III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan menghadapi tantangan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan manajemen secara berkesinambungan, perusahaan harus mampu mengoptimalkan pemasukan dari usaha yang dikelolanya. Pengoptimalan pemasukan yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara melakukan efisiensi pada usaha yang dikelola dan efektifitas pada proses produksi atau dengan cara mengembangkan usaha yang telah dijalankan sekarang. Pengembangan usaha salah satunya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Pada usaha percetakan digital yang dijalankan oleh PT. Bening Embun, peningkatan kapasitas dan kualitas produksi dilakukan dengan cara mengganti mesin cetak LFP outdoor lama dengan mesin cetak LFP outdoor baru yang memiliki teknologi lebih tinggi. Penggantian mesin cetak digital tersebut dilakukan pada tahun kedua usaha yaitu tahun 2009. Penggantian mesin ini dilakukan atas dasar preferensi pasar yang semakin meningkat terhadap produk-produk yang dihasilkan, persaingan yang semakin ketat, serta masih terdapat peluang untuk mengembangkan atau memperluas pasar yang sudah ada. Selain hal di atas, penggantian tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya, dimana dengan mesin cetak digital yang baru, PT Bening Embun selaku perusahaan yang bergerak di bidang percetakan digital mampu menawarkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau serta waktu pemenuhan pesanan yang relatif singkat dibandingkan tempat usaha cetak digital lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan usaha dengan investasi penggantian mesin jika dibandingkan dengan kelayakan usaha tanpa investasi atau dengan kata lain membandingkan kelayakan usaha dengan
atau tanpa proyek investasi, terutama dalam aspek teknis, aspek pasar dan aspek finansial. Kelayakan usaha yang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran akan dikaji berdasarkan potensi pasar usaha percetakan digital, bentuk pasar usaha cetak, persaingan usaha, bauran pemasaran serta strategi pemasaran yang digunakan. Untuk aspek teknis, kelayakan usaha akan dikaji berdasarkan pemilihan dan perencanaan produk, perbandingan proses produksi sebelum dan sesudah penggantian mesin large format printer, pemilihan teknologi beserta faktor-faktor yang mendasari penggantian mesin, serta perencanaan ruang dan tata letak proses produksi. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan adalah aspek finansial kelayakan usaha dan aspek finansial kelayakan investasi penggantian mesin cetak digital. Analisis kelayakan usaha dalam penelitian ini dilakukan pada tahun ke nol dimana perusahaan belum memiliki aset sama sekali sampai dengan akhir umur proyek yaitu sepuluh tahun. Sedangkan analisis kelayakan investasi penggantian mesin cetak, perhitungan dilakukan pada tahun dimana perusahaan telah memiliki aset usaha yang sedang berjalan, namun ingin mengganti mesin cetak digital dalam hal ini mesin large format printer (LFP) outdoor atau dengan kata lain perhitungan dilakukan pada tahun dimana perusahaan akan mengganti mesin cetak. Berdasarkan uraian di atas maka gambaran dari kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1.
Usaha Percetakan Digital PT Bening Embun Permasalahan Penelitian : Bagaimana kelayakan dan sensitivitas usaha dengan atau tanpa penggantian mesin large format printer Bagaimana implikasi terhadap perusahaan berdasarkan hasil studi kelayakan dan sensitivitas usaha Perbandingan Studi Kelayakan Usaha Sebelum dan Sesudah Penggantian Mesin LFP Metode Kualitatif Analisis Aspek Non Finansial : Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Teknis Aspek Manajemen Analisis Kriteria Investasi NPV > 0, Layak IRR > DF, Layak PI > 1, Layak PBP < periode maks, Layak Metode Kuantitatif Analisis Aspek Finansial : Arus Pengeluaran Arus Penerimaan Analisis Sensitivitas Parameter : Kenaikan Harga Bahan Baku Kenaikan Gaji Karyawan Penurunan Volume Produksi Penurunan Harga Produk Kelayakan Usaha Sebelum Penggantian Mesin LFP Kelayakan Usaha Sesudah Penggantian Mesin LFP Implikasi Terhadap Perusahaan Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu pada PT Bening Embun yang beralamat di ruko Taman Yasmin sektor VI, Jalan KH. Abdullah Bin Nuh No. 226, Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena adanya kesediaan perusahaan dijadikan bahan kajian studi tugas akhir dan kesesuaian keadaaan perusahaan dengan topik penelitian. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan akhir bulan Desember 2009.
3.3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data harga jual output, harga input, komponen biaya investasi, biaya tetap, biaya operasional dan data-data lain yang berkaitan dengan proses produksi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik usaha, pihak-pihak yang terkait serta laporan keuangan. Data sekunder diperoleh dari pemilik usaha, biro pusat statistik (BPS), surat kabar, majalah, dan sumber-sumber lainnya. 3.4. Metode Pengumpulan Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran usaha percetakan di tempat penelitian dari berbagai aspek, yaitu aspek pasar, aspek teknis, serta aspek manajemen. Aspek pasar dan pemasaran meliputi bentuk pasar, potensi pasar, karakteristik konsumen, persaingan usaha, bauran pemasaran serta strategi pemasaran yang digunakan. Aspek teknis dan teknologi meliputi pemilihan dan perencanaan produk, proses produksi, pemilihan teknologi, serta rencana ruang dan tata letak proses produksi. Analisa kuantitatif dilakukan dengan perhitungan nilai uang untuk mengkaji kelayakan investasi penambahan mesin cetak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan investasi. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung nilai uang yang diperoleh pada masa sekarang dan masa yang akan datang melalui analisis finansial dengan melihat nilai dari NPV, IRR, PI, serta PBP. Selain itu dilakukan juga analisis sensitivitas untuk melihat kepekaan usaha produksi dalam menghadapi beberapa perubahan. Data-data yang diperoleh untuk melakukan penelitian ini baik untuk analisa kualitatif maupun kuantitatif berasal dari hasil wawancara, survei, pengamatan langsung serta pencarian data-data terkait.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran dari aspek-aspek non finansial yang berkaitan dengan pengembangan usaha percetakan. Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif dan intrepretatif. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, serta aspek manajemen. 3.5.2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yakni dengan melakukan pengkajian terhadap kriteria penilaian investasi untuk memperoleh gambaran sejauh mana kelayakan proyek investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Analisis ini sebagai evaluasi sejauh mana keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola keuangannya. Sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam pembiayaan dan investasi. Untuk mengkaji kelayakan investasi perusahaan dalam proyek penambahan mesin cetak maka dilakukan analisis kelayakan finansial. Kemudian hasil analisis tersebut dijelaskan secara deskriptif. Hal yang dilakukan berkenaan dengan aspek finansial yaitu menghitung kriteria penilaian investasi menggunakan alat bantu Microsoft Office Excel 2003. 1. Kelayakan Finansial Kriteria investasi yang dapat digunakan yakani perhitungan dengan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Profitability Index (PI) serta analisis sensitivitas. A. Metode Perolehan Pemulihan (Payback Period) Payback Period adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengembalikan investasi awal suatu proyek. Untuk memudahkan pilihan diterima atau ditolaknya suatu proyek maka digunakan metode periode pengembalian diskonto. Metode tersebut menggunakan arus kas bersih yang didiskonto yang dirumuskan dengan:
PBP = n CFt... (1) I t 1 0 Dimana: PBP = Payback Period CF t = Arus kas pada tahun ke-t Io = Jumlah investasi awal Kriteria: PBP > periode pembayaran maksimum = usaha tidak layak PBP < periode pembayaran maksimum = usaha layak B. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Rumus perhitungan NPV adalah: n ACFt NPV = I t 0 (1 k t 1 )... (2) Dimana: k = Tingkat diskonto yang tepat; yaitu tingkat pengembalian yang disyaratkan atau biaya modal n = Usia proyek yang diharapkan ACFt = Arus kas bebas tahunan pada periode waktu t I 0 = Investasi awal Kriteria: NPV 0,0 = usaha layak, NPV < 0,0 = usaha tidak layak C. Internal Rate Of Return (IRR) Internal Rate Of Return adalah suatu teknik untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai kas sekarang arus kas masuk dengan investasi awalnya.
Dirumuskan dengan: n ACFt I 0 = (1 IRR t t 1 )... (3) Dimana: ACF t = Arus kas bebas tahunan pada periode waktu t n = Usia proyek yang diharapkan IRR = Tingkat pengembalian internal proyek I 0 = Investasi awal Kriteria: IRR tingkat pengembalian yang berlaku = usaha layak IRR < tingkat pengembalian yang berlaku = usaha tidak layak D. Profitability Index (PI) Profitability Index adalah rasio nilai arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran awal. Profitability Index (PI) atau Indeks Keuntungan dirumuskan dengan: PI = ACF n t t t 1 (1 k) I 0... (4) Dimana: K = Tingkat diskonto yang tepat n = Periode analisis usaha ACFt = Arus kas tahunan setelah pajak pada periode waktu t I 0 = Pengeluaran kas awal Kriteria: PI 1,0 = usaha layak; PI < 1,0 = usaha tidak layak E. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah proses untuk menentukan bagaimana distribusi dari pengembalian yang mungkin untuk proyek tertentu terpengaruh oleh perubahan di dalam variabel masukan tertentu (Keown, et al, 2004). Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang akan terjadi terhadap kelayakan suatu proyek
bisnis jika terdapat perubahan pada variabel-variabel masukan. Metode analisis sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini, bertujuan mencari seberapa besar perubahan pada variabelvariabel masukan yaitu kenaikan harga bahan baku, penurunan harga produk dan volume penjualan yang akan mengakibatkan NPV = 0, serta kenaikan pada gaji karyawan sebesar 10 persen setiap dua tahun dan pengadaan biaya promosi dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada perusahaan seberapa besar pengaruhnya terhadap kelayakan usaha. 3.6. Asumsi-Asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Umur dari usaha percetakan digital diperoleh berdasarkan umur ekonomis dari mesin cetak yang digunakan yaitu selama sepuluh tahun. 2. Penentuan harga pada awal investasi menggunakan harga yang berlaku pada saat investasi itu terjadi yaitu akir tahun 2007. 3. Biaya investasi awal dikeluarkan pada tahun ke nol proyek. 4. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga rata-rata deposito Bank Indonesia tahun 2009 yaitu sebesar 7 persen. 5. Sumber modal seluruhnya berasal dari pemilik perusahaan. 6. Penyusutan bangunan, kendaraan, dan peralatan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus. 7. Nilai sisa dihitung berdasarkan seluruh aset yang masih memiliki umur ekonomis selama 10 tahun masa pakai dengan nilai sisa akhir hingga umur ekonomis aset sebesar 10 persen dari nilai awal aset atau berupa taksiran dari nilai sisa aset setiap jenis investasi. 8. Tahun periode analisis ditetapkan selama 10 tahun terhitung sejak tahun 2008 sampai 2017. 9. Pajak yang digunakan merupakan tarif pajak bagi wajib pajak dengan bentuk badan dalam negeri dan usaha tetap yang berdasarkan pada tarif pajak penghasilan (pph) pasal 17 ayat (1) huruf b, yaitu sebesar 28 persen.