ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

Abstrak. :Jovita Priatnawati

ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA

KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika

Kebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat.

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA

ANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI

ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III

ANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

Ucapan Terima Kasih. Jakarta, 16 Agustus Stefanny dan Yenny

SURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

METODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI

KESALAHAN PENYUSUNAN KALIMAT AKTIF 把字句 DAN KALIMAT PASIF 被字句 PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNESA.

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA TINGKAT 2 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BINA NUSANTARA

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan

ANALISA PENGUASAAN SUKU AWAL DAN NADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

Bahasa Indonesia. Oleh: Thea Sairine (Staf Pengajar Program Studi Bahasa Tionghoa, Universitas Widya Kartika Surabaya)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA INGAT HURUF TIONGHOA EDITOR MUDA HARIAN NUSANTARA SURABAYA 影响泗水 千岛日报 年轻编辑的汉字记忆的因素.

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x

印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景

Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei

UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

KEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita,

KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN DESKRIPSI BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN

PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji Syukur kepada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan YME, karena atas kasih dan

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa

PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO

ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

苏北大学两年级的学生习得汉语副词 就 和 才 偏误分析 (yin ni xue sheng xi de han yu fu ci jiu he cai pian wu

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. Sarjana Sastra. Oleh: Riri Putriyani NIM: PROGRAM STUDI SASTRA CINA

BAB 4 SIMPULAN. China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ANALISIS JENIS LATIHAN PADA MATA KULIAH PERCAKAPAN 4 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO

KARAKTER HAN DENGAN RADIKAL 示 DALAM SHUOWENJIEZI: KLASIFIKASI, AKTIVITAS PENYEMBAHAN, PERBANDINGAN DENGAN KAMUS XIANDAI HANYU

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

EKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN

ANALISIS PENGARUH GAMBANG KROMONG TERHADAP MASYARAKAT DI PASAR PERUMPUNG DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOKULTURAL

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci : seni beladiri, Yongchun, Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme. vii Universitas Kristen Maranatha

KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAIPENYIAR BERITA TV MANDARIN DI INDONESIA ( STUDI KASUS: FIONA PENYIAR METRO XINWEN )

ABSTRAK. : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode an yang dinyanyikan oleh Andy Lau.

ANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

印度尼西亚语口语课程中跨文化交际互动式教学法的应用

印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究

PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA

ABSTRAK. : Okfaysienny. Program Studi : S-1 Sastra China

PENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT)

ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Pembelajaran Kata Bantu Bilangan Bahasa Tionghoa Sebagai Bahasa Kedua 第一语言对学习汉语量词的负迁移

BAB 2 WEBSITE DALAM PENGAJARAN BAHASA CINA

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya

Pelafalan Bahasa Mandarin Generasi Tua Di Pondok Tjandra Indah 泗水 Pondok Tjandra Indah 老年华人普通话的语音

Ita Purwanti. Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Univesitas Negeri Surabaya.

FEBE DIYAH MUSTIKA NINGRUM PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN, FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA.

PENGGUNAAN KATA GANTI

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI Angely Setiawan, Reina Juwita, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 evil_ngel911@yahoo.com; reina_neela@yahoo.com; rosemary@binus.edu ABSTRACT In modern Chinese, the highest usage frequencies of the adverbs of negation are "bu" and "mei". However, the error percentage of both these negations is very high, especially for Indonesian students. Author examined the errors occured when students used the word "bu" and "mei" and the influences of Bahasa on both the misuse of the words. This Research used quantitative methods, collecting 117 valid questionnaire sheets. The result of the analysis shows that the influence of Bahasa to Indonesian students in using of the negation word "bu" and "mei" is very strong. Most students tend to have a disproportionate concept, by directly interpreting both the negation word to be Indonesian adverbs "tidak" and "belum". Therefore, by helping students to overcome the over-reliance on Bahasa will not only reduce the frequency of the appearance of errors, but also makes the students have a deeper understanding of these negations. Keywords: "Bu", "Mei", Bahasa, error analysis, the negative transfer of mother language

ABSTRAK Di dalam Bahasa China Modern, frekuensi penggunaan kata negasi yang paling tinggi adalah bu dan mei, namun persentase kesalahan kedua kata negasi ini malah sangat tinggi. Penulis meneliti kesalahan yang muncul saat pelajar menggunakan kata bu dan mei serta pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan penggunaan kedua kata tersebut. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan 117 lembar kuisioner yang valid. Melalui analisis dapat terlihat pengaruh bahasa Indonesia terhadap pelajar dalam menggunakan kata negasi bu dan mei sangat besar. Sebagian besar pelajar cenderung memiliki konsep penyelarasan yang tidak sesuai, dengan langsung mengartikan kedua kata negasi ini menjadi tidak dan belum dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, membantu pelajar mengatasi ketergantungan yang berlebihan terhadap bahasa Indonesia tidak hanya dapat menurunkan frekuensi munculnya kesalahan, namun juga membuat pelajar memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap kedua kata negasi tersebut. Kata kunci : Bu, Mei, Bahasa Indonesia, analisis kesalahan, transfer negatif bahasa ibu

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Di dalam Bahasa China Modern, frekuensi penggunaan kata negasi yang paling tinggi adalah kata bu dan mei. Dikarenakan bentuk kedua kata negasi ini cukup rumit, mereka selalu dianggap titik sulit bagi pengajaran bahasa China tingkat dasar, terutama bagi pelajar asing. Di dalam proses belajar, pelajar sering mendapatkan pengaruh negatif dari bahasa ibu, sehingga munculnya kesalahan tak terhindarkan. Salah satu alasan sering munculnya kesalahan adalah karena dampak transfer bahasa. Transfer bahasa merupakan sebuah fenomena di dalam pembelajaran bahasa asing, yaitu dikarenakan pelajar tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai aturan tata bahasa bahasa tujuan, sehingga menggunakan aturan bahasa ibu untuk mengatasinya. Pelajar Indonesia dalam menggunakan kata negasi bu dan mei mendapatkan pengaruh bahasa Indonesia. Konsep kesalahan yang sering dimiliki oleh mereka adalah langsung mengartikan kedua kata negasi ini menjadi kata tidak dan belum dalam bahasa Indonesia. Pada kenyataannya, meskipun kata negasi bahasa China dan bahasa Indonesia memiliki kesamaan, tetapi mereka juga memiliki perbedaan fungsi semantik. Pada kondisi tertentu, ada kalanya kata negasi bu dan mei dapat diartikan sebagai tidak, ada kalanya dapat diartikan sebagai belum. Hal ini menyebabkan pelajar Indonesia merasa bingung dan sering tertukar saat menggunakan kedua kata ini, sehingga frekuensi munculnya kesalahan juga lebih tinggi. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini untuk memahami kesalahan yang muncul saat pelajar menggunakan kata bu dan mei serta pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan penggunaan kedua kata tersebut. Tinjauan Pustaka Sebelumnya, sudah ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan kata negasi bu dan mei serta pengaruh bahasa pertama terhadap pembelajaran bahasa kedua, di antaranya ada Bai Quan (2000) menekankan frekuensi kesalahan yang muncul saat pelajar asing menggunakan kata negasi bu dan mei yang berfungsi sebagai kata keterangan sangat tinggi, kedua kata negasi ini juga menjadi titik sulit bagi pelajar asing dalam proses pembelajaran bahasa China. Beliau juga meneliti perbedaan utama dari kata negasi bu dan mei serta penyebab utama kesalahan pengunaannya. Jiang Qiuli (2012) menekankan penelitian terhadap perbedaan kata negasi bu dan mei dari berbagai aspek dan pola pengajaran bahasa China bagi pelajar asing. Liu Zehai (2008) menekankan bahasa ibu adalah faktor yang tidak dapat diabaikan dan paling mempengaruhi saat mempelajari bahasa asing. Pengaruh utama bahasa ibu terhadap bahasa kedua adalah muncul melalui transfer bahasa, terutama transfer kebiasaan bahasa ibu. Saat ini, penelitian mengenai bu dan mei sudah sangat banyak, tetapi yang berhubungan dengan bahasa Indonesia sedikit sehingga penulis ingin meneliti pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan penggunaan kata negasi bu dan mei.

Identifikasi Masalah Identifikasi masalah penelitian terbagi menjadi bagaimana tingkat penguasaan pelajar terhadap kata negasi bu dan mei, apa pengaruh bahasa Indonesia terhadap pelajar dalam menggunakan bu dan mei, serta bagaiamana cara membantu pelajar mengatasi ketergantungan yang berlebihan terhadap bahasa Indonesia. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembelajaran bahasa China. Penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu kata negasi bu dan mei. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Binus University tingkat satu dan tiga. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kesalahan yang muncul saat pelajar menggunakan kata bu dan mei serta pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan penggunaan kedua kata tersebut. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat membantu pelajar Indonesia mengatasi ketergantungan yang berlebihan terhadap bahasa Indonesia dan dapat membantu proses pengajaran. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bantuan studi pustaka. Metode studi pustaka yang dilakukan penulis menggunakan bantuan buku, artikel, jurnal, dan hasilhasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Penulis mengumpulkan tugas mata kuliah Mengarang I dan Mengarang III mahasiswa tingkat satu dan tingkat dua Binus University jurusan Sastra China. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data kesalahan mahasiswa dalam menggunakan kata negasi bu dan mei dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kuisioner. Selanjutnya, pada tanggal 21 hingga 24 Mei 2014 penulis membagikan kuisioner kepada mahasiswa tingkat satu dan tiga. Berdasarkan 117 lembar kuisioner valid yang terkumpul, penulis menganalisis kesalahankesalahan yang muncul dan pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan pelajar dalam menggunakan kata negasi bu dan mei, serta mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap kedua kata negasi ini. Metode kuantitatif dan studi pustaka didukung dengan teknik penelitian komparatif asosiatif. Melalui teknik penelitian komparatif, penulis meneliti persamaan dan perbedaan antara kata negasi bu dan mei dengan tidak dan belum. Melalui teknik penelitian asosiatif, penulis meneliti pengaruh bahasa Indonesia terhadap kesalahan penggunaan kata negasi bu dan mei.

HASIL DAN BAHASAN Hasil Kuisioner Kuisioner yang dirancang oleh penulis berupa soal terjemahan yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari 10 soal, merupakan bagian menerjemahkan kalimat menjadi bahasa China. Soal dirancang berdasarkan kesalahan yang sering dilakukan oleh pelajar selama proses pembelajaran. Bagian dua terdiri dari 6 soal yang tiap soalnya memiliki dua kalimat bahasa Indonesia bermakna dekat, perbedaannya yaitu salah satu kalimat menggunakan tidak sedangkan kalimat lainnya menggunakan belum untuk menegasikannya. Bagian tiga terdiri dari 5 soal. Pada bagian ini, penulis memberikan suatu kondisi tertentu dan mengharapkan pelajar menerjemahkan kalimat yang digarisbawahi. Hal ini bertujuan untuk melihat cara pelajar menggunakan bahasa China untuk mengungkapkan kalimat yang mengandung kata negasi bahasa Indonesia tidak dan belum. Selain itu, penulis juga mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana cara pelajar membedakan penggunaan kata negasi bu dan mei. Gambar 1: Persentase Kesalahan Penggunaan Kata Negasi Bu dan Mei Hasil kuisioner menunjukkan persentase tertinggi kesalahan pelajar dalam menggunakan kata negasi bu dan mei adalah saat tidak sebagai mei, mencapai 82.74%. Persentase kesalahan belum sebagai bu juga cukup tinggi, yaitu 65.49%. Selain itu, persentase kesalahan belum sebagai mei dan tidak sebagai bu lebih rendah, terbagi menjadi 13.64% dan 6.21%.

Gambar 2: Persentase Kesalahan Pelajar Tingkat Satu dan Tiga dalam Menggunakan Kata Negasi Bu dan Mei Gambar 2 adalah persentase kesalahan pelajar tingkat satu dan tiga dalam menggunakan kata negasi bu dan mei. Kesalahan pelajar tingkat pertama saat menghadapi pertanyaan tidak sebagai mei dan belum sebagai bu lebih tinggi, yaitu 89.04% dan 74.11%. Keadaan yang serupa terjadi pula pada pelajar tingkat tiga, namun persentase kesalahan mereka lebih rendah yaitu 76.74% dan 57.02%. Sebaliknya, saat pelajar tingkat satu dan tiga menghadapi pertanyaan belum sebagai mei, tingkat kesalahan yang muncul lebih rendah yaitu 12.12% dan 15.15%. Kesalahan pelajar tingkat satu dan tiga saat menghadapi pertanyaan tidak sebagai bu juga lebih rendah, yaitu 6.20% dan 6.23%. Gambar 3: Statistik dari Bagaimana Cara Pelajar Membedakan Kata Negasi Bu dan Mei

Gambar 3 adalah hasil jawaban dari bagaimana cara pelajar membedakan penggunaan kata negasi bu dan mei : persentase pelajar yang langsung mengartikan bu sebagai tidak dan mei sebagai belum mencapai 41.18%; berdasarkan perasaan ada 19.33%; membedakan dari segi waktu mencapai 27.73%; membedakan dari segi subjektif dan objektif hanya 4.20%. Analisis Kesalahan Penggunaan Bu dan Mei serta Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Kesalahan Tersebut Penulis membagi pertanyaan yang ada di dalam kuisioner menjadi empat jenis: (1) tidak sebagai bu ; (2) tidak sebagai mei ; (3) belum sebagai mei ; (4) belum sebagai bu. 1) Tidak sebagai bu Jumlah pertanyaan pada bagian ini adalah 4 soal. Hampir seluruh pelajar dapat menjawab secara tepat, dengan tingkat kesalahan 6.21%. Contoh kalimat dengan tingkat kesalahan yang cukup tinggi: Aku tidak mengenal guru Huang ( 我不认识黄老师 ). Kalimat ini berhubungan dengan aturan perpasangan kata negasi bu dan mei dengan kata kerja. Dalam kondisi ini, 认识 hanya dapat berpasangan dengan bu, karena kata kerja ini mengandung pemikiran subjektif sang pelaku dan bersifat kontinu atau berkelanjutan. Melalui kuisioner, penulis menyadari pengetahuan pelajar tentang aturan perpasangan kedua kata negasi ini dengan kata kerja masih kurang begitu baik. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan bagaimana cara membedakan penggunaan bu dan mei dalam kalimat, sebagian besar pelajar langsung menjawab bu adalah tidak. Oleh karena itu, saat menghadapi pertanyaan sejenis ini, bahasa Indonesia dengan jelas memberikan pengaruh positif bagi pelajar. 2) Tidak sebagai mei Di dalam bahasa China modern, kata negasi mei dapat diartikan sebagai tidak dan frekuensi munculnya kalimat jenis ini cukup tinggi. Oleh karena itu, penulis mengajukan 13 soal tidak yang diartikan sebagai mei. Hasil menunjukkan tingkat kesalahan pelajar cukup tinggi, mencapai 82.74%. Banyaknya kesalahan yang muncul dikarenakan pelajar mendapatkan pengaruh negatif dari bahasa ibu. Contoh kalimat dengan tingkat kesalahan yang cukup tinggi: Saya tidak melupakan dia ( 我没忘记他 ). Apabila ditinjau dari segi subjektif dan objektif, kata kerja melupakan termasuk suatu kondisi dimana subjek pelaku tidak mampu memutuskan untuk melupakan atau tidak melupakan, sehingga kalimat tersebut tidak mengandung suatu keinginan subjektif. Selain itu, berdasarkan aturan perpasangan bu dan mei dengan kata kerja, pelajar seharusnya menggunakan mei untuk menegasikan kalimat tersebut. Banyak pelajar secara langsung menginterpretasikan tidak sebagai bu. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat kesalahan dalam bagian jenis pertanyaan ini. 3) Belum sebagai mei Tingkat kesalahan pada bagian ini hanya 13.64%. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah: Saya belum melupakan dia ( 我没忘记他 ). Banyak pelajar salah menjawab pertanyaan tidak melupakan, tetapi mereka dapat menjawab dengan benar pertanyaan belum melupakan.

Dapat terlihat walaupun pelajar tidak mengerti aturan perpasangan kata negasi bu dan mei dengan kata kerja, namun karena mendapatkan pengaruh positif dari bahasa Indonesia, mereka dapat menjawab dengan benar pertanyaan tersebut. 4) Belum sebagai bu Jumlah pertanyaan pada bagian ini adalah 4 soal dan tingkat kesalahannya mencapai 65.49%. Contoh kalimat dengan tingkat kesalahan yang tinggi adalah: Aku masih belum mengenal guru Huang ( 我还不认识黄老师 ). Pada contoh kalimat di bagian sebelumnya, pelajar dapat menjawab dengan benar pertanyaan tidak mengenal, namun salah saat menjawab pertanyaan ini. Dapat terlihat mereka masih bergantung pada bahasa Indonesia dalam menjawab pertanyaan, yaitu secara langsung menerjemahkan belum menjadi mei. Gambar 2 menunjukkan tingginya tingkat kesalahan pelajar tingkat satu dan tiga saat menghadapi jenis pertanyaan tidak sebagai mei dan belum sebagai bu, sedangkan saat menghadapi jenis pertanyaan tidak sebagai bu dan belum sebagai mei, tingkat kesalahan yang muncul lebih rendah. Selain itu, berdasarkan jawaban pelajar atas pertanyaan bagaimana mereka membedakan bu dan mei, dapat dilihat banyak pelajar secara langsung menjawab bu adalah tidak dan mei adalah belum. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh bahasa Indonesia terhadap pelajar saat menggunakan kedua kata negasi tersebut sangatlah besar, sehingga munculnya kesalahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat salah satu alasan utama munculnya kesalahan penggunaan kata negasi bu dan mei adalah karena adanya pengaruh transfer negatif dari bahasa ibu. Munculnya kesalahan dikarenakan pelajar menggunakan pengetahuan bahasa ibu mereka dalam menyelesaikan masalah yang muncul pada bahasa tujuan. Saat pelajar diminta untuk menerjemahkan kalimat kucing kecil ini tidak mati, pelajar secara langsung menerjemahkan tidak sebagai bu. Dari hasil analisis kuisioner, dapat disimpulkan jenis kesalahan yang dibuat oleh pelajar bersifat identik, dan alasan utama penyebab kesalahan tersebut adalah transfer negatif dari bahasa Indonesia. Kurangnya pengetahuan pelajar atas perbedaan dan aturan penggunaan kedua kata negasi tersebut dalam kalimat juga salah satu penyebab pelajar bergantung pada bahasa Indonesia dalam menyelesaikan soal. Mereka cenderung hanya berpatokan pada teori bu dan mei dari segi waktu. Selain itu, buku pelajaran yang digunakan juga tidak membahas perbedaan dan aturan penggunaan kedua kata negasi. Pelajar hanya mendapatkan penjelasan lisan dari pengajar. Oleh karena itu, rendahnya pemahaman pelajar terhadap kedua kata negasi tersebut juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Saran Pengajaran Berdasarkan hasil analisis, penulis menemukan bahwa banyak pelajar yang masih tidak dapat menggunakan kata negasi bu dan mei dengan benar. Berdasarkan hasil kuisioner, penyebab utamanya adalah pengaruh dari bahasa Indonesia. Dikarenakan kurangnya pengetahuan pelajar atas kedua kata negasi tersebut, mereka sering membandingkannya dengan bahasa Indonesia. Banyak

pelajar secara sadar maupun tidak sadar menyimpan persepsi yang salah bahwa bu adalah tidak dan mei adalah belum. Pada dasarnya, persepsi ini dapat membantu pelajar mengetahui perbedaan dasar dari kedua kata negasi tersebut, tetapi seiring dengan meningkatnya level bahasa China, mereka akan berhadapan dengan kalimat yang lebih kompleks. Oleh karena itu, pengajar harus mengingatkan pelajar bahwa konsep secara langsung menginterpretasikan bu dan mei sebagai tidak dan belum tidak dapat digunakan dalam segala konteks kalimat, malahan hal ini dapat mengakibatkan munculnya kesalahan. Bagi pelajar pemula di tingkat satu, memahami teori dari segi waktu cukup dapat membantu mereka membedakan kedua kata negasi. Namun seiring dengan meningkatnya level bahasa China pelajar, mereka juga harus menguasai teori dari segi subjektif objektif dan aturan perpasangan kedua kata negasi tersebut dengan kata kerja. Pengajar sebaiknya memberikan latihan berdasarkan kesalahan yang sering muncul kepada pelajar. Selain itu, pengajar disarankan memberikan pelajar contoh kasus yang spesifik dalam jumlah besar, melakukan perbandingan secara rinci antara kata negasi dalam bahasa China dan bahasa Indonesia. Pengajar dapat mengajukan berbagai situasi kalimat dan membiarkan pelajar memutuskan kata negasi apa yang tepat untuk digunakan dalam konteks kalimat yang diajukan. Melalui proses merasakan, memahami, meniru, mengingat, mengukuhkan, dan mengaplikasikan membuat pelajar mampu memahami perbedaan aturan penggunaan kedua kata negasi dalam bahasa Indonesia dan China. Hal ini akan membantu pelajar lebih menguasai kata negasi bu dan mei, serta tidak lagi bergantung secara berlebihan pada bahasa Indonesia. Selain itu, juga mampu menghapuskan pemahaman pelajar yang salah tentang interpretasi langsung atas kedua kata negasi. SIMPULAN DAN SARAN Melalui analisis dapat terlihat pengaruh bahasa Indonesia terhadap mahasiswa Binus University dalam menggunakan kata negasi bu dan mei sangatlah besar. Penulis melakukan analisis terhadap kesalahan pelajar berdasarkan empat jenis pembagian: (1) tidak sebagai bu ; (2) tidak sebagai mei ; (3) belum sebagai mei ; (4) belum sebagai bu. Hasil analisis menunjukkan persentase kesalahan yang lebih tinggi adalah saat pelajar menghadapi pertanyaan tidak sebagai mei dan belum sebagai bu, yaitu 82.74% dan 65.49%. Saat menghadapi pertanyaan belum sebagai mei dan tidak sebagai bu, kesalahan yang muncul lebih rendah, hanya 13.64% dan 6.21%. Selain itu, hasil kuisioner menunjukkan cara pelajar membedakan penggunaan kata negasi bu dan mei, yaitu sebagai berikut: persentase pelajar yang langsung mengartikan bu sebagai tidak dan mei sebagai belum mencapai 41.18%; berdasarkan perasaan ada 19.33%; membedakan dari segi waktu mencapai 27.73%; membedakan dari segi subjektif dan objektif hanya 4.20%. Berdasarkan hasil analisis, alasan utama penyebab munculnya kesalahan adalah transfer negatif dari bahasa ibu. Sebagian besar pelajar cenderung memiliki konsep penyelarasan yang tidak sesuai, dengan langsung mengartikan kedua kata negasi ini menjadi tidak dan belum dalam bahasa Indonesia. Hal ini menyebabkan pelajar tidak dapat menggunakan kedua kata negasi tersebut dengan

tepat. Pengetahuan pelajar terhadap penggunaan kedua kata negasi tersebut juga kurang, cenderung hanya terpusat pada segi waktu. Dikarenakan pengetahuan yang tidak memadai, saat pelajar menghadapi pertanyaan yang lebih kompleks, mereka cenderung menggunakan bahasa Indonesia untuk menyelesaikannya. Bahkan ada beberapa pelajar yang menggunakan konsep tidak dan belum untuk menjelaskan perbedaan bu dan mei dari segi waktu. Untuk mengatasi situasi kesalahan seperti ini, pengajar harus mengingatkan pelajar tidak dapat secara sederhana mengartikan bu dan mei menjadi tidak dan belum. Seiring dengan meningkatnya pemahaman pelajar, pengajar sebaiknya menjelaskan kedua kata negasi ini dari segi subjektif dan objektif serta aturan perpasangan dengan kata kerja, sehingga saat menghadapi pertanyaan yang lebih kompleks pelajar tidak hanya bergantung kepada bahasa Indonesia untuk menyelesaikannya. Selain itu, pengajar disarankan memberikan pelajar contoh kasus yang spesifik dalam jumlah besar, melakukan perbandingan secara rinci antara kata negasi dalam bahasa China dan bahasa Indonesia. Pengajar juga harus memberikan latihan di luar buku pelajaran berdasarkan kesalahan yang sering muncul dan dengan kondisi yang telah ditentukan, membiarkan pelajar merasakan aturan penggunaan kedua kata negasi tersebut dari dua bahasa yang berbeda. Penulis berharap beberapa usulan ini dapat membantu pelajar mengatasi ketergantungan yang berlebihan terhadap bahasa ibu, serta mengurangi kesalahan pelajar dalam menggunakan kata negasi bu dan mei yang disebabkan oleh transfer negatif bahasa Indonesia. REFERENSI Li, C.N., Sandra A. Thompson. 汉语语法 [M]. 北京 : 北京语言文化大学出版社,1998. 白荃. 不 没 教学和研究上的误区 [J]. 语言教学与研究,2000,(3):21-25. 陈宏, 陈前瑞, 刘珣, 等. 汉语对第二语言习得偏误研究 [M]. 北京 : 北京语言文化大学出版社,1998. 江秋丽. 不 和 没 的语用区别及其对外课堂教学设计 [J]. 丝绸之路,2012,(6):89-90. 李正民. 韩籍学习者习得现代汉语否定词 不 与 没 ( 有 ) 之研究 [D]. 国立台湾师范大学 : 2009. 刘珣. 对外汉语教育学引论 [M]. 北京 : 北京大学出版社,2010. 刘泽海. 论母语对第二语言习得的影响 [J]. 吉首大学学报 ( 社会科学版 ),2008,29(3): 136-141. 卢福波. 对外汉语教学实用语法 [M]. 北京 : 北京语言大学出版社,2005. 吕必松. 汉语和汉语作为第二语言教学 [M]. 北京 : 北京大学出版社,2007. 吕叔湘. 现代汉语八百词 [M]. 北京 : 商务印书馆,1996. 聂仁发. 否定词 不 与 没有 的语义特征及其时间意义 [J]. 汉语学习,2001,(1):21-27. 王初明. 影响外语学习的两大因素与外语教学 [J]. 外语界,2001,(6):8-12. 王欣, 祝东平. 用 不 和用 没 否定的区别 [J]. 宁夏大学学报 ( 人文社会科学版 ),2010,32 (2):41-45.

武氏明河. 现代汉语否定副词 不 和 没 ( 有 ) 的比较研究 [D]. 河内 : 河内国家大学,2005.

吴艳. 不 与 没 的比较研究 [J]. 渝西学院学报 ( 社会科学版 ), 2005,4 (2) : 93-96. 杨寄洲. 汉语教程 第一册 ( 下 )[M]. 北京 : 北京语言大学出版社,2011. 张国杨. 外语外语教育语言学 ( 平 ) 学科现代教育理论书系 [M]. 广西 : 广西教育出版社,1998. 周小兵. 对外汉语教学入门 ( 第二版 )[M]. 广州 : 中山大学出版社, 2009. Alwi, H., dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka. RIWAYAT PENULIS Angely Setiawan lahir di kota Jakarta pada tanggal 24 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Tarakanita 2 pada tahun 2010. Saat ini bekerja sebagai pengajar di IF Language Center. Reina Juwita lahir di kota Jakarta pada tanggal 16 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Kemurnian II pada tahun 2010. Saat ini bekerja sebagai penyusun kurikulum mata pelajaran bahasa China di sekolah St. Nicholas Pantai Indah Kapuk. Fu Ruomei, BA., M. Lit. lahir di China, sejak tahun 2006 aktif mengajar di Binus University Chinese Department.