BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran perlunya pembangunan berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seutuhnya, untuk itu diharapkan pembangunan tersebut tidak. hanya mengejar kemajuan daerah saja, akan tetapi mencakup

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdaulat dimana wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan yang terjadi. Dampak perubahan dan perkembangan ini sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari penerimaan dalam negeri maupun pinjaman dari luar negeri, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Sesuai dengan undang undang dasar 1945 Alenia IV yaitu melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. sumber ekstern tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah

BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK

setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, tiap daerah-daerah yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia di bentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemungut pajak yang disebut Publican (Rahayu, 2010). Sedangkan sekarang ini

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DI KOTA PADANG. Oleh: FIKRI ZUHRI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang mempunyai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukupnya sumber daya alam yang dimilikinya. Bagi daerah yang kaya

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan majunya perkembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat,

BAB I PENDAHULUAN. (PAD) sebagai salah satu sumber dana pembangunan perlu dipacu secara terus

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya yang berkesinambungan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pelayanan publik yang terjadi di Indonesia sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB 1 PENDAHULUAN. Orde Baru yang menghendaki tegaknya supremasi hukum, demokratisasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (sepeda

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan banyak masalah yang dihadapi. Salah satunya, kurangnya kesadaran

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka hasil

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menimbulkan pandangan masyarakat bahwa kualitas pelayanan. dari tahun ke tahun semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa pajak merupakan iuran wajib dari rakyat kepada

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut berjalan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah di indonesia, yaitu mulai tanggal 1 januari Dengan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor, baik itu berupa sepeda motor ataupun mobil. Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diganti dengan UU No. 34 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state. sesuai dengan amanat yang tersirat didalam alinea ke IV, Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, meningkatkan harkat dan martabat rakyat untuk menjadi manusia seutuhnya. Negara Republik Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat mempunyai tujuan dalam menjalankan pemerintahannya. Pembangunan di segala bidang dilakukan untuk membentuk masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Alenia IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Negara untuk mencapai tujuan tersebut dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa selalu memerlukan beberapa unsur pendukung, salah satunya adalah tersedianya sumber penerimaan yang memadai dan dapat diandalkan. Sumber-sumber penerimaan ini sangat penting untuk menjalankan kegiatan dari masing-masing tingkat pemerintahan, karena tanpa adanya penerimaan yang cukup maka program-program pemerintah tidak akan berjalan secara maksimal. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar, semakin kompleks kebutuhan masyarakat maka akan semakin besar dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. 1

Berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah UU No. 28 Tahun 2009, definisi Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun Pajak Kendaraan Bermotor termasuk ke dalam jenis pajak provinsi yang merupakan bagian dari Pajak Daerah. Lebih lanjut, Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana yang didefinisikan dalam Pasal 1 angka 12 dan 13 UU No. 28 Tahun 2009 adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Pajak kendaraan bermotor (PKB) dalam penerimaannya tergantung pada perkembangan jumlah dan peningkatan nilai jual kendaraan bermotor. Kabupaten Langkat terdapat peningkatan jumlah dan nilai jual kendaraan bermotor, akan tetapi potensi pajak ini belum tergali dengan baik, hal ini terlihat dari kurangnya dana untuk membiayai sarana dan prasarana umum yang diperlukan. Kompleksnya permasalahan pajak kendaraan bermotor (PKB) baik dalam proses pembayaran, terlebih dalam hubungannya dengan banyaknya kendaraan bermotor yang berada di Kota Stabat, maka akan berakibat pula pada semakin kompleksnya permasalahan dalam proses pelayanan di pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB). Di satu sisi disebabkan oleh semakin meningkatnya permintaan pelayanan dari wajib pajak kendaraan bermotor sehingga aparat kantor bersama sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) Stabat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan secara cepat, tepat waktu, memuaskan dan menjamin kepastian hukum. 2

Pembayaran pajak khususnya kendaraan bermotor diselenggarakan dengan mengingat keadaan negara dan masyarakat agar pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tepat waktu untuk alat pembuktian yang kuat sebagai warga negara yang taat membayar pajak. Wajib pajak membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap pemilik kendaraan yang sah selain mempunyai surat tanda nomor kendaraan (STNK). Pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) itu diwajibkan bagi pemilik kendaraan bermotor yang sah. Pelayanan sering dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk memenuhi keinginan masyarakat sehingga pemerintah dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah harus berusaha memperbaiki kualitas pelayanan agar mendekati harapan yang diinginkan masyarakat sehingga masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Parasuraman (1990) menyatakan bahwa Pelayanan yang optimal dapat diukur melalui beberapa aspek/dimensi yaitu tangible (bagianbagian pelayanan yang bersifat nyata), reliability (ketrampilan dan kecakapan dalam melayani konsumen), responsiveness (kesediaan petugas dalam membantu pelanggan serta memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap), assurance (tingkat pengetahuan dan keramah-tamahan yang harus dimiliki petugas selain kemampuan mereka dalam menanamkan kepercayaan kepada pelanggan),dan empathy (kepedulian dan perhatian khusus). Meskipun dituntut untuk senantiasa ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah, namun demikian dalam melaksanakan target pendapatan asli daerah ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan penerimaan tahun 3

sebelumnya, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah juga diupayakan untuk tidak memberatkan masyarakat. Antara lain ditempuh melalui penyederhanaan prosedur administrasi pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), serta peningkatan pengendalian dan pengawasan pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk terciptanya efektifitas dan effisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan. Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) sebagai salah satu birokrasi pemerintah yang memberikan pelayanan pajak kepada masyarakat juga tidak luput dari berbagai permasalahan terkait penyelenggaraan pelayanan publik. Beberapa permasalahan yang sering terjadi di Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) antara lain: Tuntutan masyarakat atas perbaikan pelayanan dalam hal kelengkapan kendaraan baik yang bersifat fisik maupun administrasi yang mudah dan cepat dikarenakan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi dalam berlalu lintas. Wahyudi dalam Dwiyanto (2008:96) menjelaskan bahwa masih sering ditemui antrean panjang saat melakukan pembayaran pajak di kantor-kantor pelayanan pajak, pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM) di Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) dan juga organisasi pemerintah lain seperti perusahaan listrik negara (PLN), rumah sakit umum dan kantor pemerindah daerah. Selain itu permasalahan waktu pelayanan kerja Sistem administrasi manunggal satu atap yang bersamaan dengan waktu kerja masyarakat, seringkali masyarakat harus meninggalkan aktivitasnya atau meminta izin tidak masuk agar dapat melakukan pembayaran pajak 4

kendaraan bermotor. Bila pelayanan yang diberikan tidak tepat waktu maka masyarakat harus meluangkan waktu lebih banyak untuk mengurus pajak kendaraan bermotornya. Dinas pendapatan daerah Sumatera Utara sesuai dengan berjalannya waktu untuk terus meningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dengan cara mempermudah wajib pajak membayar. Semakin mudah caranya maka semakin besar keinginan pemilik kendaraan membayar kewajibannya. Efeknya, tentu menambah pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara. Langkah yang diambil oleh dinas pendapatan daerah (DISPENDA) Sumatera Utara dalam meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak yaitu dengan penerapan SAMSAT Keliling. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Implementasi Strategi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Keliling Dalam Peningkatan Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Di Kantor Bersama Samsat Stabat). B. Rumusan Masalah Penelitian pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Masalah merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian dimana peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang akan dicari untuk memcahkan suatu masalah dlam kegiatan penelitian. 5

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dalam melakukan penelitian merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Implementasi Strategi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Keliling Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara UPT. Stabat? 2. Apakah kendala yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara UPT. Stabat Dalam Implementasi Strategi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Keliling? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penlitian selesai. Dengan demikian, pada dasarnya tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang diperoleh setelah selesai melakukan penelitian, (Iqbal Hasan,2002:444). Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui implementasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Keliling yang dilakukan oleh Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Stabat. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Stabat dalam Pelaksanaan Layanan Samsat Keliling. 6

D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penulisan ini diharapkan memberikan nilai dan hasil guna bagi semua pihak, adapun manfaat dari penulisan ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Manfaat Subjektif Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan, wawasan serta kemampuan menulis karya ilmiah yang berkaitan dengan disiplin Ilmu Administrasi Negara. 2. Manfaat Praktis Hasil penulisan ini diharapkan memeberikan manfaat untuk : a) Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Stabat Menjadikan gambaran dalam peningkatan pelayanan publik yang baik dan efektif kepada masyarakat. b) Masyarakat Menjadikan arahan untuk dapat mengetahui dan menikmati bentuk pelayanan yang ada di dalam Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Stabat. 3. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah kemampuan berfikir secara ilmiah dan memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara. 7

E. Kerangka Konseptual Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep peneliti dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Maka untuk itu peneliti menguraikan definisi konsep sebagai berikut: 1. Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Program tersebut mungkin meliputi perubahan budaya menyeluruh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan 2. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung. 3. Pelayanan Publik Pelayanan Publik adalah pemberian pelayanan (melayani) yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan dan keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. 8

4. Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak daerah atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor 9