BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah salah satu orang yang mengantarkan anak didiknya menjadi lebih

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dituntut untuk menyiapkan siswa-siswanya menjadi siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE CST STUDIO SUITE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MATLAB SIMULINK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MACAM-MACAM MODULASI SINYAL ANALOG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gebyar Gumelar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Galih Rakasiwi Budiman, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini mengakibatkan perlu adanya penyesuaian terhadap keadaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI CISCO PACKET TRACER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR JARINGAN KOMPUTER DALAM KONTEKS BLENDED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa secara deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang penting untuk meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sudah dapat kita rasakan. Menurut pandangan ini, bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Rahmadika, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang berperan dalam upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indriyani Hargesta, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Topan Febrinata, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Ahmad Sadgli,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Richard Suchman (dalam Widdiharto: 2004) mencoba mengalihkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Alifah Ulfah, 2014 Pengembangan Media Audio Visual Pada Kompetensi Penerapan Teknik Perlakuan Kimiawi Enzimatis Di Smkn 2 Indramayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

R, 2015 IMPLEMENTASI TRAINER DIGITAL PORTABLE PADA PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL DASAR MELALAUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. di SMK N 1 Cimahi yang masih menggunakan media berupa papan tulis dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia- manusia

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dan bahagia menurut konsep kehidupan mereka. memiliki potensi untuk menciptakan peserta didik yang cerdas, hendaknya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, seiring dengan berjalannya waktu berbagai macam pembaharuan telah banyak dilakukan oleh pemerintah dan para pelaku pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang baik sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran, didalam proses pembelajaran tentunya diwarnai oleh interaksi antara pendidik dan peserta didik yang bernilai unsur pendidikan, kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Secara ideal pendidik mempersiapkan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan pengajaran, dengan tujuan agar materi pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai peserta didik dengan baik. Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka. Menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri pembelajar sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar. Sejalan dengan teori diatas, menurut Sanjaya (2010:164) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengalaman langsung dapat memberikan efektivitas ingatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengalaman secara tidak langsung.

2 Menurut kerucut pengalaman Edgar Dale dalam Arsyad (2007:62) melukiskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyak pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran menempati posisi cukup strategis untuk menambah dan mengembangkan pengalaman belajar dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pada SMKN 1 Cimahi Jurusan Teknik Elektronika Industri tepatnya di kelas X terdapat mata pelajaran Pemrograman Komputer, mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran baru yang diajarkan di kelas X. Berdasarkan pengamatan dan observasi pada saat Praktek Pengalaman Lapangan, proses pengajaran mata pelajaran tersebut masih menggunakan metoda ceramah dan belum terdapat media pembelajaran yang bersifat audio, visual ataupun audio visual. Karakteristik dari mata pelajaran pemrograman komputer yang lebih cenderung pada praktek, penguasaan software dan pengembangan logika berfikir, membutuhkan cara penyajian yang menarik dan sistematis. Trigger untuk memicu perhatian dan pengembangan logika peserta didik, dan tentunya peranan guru sebagai tutor dan fasilitator sangat penting dalam pengajaran mata pelajaran ini, dimulai dari penjelasan materi secara bertahap dan sistematis, kemudian guru mempraktekan dan menjelaskan secara bertahap dari baris program yang telah dijelaskan dan dibuat, sampai dengan proses kompilasi program.

3 Semua tahapan dalam pembelajaran tersebut dilakukan hanya dalam sekali penjelasan dan demonstrasi membuat seringkali siswa tertinggal dari suatu tahapan baik itu saat penjelasan ataupun praktek program menjadikan siswa kebingungan dan tidak dapat mengikuti dan memahami materi pelajaran tersebut dengan baik, seringkali guru harus mengulang kembali suatu tahapan dari proses pembelajaran tersebut sehingga terkadang materi pelajaran tidak tersampaikan seluruhnya karena alokasi waktu untuk jam mata pelajaran tersebut telah habis. Selain itu menurut guru mata pelajaran Pemrograman Komputer kelas X kelompok keahlian Elektronika Industri SMKN 1 Cimahi, bapak Ilham Adrian SE, mengungkapkan pada mata pelajaran Pemrograman Komputer yang merupakan mata pelajaran baru yang diajarkan untuk kelas X masih membutuhkan suatu seting kegiatan belajar mengajar yang tepat untuk membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dan membentuk pemahaman secara keseluruhan mengenai materi pelajaran, permasalahan yang nampak saat ini yaitu siswa cenderung lambat dalam memahami materi, sulitnya terbentuk pola pikir yang sistematis untuk memecahkan masalah dalam suatu kasus pemrograman, serta kurangnya perhatian siswa saat mengikuti pelajaran. Berdasarkan Hasil Tes yang diberikan kepada 34 siswa diperoleh hasil sebanyak 12 orang mendapat nilai lebih besar dari Kriteria Kelulusan Minimal (KKM), dan 22 orang mendapat nilai kurang dari KKM, maka jika dipersentasekan jumlah siswa yang lulus KKM sebesar 27, 91% dan siswa yang belum mencapai KKM sebesar 72,09%, dengan nilai KKM sebesar 75, oleh karena itu masih diperlukan proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan di atas, peneliti berpendapat perlu dilaksanakannya inovasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih termotivasi dan tertarik untuk belajar, dan siswa dapat lebih cepat dalam memahami pemrograman komputer, untuk itu peneliti bermaksud membuat dan

4 menggunakan video tutorial sebagai alternatif media pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman komputer. Sesuai dengan karakteristik media pembelajaran berbasis audio visual yaitu dapat menarik perhatian dan minat dan baik dalam menyampaikan rangkuman dari materi secara bertahap. Media pembelajaran video tutorial ini diharapkan dapat menjadi suplement yang dapat menumbuhkan motivasi, ketertarikan dan perhatian siswa saat mengikuti pelajaran, disamping fungsi utama dari video tutorial yaitu sebagai sebagai pemandu, tutor atau guide tambahan dalam proses belajar mengajar yang bersifat virtual, sehingga dapat memandu siswa secara bertahap tahapan dari proses pembelajaran baik itu dalam segi penjelasan materi ataupun praktek demostrasi program ketika guru selesai menjelaskan dan mempraktekan program ataupun saat guru tidak menyertai siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian tentang penerapan media pembelajaran telah banyak dilakukan. Mahmudah (2013: 389) menjelaskan bahwa media pembelajaran sangat baik manfaatnya untuk siswa karena menambah pengetahuan serta dapat menumbuhkan semangat belajar untuk siswa. Kusantati, dkk (2013: 244) menambahkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar siswa serta meningkatkan pemahaman materi pembelajaran sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti berusaha ingin mengungkapkan sampai sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh media pembelajaran yang akan penulis gunakan yaitu media pembelajaran menggunakan video tutorial dalam kegiatan belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 1. Fasilitas media pembelajaran pada mata pelajaran Pemrograman Komputer di SMK masih terbatas. 2. Media pembelajaran video tutorial belum pernah digunakan pada kelas X di SMK untuk mata pelajaran Pemrograman Komputer. 3. Metoda pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran Pemrograman Komputer masih menggunakan metoda konvesional yaitu ceramah. 4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemrograman komputer masih perlu untuk ditingkatkan. 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diimplementasikan video tutorial sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemrograman Komputer? 2. Bagaimanakah hasil belajar ranah afektif siswa pada saat digunakannya video tutorial sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemrograman Komputer? 3. Bagaimanakah hasil belajar ranah psikomotor siswa pada saat digunakannya video tutorial sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemrograman Komputer? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil belajar yang mencangkup ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa yang telah menggunakan media pembelajaran video tutorial pada mata pelajaran pemrograman komputer. 2. Mengembangkan media pembelajaran yang mudah dalam penggunaannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengenai pemrograman komputer di SMK.

6 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap mata pelajaran pemrograman komputer. 2. Memberikan masukan kepada guru mengenai media yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sebagai salah satu upaya penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran. 3. Memberikan masukan kepada lembaga sekolah mengenai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. 4. Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa dalam menyusun penelitian. 1.6 Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di SMKN 1 Cimahi. 2. Digunakan media pembelajaran video tutorial pada mata pelajaran pemrograman komputer pada Kelas X jurusan Elektronika Industri (EIND) di SMK Negeri 1 Cimahi. 3. Objek penelitian adalah siswa kelas X EIND di SMK Negeri 1 Cimahi dan topik yang diteliti pada mata pelajaran pemrograman komputer dengan pokok bahasan tentang kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman pascal. 4. Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan media video tutorial pada mata pelajaran pemrograman komputer sub pokok bahasan bahasan tentang kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman pascal mencangkup ranah Kognitif.

7 5. Hasil belajar ranah afektif meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan, sementara hasil belajar psikomotor meliputi aspek keterampilan dan ketelitian. 1.7 Struktur Organisasi Skripsi Adapun pembahasan pada sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima pokok bahasan, antara lain : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, serta struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini berisi tentang teori-teori pendukung dari masalah yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, serta hipotesis dari penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, diantara lain adalah lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian desain penelitian, definisi operasional, cara menggunakan instrumen, proses pengembangan instrumen, serta teknik pengumpulan data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, serta pembahasan temuan dari penelitian ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.