THE EFFORT FOR INCREASING EMOTIONAL INTELLIGENCE BY PROJECT METHO.D FOR 5-6 YEAR OLD S CHILDREN IN BHAKTI IBU KINDERGARTEN PEKANBARU CITY

dokumen-dokumen yang mirip
Silfia Andeni, Zulkifli, Ria Novianti ,

Nurmaida, Wusono Indarto, Devi Risma

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

KASMIANI A1B

Desly Manalu, Tri Utami, Enda Puspitasari

PENINGKATAN SIKAP TANGGUNG JAWAB ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE PROYEK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial melalui Metode Numbered Heads Together Kelompok A TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2014/2015

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

JURNAL PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Deni Ernawati 1, Siti Wahyuningsih 1, Warananingtyas Palupi 1

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

TO IMPROVE THE RECALL OF CHILDREN AGED 5-6 YEARS OLD BY USING A BRAIN GYM METHOD IN TK FATHRIZK KIDS PEKANBARU

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

: EXMA OSKAR RIANA DEVI A

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

EFFORTS to IMPROVE ABILITY MORAL VALUES and RELIGION throgh PUPPET THEATRE METHODS in CHILDREN AGED 5-6 YEARS in EARLY CHILDHOOD HUMAIRA PEKANBARU

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Yenny Zain, Zulkifli N, Ria Novianti

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

Surianti Ajriah 1, Edrizon 1, Ira Rahmayuni Jusar 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Transkripsi:

1 THE EFFORT FOR INCREASING EMOTIONAL INTELLIGENCE BY PROJECT METHO.D FOR 5-6 YEAR OLD S CHILDREN IN BHAKTI IBU KINDERGARTEN PEKANBARU CITY Isra Miyarti, Zulkifli Nurdin, Ria Novianti miyartiisra@gmail.com, pakzul-n@yahoo.co.id, decihazli79@gmail.com Teachers education program in early childhood education Faculty of teachers training and education sciences Unversity of riau Abstract: The background of this research is high intellectual intelligence children with low emotional intelligence phenomenon. This research conducted for knowing the effect of project method learning for increasing emotional intelligence and how far it will increased. The sample for this research are 20 children around 5-6 years old in Bhakti Ibu Kindergarten Pekanbaru City, consist of 12 boys and 8 girls. This research is Classroom Action Research. It using observation page as information collecting method. This research divided in 2 cycles with 3 meetings in each cycle. From this research, collected that percentage of emotional intelligence increased from before action to first cycle is 30,30%. Percentage of emotional intelligence increased from first cycle to second cycle is 42,33%. Furthermore, emotional intelligence increased from before action to second action is 85,46%. From this research concluded that project method activities could increase emotional intelligence for 5-6 years old children in Bhakti Ibu Kindergarten Pekanbaru City. Key words: emotional intelligence, project method

2 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI METODE PROYEK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BHAKTI IBU KOTA PEKANBARU Isra Miyarti, Zulkifli Nurdin, Ria Novianti miyartiisra@gmail.com, pakzul-n@yahoo.co.id, decihazli79@gmail.com Program studi pendidikan guru pendidikan anak usia dini Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Unversitas riau Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah seringnya ditemui anak yang memiliki kecerdasan intelektual namun kurang memiliki kecerdasan emosional yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan kecerdasan emosional anak melalui kegiatan metode proyek dan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan yang terjadi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru berjumlah 20 orang anak yang terdiri 12 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 3 pertemuan setiap siklus. Dari hasil penelitian diperoleh persentase peningkatan kecerdasan emosional anak dari sebelum tindakan ke siklus I sebesar 30,30%. Peningkatan kecerdasan emosional anak dari siklus I ke siklus II sebesar 42,33%. Sedangkan peningkatan kecerdasan emosional anak dari sebelum tindakan ke siklus II sebesar 85,46%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru. Kata Kunci: kecerdasan emosional, metode proyek

3 PENDAHULUAN Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan untuk meningkatkan seluruh aspek perkembangan kecerdasan anak. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2008 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, seluruh aspek tersebut diupayakan agar berkembang secara terpadu. Conny Semiawan (2002) mengatakan prestasi anak tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan yang bersifat kognitif melainkan juga dipengaruhi kecerdasan non-kognitif yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah salah satu kecerdasan yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosional penting dikembangkan sejak usia dini karena dasar pembentukan pribadi sekaligus tempat pengembangan kecerdasan emosional anak sehingga anak tidak mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya. Goleman (dalam Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati, 2004) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengenadalikan dorongan hati dan mengatur suasana hati.. Jadi dapat diartikan kecerdasan emosional meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran, serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini dapat mengembangkan kecerdasan emosional anak. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode pembelajaran kooperatif yaitu metode proyek. Menurut Moeslichatoen (2004), metode proyek adalah salah satu metode yang digunakan untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari hari. Metode proyek yang dilakukan secara ber mendorong anak untuk saling bekerja sama, saling menghargai, saling berbagi informasi dan beradaptasi dengan teman di nya. Berdasarkan pengamatan di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru, masih ditemui anak yang kurang memiliki kecerdasan emosional yang baik, seringnya ditemui anak yang menolak mengerjakan tugas, tidak mau maju ke depan kelas, suka mengamuk, tidak mau berbagi, enggan mendengarkan teman ketika berbicara, tidak mempunyai inisiatif menolong teman, dan memilih-milih teman. Upaya meningkatkan kecerdasan emosiona anak di TK Bhakti Ibi Kota Pekanbaru belum maksimal dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, kegiatan pembelajaran yang monoton, dan kurangnya antusias guru dalam pembelajaran bidang pengembangan kecerdasan emosional. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apakah metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru yang beralamat di Jalan Merbau No. 100 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang

4 dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri 3 pertemuan setiap siklus. Tiap Siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi. Yang menjadi subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru yang berjumlah 20 orang anak terdiri 12 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data adalah lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru, aktivitas anak dan kecerdasan emosional anak. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase peningkatan (Zainal, 2009). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum peneliti melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi/pengamatan dan pengambilan data awal kecerdasaan emosional anak. Hasil pengamatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru sebelum tindakan sebesar 42,97% dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Kecerdasan Emosional Anak Sebelum Tindakan No Indikator Skor Persentase Faktual Ideal 1 Mengenal emosi sendiri dan memahami penyebabnya 39 80 48,75 2 Mampu mengungkapkan amarah dengan tepat 38 80 47,50 3 Menunjukkan rasa percaya diri 29 80 36,25 4 Mampu bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas 38 80 47,50 5 Mampu menerima pendapat dan mendengarkan orang 34 80 42,50 lain 6 Dapat menyelesaikan konflik 30 80 37,50 7 Mampu berkomunikasi dan mudah bergaul 34 80 42,50 8 Bersikap senang berbagi dan bekerja sama 33 80 41,25 Jumlah 275 640 343,75 Rata-rata 34,38 32 42,97 Sumber; Data olahan penelitian 2016 Selanjutnya peneliti berusaha mengoptimalkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru melalui kegiatan metode proyek. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I setelah diberi tindakan bahwa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata kecerdasan emosional anak sebesar 46,72%, siklus I pertemuan 2 nilai rata-rata 54,53% dan siklus I pertemuan 3 sebesar 66,72%. Nilai rata-rata kecerdasan emosional anak pada siklus I sebesar 55,99%.

5 Tabel 2 Rekapitulasi Kecerdasan Emosional Anak Siklus I Siklus I No Indikator Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jumlah Persentase 1 Mengenal emosi sendiri dan 53,75 65,00 72,50 191,25 63,75 memahami penyebabnya 2 Mampu mengungkapkan amarah 52,50 61,25 70,00 183,75 61,25 dengan tepat 3 Menunjukkan rasa percaya diri 42,50 53,75 61,25 157,50 52,50 4 Mampu bertanggung jawab 48,75 51,25 72,50 172,50 57,50 dalam mengerjakan tugas 5 Mampu menerima pendapat dan 46,25 47,50 67,50 161,25 53,75 mendengarkan orang lain 6 Dapat menyelesaikan konflik 37,50 50,00 53,75 141,25 47,08 7 Mampu berkomunikasi dan 45,00 52,50 65,00 162,50 54,17 mudah bergaul 8 Bersikap senang berbagi dan bekerja sama 47,50 55,00 71,25 173,75 57,92 Jumlah 373,75 436,25 533,75 1.343,75 447,92 Rata-rata 46,72 54,53 66,72 167,97 55,99 Pengamatan tidak hanya pada kecerdasan emosional anak, tetapi juga pada aktivitas guru. Dalam kegiatan metode proyek pada siklus I pertemuan 1 aktivitas guru dengan nilai persentase 50,00%, siklus I pertemuan 2 nilai persentase 61,11% dan siklus I pertemuan 3 nilai persentase 72,22%. Hasil rata-rata paktiviatas guru pada siklusi yaitu 61,11% denagn kriteria cukup baik. Tabel 3 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I No Aktivitas Guru Pt 1 Pt 2 Pt 3 B C K B C K B C K 1 Guru berdiskusi tentang topik proyek yang dipilih bersama anak 1 2 2 2 Guru meminta anak untuk mengungkapkan berbagai pertanyaan, komentar, dan ide-ide 1 1 2 3 Guru membagi anak dalam beberapa 2 2 3 4 Guru melakukan pengamatan di setiap 2 2 2 5 Guru meminta anak mempresentasikan hasil proyek yang dikerjakan 1 2 2 6 Guru melakukan evaluasi bersama anak 2 2 2 pengalaman proyek yang dikerjakan Jumlah 9 11 13 Persentase 50,00 61,11 72,22

6 Aktivitas anak bertujuan meningkatkan kecerdasan emosional anak. Berdasarkan hasil observasi aktivitas anak siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata diperoleh 52,62%, siklus I pertemuan 2 nilai rata-rata 60,48%, dan siklus I pertemuan 3 nilai rata-rata 68,10%. Aktivitas anak pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 60,40% dengan kriteria cukup. Tabel 4 Rekapitulasi Aktivitas anak Siklus I No Aktivitas Yang Diamati Skor Jumlah Persentase Pt 1 Pt 2 Pt 3 1 Anak dapat bergabung dalam 56,67 70,00 76,67 203,34 67,78 tugas 2 Anak dapat terlibat aktif dalam tugas 51,67 58,33 71,67 181,67 60,56 3 Anak dapat bekerja sama 50,00 58,33 70,00 178,33 59,44 dalam 4 Anak percaya diri 45,00 50,00 55,00 150,00 50,00 menyampaikan hasil tugas 5 Anak dapat berbagi informasi dalam tugas 51,67 56,67 66,67 175,01 58,34 6 Anak menghargai pendapat 53,33 63,33 68,33 184,99 61,66 teman 7 Anak menunjukkan sikap 60,00 66,67 68,33 195,00 65,00 membantu teman Jumlah 368,34 423,33 476,67 1.268,34 422,78 Rata-rata 52,62 60,48 68,10 181,19 60,40 Data awal kecerdasan emosional anak sebelum tindakan sebesar 42,97%. Pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 55,99%. Namun ada beberapa anak belum menunjukkan perkembangan pada beberapa indikator yang diamati. Sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II kecerdasan emosional anak pada siklus II pertemuan 1 dengan nilai rata-rata 73,28%, siklus II pertemuan 2 nilai rata-rata 79,53% dan siklus II pertemuan 3 nilai rata-rata 86,25%. Kecerdasan emosional anak pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 79,69% dengan kriteria baik. Rekapitulasi kecerdasan emosional anak pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

7 Tabel 5 Rekapitulasi Kecerdasan Emosional Anak Siklus II Siklus I No Indikator Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jumlah Persentase 1 Mengenal emosi sendiri dan 80,00 91,25 95,00 266,25 88,75 memahami penyebabnya 2 Mampu mengungkapkan amarah 76,25 80,00 88,75 245,00 81,67 dengan tepat 3 Menunjukkan rasa percaya diri 63,75 71,25 75,00 210,00 70,00 4 Mampu bertanggung jawab 80,00 83,75 92,50 256,25 85,42 dalam mengerjakan tugas 5 Mampu menerima pendapat dan 75,00 80,00 83,75 238,75 79,58 mendengarkan orang lain 6 Dapat menyelesaikan konflik 65,00 68,75 78,75 212,50 70,83 7 Mampu berkomunikasi dan 71,25 80,00 86,25 237,50 79,17 mudah bergaul 8 Bersikap senang berbagi dan bekerja sama 75,00 81,25 90,00 246,25 82,08 Jumlah 586,25 636,25 690,00 1.912,50 637,50 Rata-rata 73,28 79,53 86,25 239,06 79,69 Pada Siklus II diharapkan kelemahan-kelemahan aktivitas guru dapat diperbaiki. Dari hasil pengamatan pada siklus II aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata 83,33%, siklus II pertemuan 2 nilai rata-rata 94,44%, dan siklus II pertemuan 3 nilai rata-rata 100%. Sehingga nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus II sebesar 92,59% dengan kriteria baik. Tabel 6 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus II No Aktivitas Guru Pt 1 Pt 2 Pt 3 B C K B C K B C K 1 Guru berdiskusi tentang topik proyek yang dipilih bersama anak 3 3 3 2 Guru meminta anak untuk mengungkapkan berbagai pertanyaan, komentar, dan ide-ide 2 3 3 3 Guru membagi anak dalam beberapa 3 3 3 4 Guru melakukan pengamatan di setiap 3 3 3 5 Guru meminta anak mempresentasikan hasil proyek yang dikerjakan 2 2 3 6 Guru melakukan evaluasi bersama anak pengalaman proyek yang dikerjakan 2 3 3 Jumlah 15 17 18 Persentase 83,33 94.44 100

8 Berikut ini penjelasan dari aktivitas anak untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak melalui kegiatan metode proyek pada siklus II. Tabel 7 Rekapitulasi Aktivitas Anak Siklus II No Aktivitas Yang Diamati Skor Jumlah Persentase Pt 1 Pt 2 Pt 3 1 Anak dapat bergabung 88,33 93,33 96,67 278,33 92,78 dalam tugas 2 Anak dapat terlibat aktif 80,00 83,33 86,67 250,00 83,33 dalam tugas 3 Anak dapat bekerja sama dalam 75,00 85,00 91,67 251,67 83,89 4 Anak percaya diri 65,00 68,33 71,67 205,00 68,33 menyampaikan hasil tugas 5 Anak dapat berbagi 66,67 70,00 75,00 211,67 70,56 informasi dalam tugas 6 Anak menghargai pendapat 78,33 83,33 91,67 253,33 84,44 teman 7 Anak menunjukkan sikap 76,67 85,00 95,00 256,67 85,56 membantu teman Jumlah 530,00 568,32 608,35 1.706,67 568,89 Rata-rata 75,71 81,19 86,91 243,81 81,27 Sumber: data olahan penelitian 2016 Berdasarkan tabel 7 diatas maka diketahui aktivitas anak siklus II pertemuan 1 nilai rata-rata 75,71%, siklus II pertemuan 2 nilai rata-rata 81,19%, sedangkan siklus II pertemuan 3 dengan nilai rata-rata 86,91%. Aktivitas anak pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 81,27% dengan kriteria baik. Proses perolehan dari analisis data aktivitas guru, aktivitas anak dan kecerdasan emosional anak pada siklus I dan siklus II terlihat pada tabel berikut: Tabel 8 Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II No Aktivitas Guru Siklus I Siklus II 1 Guru berdiskusi tentang topik proyek yang 2 3 dipilih bersama anak 2 Guru meminta anak untuk mengungkapkan 2 3 berbagai pertanyaan, komentar, dan ide-ide 3 Guru membagi anak dalam beberapa 3 3 4 Guru melakukan pengamatan di setiap 2 3 4 Guru meminta anak mempresentasikan hasil 2 3 proyek yang dikerjakan 5 Guru melakukan evaluasi bersama anak pengalaman proyek yang dikerjakan 2 3

9 Jumlah 13 18 Persentase 72.22 100 Rata-rata 86,11 Tabel 9 Aktivitas Anak Siklus I dan Siklus II No Aktivitas Yang Diamati Siklus I Siklus II 1 Anak dapat bergabung dalam tugas 76,67 96,67 2 Anak dapat terlibat aktif dalam tugas 71,67 86,67 3 Anak dapat bekerja sama dalam 70,00 91,67 4 Anak percaya diri menyampaikan hasil tugas 55,00 71,67 5 Anak dapat berbagi informasi dalam tugas 66,67 75,00 6 Anak menghargai pendapat teman 68,33 91,67 7 Anak menunjukkan sikap membantu teman 68,33 95,00 Jumlah 476,67 608,35 Rata-rata 68,10 86,91 Tabel 10 Kecerdasan Emosional Anak Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II No Sub Indikator Sebelum Siklus Siklus I Siklus II 1 Mengenal emosi sendiri dan memahami 48,75 63,75 88,75 penyebabnya 2 Mampu mengungkapkan amarah dengan tepat 47,50 61,25 81,67 3 Menunjukkan rasa percaya diri 36,25 52,50 70,00 4 Mampu bertanggung jawab dalam mengerjakan 47,50 57,50 85,42 tugas 5 Mampu menerima pendapat dan mendengarkan 42,50 53,75 79,58 orang lain 6 Dapat menyelesaikan konflik 37,50 47,08 70,83 7 Mampu berkomunikasi dan mudah bergaul 42,50 54,17 79,17 8 Bersikap senang berbagi dan bekerja sama 41,25 57,92 82,08 Jumlah 343,75 447,92 637,50 Rata-rata 42,97 55,99 79,69 Berdasarkan analisis data dan hasil observasi dapat dikatakan bahwa melalui metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru. Pada data awal kecerdasan emosional anak dengan nilai rata-rata 42,97%.mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 55,99%. Kecerdasan emosional anak pada siklus II kembali meningkat menjadi 79,69%.

10 Kecerdasan emosional yang tampak setelah kegiatan metode proyek yang dilaksanakan ber adalah anak mampu bergabung dalam, mampu berkomunikasi dan berbagi informasi, mempunyai inisiatif menolong teman, menunjukkan rasa percaya diri ketika mempresentasikan hasil proyek yang telah dikerjakan dan anak mampu menghargai teman ketika berbicara. Menurut Moeslichatoen (2004) melalui metode proyek melatih anak untuk bekerjasama, saling menghargai, saling berbagi dan berkomunikasi dan beradaptasi dengan teman-teman senya. Peningkatan kecerdasan emosional anak sebelum siklus ke siklus I sebesar 30,30% dan peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 42,33%. Sedangkan peningkatan kecerdasan emosional anak dari sebelum siklus ke siklus II sebesar 85,46% dengan kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru. Adapun rangsangan pengembangan kecerdasan emosional anak dapat dilakukan oleh guru sebagai pendidik di sekolah melalui memberikan kegiatan yang diorganisasikan berdasarkan kebutuhan, minat dan karakteristik anak yang menjadi sasaran pengembangan kecerdasan emosional (Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati, 2004). SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Persentase kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru sebelum tindakan diperoleh nilai rata-rata 42,97% dengan kategori sedang. Peneliti berusaha meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru melalui metode Proyek. 2. Penerapan kegiatan metode proyek untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru dilaksanakan secara ber. Kegiatan metode proyek dapat dilakukan di ruangan maupun di luar ruangan. Kegiatan proyek dilakukan 3 kali pertemuan setiap siklus. Pada siklus I tema sekolahku dalam 3 pertemuan anak mengerjakan proyek menghias kelas, mengukur panjang dan lebar kelas, dan menyiapkan pesta ulang tahun teman. Sedangkan pada siklus II tema tanaman. Proyek yang dipilih adalah, berkebun, kolase raksasa dan membuat kota dari balok. 3. Kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 42,97%. Setelah penerapan metode proyek diproleh data kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 55,99% serta kembali mengalami peningkatan di siklus II menjadi 79,69 %. Metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru. 4. Persentase peningkatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru dari sebelum siklus sampai siklus II sebesar 85,46% dalam kategori 5. sangat tiggi. Terdapat peningkatan kecerdasan emosional anak melalui metode proyek di TK Bhakti Ibu Kota Pekanbaru.

11 B. Rekomendasi 1. Bagi guru TK agar lebih profesional dan inovatif dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak serta memberikan variasi dalam kegiatan metode proyek sehingga menjadi kegiatan yang menyenangkan dan berpusat pada anak. Guru sebagai fasilitator dapat memberikan motivasi dan semangat kepada anak dalam kegiatan metode proyek sehingga kecerdasan emosional anak dapat berkembang sesuai dengan indikator yang diharapkan. 2. Bagi Kepala Sekolah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam membina guru-guru agar lebih kreatif lagi untuk menciptakan suasana pembelajaran yang baik bagi anak dan bervariasi khususnya dalam kegiatan metode proyek dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak. 3. Bagi orangtua dapat membantu dan memotivasi anak dalam menciptakan suasana yang nyaman sehingga memberikan pembelajaran yang menyenangkan melalui metode proyek dalam memecahkan masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati. 2004. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Universitas Terbuka. Jakarta. Conny Semiawan. 2002. Belajar dan Pembelajaran Pada Taraf Anak Usia Dini. PT. Prenhallindo. Jakarta. Hurlock, E. B. 2002. Jilid 1. Edisi ke-6. Perkembangan Anak. Erlangga. Jakarta. Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Rineka Cipta. Jakarta. Riana Mashar. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Kencana. Jakarta. Rusdinal. 2005. Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-kanak. Depdiknas, Dirjen Dikti. Jakarta Singgih Santoso. 2010. Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta. Slamet Suyanto. 2005. Dasar-dasar Pendidikan AUD. Hikayat Publishing. Yogyakarta. Soegeng S. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Citra Pendidikan. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

12 Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Syamsu Yusuf. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Yudha M Saputra dan Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Ketrampilan Anak TK. Depdiknas, Dikti. Direktorat P2TK2PT. Jakarta. Zainal Aqib, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yramawidya. Bandung.