Ikip Semarang Press. 10