BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (aktiva lancar dan utang lancar). Manajemen modal kerja ini

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar modal sebagai media yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

operasi, laba kotor, dan size perusahaan sebagai ukuran kinerja dan menilai BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB V PEMBAHASAN. bahwa EVA dan MVA secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor faktor yang mempengaruhi return saham seperti return on assets, arus kas,economi value added, residual income, market value added, dan debt to equity. Faktor faktor ini merupakan pendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya (Penman, 2001). Pendekatan fundamental merupakan salah satu cara di dalam melakukan penilaian perusahaan. Pendekatan fundamental terutama memperhatikan faktor faktor yang pada umumnya berada diluar pasar modal yang akan mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang. Pendekatan ini berlandaskan prinsip bahwa sebab mendasar yang menimbulkan gerak harga saham adalah antisipasi tentang perubahan dalam pendapatan/laba perusahaan. Faktor faktor yang menyebabkan perubahan tersebut antara lain adalah laba, dividen, tingkat suku bunga, perubahan harga, produksi, penjualan, produk nasional bruto, perkembangan politik, dan lain lain. Dengan demikian pendekatan fundamental memfokuskan diri pada analisa analisa untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya. Permasalahannya adalah apakah model - model yang digunakan oleh

pendekatan fundamental dapat dijadikan alat ukur yang berarti didalam menilai kemajuan penciptaan value maupun nilai kinerja perusahaan (Rousanna, 1997). Pertumbuhan tingkat pengembalian (return) pasar saham Indonesia sepanjang April terjungkal ke level 7,56% atau terendah sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Infovesta Utama, pengembalian return saham sepanjang April merosot dibandingkan dengan bulan bulan sebelumnya. Hal ini terlihat pada return saham yang tercatat 7,56% atau terendah sejak 3 Oktober 2014 ( dibandingkan dengan 3 September 2014) yang diperkirakan sekitar 6,3%. (www.bisnis.com). Semakin tinggi perusahaan, maka semakin besar pula pendapatan per lembar saham yan diperoleh investor. Maka oleh karena itu dalam melakukan investasi, para investor akan selalu mencari informasi mengenai laporan keuangan perusahaan yang dapat meramalkan laba perusahaan (Kwang,2002). Return saham merupakan tujuan utama seorang investor dalam berinvestasi yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari investasinya tersebut. Investor yang melakukan investasi dalam bentuk saham akan selalu memperhitungkan hasil atas return yang diperolehnya. Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) dan memberikan peluang dan kesempatan bagi pemilik dana untuk memperoleh return sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Returnmemiliki peran yang sangat

signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi. (Daniati dan Suhairi, 2006). Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi. Salah satunya adalah dengan melakukan investasi di pasar modal. Investasi ini merupakan suatu cara yang dilakukan oleh para investor untuk ditanamkan dalam bentuk suatu usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Motif investor menanamkan dananya pada sekuritas dari pasar modal adalah untuk memperoleh return saham(tingkat pengembalian ) yang optimal dengan resiko tertentu atau memperoleh return saham pada resiko yang minimal. Perusahaan sering dikaitkan dengan kejadian kejadian diluar kegiatan operasional perusahaan seperti: inflasi, resesi, dan sebagainya. Resiko pasar yang besar akan memberikan informasi bagi investor untuk dapat berhati hati dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Hal ini dapat diartikan jika kondisi pasar tidak stabil, akan menimbulkan permintaan saham dipasar akan menurun. Ini dapat membuat minat para investor dalam berinvestasi menurun, maka harga saham relatif menurun. Economic Value Added (EVA) yang dipopulerkan dan dipatenkan oleh Stewart & Company, sebuah konsultan manajemen terkemuka adalah salah satu varian value based management (Stewart,1998). Economic Value Addedmenghitung economic profit dan bukan accounting profit. Pada dasarnya, Economic ValueAddedmengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan (profit) diatas cost of capital perusahaan. Secara matematis, Economic Value Added dihitung dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jika Economic

Value Added positif, menunjukkan perusahaan telah menciptakan kekayaan. Sebelum munculnya konsep economic value added, tolak ukur lain yang banyak digunakan oleh para analis untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, antara lain adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi (operating cash flows), earnings before extraordinary income, residual income dan lain sebagainya. Economic Value Added didasarkan pada konsep dengan menambahkan adanya penyesuaian akuntansi (accounting adjustment).menurut Stewart & Company, earnings dan earnings per share adalah pengukuran yang keliru untuk kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja yang terbaik adalah economic value added (Stewart, 1998). Daniati dan Suhairi (2006) menguji mengenai hubungan antara laporan arus kas,laba kotor, size perusahaan terhadap expected return saham. Hasil penelitian Daniati dan Suhairi ini menyimpulkan bahwa arus kas investasi, laba kotor, size perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap expected returnsaham.sedangkan arus kas operasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan expected return saham dari investasinya, investor juga menggunakan informasi arus kas operasi, laba kotor, dan size perusahaan sebagai ukuran dan menilai prospek perusahaan dimasa depan. Trisnawati (2009) menguji mengenai pengaruh economic value added, arus kas operasi, residual income, earnings, operating leverage dan market value added terhadap return saham. Hasil penelitian Trisnawati menyimpulkan bahwa economic value added, arus kas operasi, residual income, earning, operating

leverage, market value added tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Pradhono dan Christiawan(2005) menganalisis pengaruh economic value added, residual income, earnings dan arus kas operasi terhadap return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek Jakarta. Berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Variabel berikutnya yang berpengaruh adalah earnings.sedangkan variabeleconomic Value Added dan residual income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return. Ulupui (2000) menganalisis rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham yang terdaftar dibursa efek Jakarta. Berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa variabel current ratio, return on assets berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel debt to equity ratio, total asset turn over tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Susi (2014 ) menguji mengenai pengaruh economic value added, market value added, dan good corporate governance terhadap return saham pada perusahaan publik yang mendapat pemeringkatan dari The Indonesian Institute For Corporate Governance. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa economic value added, market value added berpengaruh signifikan terhadap return saham dan good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dian (2009) menguji mengenai pengaruh earnings, arus kas operasi, residual income, economic value added serta market value added terhadap return

saham. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel earnings, arus kas operasi, residual income, economic value added memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan market value added tidak berpengaruh signifikan. Kurniawan (2012) menganalisis pengaruh earnings pershare, debt to equity ratio, return on assets, return on equity terhadap return saham. Hasil dari penelitian ini adalah variabel earning pershare,return on equity berpengaruh signifikan. Sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Murwaningsari (2009) menguji mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap return saham, dengan hasil penelitian bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh siginifikan terhadap return saham. Ang (2007) mengungkapkan bahwa rasio yang dapat mempengaruhi return suatu saham adalah Debt To Equity (DER). Rasio ini merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan dalam mengembalikan hutang jangka panjangnya dengan melihat perbandingan antara total hutang dengan total ekuitasnya. Selain Debt To Equity terdapat juga variabel yang mempengaruhi return saham yaitu Return On Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. (Tendelilin, 2010). Nilai return on assets (ROA) menunjukkan kinerja yang baik suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham,2011).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka memberikan judul penelitiannya Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Return SahamDengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian ini diindentifikasikan sebagai berikut: 1. Apakah return on assets, arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi, cconomic value added,residual income, market value added, debt to equity ratio mempengaruhi returnsaham secara simultan dan parsial? 2. Apakah kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan antarareturn on assets, arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi, cconomic value added, residual income, market value added, debt to equity ratioyang menpengaruhi returnsaham? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruhreturn on assets, arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi, economic value added, residual income, market value added dan debt to equity ratio terhadap returnsaham secara simultan dan parsial. 2. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional memoderasi hubungan antara return on assets, arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas investasi, economic value added, residual income, market value added, debt to equity ratioterhadap return saham. 1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pasar modal. 2. Bagi pengguna informasi keuangan seperti investor, peneliti ini dapat menjadi alat pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi di pasar modal. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil peneliti ini dapat menjadi bahan referensi untuk melengkapi temuan temuan empiris dalam bidang akuntansi yang tujuannya mengembangkan ilmu pengetahuan. 1.5. Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ninna dan Suhairi (2006) yang berjudul Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap ExpectedReturn Saham ( Survey Pada Industri Textile dan Automotive yang terdaftar di BEJ) Tabel 1.1. perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang Variabel Independen : Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Variabel Independen :Return On Assets, Arus Kas Operasi,Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi,Economic Value Added,Residual Income, Market Value Added, dan Deb to Equity Ratio Variabel Dependen: Expected Return Variabel Dependen: Return Saham Saham Variabel moderating: Kepemilikan Institusional Tahun penelitian :1999-2004 Tahun penelitian: 2011 2014 Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Ninna dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh Kandungan Informasi

Komponen Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham ( Survey Pada Industri Textile dan Automotive yang terdaftar di BEJ). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham. Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham. Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham. Dansize berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai adanya pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected return saham.sehingga dapat dinyatakan bahwa penelitian ini berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap expected return saham. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Miller dan Rock (1985), Livnat dan Zarowin (1992). Laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham, juga sesuai dengan penelitian Febrianto (2005). Begitu juga dengan size perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham yang sesuai dengan hasil penelitian Cooke (1992) dan Miswanto (1999). Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Livnat dan Zarowin (1992). Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kondisi pasar modal yang diteliti, karakteristik sampel, jumlah observasi, dan jangka waktu penelitian. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan expected return dari investasinya, investor juga menggunakan informasi arus kas