MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

PEREMPUAN DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 14 Oktober 2016

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

Tujuan 5: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

Discrimination and Equality of Employment

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman kebutuhan kelompok dan individu masyarakat, tak terkecuali

2017, No kewajiban negara untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENCEGAH DISKRIMINASI DALAM PERATURAN DAERAH

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

MAKALAH. Mengenal Konvensi-konvensi. Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H.

STATISTIK PENDIDIKAN DAN INDIKATOR BERWAWASAN GENDER

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

BAB II PENGATURAN LEGISLATOR PEREMPUAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

BAB IV DUKUNGAN INTERNASIONAL DALAM PERWUJUDAN KEADILAN GENDER DI FINLANDIA

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

Di akhir sesi paket ini peserta dh diharapkan mampu: memahami konsep GSI memahami relevansi GSI dalam Pendidikan memahami kebijakan nasional dan

BAB V PENUTUP. kriminalitas namun perdagangan anak juga menyangkut tentang pelanggaran terhadap

Mewujudkan Perlindungan Perempuan Korban melalui Pemenuhan Bantuan Hukum: Kertas Posisi Terhadap Pembahasan RUU Bantuan Hukum

HAK DAN PERAN PEREMPUAN DALAM MENSUKSESKAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL 2015 Dr. Ruswiati Suryasaputra, M. Sc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia Prinsip-Prinsip Usulan Terhadap RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender

Mudjiati Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik indonesia

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

KONVENSI PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

Annex 5: Panduan Maastricht mengenai Pelanggaran Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

Pembela Hak Asasi Perempuan tentang DEKLARASI ASEAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan. Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

-1- PENJELASAN ATAS QANUN ACEH NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI ACEH

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

Bahan Diskusi Sessi Kedua Implementasi Konvensi Hak Sipil Politik dalam Hukum Nasional

Prinsip Dasar Peran Pengacara

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

Sejarah Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia telah diadopsi ole

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

MAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)

MAKALAH HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PPdan PA. Perencanaan. Penganggaran. Responsif Gender.

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

MAKALAH KEBIJAKAN KOMISI YUDISIAL UNTUK PENGADILAN YANG DAPAT DIAKSES

Dra. Tati Hatimah, MA. Dipreentasikan pada Kajian Gender PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

Civil and Political Rights (Hak-Hak Sipil dan Politik) Herlambang P. Wiratraman 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perempuan Diberdayakan Perempuan dalam Parlemen di Afrika Selatan 1

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN: KONVENSI DAN KOMITE. Lembar Fakta No. 22. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK: Sebuah Pengantar

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

BAB I PENDAHULUAN. sesama perempuan yang bersosialisasi ditengah-tengah kehidupan

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

BAB II TENTANG KONVENSI CEDAW DAN PELAKSANAAN KONVENSI CEDAW DI INDONESIA. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan

Transkripsi:

INTERMEDIATE HUMAN RIGHTS TRAINING BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Hotel Novotel Balikpapan, 6-8 November 2012 MAKALAH CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan

OVERVIEW Mulai berlaku sajak 1981 Diratifikasi oleh 180 negara anggota PBB Merupakan standar International yang digunakan untuk mengukur capaian kesetaraan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Terdiri dari 6 bagian dan 30 pasal

OVERVIEW CEDAW dilengkapi dengan 28 General Recommendation : GR no 12 dan 19 tentang kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan berbasis gender, GR no 23 tentang hak-hak politik perempuan CEDAW dilengkapi dengan Optional Protocol yang memungkinkan Committee CEDAW menerima komplain individu atau kelompok orang yang hak nya dilanggar, dalam jurisdiksi negara peserta CEDAW.

OVERVIEW CEDAW dilengkapi dengan sebuah komite yang disebut dengan CEDAW Committee : terdiri dari 23 orang ahli, bersidang 2 kali dalam setahun untuk membahas laporan negara tentang implementasi CEDAW dan menerima komplain individu /kelompok. Committee memiliki otoritas untuk melakukan penyelidikan awal atas situasi pelanggaran hak perempuan yang serius dan sistematis, pelaksanaannya akan dilakukan atas persetujuan negara terkait

RUANG LINGKUP CEDAW merupakan konvensi International pertama yang mendefinisikan diskriminasi terhadap perempuan Pasal 1 : diskriminasi terhadap perempuan adalah setiap bentuk pembedaan, pengucilan, atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis kelamin, yang berpengaruh atau bertujuan untuk mengurangi atau menghapuskan pengakuan hak, penikmatan atau penggunaan hak-hak asasi manusia dan kebebasan pokok dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil, dan lain-lain, oleh kaum perempuan, terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar kesetaraan antara laki-laki dan perempuan

PRINSIP-PRINSIP CEDAW Kesetaraan ( equality) Non Diskriminasi (non-discrimination) Kewajiban negara ( State obligation)

PRINSIP KESETARAAN CEDAW menganut pendekatan kesetaraan substantif : tujuannya adalah memastikan bahwa outcomes dari semua hukum, kebijakan dan program yang ada dalam suatu negara adalah kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Kesetaraan substantif akan memastikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki akses,kontrol dan partisipasi, serta manfaat yang sama atas pembangunan

PRINSIP NON-DISKRIMINASI Prinsip Non-diskriminasi mengharuskan semua hukum, kebijakan dan program dalam suatu negara tidak mendiskriminasi perempuan : negara harus memastikan bahwa perempuan tidak dirugikan semata-mata karena mereka perempuan. Prinsip non-diskriminasi tidak hanya merujuk pada tindakan pemerintah tetapi juga individu dalam keluarga dan komunitas, komunitas bisnis dan institusi agama, dalam area sosial, politik, ekonomi, dan kultural

PRINSIP KEWAJIBAN NEGARA Negara peserta CEDAW punya dua kewajiban : kewajiban dari segi cara : dengan kerangka hukum dan kebijakan, dan kewajiban dari segi hasil: dengan upaya khusus ( pasal 4 dan GR no 25) Pasal 4 : mewajibkan negara melakukan upaya khusus untuk mengatasi diskriminasi yang kuat terhadap perempuan, agar perempuan dapat menikmati hakhaknya yang sama dengan laki-laki sebagaimana dijamin oleh hukum dan perundang-undangan. General Recommendation no 25 : affirmative action atau diskriminasi positif

IMPLEMENTASI CEDAW DALAM PLATFORM BEIJING Deklarasi dan Platform Beijing diadopsi tahun 1995 pada saat Konfenrensi Dunia ke empat tentang perempuan, oleh 189 negara Deklarasi dan Platform Beijing merupakan agenda global untuk mengarusutamakan hak asasi perempuan dan kesetaraan kedalam kebijakan negara, organisasi Internasional termasuk PBB dan Organisasi Masyarakat Sipil

AREA KRITIS DALAM PLATFORM BEIJING Ada 12 area kritis yang disepakati akan diperbaiki oleh masyarakat global Perempuan dan (1) kemiskinan, (2) pendidikan, (3) kesehatan, (4) kekerasan, (5) konflik bersenjata, (6) ekonomi, (7) kekuasaan dan pengambilan keputusan, (8) mekanisme institutional untuk kemajuan, (9) hak asasi manusia, (10) media, (11) lingkungan, (12) anak perempuan

NATIONAL MACHINERIES Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mendapat mandat negara untuk melakukan promosi kasetaraan perempuan dan laki-laki, dan meningkatkan kualitas hidup perempuan Komisi Nasional anti Kekerasan Terhadap Perempuan merupakan komisi independen yang mempunyai mandat untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan