NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin. berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif,

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN. Abstract

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk Kuningan Dan Alumunium Pada Performa Kampas Rem Dengan Resin Serbuk Sebagai Pengikat

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PEMBUATAN PRODUK KAMPAS REM NON ASBES PADA SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN PEREKAT VINYLESTER RESIN TYPE RIPOXY R-802

PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

STUDI PERBANDINGAN KAMPAS REM NON- ASBES BERBAHAN FIBERGLASS DAN KARUNG GONI

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

STUDI KOMPOSISI RESIN PHENOLIC SEBAGAI BAHAN MATRIK DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM METODE CAMPURAN KERING

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK KUNINGAN DAN ALUMUNIUM PADA PERFORMA KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

VARIASI KOMPOSISI KUNINGAN PADA PEMBUATAN KAMPAS REM NON ASBES BERMATRIK RESIN VINYLESTER TIPE RIPOXY R-802

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR TEMBAGA (CU) TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAMPAS KOPLING PLAT GESEK

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA-ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

PENGARUH WAKTU SINTERING DENGAN VARIASI 60, 90, DAN 120 MENIT DENGAN SUHU 250 C PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIK PHENOLIC RESIN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

PENGARUH WAKTU SINTERING PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN

PENGUJIAN PERFORMA KAMPAS REM NON ASBES VARIASI CALCIUM CARBONATE DENGAN PEREKAT PHENOLIC RESIN

PENGEMBANGAN KETAHANAN KEAUSAN PADA BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT BONGGOL JAGUNG

TUGAS AKHIR PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun : YOGI KUNCORO NIM : D

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN KOMPAKSI TERHADAP PERFORMA KAMPAS REM DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH WAKTU SINTERING DENGAN VARIASI 60, 90, DAN 120 MENIT DENGAN SUHU 250 C PADA PEMBUATAN BRAKEPAD DENGAN MATRIK PHENOLIC RESIN

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PEMANFAATAN SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR. Prisma Frendi Wardana, Yuyun Estriyanto, Suharno.

PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

PENGARUH VARIASI GAYA TEKAN PADA PROSES KOMPAKSI KAMPAS REM DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PENELITIAN TENTANG PENINGKATAN KEKERASAN PADA PERMUKAAN BUSHING DENGAN HEAT TREATMENT METODE KONVENSIONAL

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch

PENGARUH CAMPURAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA DAN SERBUK ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR KARAKTERISASI MEKANIS BAHAN KAMPAS KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN SERAT KELAPA, ARANG TEMPURUNG KELAPA, SERBUK ALUMINIUM DAN RESIN PHENOLIC Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana STeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: QOSIM AHMADI NIM : D98 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET 4

ii

KARAKTERISASI MEKANIS BAHAN KAMPAS KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN SERAT KELAPA, ARANG TEMPURUNG KELAPA, SERBUK ALUMINIUM DAN RESIN PHENOLIC Qosim Ahmadi, Pramuko Ilmu Purboputro, Bambang Waluyo F Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. YaniTromol Pos I Pabelan, Kartosuro email : Qosim_Ahmadi@yahoo.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk mengetahui harga kekerasan, serta keausan kampas kopling dengan variasi komposisi serbuk aluminium, serbuk arang tempurung kelapa, serat kelapa dan resin phenolic kemudian dibandingkan dengan kampas kopling yang ada dipasaran yaitu kampas kopling indopart. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic. Kemudian dalam pembuatan dilakukan proses kompaksi dengan gaya sebesar,5 ton dan ditahan selama 6 menit. di dalam proses kompaksi ini kita mengunakan hieter dengan suhu C agar campuranya bisa menjadi lebih padat dan menyatu. Setelah mencapai holding tim yang di inginkan, dies dilepas kemudian dilakukan proses sintering yaitu dengan dimasukkan kedalam oven. Suhu disetting 9ºC selama menit dan specsimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic kemudian dilakukam pengujian kekerasan brinell, pengujian keausan dan koefisien gesek serta dilakukan uji foto struktur mikro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling sepeda motor. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan variasi serat sabut kelapa sebesar 4 %, serbuk arang tempurung kelapa sebesar 5 %, serbuk aluminium sebesar 5 %, dan resin phenolic % didapat harga kekerasan 5,86 kg/mm, harga keausan uji kering sebesar, mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar,97 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling indopart dengan harga kekerasan,7 kg/mm, harga keausan uji kering sebesar, mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar,8 mm/jm. Kata kunci : kampas kopling, kekerasan, keausan, koefisien gesek. iii

PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif, memicu para produsen perakitan kendaraan bermotor untuk mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi yang mendukung kian pesat. Setiap tahun permintaan suku cadang kendaraan bermotor terutama pada sepeda motor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Oleh karena itu para produsen berlomba-lomba untuk membuat komponen kendaraan yang berteknologi tinggi dan mempunyai kualitas yang baik. Akan tetapi banyak produsen yang kurang memperhatikan materialnya. Sebagai contoh penggunaan material pada kampas kopling kendaraan yang menggunakan bahan asbes. Menurut pakar kesehatan dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, Juli Soemirat menjelaskan, asbestos ialah bahan bangunan yang karena sifatnya yang tahan asam, panas, fleksibel, tidak menguap, tidak mudah dihancurkan di alam yang biasa digunakan untuk mobil, plafon, pelapis dan kabel listrik. Juli mengatakan, asbestos jika masuk ke dalam paru-paru akan melekat atau menusuk sel paru-paru, dan tetap di sana karena tubuh tidak dapat menghancurkannya. Jika asbestos dalam paru-paru mengendap setelah sampai 5 tahun kemudian maka akan banyak sel mati dan mengakibatkan tidak dapat bernapas. Dengan demikian diperlukan penelitian bagaimana mencari alternatif pembuatan kampas kopling dengan material yang tidak berbahaya dan tidak membahayakan kesehatan manusia yaitu dengan bahan komposit. Komposit adalah terobosan baru dalam ilmu bahan sebagai bahan konstruksi selain logam (metal). Komposit merupakan bahan yang dihasilkan dari penggabungan dua atau lebih bahan dasar yang disusun sehingga mendapatkan bahan yang baru (Gibson, 994). Batasan Masalah Agar penelitian ini sesuai dengan yang diinginkan dan tidak meluas pada pembahasan yang lain, maka dilakukan batasan masalah antara lain :. Bahan Bahan yang digunakan untuk pembuatan kampas kopling non asbes ini adalah serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa dan serbuk Aluminium dengan pengikat Resin phenolic.. Perbandingan komposisi bahan yang digunakan sebagai berikut:. % serat sabut kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic. % serat sabut kelapa + % tempurung kelapa + % serbuk aluminium + % resin phenolic. 4% serat sabut kelapa + 5% tempurung kelapa +5% serbuk aluminium + % resin phenolic. Pengujian yang dilakukan adalah a. Uji keausan b. Koofisien gesek c. Uji kekerasan metode Brinell d. Foto struktur mikro

Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui harga kekerasan kampas kopling bahan non asbes dengan variasi bahan serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin phenolic kemudian dibandingkan dengan kampas kopling indopart.. Untuk mengetahui harga keausan kampas kopling variasi bahan serat sabut kelapa, serbuk arang tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin phenolic, kemudian dibandingkan dengan kampas kopling indopart.. Mengetahui komposisi yang paling baik dan mendekati terhadap kampas kopling acuan. Tinjauan Pustaka Menurut Bahrun Na im, A. (), kampas kopling sepeda motor dapat dibuat dengan material komposit yaitu memanfatkan serabut kelapa serbuk tembaga dan serbuk aluminium sebagai penguatnya dan resin phenolic sebagai matriksnya. Selain ramah lingkungan, pemanfaatan sampah serabut kelapa memiliki kelebihan dalam hal biaya produksi yang lebih murah dibandingkan kampas kopling yang berbahan asbestos. Imam, Pramuko I.P., (9), melakukan penelitian tentang kampas rem gesek dengan memberikan peningkatan sintering. Dengan semakin tinggi suhu sintering berpengaruh pada tingkat keausan. Jika semakn tinggi suhu sinteringnya maka menyebabkan nilai keausan meningkat. Maka keausan semakin tinggi. Peningkatan suhu sintering juga berpengaruh pada kekerasan kampas. Semakin tinggi suhu sinteringnya maka nilai kekerasan akan semakin menurun. Menurut Wahyudi, T. (), pembuatan dan pengujian sifat fisis dan mekanis kampas kopling dengan bahan dasar serbuk aluminium dan arang tempurung kelapa dengan matriks resin, komposisi serbuk arang dan aluminium mempengaruhi tingkat kekerasan dari kampas. LANDASAN TEORI. Prinsip Kerja Kopling Kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dengan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan antara kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar. (Sularso, 997). Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasangkan diantara kedua poros serta membuat kontak dengan pooros tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar. Karena itu kopling ini sangat banyak digunakan. (Sularso, 997).. Komposit Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Composite ini berasal dari kata kerja to compose yang berarti menyusun atau menggabung Jadi definisi komposit dalam lingkup ilmu material

adalah gabungan dua buah material atau lebih yang digabung pada skala makroskopis untuk membentuk material baru yang lebih bermanfaat. (Gibson,R.F, 994). Bahan komposit secara umum terdiri dari dua unsur yaitu serat (fiber) dan matrik. Serat merupakan unsur utama dari bahan komposit, serat ini adalah yang nantinya menentukan sifat karakteristik suatu bahan seperti kekuatan, keuletan, dan sifat mekanik yang lain. Serat berfungsi menahan sebagian besar gaya yang bekerja pada komposit, sedangkan matrik mengikat serat, melindungi, dan meneruskan gaya antar serat.. Metalurgi serbuk Menurut Amstead (99), metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencangkup pembuatan benda dari serbuk logam dengan penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan, akan tetapi suhu yang dipakai harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter akan menghasilkan pengikatan partikel yang halus. Dengan demikian kekuatan dan sifat-sifat fisis lainya meningkat. Produk hasil metalurgi serbuk dapat terdiri dari produk campuran serbuk berbagai logam atau dapat pula terdiri dari campuran bahan bukan logam, yang berguna untuk meningkatkan ikatan partikel dan mutu benda jadi secara keseluruhan. Bentuk partikel serbuk tergantung pada cara pembuatanya dapat bulat, tak teratur, pipih atau bersudut tajam (Amstead, 99). 4. Proses kompaksi Kompaksi merupakan proses pemampatan serbuk material dalam dies (cetakan) dengan gaya tekan dari mesin kompaksi dan besarnya gaya tekan sesuai ketentuan dalam penelitian yang dilakukan, kompaksi mempunyai tujuan untuk mendapatkan green body dari spesimen benda uji yang dihasilkan dari campuran homogen tersebut.proses pemampatan adalah suatu proses mesin yang memberikan gaya penekanan uniaksial. (German, 984). 5. Proses sintering Menurut Amstead (99), Sintering merupakan metode pembuatan material dari serbuk dengan pemanasan sehingga terbentuk ikatan partikel dalam suhu yang tinggi. Panas menyebabkan bersatunya partikel dan efektifitas reaksi tegangan permukaan meningkat. Dengan perkataan lain proses sinter menyebabkan bersatunya partikel sedemikian rupa sehingga kepadatan bertambah. Selama proses ini, terbentuklah batas-batas butir yang merupakan tahap permulaan rekristalisasi, disamping itu gas yang ada juga menguap. Suhu sinter umumnya dibawah titik cair unsur serbuk utama. 6. Pengujian Keekerasan Brinell Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh J.A. Brinell pada tahun 9. Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang diperkeras (hardened steel ball) dengan beban dan waktu indentasi tertentu. Hasil penekanan adalah jejak berbentuk lingkaran bulat, yang harus dihitung diameternya dibawah

mikroskop khusus pengukur jejak. Pengukuran nilai kekerasan suatu material diberikan oleh rumus: (Van Vliet, G. L. T, dkk, 984).. dimana : BHN : adalah harga kekerasan spesifik (Kg/mm ) P : adalah beban (Kg) D : diameter indentor (mm) d : diameter jejak (mm). 7. Keausan Keausan umumnya didefinisikan sebagai kehilangan material secara progesif atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan sebagai suatu hasil pergerakan relative antara permukaan tersebut dan permukaan lainnya. (Kenneth G,999). Untuk mengetahui harga keausan menggunakan rumus yaitu :. dimana : WR : keausan X : tebal awal (mm) X : tebal akhir (mm) T : durasi (jam) 8. Koefisien Gesek Gesekan adalah suatu pergeseran dua benda yang bersentuhan. Koefisien gesek disimbolkan dengan huruf Yunani µ, yaitu suatu skala dimensional bernilai kecil yang menjelaskan perbandingan gaya gesek antara dua bagian dan gaya tekan keduanya. (Niemann, G, 98). Rumus koefisien gesek dasar ( µ ): () F = gaya gesek (Newton) N = gaya normal (Newton) Rumus koefisien gesekpada uji kampas kopling:...(4) T = Torsi (kg.mm) p = Tekanan (kg/mm ) r o = Radius injakan kampas kopling(mm) r i =Radius luar injakan kampas kopling (mm) = Efisiensi luas kampas kopling dimana torsi (T) diperoleh dengan rumus :.(5) P = Daya (watt) P = V.I V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) ω= Omega n = Putaran (rpm) dimana tekanan dengan rumus : (p) diperoleh F = Gaya (kg) dimana efisiensi luas ( ) diperoleh dengan rumus : A = Luasan kampas (mm ) 4

METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Serat Kelapa Studi Lapangan dan Daftar Pustaka Gambar. Diagram Alir Penelitian Tahap Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Pencampuran Bahan Baku: Arang Tempurung Kelapa Serbuk Aluminium (al) Resin Phenolic % 5 % 5 % % % % % % 4 % 5 % 5 % % Kopling pembanding Uji kekerasan Mulai Pembuatan Specimen Kopling Pengujian kering dan diberi oli Uji Koofisien Gesek Foto Mikro Hasil Pengujian Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan Selesai Uji Keausan. Persiapan Penelitian a. Mencari referensi yang terkait dengan pembuatan kampas kopling baik studi pustaka dan studi lapangan. b. Mempersiapkan alat dan membuat cetakan kampas kopling. c. Mempersiapkan bahan antara lain serbuk tembaga, serbuk arang tempurung kelapa, serat sabut kelapa, resin polyester dan kampas koplin indopart yang digunakan untuk pembanding.. Proses pembuatan a. Pencampuran semua bahan dengan komposisi variasi yang telah ditentukan dengan menggunakan fraksi berat yaitu: % serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic. % serat kelapa, % arang tempurung kelapa, % serbuk aluminium,% resin phenolic. 4% serat kelapa,5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium,% resin phenolic. b. Proses pengepresan spesimen dengan tekanan,5 ton dalam waktu 6 menit. c. Dilakukan proses sintering dengan suhu 9 C selama menit. d. Tunggu sampai dingin kemudian dilepas kan dari cetakanya.. Pengujian Pengujian yang dilakukan: a. Pengujian kekerasan Brinell b. Pengujian keausan c. Pengujian Koefisien gesek d. Foto stuktur mikro 5

Alat dan Bahan Alat yang digunakan : Instalasi Pengujiaan. MBT Sieve Shaker AG 55 sebagai alat penyaring. Timbangan (Berat Digital). Cetakan (Dies) 4. Gelas dan sendok. 5. Mesin press 6. Oven 7. Infrared Thermometer 8. Digital Tachometer 9. Clamp Meter. Vernier Caliper Bahan-bahan yang digunakan :. Serat Sabut Kelapa. Serbuk Arang Tempurung Kelapa.. Serbuk Aluminium 4. Resin Phenolic 5. Dexton Plastic Stell Epoxy 6. Plat Kampas Gambar. Alat Uji Kekerasan Brinell Spesimen Uji Spesimen Spesimen Gambar. Alat Pengujian Gesek Spsimen Gambar. Sampel kampas. Gambar 4. Alat Inverted Metalurgy Microscope 6

Var iasi bah an Ind opa rt Beba n (kg) Data Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Data Hasil Pengujian Kekerasan Brinell Tabel. Hasil Pengujian kekerasan Brinell Diam eter pene trator (mm) Kekerasan rata rata (kg/mm ) 8 5 9 6 d d d 7.85 8.6 Bahan Bahan d rata-rata d(mm) diamet er injaka n 5.86 Bahan HB Kg/m m 5,6,5 9 4 9 9,67,4 7,5 5,6,5 8 8 4 8,67,8 8, 5,6,5 9 8 4 9,6 7,9 5,6,5 8 8 9 8,4,8 8,58 5,6,5 9 8 4 9.6 8, 5,6,5 6 8 9 7,67,99 9, 5,6,5 4 4 4 4,,6 6,84 5,6,5 4 4 4 4,,88 6, 5,6,5 4 4 4 4,.4 4,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7 5,6,5 45 45 45 45.84,7.7 Gambar 5. Histogram Hasil uji kekerasan HB ratarata (Kg/m m ) 7,85 8,6 5,86,7 Dari gambar 5 diatas terlihat hasil pengujian kekerasan brinell yaitu harga kekerasan yang paling tinggi adalah variasi bahan dengan komposisi bahan yaitu % serat kelapa, % tempurung kelapa, % serbuk aluminium, % resin phenolic yaitu dengan harga kekerasan sebesar 8,6 Kg/mm, sedangkan harga kekerasan yang paling rendah yaitu adalah variasi bahan dengan variasi komposisi bahan 4% serat kelapa, 5% tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic dengan harga kekerasan 5,86 Kg/mm. Dari hasil pengujian kampas kopling produk indopart dengan perlakuan yang sama didapat harga kekerasan sebesar,7 Kg/mm, jadi specimen yang baik untuk diaplikasikan ke kendaraan yaitu spesimen dengan harga kekerasan sebesar 5,86 Kg/mm.. Data Hasil Pengujian Keausan a. Hasil Pengujian Keausan Kering Table. Hasil Penelitian Keausan kering No Kampas kopling uji keausan kering.5 Jenis Kampas Kopling.87. Keausan ratarata (mm/jam) bahan,87 bahan,5 bahan, 4, Harga Keausan rata rata(mm/jm).5..5 Bahan.5 Bahan Gambar 6. Histogram Hasil Pengujian Keausan kering.. Bahan Jenis Kampas Kopling 7

Dari gambar histogram 6. pengujian keausan kering dengan beban 5 kg selama jam didapat harga keausan variasi bahan sebesar,87 mm/jm, variasi bahan sebesar,5 mm/jm, variasi bahan sebesar, mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar, mm/jm. Jadi komposisi yang dapat diambil untuk diaplikasikan ke kendaraan yaitu komposisi dengan 4% serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic sebesar, mm/jam sedangkan kampas kopling produk indopart dengan harga keausan sebesar, mm/jam. b. Hasil Pengujian Keausan Pengaruh Oli Tabel. Hasil Penelitian Keausan Pengaruh Oli No Kampas kopling uji keausan kering Keausan ratarata (mm/jam) bahan,57 bahan, bahan,97 4,8 Dari gambar histogram 4.4. pengujian keausan penyemprot oli dengan beban yang sama 5 kg selama jam didapat harga keausan variasi bahan sebesar,57 mm/jm, variasi bahan sebesar, mm/jm, variasi bahan sebesar,97 mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar,8 mm/jm. Jadi komposisi yang dapat diaplikasikan ke sepeda motor yaitu kampas kopling dengan variasi bahan 4% serat kelapa, 5% arang tempurung kelapa, 5% serbuk aluminium, % resin phenolic sebesar,97 mm/jam sedangkan kampas koling produk indopart dengan harga keausan sebesar,8 mm/jam.. Data Hasil Pengujian Gesek a. Hasil Pengujian Gesek Kering Tabel 4. Hasil Penelitian Koefisien Gesek (µ) No kampas kopling Koefisien Gesek rata-rata (µ) bahan,589 bahan,594 bahan,587 4,498 Harga Keausan rata rata(mm/jm).5..5..5.57 Bahan. Bahan.97.8 Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 7. Histogram Hasil uji Keausan Pengaruh Oli koefisien gesek (µ).7.6.5.4....589.594.587 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling.498 Gambar 8. Histogram Hasil koefisien gesek kering 8

Dari gambar histogram 8. pengujian koefisien gesek kering didapat harga koefisien gesek variasi bahan sebesar,589, variasi bahan sebesar,594, variasi bahan sebesar,587 dan hasil pengujian kampas kopling indopart dengan perlakuan yang sama didapat harga koefisien gesek sebesar,498. Jadi harga koefisien gesek yang mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan dengan harga koefisien sebesar,587 perlakuan yang sama didapat harga koefisien gesek sebesar,5. Jadi harga koefisien gesek yang mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan dengan harga koefisien sebesar,56. 4. Hasil Uji Foto Mikro Foto mikro I (% serat kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic) b. Hasil Pengujian Gesek Pengaruh Oli Tabel 5. Hasil penelitian Koefisien Gesek (µ) oli No Kampas kopling Koefisien Gesek rata-rata (µ) bahan,6 koefisien gesek (µ) bahan,6 bahan,56 4,5.7.6.5.4....6.6.56.5 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 9. Histogram Hasil koefisien gesek oli Dari gambar histogram 9. pengujian koefisien gesek dengan penyemprot oli didapat harga koefisien gesek variasi bahan sebesar,6, variasi bahan sebesar,6, variasi bahan sebesar,56 dan hasil pengujian kampas kopling indopart dengan µm Gambar. Foto Mikro Spesimen Foto mikro II (% serat kelapa+ % tempurung kelapa+ % serbuk aluminium + % resin phenolic) 4 4 µm Gambar. Foto Mikro Spesimen 9

Foto mikro III (4% serat kelapa + 5%% serbuk Arang Tempurung Kelapa+5%serbuk Aluminium + % phenolic) Waktu Gesek (dtk).5.5.86.9.8.7 Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling No Indo part µm Gambar. Foto Mikro Spesimen Keterangan:. Serat Sabut Kelapa.. Serbuk Arang Tempurung Kelapa.. Serbuk Aluminium. 4. Resin phenolic. 5. Data Hasil Pengujian t sentuh a. Pengujian t sentuh kering Tabel 6 Data Hasil Mencari t sentuh Pengujian Kering Arus tanpa pembebanan (A) 4 Arus dengan Pembbanan (A) t sentuh (detik),9,,9,7,86,8,,8,8,97,9,,87,8,,9,8,9,79,6,9,8,7,8,7,9,75,7,8,69,8,,7 t sentuh Ratarata (detik),86,9,8,7 Gambar Histogram t sentuh Pengujian Kering Dari gambar histogram pengujian t sentuh didapat bahan waktunya sebesar,86 detik, bahan sebesar,9 detik bahan sebesar,8 detik dan indopart waktunya mencapai,7 detik. Maka dari semua hasil pencarian t sentuh yang paling cepat dan mendekati kampas kopling indopart adalah bahan dengan waktu,8 detik. b. Pengujian t sentuh dengan oli Tabel 7 Data Hasil Mencari t sentuh Pengujian Oli No Indo part Arus tanpa pembebanan (A) Arus dengan Pembbanan (A) t sentuh (detik),9,,8,9,,8,8,,86,8,,86,9,,85,9,,9,9,,74,6,9,76,7,,7,,,65,7,8,69,8,,7 t sentuh Ratarata (detik),8,88,74,68

Waktu Gesek (dtk).5.5.8.88 Bahan Bahan.74.68 Bahan Jenis Kampas Kopling Temperature (C) 7 6 5 4 67.67 69. 66. 6. Bahan Bahan Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 4. Histogram t sentuh Pengujian Pengaruh Oli Dari gambar histogram 4. pengujian t sentuh bahan sebesar,8 detik, bahan sebesar,88 detik, bahan sebesar,69 detik dan indopart sebesar,45 detik. Maka dari semua hasil pencarian t sentuh yang paling cepat dan mendekati kampas kopling indopart adalah bahan dengan waktu,69 detik. 6. Data Temperatur Kampas Kopling Saat Gesekan Tabel 8. Data temperatur kampas saat gesekan kering Bahan Temperatur Kampas kopling ( C ) 69 66 68 7 68 69 66 68 65 6 64 6 Temperatur Kampas kopling Rata-rata( C ) 67,67 69, 66, 6, Gambar 5. Histogram temperatur kampas kopling saat gesekan kering Dari gambar 5. terlihat bahwa bahan memiliki temperatur yang paling tinggi yaitu sebesar 69, C dan yang paling rendah adalah bahan yaitu 66, C. Sementara dari kampas kopling indopart memiliki temperatur 6, C, sehingga dari ketiga bahan yang bisa diaplikasikan dikendaraan bermotor adalah bahan karena yang paling mendekati kampas kopling indopart. Tabel 9. Data temperatur kampas kopling saat gesekan pengaruh oli bahan indopart Temperatur Kampas kopling ( C ) 58 6 6 6 65 66 6 56 6 56 54 57 Temperatur Kampas kopling Rata-rata( C ) 6, 6,7 59 55,7

Temperature (C) 7 6 5 4 6. Bahan 6.7 Bahan 59 55.7 Bahan Jenis Kampas Kopling Gambar 6. Histogram temperatur kampas kopling saat gesekan pengaruh oli Dari gambar 6. terlihat bahwa bahan memiliki temperatur sebesar 6, C, bahan sebesar 6,7 C, bahan sebesar 59 C Sementara dari kampas kopling indopart memiliki temperatur 55,7 C, sehingga dari ketiga bahan yang bisa diaplikasikan dikendaraan bermotor adalah bahan karena yang paling mendekati kampas kopling indopart. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian spesimen kampas kopling, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :. Hasil pengujian kekerasan brinell yang paling tinggi adalah komposisi sebesar 7,58 kg/mm, sedangkan harga yang paling rendah adalah komposisi sebesar 5,86 kg/mm. Dari hasil pengujian kampas kopling indopart dengan didapat harga kekerasan sebesar,7 kg/mm. Jadi dari ketiga sampel variasi komposisi diatas harga kekerasan yang paling mendekati kampas kopling yaitu kampas sebesar 5,86 kg/mm.. Dari data hasil pengujian keausan, didapat nilai keausan uji kering paling tinggi adalah variasi sebesar, mm/jm, sedangkan hasil paling rendah yaitu variasi sebesar,5 mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar, mm/jm. Harga keausan uji dengan oli didapat harga keausan paling tinggi adalah variasi sebesar,97 mm/jm, sedangkan hasil uji paling rendah yaitu variasi sebesar, mm/jm dan kampas kopling indopart sebesar,7 mm/jm. Jadi yang paling mendekati kampas kopling indopart adalah variasi bahan kampas.. Dari penelitian yang sudah dilakukan dan dengan data yang sudah ada kampas kopling yang paling baik dan mendekati dengan kampas kopling acuan yaitu komposisi dengan variasi bahan 4% serat kelapa + 5% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + % resin phenolic. Saran Berdasarkan analisa dan pembahasan diatas, maka saran yang dapat diberikan guna untuk mengembangkan penelitianpenelitian selanjutnya, yaitu :. Sebelum melakukan penelitian hendaknya mempelajari bukubuku serta teori yang dapat menunjang dan berkaitan dengan penelitian ini.. Proses pencampuran bahan harus dilakukan dengan hati-hati dan dipastikan campuran telah tercampur merata.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Bahrun Na im (), Pengaruh Komposisi Serbuk Kayu Jati, Serbuk Alumunium, Dan Serbuk Tembaga Terhadap Kekuatan Aus Dan Kekerasan Kampas Kopling Gesek Sepeda Motor. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin UMS, Surakarta. Annual Book of ASTM Standards, ASTM D7-94, 999, Standart Test Method For Wear Rate Coefficient Of Materials In Self Lubricated Rubbing Contact Using A Thrust Washer Testing Machine. ASTM international, United States. Annual Book of ASTM Standards, ASTM F 957 99, 999, Standard Test Method for Composite Foam Hardness-Durometer Hardness. ASTM international, United States. Gibson, R.F., 994, Principle of Composite Material Mechanics, McGraw-Hill International Book Company, New York. Kenneth G and Michael K,999. Engineering Materials. Upper River,New Jersey. Niemann, G, 98, Machine Element, Spirnger-Verlag, New Delhi. Rahmat Kusuma, Pramuko I.P, () Pengaruh Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Fiberglass, Serbuk Alumunium, Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin UMS, Surakarta. Suga, Kiyokatsu dan Sularso., 997., Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin., Pradnya Paramita, Jakarta Surdia, T dan saito, s, 995, Pengetahuan Bahan Teknik.,pradnya paramita, Jakarta.