NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR KARAKTERISASI MEKANIS BAHAN KAMPAS KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN SERAT KELAPA, ARANG TEMPURUNG KELAPA, SERBUK ALUMINIUM DAN RESIN PHENOLIC Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana STeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: QOSIM AHMADI NIM : D98 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET 4
ii
KARAKTERISASI MEKANIS BAHAN KAMPAS KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN SERAT KELAPA, ARANG TEMPURUNG KELAPA, SERBUK ALUMINIUM DAN RESIN PHENOLIC Qosim Ahmadi, Pramuko Ilmu Purboputro, Bambang Waluyo F Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. YaniTromol Pos I Pabelan, Kartosuro email : Qosim_Ahmadi@yahoo.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk mengetahui harga kekerasan, serta keausan kampas kopling dengan variasi komposisi serbuk aluminium, serbuk arang tempurung kelapa, serat kelapa dan resin phenolic kemudian dibandingkan dengan kampas kopling yang ada dipasaran yaitu kampas kopling indopart. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic. Kemudian dalam pembuatan dilakukan proses kompaksi dengan gaya sebesar,5 ton dan ditahan selama 6 menit. di dalam proses kompaksi ini kita mengunakan hieter dengan suhu C agar campuranya bisa menjadi lebih padat dan menyatu. Setelah mencapai holding tim yang di inginkan, dies dilepas kemudian dilakukan proses sintering yaitu dengan dimasukkan kedalam oven. Suhu disetting 9ºC selama menit dan specsimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic kemudian dilakukam pengujian kekerasan brinell, pengujian keausan dan koefisien gesek serta dilakukan uji foto struktur mikro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling sepeda motor. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan variasi serat sabut kelapa sebesar 4 %, serbuk arang tempurung kelapa sebesar 5 %, serbuk aluminium sebesar 5 %, dan resin phenolic % didapat harga kekerasan 5,86 kg/mm, harga keausan uji kering sebesar, mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar,97 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling indopart dengan harga kekerasan,7 kg/mm, harga keausan uji kering sebesar, mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar,8 mm/jm. Kata kunci : kampas kopling, kekerasan, keausan, koefisien gesek. iii
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif, memicu para produsen perakitan kendaraan bermotor untuk mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi yang mendukung kian pesat. Setiap tahun permintaan suku cadang kendaraan bermotor terutama pada sepeda motor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Oleh karena itu para produsen berlomba-lomba untuk membuat komponen kendaraan yang berteknologi tinggi dan mempunyai kualitas yang baik. Akan tetapi banyak produsen yang kurang memperhatikan materialnya. Sebagai contoh penggunaan material pada kampas kopling kendaraan yang menggunakan bahan asbes. Menurut pakar kesehatan dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, Juli Soemirat menjelaskan, asbestos ialah bahan bangunan yang karena sifatnya yang tahan asam, panas, fleksibel, tidak menguap, tidak mudah dihancurkan di alam yang biasa digunakan untuk mobil, plafon, pelapis dan kabel listrik. Juli mengatakan, asbestos jika masuk ke dalam paru-paru akan melekat atau menusuk sel paru-paru, dan tetap di sana karena tubuh tidak dapat menghancurkannya. Jika asbestos dalam paru-paru mengendap setelah sampai 5 tahun kemudian maka akan banyak sel mati dan mengakibatkan tidak dapat bernapas. Dengan demikian diperlukan penelitian bagaimana mencari alternatif pembuatan kampas kopling dengan material yang tidak berbahaya dan tidak membahayakan kesehatan manusia yaitu dengan bahan komposit. Komposit adalah terobosan baru dalam ilmu bahan sebagai bahan konstruksi selain logam (metal). Komposit merupakan bahan yang dihasilkan dari penggabungan dua atau lebih bahan dasar yang disusun sehingga mendapatkan bahan yang baru (Gibson, 994). Batasan Masalah Agar penelitian ini sesuai dengan yang diinginkan dan tidak meluas pada pembahasan yang lain, maka dilakukan batasan masalah antara lain :. Bahan Bahan yang digunakan untuk pembuatan kampas kopling non asbes ini adalah serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa dan serbuk Aluminium dengan pengikat Resin phenolic.. Perbandingan komposisi bahan yang digunakan sebagai berikut:. % serat sabut kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic. % serat sabut kelapa + % tempurung kelapa + % serbuk aluminium + % resin phenolic. 4% serat sabut kelapa + 5% tempurung kelapa +5% serbuk aluminium + % resin phenolic. Pengujian yang dilakukan adalah a. Uji keausan b. Koofisien gesek c. Uji kekerasan metode Brinell d. Foto struktur mikro
Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui harga kekerasan kampas kopling bahan non asbes dengan variasi bahan serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin phenolic kemudian dibandingkan dengan kampas kopling indopart.. Untuk mengetahui harga keausan kampas kopling variasi bahan serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin phenolic, kemudian dibandingkan dengan kampas kopling indopart.. Mengetahui komposisi yang paling baik dan mendekati terhadap kampas kopling acuan. Tinjauan Pustaka Menurut Bahrun Na im, A. (), kampas kopling sepeda motor dapat dibuat dengan material komposit yaitu memanfatkan serabut kelapa serbuk tembaga dan serbuk aluminium sebagai penguatnya dan resin phenolic sebagai matriksnya. Selain ramah lingkungan, pemanfaatan sampah serabut kelapa memiliki kelebihan dalam hal biaya produksi yang lebih murah dibandingkan kampas kopling yang berbahan asbestos. Imam, Pramuko I.P., (9), melakukan penelitian tentang kampas rem gesek dengan memberikan peningkatan sintering. Dengan semakin tinggi suhu sintering berpengaruh pada tingkat keausan. Jika semakn tinggi suhu sinteringnya maka menyebabkan nilai keausan meningkat. Maka keausan semakin tinggi. Peningkatan suhu sintering juga berpengaruh pada kekerasan kampas. Semakin tinggi suhu sinteringnya maka nilai kekerasan akan semakin menurun. Menurut Wahyudi, T. (), pembuatan dan pengujian sifat fisis dan mekanis kampas kopling dengan bahan dasar serbuk aluminium dan arang tempurung kelapa dengan matriks resin, komposisi serbuk arang dan aluminium mempengaruhi tingkat kekerasan dari kampas. LANDASAN TEORI. Prinsip Kerja Kopling Kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dengan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan antara kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar. (Sularso, 997). Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasangkan diantara kedua poros serta membuat kontak dengan pooros tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar. Karena itu kopling ini sangat banyak digunakan. (Sularso, 997).. Komposit Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Composite ini berasal dari kata kerja to compose yang berarti menyusun atau menggabung Jadi definisi komposit dalam lingkup ilmu material
adalah gabungan dua buah material atau lebih yang digabung pada skala makroskopis untuk membentuk material baru yang lebih bermanfaat. (Gibson,R.F, 994). Bahan komposit secara umum terdiri dari dua unsur yaitu serat (fiber) dan matrik. Serat merupakan unsur utama dari bahan komposit, serat ini adalah yang nantinya menentukan sifat karakteristik suatu bahan seperti kekuatan, keuletan, dan sifat mekanik yang lain. Serat berfungsi menahan sebagian besar gaya yang bekerja pada komposit, sedangkan matrik mengikat serat, melindungi, dan meneruskan gaya antar serat.. Metalurgi serbuk Menurut Amstead (99), metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencangkup pembuatan benda dari serbuk logam dengan penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan, akan tetapi suhu yang dipakai harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter akan menghasilkan pengikatan partikel yang halus. Dengan demikian kekuatan dan sifat-sifat fisis lainya meningkat. Produk hasil metalurgi serbuk dapat terdiri dari produk campuran serbuk berbagai logam atau dapat pula terdiri dari campuran bahan bukan logam, yang berguna untuk meningkatkan ikatan partikel dan mutu benda jadi secara keseluruhan. Bentuk partikel serbuk tergantung pada cara pembuatanya dapat bulat, tak teratur, pipih atau bersudut tajam (Amstead, 99). 4. Proses kompaksi Kompaksi merupakan proses pemampatan serbuk material dalam dies (cetakan) dengan gaya tekan dari mesin kompaksi dan besarnya gaya tekan sesuai ketentuan dalam penelitian yang dilakukan, kompaksi mempunyai tujuan untuk mendapatkan green body dari spesimen benda uji yang dihasilkan dari campuran homogen tersebut.proses pemampatan adalah suatu proses mesin yang memberikan gaya penekanan uniaksial. (German, 984). 5. Proses sintering Menurut Amstead (99), Sintering merupakan metode pembuatan material dari serbuk dengan pemanasan sehingga terbentuk ikatan partikel dalam suhu yang tinggi. Panas menyebabkan bersatunya partikel dan efektifitas reaksi tegangan permukaan meningkat. Dengan perkataan lain proses sinter menyebabkan bersatunya partikel sedemikian rupa sehingga kepadatan bertambah. Selama proses ini, terbentuklah batas-batas butir yang merupakan tahap permulaan rekristalisasi, disamping itu gas yang ada juga menguap. Suhu sinter umumnya dibawah titik cair unsur serbuk utama. 6. Pengujian Keekerasan Brinell Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh J.A. Brinell pada tahun 9. Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang diperkeras (hardened steel ball) dengan beban dan waktu indentasi tertentu. Hasil penekanan adalah jejak berbentuk lingkaran bulat, yang harus dihitung diameternya dibawah
mikroskop khusus pengukur jejak. Pengukuran nilai kekerasan suatu material diberikan oleh rumus: (Van Vliet, G. L. T, dkk, 984).. dimana : BHN : adalah harga kekerasan spesifik (Kg/mm ) P : adalah beban (Kg) D : diameter indentor (mm) d : diameter jejak (mm). 7. Keausan Keausan umumnya didefinisikan sebagai kehilangan material secara progesif atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan sebagai suatu hasil pergerakan relative antara permukaan tersebut dan permukaan lainnya. (Kenneth G,999). Untuk mengetahui harga keausan menggunakan rumus yaitu :. dimana : WR : keausan X : tebal awal (mm) X : tebal akhir (mm) T : durasi (jam) 8. Koefisien Gesek Gesekan adalah suatu pergeseran dua benda yang bersentuhan. Koefisien gesek disimbolkan dengan huruf Yunani µ, yaitu suatu skala dimensional bernilai kecil yang menjelaskan perbandingan gaya gesek antara dua bagian dan gaya tekan keduanya. (Niemann, G, 98). Rumus koefisien gesek dasar ( µ ): () F = gaya gesek (Newton) N = gaya normal (Newton) Rumus koefisien gesekpada uji kampas kopling:...(4) T = Torsi (kg.mm) p = Tekanan (kg/mm ) r o = Radius injakan kampas kopling(mm) r i =Radius luar injakan kampas kopling (mm) = Efisiensi luas kampas kopling dimana torsi (T) diperoleh dengan rumus :.(5) P = Daya (watt) P = V.I V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) ω= Omega n = Putaran (rpm) dimana tekanan dengan rumus : (p) diperoleh F = Gaya (kg) dimana efisiensi luas ( ) diperoleh dengan rumus : A = Luasan kampas (mm ) 4
METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Serat Kelapa Studi Lapangan dan Daftar Pustaka Gambar. Diagram Alir Penelitian Tahap Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Pencampuran Bahan Baku: Arang Tempurung Kelapa Serbuk Aluminium (al) Resin Phenolic % 5 % 5 % % % % % % 4 % 5 % 5 % % Kopling pembanding Uji kekerasan Mulai Pembuatan Specimen Kopling Pengujian kering dan diberi oli Uji Koofisien Gesek Foto Mikro Hasil Pengujian Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan Selesai Uji Keausan. Persiapan Penelitian a. Mencari referensi yang terkait dengan pembuatan kampas kopling baik studi pustaka dan studi lapangan. b. Mempersiapkan alat dan membuat cetakan kampas kopling. c. Mempersiapkan bahan antara lain serbuk tembaga, serbuk arang tempurung kelapa, serat sabut kelapa, resin polyester dan kampas koplin indopart yang digunakan untuk pembanding.. Proses pembuatan a. Pencampuran semua bahan dengan komposisi variasi yang telah ditentukan dengan menggunakan fraksi berat yaitu: % serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic. % serat kelapa, % arang tempurung kelapa, % serbuk aluminium,% resin phenolic. 4% serat kelapa,5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium,% resin phenolic. b. Proses pengepresan spesimen dengan tekanan,5 ton dalam waktu 6 menit. c. Dilakukan proses sintering dengan suhu 9 C selama menit. d. Tunggu sampai dingin kemudian dilepas kan dari cetakanya.. Pengujian Pengujian yang dilakukan: a. Pengujian kekerasan Brinell b. Pengujian keausan c. Pengujian Koefisien gesek d. Foto stuktur mikro 5
Alat dan Bahan Alat yang digunakan : Instalasi Pengujiaan. MBT Sieve Shaker AG 55 sebagai alat penyaring. Timbangan (Berat Digital). Cetakan (Dies) 4. Gelas dan sendok. 5. Mesin press 6. Oven 7. Infrared Thermometer 8. Digital Tachometer 9. Clamp Meter. Vernier Caliper Bahan-bahan yang digunakan :. Serat Sabut Kelapa. Serbuk Arang Tempurung Kelapa.. Serbuk Aluminium 4. Resin Phenolic 5. Dexton Plastic Stell Epoxy 6. Plat Kampas Gambar. Alat Uji Kekerasan Brinell Spesimen Uji Spesimen Spesimen Gambar. Alat Pengujian Gesek Spsimen Gambar. Sampel kampas. Gambar 4. Alat Inverted Metalurgy Microscope 6
Var iasi bah an Ind opa rt Beba n (kg) Data Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Data Hasil Pengujian Kekerasan Brinell Tabel. Hasil Pengujian kekerasan Brinell Diam eter pene trator (mm) Kekerasan rata rata (kg/mm ) 8 5 9 6 d d d 7.85 8.6 Bahan Bahan d rata-rata d(mm) diamet er injaka n 5.86 Bahan HB Kg/m m 5,6,5 9 4 9 9,67,4 7,5 5,6,5 8 8 4 8,67,8 8, 5,6,5 9 8 4 9,6 7,9 5,6,5 8 8 9 8,4,8 8,58 5,6,5 9 8 4 9.6 8, 5,6,5 6 8 9 7,67,99 9, 5,6,5 4 4 4 4,,6 6,84 5,6,5 4 4 4 4,,88 6, 5,6,5 4 4 4 4,.4 4,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7.7 Gambar 5. Histogram Hasil uji kekerasan HB ratarata (Kg/m m ) 7,85 8,6 5,86,7 Dari gambar 5 diatas terlihat hasil pengujian kekerasan brinell yaitu harga kekerasan yang paling tinggi adalah variasi bahan dengan komposisi bahan yaitu % serat kelapa, % tempurung kelapa, % serbuk aluminium, % resin phenolic yaitu dengan harga kekerasan sebesar 8,6 Kg/mm, sedangkan harga kekerasan yang paling rendah yaitu adalah variasi bahan dengan variasi komposisi bahan 4% serat kelapa, 5% tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic dengan harga kekerasan 5,86 Kg/mm. Dari hasil pengujian kampas kopling produk indopart dengan perlakuan yang sama didapat harga kekerasan sebesar,7 Kg/mm, jadi specimen yang baik untuk diaplikasikan ke kendaraan yaitu spesimen dengan harga kekerasan sebesar 5,86 Kg/mm.. Data Hasil Pengujian Keausan a. Hasil Pengujian Keausan Kering Table. Hasil Penelitian Keausan kering No Kampas kopling uji keausan kering.5 Jenis Kampas Kopling.87. Keausan ratarata (mm/jam) bahan,87 bahan,5 bahan, 4, Harga Keausan rata rata(mm/jm).5..5 Bahan.5 Bahan Gambar 6. Histogram Hasil Pengujian Keausan kering.. Bahan Jenis Kampas Kopling 7
Dari gambar histogram 6. pengujian keausan kering dengan beban 5 kg selama jam didapat harga keausan variasi bahan sebesar,87 mm/jm, variasi bahan sebesar,5 mm/jm, variasi bahan sebesar, mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar, mm/jm. Jadi komposisi yang dapat diambil untuk diaplikasikan ke kendaraan yaitu komposisi dengan 4% serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic sebesar, mm/jam sedangkan kampas kopling produk indopart dengan harga keausan sebesar, mm/jam. b. Hasil Pengujian Keausan Pengaruh Oli Tabel. Hasil Penelitian Keausan Pengaruh Oli No Kampas kopling uji keausan kering Keausan ratarata (mm/jam) bahan,57 bahan, bahan,97 4,8 Dari gambar histogram 4.4. pengujian keausan penyemprot oli dengan beban yang sama 5 kg selama jam didapat harga keausan variasi bahan sebesar,57 mm/jm, variasi bahan sebesar, mm/jm, variasi bahan sebesar,97 mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar,8 mm/jm. Jadi komposisi yang dapat diaplikasikan ke sepeda motor yaitu kampas kopling dengan variasi bahan 4% serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic sebesar,97 mm/jam sedangkan kampas koling produk indopart dengan harga keausan sebesar,8 mm/jam.. Data Hasil Pengujian Gesek a. Hasil Pengujian Gesek Kering Tabel 4. Hasil Penelitian Koefisien Gesek (µ) No kampas kopling Koefisien Gesek rata-rata (µ) bahan,589 bahan,594 bahan,587 4,498 Harga Keausan rata rata(mm/jm).5..5..5.57 Bahan. Bahan.97.8 Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 7. Histogram Hasil uji Keausan Pengaruh Oli koefisien gesek (µ).7.6.5.4....589.594.587 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling.498 Gambar 8. Histogram Hasil koefisien gesek kering 8
Dari gambar histogram 8. pengujian koefisien gesek kering didapat harga koefisien gesek variasi bahan sebesar,589, variasi bahan sebesar,594, variasi bahan sebesar,587 dan hasil pengujian kampas kopling indopart dengan perlakuan yang sama didapat harga koefisien gesek sebesar,498. Jadi harga koefisien gesek yang mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan dengan harga koefisien sebesar,587 perlakuan yang sama didapat harga koefisien gesek sebesar,5. Jadi harga koefisien gesek yang mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan dengan harga koefisien sebesar,56. 4. Hasil Uji Foto Mikro Foto mikro I (% serat kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic) b. Hasil Pengujian Gesek Pengaruh Oli Tabel 5. Hasil penelitian Koefisien Gesek (µ) oli No Kampas kopling Koefisien Gesek rata-rata (µ) bahan,6 koefisien gesek (µ) bahan,6 bahan,56 4,5.7.6.5.4....6.6.56.5 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 9. Histogram Hasil koefisien gesek oli Dari gambar histogram 9. pengujian koefisien gesek dengan penyemprot oli didapat harga koefisien gesek variasi bahan sebesar,6, variasi bahan sebesar,6, variasi bahan sebesar,56 dan hasil pengujian kampas kopling indopart dengan µm Gambar. Foto Mikro Spesimen Foto mikro II (% serat kelapa+ % tempurung kelapa+ % serbuk aluminium + % resin phenolic) 4 4 µm Gambar. Foto Mikro Spesimen 9
Foto mikro III (4% serat kelapa + 5%% serbuk Arang Tempurung Kelapa+5%serbuk Aluminium + % phenolic) Waktu Gesek (dtk).5.5.86.9.8.7 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling No Indo part µm Gambar. Foto Mikro Spesimen Keterangan:. Serat Sabut Kelapa.. Serbuk Arang Tempurung Kelapa.. Serbuk Aluminium. 4. Resin phenolic. 5. Data Hasil Pengujian t sentuh a. Pengujian t sentuh kering Tabel 6 Data Hasil Mencari t sentuh Pengujian Kering Arus tanpa pembebanan (A) 4 Arus dengan Pembbanan (A) t sentuh (detik),9,,9,7,86,8,,8,8,97,9,,87,8,,9,8,9,79,6,9,8,7,8,7,9,75,7,8,69,8,,7 t sentuh Ratarata (detik),86,9,8,7 Gambar Histogram t sentuh Pengujian Kering Dari gambar histogram pengujian t sentuh didapat bahan waktunya sebesar,86 detik, bahan sebesar,9 detik bahan sebesar,8 detik dan indopart waktunya mencapai,7 detik. Maka dari semua hasil pencarian t sentuh yang paling cepat dan mendekati kampas kopling indopart adalah bahan dengan waktu,8 detik. b. Pengujian t sentuh dengan oli Tabel 7 Data Hasil Mencari t sentuh Pengujian Oli No Indo part Arus tanpa pembebanan (A) Arus dengan Pembbanan (A) t sentuh (detik),9,,8,9,,8,8,,86,8,,86,9,,85,9,,9,9,,74,6,9,76,7,,7,,,65,7,8,69,8,,7 t sentuh Ratarata (detik),8,88,74,68
Waktu Gesek (dtk).5.5.8.88 Bahan Bahan.74.68 Bahan Jenis Kampas Kopling Temperature (C) 7 6 5 4 67.67 69. 66. 6. Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 4. Histogram t sentuh Pengujian Pengaruh Oli Dari gambar histogram 4. pengujian t sentuh bahan sebesar,8 detik, bahan sebesar,88 detik, bahan sebesar,69 detik dan indopart sebesar,45 detik. Maka dari semua hasil pencarian t sentuh yang paling cepat dan mendekati kampas kopling indopart adalah bahan dengan waktu,69 detik. 6. Data Temperatur Kampas Kopling Saat Gesekan Tabel 8. Data temperatur kampas saat gesekan kering Bahan Temperatur Kampas kopling ( C ) 69 66 68 7 68 69 66 68 65 6 64 6 Temperatur Kampas kopling Rata-rata( C ) 67,67 69, 66, 6, Gambar 5. Histogram temperatur kampas kopling saat gesekan kering Dari gambar 5. terlihat bahwa bahan memiliki temperatur yang paling tinggi yaitu sebesar 69, C dan yang paling rendah adalah bahan yaitu 66, C. Sementara dari kampas kopling indopart memiliki temperatur 6, C, sehingga dari ketiga bahan yang bisa diaplikasikan dikendaraan bermotor adalah bahan karena yang paling mendekati kampas kopling indopart. Tabel 9. Data temperatur kampas kopling saat gesekan pengaruh oli bahan indopart Temperatur Kampas kopling ( C ) 58 6 6 6 65 66 6 56 6 56 54 57 Temperatur Kampas kopling Rata-rata( C ) 6, 6,7 59 55,7
Temperature (C) 7 6 5 4 6. Bahan 6.7 Bahan 59 55.7 Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 6. Histogram temperatur kampas kopling saat gesekan pengaruh oli Dari gambar 6. terlihat bahwa bahan memiliki temperatur sebesar 6, C, bahan sebesar 6,7 C, bahan sebesar 59 C Sementara dari kampas kopling indopart memiliki temperatur 55,7 C, sehingga dari ketiga bahan yang bisa diaplikasikan dikendaraan bermotor adalah bahan karena yang paling mendekati kampas kopling indopart. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian spesimen kampas kopling, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :. Hasil pengujian kekerasan brinell yang paling tinggi adalah komposisi sebesar 7,58 kg/mm, sedangkan harga yang paling rendah adalah komposisi sebesar 5,86 kg/mm. Dari hasil pengujian kampas kopling indopart dengan didapat harga kekerasan sebesar,7 kg/mm. Jadi dari ketiga sampel variasi komposisi diatas harga kekerasan yang paling mendekati kampas kopling yaitu kampas sebesar 5,86 kg/mm.. Dari data hasil pengujian keausan, didapat nilai keausan uji kering paling tinggi adalah variasi sebesar, mm/jm, sedangkan hasil paling rendah yaitu variasi sebesar,5 mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar, mm/jm. Harga keausan uji dengan oli didapat harga keausan paling tinggi adalah variasi sebesar,97 mm/jm, sedangkan hasil uji paling rendah yaitu variasi sebesar, mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar,7 mm/jm. Jadi yang paling mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan kampas.. Dari penelitian yang sudah dilakukan dan dengan data yang sudah ada kampas kopling yang paling baik dan mendekati dengan kampas kopling acuan yaitu komposisi dengan variasi bahan 4% serat kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic. Saran Berdasarkan analisa dan pembahasan diatas, maka saran yang dapat diberikan guna untuk mengembangkan penelitianpenelitian selanjutnya, yaitu :. Sebelum melakukan penelitian hendaknya mempelajari bukubuku serta teori yang dapat menunjang dan berkaitan dengan penelitian ini.. Proses pencampuran bahan harus dilakukan dengan hati-hati dan dipastikan campuran telah tercampur merata.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Bahrun Na im (), Pengaruh Komposisi Serbuk Kayu Jati, Serbuk Alumunium, Dan Serbuk Tembaga Terhadap Kekuatan Aus Dan Kekerasan Kampas Kopling Gesek Sepeda Motor. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin UMS, Surakarta. Annual Book of ASTM Standards, ASTM D7-94, 999, Standart Test Method For Wear Rate Coefficient Of Materials In Self Lubricated Rubbing Contact Using A Thrust Washer Testing Machine. ASTM international, United States. Annual Book of ASTM Standards, ASTM F 957 99, 999, Standard Test Method for Composite Foam Hardness-Durometer Hardness. ASTM international, United States. Gibson, R.F., 994, Principle of Composite Material Mechanics, McGraw-Hill International Book Company, New York. Kenneth G and Michael K,999. Engineering Materials. Upper River,New Jersey. Niemann, G, 98, Machine Element, Spirnger-Verlag, New Delhi. Rahmat Kusuma, Pramuko I.P, () Pengaruh Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Fiberglass, Serbuk Alumunium, Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin UMS, Surakarta. Suga, Kiyokatsu dan Sularso., 997., Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin., Pradnya Paramita, Jakarta Surdia, T dan saito, s, 995, Pengetahuan Bahan Teknik.,pradnya paramita, Jakarta.