Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

EVALUASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB MENGGUNAKAN ALGORITMA BASS - GURA

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KESTABILAN DAN KEKOKOHAN SINGLE MACHINE INFINITE BUS (SMIB) DENGAN METODA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) ( STUDI KASUS : PLTA SINGKARAK )

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Vol: 4, No. 2, September 2015 ISSN:

Analisa Performansi Single Machine Infinite Bus(SMIB) dengan Metoda Linear Quadratic Regulator (LQR) (Studi Kasus : PLTA Singkarak)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan

ANALISA SISTEM KENDALI FREKUENSI TENAGA LISTRIK DENGAN METODAH~ DENGAN PENDEKATAN MIXED SENSITIVITY

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KENDALI, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ;

Studi Metoda Kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) dan Aplikasinya pada Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Physics Communication

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

METODA TANGGAPAN FREKUENSI

Studi Metoda Kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) dan Aplikasinya pada Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

BAB III METODA PENELITIAN

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

PENENTUAN NILAI PARAMETER KONTROLER PID PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB SIMULINK

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

IDENTIFIKASI PARAMETER SISTEM PADA PLANT ORDE DENGAN METODE GRADIENT

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Distribusi daya listrik idealnya harus dapat memberikan kepada

Vol: 2 No.2 September 2013 ISSN:

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

PERANCANGAN SISTEM SLIDING MODE CONTROL UNTUK JARAK ELEKTRODA PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) STRATEGI PEMBELAJARAN. LCD dengan mata kuliah lainnya serta tujuan dari pembelajaran

ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)

Tanggapan Frekuensi Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT ABSTRAK

Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK

KENDALI SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN MATLAB, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan kualitas daya. Komponen power

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

PEMODELAN DAN PENGATURAN ADAPTIF UNTUK SISTEM HIDROLIK TAK-LINIER i. JUDUL TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : M.MULYADI JAYANEGARA NIM.

Kontrol Kecepatan Motor DC Berbasis Logika Fuzzy (DC Motor Speed Control Based on Fuzzy Logic)

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

1.1. Definisi dan Pengertian

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 SEBAGAI KENDALI KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC (BLDC)

JURNAL INTAKE---- Vol. 4, Nomor 2, Oktober 2013 ISSN:

Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

ISSN Cetak ISSN Online Analisis Perilaku Superkapasitor Susunan Sebagai Pengganti Baterai

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Transkripsi:

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator Heru Dibyo Laksono,*), M. Revan ), Azano Rabirahim ) ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: heru_dl@ft.unand.ac.id *) Abstrak Jurnal ini membahas pemodelan dan analisa sistem eksitasi generator. Model sistem eksitasi generator yang digunakan meliputi model sistem eksitasi generator tipe arus searah, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan model sistem eksitasi generator tipe statik. Untuk analisa sistem eksitasi generator meliputi analisa performansi dalam domain waktu yang meliputi analisa kesalahan dan analisa peralihan, analisa performansi dalam domain frekuensi, analisa kestabilan dan analisa kekokohan. Hasil analisa memperlihatkan bahwa sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate memiliki performansi, kestabilan dan kekokohan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem eksitasi generator tipe arus searah, sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan sistem eksitasi generator tipe statik. Kata kunci: sistem eksitasi generator, kesalahan, peralihan, performansi, kestabilan, kekokohan Abstract This journal discusses the modeling and analysis of generator excitation system. Generator excitation system models used include the type of generator excitation system model of direct current, generator excitation system model of direct current type to Rate, generator excitation system model of direct current type with Transient Gain Reduction and generator excitation system model of static type. To analyze of generator excitation system includes performance analysis in the time domain which includes the error and transition analysis, performance analysis in the frequency domain, stability and robustness analysis. The Result of the analysis showed that the generator excitation system in direct current type with rate output feedback has performance, stability and robustness are better than the generator excitation system in direct current type, generator excitation system in direct current type with Transient Gain Reduction andgenerator excitation system of static type. Keywords: Generator Excitation System, Error, Transient, Performance, Stability, Robustness TeknikA 6

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847. Pendahuluan Sistem eksitasi adalah suatu peralatan yang bertugas menjaga tegangan dan daya reaktif generator agar tetap pada nilai kerja yang diinginkan. Suatu kenaikan daya reaktif pada sisi beban akan mengakibatkan penurunan magnitude tegangan terminal. Penurunan tegangan terminal ini kemudian akan disensor oleh suatu potensial transformator. Selanjutnya tegangan terminal akan disearahkan dan dibandingkan dengan suatu titik nilai acuan (Laksono, 24). Pengatur sinyal kesalahan penguat akan mengatur tegangan eksitasi sehingga tegangan eksitasi generator akan meningkat. Jika tegangan eksitasi meningkat maka daya tegangan yang dibangkitkan oleh generator akan meningkat pula. Sistem eksitasi generator merupakan elemen penting untuk membentuk profil tegangan terminal generator yang stabil. Sistem pengoperasian unit eksitasi generator ini berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan keluaran generator (Eremia & Shahidehpour, 23). Selain itu sistem eksitasi generator yang digunakan mempuyai berbagai tipe. Setiap tipe sistem eksitasi ini mempuyai karakteristik yang berbeda beda. Dengan adanya berbagai tipe dari sistem eksitasi ini maka karakteristik dari sistem eksitasi generator akan berbeda- beda pula. Agar pengoperasian sistem eksitasi generator ini berjalan efisien dan efektif maka perlu dilakukan studi untuk mengetahui karakteristik dari setiap tipe sistem eksitasi. Sebelum studi dilakukan maka terlebih dahulu ditentukan model matematis dari setiap sistem eksitasi generator. Adapun model sistem eksitasi generator yang digunakan dalam penelitian ini adalah model sistem eksitasi generator tipe arus searah, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan model sistem eksitasi generator tipe statik. Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik dari model model sistem eksitasi generator ini diantaranya (Nagendra & Krishnarayalu, 22) membahas pengendalian sistem eksitasi generator dengan menggunakan pengendali Proporsional Integral Diferensial dengan bantuan Simulink dan model sistem eksitasi generator yang digunakan adalah model sistem eksitasi generator tipe arus searah. (Singh, Agarwal, & Singh, 23) membahas pengendalian sistem eksitasi generator dengan menggunakan pengendali Proporsional Integral Diferensial dan Fuzzy Logic Control dengan bantuan perangkat lunak Matlab. Pada jurnal ini model sistem eksitasi generator yang digunakan adalah model sistem eksitasi generator tipe arus searah. (Bhatt & Bhongade, 23), membahas perancangan pengendali Proporsional Integral Diferensial (PID) pada sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan teknik PSO. (Liu, Mohamed, Kerdphol, & Mitani, 24) membahas tentang perancangan pengendali PID MPC pada sistem eksitasi generator tipe arus searah. Berdasarkan hasil hasil penelitian sebelumnya terlihat bahwa tipe sistem eksitasi generator yang paling banyak digunakan adalah sistem eksitasi generator tipe arus searah tetapi karakteristik dari sistem eksitasi generator tipe arus searah itu sendiri tidak dibahas secara mendetail. Untuk itu dilakukan kajian tentang karakteristik dari model model sistem eksitasi generator dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai performansi dalam domain waktu, performansi dalam domain frekuensi, kestabilan dan kekokohan dari masing masing model sistem eksitasi generator tersebut. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dari sistem eksitasi generator. Analisa mengenai karakteristik dari berbagai model sistem eksitasi generator ini dilakukan dengan beberapa asumsi sebagai berikut. Model sistem eksitasi generator yang dianalisa adalah model sistem yang bersifat linier, tak berubah terhadap waktu dan kontinu. 2. Model sistem eksitasi generator bersifat satu masukan dan satu keluaran. 3. Analisa yang dilakukan dalam domain waktu dan domain frekuensi. 4. Analisa dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab. 2. Metoda Penelitian Penelitian ini dimulai dengan studi literatur tentang berbagai tipe sistem eksitasi generator dan pemodelan sistem eksitasi generator. Model sistem eksitasi generator yang digunakan adalah model sistem eksitasi generator tipe arus searah, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan model sistem eksitasi generator tipe statik. Untuk model sistem eksitasi generator tipe arus searah direpresentasikan dengan diagram blok yang diperlihatkan pada Gambar.berikut TeknikA 6

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 V re f + - K a + s T a + s T e + s T ' do V t + s T r Gambar. Model Sistem Eksitasi Generator (Graham,999) Untuk model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate direpresentasikan dengan diagram blok yang diperlihatkan pada Gambar 2.berikut V re f + _ + - K a + s T a + s T e + s T ' do V t K s fb + s T fb + s T r Gambar 2. Model Sistem Eksitasi Generator (Graham,999) Untuk model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dengan diagram blok yang diperlihatkan pada Gambar 3. berikut + direpresentasikan _ Gambar 3. Model Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction (Graham,999) Untuk model sistem eksitasi generator tipe statik direpresentasikan dengan diagram blok yang diperlihatkan pada Gambar 4. berikut V re f _ K a + s T a + s T ' do V t + s T r Gambar 4. Model Sistem Eksitasi Generator (Graham,999) Selanjutnya dengan menggunakan nilai parameter parameter model sistem eksitasi generator yang terdapat pada (Graham, 999) diperoleh fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dari model model sistem eksitasi tersebut dengan tegangan terminal sebagai keluaran dan tegangan referensi sebagai masukan. Setelah diperolehnya fungsi alih dari model model sistem eksitasi generator kemudian dilanjutkan dengan analisa sistem eksitasi generator. Analisa yang dilakukan meliputi analisa performansi dalam domain waktu, analisa performansi dalam domain frekuensi, analisa kestabilan dan analisa kekokohan. Untuk analisa performansi dalam domain waktu, analisa yang dilakukan terdiri dari analisa kesalahan dan analisa peralihan. Untuk analisa kesalahan, adapun parameter yang diamati terdiri dari tipe sistem, konstanta kesalahan posisi, konstanta kesalahan kecepatan, konstanta kesalahan percepatan, kesalahan keadaan mantap untuk masukan undak satuan, kesalahan keadaan mantap untuk masukan laju satuan dan kesalahan keadaan mantap untuk TeknikA 62

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 masukan parabolik (Ogata, 996). Untuk analisa peralihan, parameter yang diamati terdiri dari waktu naik, waktu keadaan mantap, lewatan maksimum, waktu puncak dan nilai puncak. Selain itu menurut (Skogestad & Postlethwaite, 996) parameter parameter yang diamati dalam analisa peralihan dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu kecepatan tanggapan dan kualitas tanggapan. Adapun parameter parameter dari analisa peralihan yang termasuk kedalam kategori kecepatan tanggapan adalah waktu naik, waktu keadaan mantap dan waktu puncak sedangkan untuk kategori kualitas tanggapan adalah lewatan maksimum dan nilai puncak. Model sistem eksitasi generator akan mempuyai performansi dalam domain waktu yang baik jika nilai dari waktu naik, waktu keadaan mantap dan waktu puncak yang kecil sendangkan untuk lewatan maksimum kurang dari 2 % (Skogestad & Postlethwaite, 996). Untuk analisa performansi dalam domain frekuensi terdiri dari analisa performansi lingkar terbuka dan analisa performansi lingkar tertutup. Untuk analisa performansi lingkar terbuka, parameter yang diamati meliputi margin penguatan, frekuensi margin penguatan, margin fasa dan frekuensi margin fasa. Menurut (Saadat, 999), model sistem eksitasi generator akan mempuyai performansi dalam domain frekuensi yang baik jika nilai margin penguatan besar dari 6 db dan nilai margin fasa berkisar antara 3 derjat sampai 6 derjat. Untuk analisa performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi, parameter yang diamati meliputi lebar pita, nilai puncak resosnansi dan frekuensi puncak resonansi. Menurut (Skogestad & Postlethwaite, 996), model sistem eksitasi generator akan mempuyai performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi yang baik jika mempuyai nilai lebar pita yang besar dan nilai puncak resonansi yang berkisar antara. s/d.5. Untuk analisa kestabilan dilakukan dengan menggunakan persamaan karakteristik (Franklin, Powell, & Naeini, 986). Analisa kestabilan dengan persamaan karakteristik ini dilakukan dengan menggunakan denumerator fungsi alih lingkar tertutup dari setiap model sistem eksitasi generator. Denumerator fungsi alih lingkar tertutup ini berbentuk persamaan polynomial dan dikenal sebagai persamaan karakteristik. Model sistem eksitasi akan bersifat stabil jika bagian nyata dari akar akar persamaan karakteristik bernilai negatif dan analisa terakhir yang dilakukan adalah analisa kekokohan. Analisa kekokohan dilakukan dengan menggunakan kriteria puncak maksimum. Kriteria puncak maksimum ini terbagi atas 2 bahagian yaitu nilai puncak maksimum sensitivitas dan nilai puncak maksimum sensitivitas komplementer. Model sistem eksitasi generator akan bersifat kokoh jika nilai puncak maksimum sensitivitas yang kurang dari 2. dan nilai puncak maksimum sensitivitas komplementer yang kurang dari.25 (Skogestad & Postlethwaite, 996). Berdasarkan hasil analisa tersebut kemudian ditentukan model sistem eksitasi generator yang paling baik. 3. Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini dilakukan analisa tanggapan tegangan sistem eksitasi generator. Analisa yang dilakukan meliputi analisa performansi dalam domain waktu, analisa performansi dalam domain frekuensi, analisa kestabilan dan analisa kekokohan. Analisa analisa tersebut dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Matlab. Model sistem eksitasi generator yang dianalisa terdiri dari model sistem eksitasi generator tipe arus searah, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan model sistem eksitasi generator tipe statik. Untuk analisa performansi dalam domain waktu terdiri dari analisa kesalahan dan analisa peralihan. Untuk model model sistem eksitasi generator yang digunakan diperoleh hasil analisa kesalahan yang diperlihatkan pada Tabel. berikut Tabel. Analisa Kesalahan Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction Kriteria Nilai Nilai Nilai Nilai Sistem Konstanta Kesalahan Posisi 5. 8..5 8. Konstanta Kesalahan Kecepatan.... Konstanta Kesalahan Percepatan.... Kesalahan Keadaan Mantap Untuk.96.55.9524.55 TeknikA 63

Kesalahan Tegangan (pu) Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Masukan Undak Satuan Kesalahan Keadaan Mantap Untuk Masukan Laju Satuan Kesalahan Keadaan Mantap Untuk Masukan Parabolik Satuan Tidak Terhingga Tidak Terhingga Dengan Transient Gain Reduction Tidak Terhingga Tidak Terhingga Tidak Terhingga Tidak Terhingga Tidak Terhingga Tidak Terhingga Untuk tanggapan kesalahan keadaan mantap sistem eksitasi generator terhadap masukan undak satuan diperlihatkan pada Gambar 5. berikut.7 Tanggapan Kesalahan Keadaan Mantap Sistem Eksitasi Generator.6.5.4.3.2. Gambar 5. Tanggapan Kesalahan Keadaan Mantap Model Model Sistem Eksitasi Generator Berdasarkan Tabel. dan Gambar 5. terlihat bahwa sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate Output Feedback dan sistem eksitasi generator tipe statik mempuyai nilai kesalahan yang terkecil sebesar.55, sedangkan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction mempuyai nilai kesalahan terbesar sebesar.9524. Untuk analisa peralihan, parameter yang diamati terdiri dari waktu naik, waktu keadaan mantap, lewatan maksimum, waktu puncak dan nilai puncak. Untuk model model sistem eksitasi generator yang digunakan diperoleh hasil analisa peralihan yang diperlihatkan pada Tabel 2. berikut Tabel 2. Analisa Kesalahan Sistem Eksitasi Generator 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu (seconds) Dengan Transient Gain Reduction Kriteria Nilai Nilai Nilai Nilai Waktu Naik.3984 detik.2587 detik 29.37 detik.526 detik Waktu Keadaan Mantap 3.396 detik 2.284 detik 37.8866 detik.8975 detik Lewatan maksimum 7.525 % 34.233 %. % 55.994 % Waktu Puncak.95 detik.6832 detik.37 x 3 detik.43 detik Nilai Puncak.678.3338.476.553 Untuk tanggapan tegangan model model sistem eksitasi generator terhadap masukan undak satuan diperlihatkan pada Gambar 6. berikut TeknikA 64

Phase (deg) Magnitude (db) Tegangan Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847.8 Tanggapan Tegangan Model Sistem Eksitasi Generator.6.4.2.8.6.4.2 Gambar 6. Tanggapan Tegangan Model Model Sistem Eksitasi Generator Berdasarkan hasil simulasi yang diperlihatkan pada Tabel 2. dan Gambar 6. diperoleh informasi bahwa untuk waktu naik, waktu puncak dan waktu keadaan mantap, model sistem eksitasi generator tipe statik memiliki nilai yang paling kecil dimana waktu naik sebesar.526 detik, waktu puncak sebesar.43 detik dan waktu keadaan mantap sebesar.8975 detik. Untuk lewatan maksimum dan nilai puncak, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction memiliki nilai yang paling kecil dimana lewatan maksimum sebesar. % dan nilai puncak sebesar.476. Berdasarkan informasi tersebut sistem eksitasi generator tipe statik memiliki kecepatan tanggapan yang paling baik sedangkan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction memiliki kualitas tanggapan yang paling baik. Hasil analisa performansi lingkar terbuka dalam domain frekuensi untuk model model sistem eksitasi generator diperlihatkan pada Tabel 3. berikut Tabel 3. Performansi Lingkar Terbuka Dalam Domain Frekuensi Untuk Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction Kriteria Nilai Nilai Nilai Nilai Margin Penguatan 2 3 4 5 6 7 8 9 2.966 ( 6.432 db) Waktu (seconds) 3.4559 (.77 db) 246 ( 67.89 db) 2.367 ( 7.467 db) Frekuensi Margin Penguatan 4.69 rad/detik 9.528 rad/detik.9446 rad/detik 3.87 rad/detik Margin Fasa 2.92 derjat 42.229 derjat Tidak Terhingga 24.36 derjat Frekuensi Margin Fasa 2.7824 rad/detik 3.948 rad/detik Tidak Terhingga 9.82 rad/detik Untuk tanggapan tegangan model model sistem eksitasi generator dalam domain frekuensi diperlihatkan dengan Diagram Bode pada Gambar 7. berikut Bode Diagram - -2-3 -9-8 -27-36 -4-2 2 Frequency (rad/s) Gambar 7. Diagram Bode Model Model Sistem Eksitasi Generator Berdasarkan hasil simulasi yang diperlihatkan pada Tabel 3. dan Gambar 7. diperoleh informasi bahwa margin penguatan untuk semua model model sistem eksitasi generator sudah memenuhi kriteria yang diinginkan dimana untuk semua model sistem eksitasi generator memiliki nilai margin penguatan sebesar 6 db. Untuk margin fasa TeknikA 65

Magnitude (db) Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 hanya model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate.saja yang memenuhi kriteria yang diinginkan dengan nilai sebesar 42.229 derjat. Untuk model sistem eksitasi generator tipe arus searah, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan model sistem eksitasi generator tipe statik tidak memenuhi kriteria yang diinginkan. Untuk model model sistem eksitasi generator yang digunakan diperoleh hasil analisa performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi yang diperlihatkan pada Tabel 4. berikut Tabel 4. Performansi Lingkar Tertutup Dalam Domain Frekuensi Untuk Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction Kriteria Nilai Nilai Nilai Nilai Lebar Pita 4.3948 rad/detik 7.5876 rad/detik.5 rad/detik 34.77 rad/detik Nilai Puncak Resonansi 4.865.3922.476 2.77 Frekuensi Puncak Resonansi 2.8688 rad/detik 3.938 rad/detik. rad/detik 2.35 rad/detik Untuk tanggapan tegangan model model sistem eksitasi generator dalam domain frekuensi diperlihatkan dengan Diagram Magnitude Bode pada Gambar 8. berikut 5 Bode Diagram -5 - -5-2 -25-4 -2 2 Frequency (rad/s) Gambar 8. Diagram Magnitude Bode Model Model Sistem Eksitasi Generator Berdasarkan hasil simulasi yang diperlihatkan pada Tabel 4. dan Gambar 8. diperoleh informasi untuk parameter lebar pita, sistem eksitasi generator tipe statik mempuyai lebar pita yang paling besar sehingga tanggapan tegangan dari sistem eksitasi generator tipe statik akan mempuyai waktu naik, waktu puncak dan waktu keadaan mantap yang paling yang cepat jika dibandingkan dengan sistem eksitasi generator tipe arus searah, tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction dan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate Output Feedback. Untuk parameter nilai puncak resonansi dan frekuensi puncak, sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate memenuhi kriteria performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi dimana agar sistem bersifat stabil maka nilai puncak resonansi harus bernilai antara. s/d.5. Untuk sistem eksitasi generator tipe arus searah, tipe arus searah dengan transient gain reduction dan tipe statik tidak memenuhi kriteria performansi lingkar tertutup dikarenakan nilai puncak resonansi yang terlalu besar untuk sistem eksitasi generator tipe arus searah dan tipe statik dan terlalu kecil untuk sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction. Berdasarkan kriteria performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi, sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate yang memenuhi kriteria secara keseluruhan dengan lebar pita 7.5876 rad/detik, nilai puncak resonasi sebesar.3922 dan frekuensi puncak resonansi sebesar 3.938 rad/detik. TeknikA 66

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Untuk model model sistem eksitasi generator yang digunakan diperoleh nilai dari akar akar persamaan karakteristik yang diperlihatkan pada Tabel 5. s/d Tabel Tabel 8. Berikut Tabel 5. Akar Akar Persamaan Karakteristik Untuk Sistem Eksitasi Generator Pole Pole Redaman Frekuensi Konstanta Waktu s.289 j2.85. 2.87 3.46 s2.289 j2.85. 2.87 3.46 s3 2.7. 2.7.483 s4 4.99. 49.9.2 Tabel 6. Akar Akar Persamaan Karakteristik Untuk Sistem Eksitasi Generator Pole Pole Redaman Frekuensi Konstanta Waktu s.23..23.85 s2 2.64 j4.89.476 5.56.378 s3 2.64 j4.89.476 5.56.378 s4 6.. 6..623 s5 4.96. 4.96.22 Tabel 7. Akar Akar Persamaan Karakteristik Untuk Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction Pole Pole Redaman Frekuensi Konstanta Waktu s.5..5 95.3 s.52..52.99 2 s3.998..998. s4 5. j.358. 5..2 Tabel 8. Akar Akar Persamaan Karakteristik Untuk Sistem Eksitasi Generator Pole Pole Redaman Frekuensi Konstanta Waktu s 4.24 j2.7.92 22..236 s 4.24 j2.7.92 22..236 2 s3 6.7. 6.7.62 Berdasarkan hasil perhitungan yang diperlihatkan pada Tabel 5. s/d Tabel 9. terlihat bahwa model model sistem eksitasi generator bersifat bersifat stabil. Hal ini dibuktikan dengan nilai dari pole pole sistem lingkar tertutup untuk tiap model sistem eksitasi generator mempuyai bagian nyata yang bernilai negatif sehingga tanggapan tegangan dari sistem eksitasi generator akan bersifat teredam untuk waku yang tidak terhingga. Analisa kekokohan dilakukan dengan menggunakan kriteria puncak maksimum. Kriteria puncak maksimum ini terbagi atas 2 bahagian yaitu nilai puncak maksimum sensitivitas dan nilai puncak maksimum sensitivitas komplementer. Untuk model model sistem eksitasi generator yang digunakan diperoleh nilai puncak maksimum sensitivitas dan nilai puncak maksimum sensitivtas komplementer yang diperlihatkan pada Tabel 9. Berikut TeknikA 67

Phase (deg) Magnitude (db) Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Tabel 9. Nilai Puncak Maksimum Untuk Sistem Eksitasi Generator Dengan Transient Gain Reduction Kriteria Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Puncak Maksimum Sensitivitas Nilai Puncak Maksimum Sensitivtas Komplementer 5.742.7893.4 2.8292 4.842.3929.476 2.77 Untuk tanggapan fungsi sensitivitas masukan dan fungsi sensitivitas komplementer untuk model model sistem eksitasi generator diperlihatkan pada Gambar 9. berikut Bode Diagram From: du To: Out() - -2-3 -4 8-8 Gambar 9. Fungsi Sensitivitas Masukan dan Fungsi Sensitivitas Komplementer Masukan Berdasarkan hasil simulasi yang diperlihatkan pada Tabel 9. dan Gambar 9. terlihat bahwa sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan rate output feedback dan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan transient gain reduction bersifat kokoh terhadap gangguan, mampu meredam derau pada frekuensi serta mempuyai tanggapan yang cepat terhadap masukan tertentu. Hal ini dibuktikan dengan nilai puncak maksimum sensitivitas yang kurang dari 2. dan nilai puncak maksimum sensitivitas komplementer yang kurang dari.25 untuk kedua tipe dari sistem eksitasi generator. Untuk sistem eksitasi generstor tipe arus searah dan sistem eksitasi generator tipe statik tidak bersifat kokoh, tidak mampu meredam derau pada frekuensi tinggi dan mempuyai tanggapan yang lambat terhadap masukan tertentu dikarenakan nilai puncak maksimum sensitivitas besar dari 2. dan nilai puncak maksimum sensitivitas komplementer besar dari.25. 4. Kesimpulan -36-4 -2 2 4 Adapun kesimpulanan dari penenelitian ini adalah Frequency (rad/s). Untuk analisa kesalahan, sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate dan sistem eksitasi generator tipe statik memiliki nilai kesalahan yang terkecil sebesar.5 2. Untuk analisa peralihan, untuk waktu naik, waktu puncak dan waktu keadaan mantap, model sistem eksitasi generator tipe statik memiliki nilai yang paling kecil dan untuk lewatan maksimum dan nilai puncak, model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction memiliki nilai yang paling kecil 3. Untuk analisa performansi lingkar terbuka dalam domain frekuensi, margin penguatan untuk semua model model sistem eksitasi generator sudah memenuhi kriteria yang diinginkan dimana untuk semua model sistem eksitasi generator memiliki nilai margin penguatan sebesar 6 db. Untuk margin fasa hanya model sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate.saja yang memenuhi kriteria yang diinginkan. 4. Untuk analisa performansi lingkar tertutup dalam domain frekuensi, sistem eksitasi generator tipe statik mempuyai lebar pita yang paling besar dan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate Output Feedback memiliki nilai puncak resonansi dan frekuensi puncak resonansi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. TeknikA 68

Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 5. Untuk analisa kestabilan, bahwa seluruh model sistem eksitasi generator yang digunakan bersifat stabil. 6. Untuk analisa kekokohan, bahwa sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Rate dan sistem eksitasi generator tipe arus searah dengan Transient Gain Reduction bersifat kokoh terhadap gangguan, mampu meredam derau pada frekuensi serta mempuyai tanggapan yang cepat terhadap masukan tertentu. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas yang telah memfasilitasi penelitian sehingga dihasilkan jurnal ini. Daftar Pustaka [] Bhatt, V. K., & Bhongade, S. (23). Design of PID Controller In Automatic Voltage Regulator (AVR) Using PSO Technique. International Journal of Engineering Research and Applications, 48-485. [2] Eremia, M., & Shahidehpour, M. (23). Handbook of Electrical Power System Dynamics. New Jersey: Wiley. [3] Franklin, G., Powell, J., & Naeini, A. E. (986). Feedback Control of Dynamics Systems. New York : Addison - Wesley Publishing Company. [4] Graham, R. (999). Power System Oscillations. Massachusetts: Kluwer Academic Publisher. [5] Laksono, H. D. (24). Kendali Sistem Tenaga Listrik Dengan Matlab. Jogjakarta : Graha Ilmu. [6] Liu, Q., Mohamed, T. H., Kerdphol, T., & Mitani, Y. (24). PID - MPC Based Automatic Voltage Regulator Design In Wide Area Interconnect Power Systems. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering, 42-47. [7] Nagendra, M., & Krishnarayalu, M. (22). PID Controller Tuning Using Simulink for Multi Area Power Systems. International Journal of Engineering Research and Technology, -9. [8] Ogata, K. (996). Teknik Kontrol Automatik. Jakarta : Penerbit Erlangga. [9] Saadat, H. (999). Power System Analysis. New York: McGraw Hill. [] Singh, O., Agarwal, S., & Singh, S. (23). Automatic Voltage Control for Power System Stabilty Using PID and Power Logic Control. International Journal of Engineering Research and Technology, 93-98. [] Skogestad, S., & Postlethwaite, I. (996). Multivariable Feedback Control Analysis and Design. New York : McGraw Hill. TeknikA 69