HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

EFIKASI DIRI DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI MASA PERSIAPAN PENSIUN DI PEMERINTAH KOTA CIREBON

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

KONFORMITAS DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRSI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 JEPARA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I. Pendahuluan. mendapatkan pekerjaan, sehingga hal tersebut memberi kesempatan mereka yang tidak

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

Rachmat Ramadhan, Ika Zenita Ratnaningsih

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWANBAGIAN PRODUKSI PT. ARGAMAS LESTARI SEMARANG

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA PERAN GENDER DENGAN INTENSI MELAKUKAN KEKERASAN DALAM PACARAN PADA MAHASISWA STRATA-1 FAKULTAS TEKNIK DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Entrepreneurship and Inovation Management

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Kepemimpinan seorang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Mahsunah Ariyanti 1, Yeniar Indriana 2. Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi (Herwan, 2007).

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMATANGAN KARIR REMAJA PENERIMA MANFAAT DI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA UNGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MINAT ENTREPRENEURSHIP. Muhammad Shohib Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

HARGA DIRI DAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA MAHASISWI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung, Indonesia ABSTRAK

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

Febryna Monita Inkiriwang Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Persiapan Pribadi Pengusaha Muda

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

BAB I PENDAHULUAN. secara sepihak, dan berdampak pada meningkatknya pengangguran terdidik,

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Dwi Susilo, Kartono Muhammad (Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu satu visi, satu identitas, satu komunitas dibuat sebuah upaya untuk merealisasikan

Jurnal Diversita, 3 (1) Juni (2017) p-issn: e-issn: Jurnal Diversita. Available online

banyak Rp 1 miliar per tahun.

Abstrak. Keywords: Kewirausahaan, minat, kepribadian, lingkungan keluarga. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

INTENSI WIRAUSAHA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI (Entrepreneurial intentions Reviewed from Self-Confidence) Tulus Al Eklas.

Konsep Diri dan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Wirausahawan

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN THE BIG FIVE DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PARANORMAL DEWASA MADYA DI KOTA SEMARANG TESIS

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

PERSEPSI TERHADAP FUNGSI MANAJEMEN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

vii Universitas Kristen Maranatha

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Mia Novitaloka 1, Harlina Nurtjahjanti 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 mia.novitaloka@gmail.com Abstrak Dewasa ini, seminar-seminar kewirausahaan banyak diadakan oleh pihak-pihak pemerintah maupun swasta. Intensi berwirausaha merupakan langkah awal individu sebelum memilih untuk mengambil langkah berwirausaha. Tipe kepribadian ekstraversi merupakann tipe kepribadian dengan pandangan yang objektif dan mengarahkan perilakunya lebih banyak ke luar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian ekstraversi terhadap intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pegawai di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel adalah convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Tipe Kepribadian Ekstraversi (26 aitem; α = 0,890) dan Skala Intensi Berwirausaha (43 aitem; α = 0,951) yang telah diuji coba pada 67 pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian ekstraversi terhadap intensi berwirausaha (r = 0,331; p = 0,032). Kata kunci: intensi berwirausaha, tipe kepribadian ekstraversi, pegawai Abstract Today, many entrepreneurship seminars held by the government parties and private. Entrepreneurship intention is the individual first step before choosing to take steps to entrepreneurship. Extraversion personality type is a personality type with objective view and directing behavior more outward. The purpose of this study is to determine the correlation between extraversion personality types to the entrepreneurship intention at employee of Social Service of Central Java. The subjects were employees at the Social Service of Central Java. The sampling technique is simple convinience sampling. Collecting data using two psychological scales: the Extraversion Personality Scale (26-items; α =.890) and the Entrepreneurship Intention Scale (43 items; α =.951), which were tested on 67 employees of the Social Service of Central Java. The results of data analysis showed a significantly positive correlation between extraversion personality with entrepreneurship intention (r = 0,331; p = 0,032). Keywords: entrepreneurship intention, extraversion personality type, employee 111

PENDAHULUAN Perekonomian bangsa yang tidak stabil memberikan dampak langsung pada masyarakat Indonesia. Dampak yang terlihat adalah masih banyak penduduk yang belum bekerja dan kurangnya penghasilan yang didapat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kurangnya penghasilan tersebut dapat menimbulkan masalah baru karena adanya tuntutan keluarga atau lingkungan agar mampu memberikan panghasilan yang lebih. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi-inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi (Hendro, 2011). Seorang wirausaha harus bisa melihat suatu oppurtunity atau peluang dari perspektif yang berbeda dari orang lain, atau yang tidak terpikirkan oleh orang lain yang kemudian bisa diwujudkan menjadi value. Suharyadi, Nugroho, Purwanto dan Faturrahman (2012) menambahkan, ciri umum yang terdapat dari wirausahawan yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovatif. Wirausahawan tidak berpikir menggunakan logika, namun berpikir kreatif dalam menemukan inspirasi, ide, dan peluang bisnis (Hendro, 2011). Sebagian kecil masyarakat yang tertarik untuk terjun berwirausaha, mungkin karena penghasilan tidak menentu, risiko yang besar, dan alasan yang paling klasik tidak mempunyai modal. Hasil yang terlihat bahwa berwirausaha dapat memberikan masa depan yang cemerlang dengan berbagai keuntungan, yaitu dapat meningkatkan kualitas hidup (Suharyadi, Nugroho, Purwanto & Faturrahman, 2012), memiliki peluang untuk dapat mengontrol nasib sendiri, mencapai potensi penuh diri sendiri, memberikan kontribusi pada masyarakat, serta dapat mengatur waktu sendiri sesuai dengan kehendak dan sesuai dengan tantangan kerja (Frinces, 2004). Gambaran keberhasilan seorang wirausaha dapat mendorong keinginan seseorang untuk menciptakan suatu perilaku atau merencanakan sesuatu yang baru mengenai sebuah usaha disebut intensi. Intensi berwirausaha adalah niat atau keinginan pada individu untuk melakukan kegiatan wirausaha berdasarkan kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan mencapai keberhasilan dalam berwirausaha. Salah satu faktor yang mendukung seseorang menjadi seorang wirausaha adalah faktor kepribadian (Hendro, 2011). Friedman dan Schustack (2008) menyatakan bahwa tipe kepribadian ekstraversi cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Tipe kepribadian ekstraversi adalah tipe kepribadian yang memiliki pandangan objektif dengan mengarahkan kepribadian lebih banyak ke luar daripada ke dalam diri sendiri, banyak melakukan sesuatu daripada memikirkannya, dan suka bersosialisasi. Masalah-masalah perekonomian bangsa di atas seperti lapangan pekerjaan yang masih kurang dan pengangguran yang masih tinggi dapat diatasi dengan ditingkatkannya masyarakat Indonesia yang menjadi wirausaha. Berwirausaha tidak harus dilakukan oleh masyarakat yang belum memiliki pekerjaan, namun dapat juga dilakukan oleh PNS yang telah memiliki gaji tetap. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 tentang pembatasan kegiatan pegawai negeri dalam usaha swasta menyebutkan bahwa PNS tidak diperbolehkan untuk berwirausaha, tetapi tidak dengan pasangan dari PNS yang tetap bisa menjadi wirausaha untuk membantu perekonomian 112

keluarga. Peraturan tersebut juga berlaku pada PNS di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang merupakan dinas pemerintahan dengan visi mewujudkan kemandirian kesejahteraan sosial PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) diasumsikan memiliki kepribadian yang lebih bersifat sosial (sociability), semangat dan ramah. Individu yang bersifat sosial dan ramah cenderung menyukai pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan orang lain (Cervone & Pervin, 2011), dan semangat dalam menjalankan tugas yang diberikan. Ciri-ciri tersebut mendukung individu untuk lebih mudah berhasil dalam berwirausaha dan merupakan ciri-ciri dari tipe kepribadian ekstraversi. Tipe kepribadian ekstraversi memiliki ciri-ciri penuh semangat, ramah, dan mudah bersosialisasi, diasumsikan memiliki intensi untuk terjun berwirausaha pada pegawai. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sawqy (2010) yang menyatakan faktor kepribadian khususnya faktor kepribadian big five personality yaitu ekstraversi tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha membuat dilakukannya penelitian secara empiris dengan tema yang sama, yaitu hubungan tipe kepribadian ekstraversi dengan intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian ekstraversi dengan intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. METODE Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian ekstraversi (X) dan intensi berwirausaha (Y). Intensi berwirausaha diungkap melalui skala intensi berwirausaha disusun berdasarkan aspek intensi yang dikemukakan oleh Ajzen (2005) yaitu perilaku, target, konteks, dan waktu. Aspek intensi tersebut digabungkan dengan aspek kewirausahaan dari Meredith (dalam Suryana, 2011), dimana aspek kewirausahaan tersebut yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinalan, dan berorientasi masa depan. Tipe kepribadian ekstraversi diungkap melalui skala tipe kepribadian ekstraversi yang disusun berdasarkan ciri-ciri tipe kepribadian ekstraversi yang dikemukakan oleh banyak ahli, yaitu aktivitas (activity), kemampuan bergaul (sociability), penurutan dorongan hati (impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), pengambilan risiko (risk taking), kedalaman berpikir (reflectiveness), dan tanggung jawab (responsibility). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 42 orang pegawai di Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, dengan karakteristik subjek memiliki tipe kepribadian ekstraversi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik convinience sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, jadi siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang individu yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010). 113

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data menggunakan teknik regresi sederhana, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara tipe kepribadian ekstraversi dengan intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah (r = 0,331; p = 0,032). Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Leutner, Ahmetoglu, Akhtar dan Premuzic (2014) yang menyatakan bahwa kepribadian secara signifikan berkorelasi dengan keberhasilan berwirausaha. Ekstraversion dan agreeableness adalah satu-satunya dimensi dari big five personality yang berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan berwirausaha. Keberhasilan berwirausaha didapat jika telah memiliki intensi berwirausaha yang kuat. Tunjungsari dan Hani (2013) menjelaskan bahwa faktor psikologis dan kontekstual berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa. Faktor psikologis yang diungkapkan salah satunya adalah risk bearing ability atau risk taking propensity yaitu kemampuan seseorang untuk mengambil risiko dan mempertanggungjawabkannya. Kemampuan seseorang untuk mengambil risiko pada individu merupakan salah satu ciri dari tipe kepribadian ekstraversi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan secara garis besar bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tipe kepribadian ekstraversi dengan intensi berwirausaha pada pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah (r = 0,331; p = 0,032). DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (second edition). New York: Open University Press. Cervone, D., & Pervin, L. A. (2011). Kepribadian: Teori dan penelitian. (edisi 10 buku 1). Jakarta: Salemba Humanika. Friedman, H. S., & Schustack, M. (2008). Kepribadian. Teori klasik dan modern (edisi 3 jilid 1). Jakarta: Erlangga. Frinces, H. (2004). Kewirausahaan dan inovasi bisnis. Yogyakarta: Darussalam. Hendro. (2011). Dasar-dasar kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. 114

Leutner, F., Ahmetoglu, G., Akhtar, R., & Premuzic, T. C. (2014). The relationship between the entreprenurial personality and the big five personality traits. Personality and Individual Differences, 63, 58-63. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri dalam Usaha Swasta Sawqy, S. (2010). Pengaruh kepribadian terhadap intensi berwirausaha mahasiswa jurusan desain grafis dan multimedia universitas mercu buana jakarta. Diunduh dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4699/1/shavinaz% 20SAWQY-FPS.PDF. Sugiyono. (2010). Statistis untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharyadi, Nugroho, A., Purwanto, & Faturrahman. (2012). Kewirausahaan. Membangun usaha sukses sejak usia muda. Jakarta: Salemba Empat. Suryana. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. Tunjungsari, H. K., & Hani. (2013). Pengaruh faktor psikologis dan kontekstual terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa. Proceeding Seminar Nasional dan Call Papers Sancall. Diunduh dari http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/3803/41.%20hetty %20Karunia%20T%20%26%20Hani.pdf?sequence=1. 115