Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

dokumen-dokumen yang mirip
Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Pengaruh Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Metode PQ dan LSQ

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI PENYELESAIAN MASALAH MATERI SUBNETTING PADA MATA PELAJARAN RANCANG BANGUN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan Kooperatif TAI Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa

JURNAL FEBRINA AULIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pengajaran Langsung

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

ABSTRAK

Pengaruh Model Student Team Achievement Division

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Pembuatan Trainer dan Modul Mikrokontroler

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script Dengan Strategi Tanya Jawab

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Meret 2014

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Journal of Elementary Education

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Transkripsi:

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Kreativitas Berbeda Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio Miftakhul Hidayah dan IGP Asto Buditjahjanto Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya email: miftakhulhidayah700@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa kreativitas tinggi dengan siswa kreativitas rendah pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio, (2) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Students Teams-Achievement Divisions (STAD, serta (3) u ntuk mengetahui interaksi antara kreativitas dengan metode pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di SMKN 1 Jetis pada kelas X TAV 1 dan X TAV 2 dengan jumlah siswa masing-masing kelas 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 9 kali pertemuan yang terdiri dari 6 fase pada tiap pertemuan dengan materi menjelaskan desibel serta menjelaskan konversi besaran pada microphone dan loudspeaker. Hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan (1) adanya perbedaan hasil belajar antara siswa berkreativitas tinggi dan siswa berkreativitas rendah, dimana rata-rata hasil belajar siswa berkreativitas tinggi 74,781 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa berkreativitas rendah yaitu 73,5. (2) Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TPS dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD, untuk kelas dengan metode TPS memiliki nili rata-rata 79,375 sedangkan kelas dengan metode STAD hanya 68,906. (3) Adanya interaksi antara kreativitas dengan metode pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa dimana F hitung > F tabel. Kata kunci: Think Pair Share (TPS),Student Teams Achievement Divisions (STAD), hasil belajar dan kreativitas Abstract This research aims to: (1) know the difference of learning outcomes between students of high creativity with low creativity students on Competency Standards of Understandng Basic of Audio Signal, (2) know the difference of learning outcomes between students who use Think pair Share (TPS) cooperative learning model with students who use Students Teams-Achievement Divisions (STAD) cooperative learning model, and (3) know the interaction between creativity with methods of cooperative learning on student learning outcomes. This research was an experimental research with desain research of True Experimental Design type of Post-Test Only Control Design conducted at SMK 1 Jetis in class X TAV 1 and X TAV 2 by the number of students in each class of 32 students. This research was conducted in 9 sessions consisting of 6 phases at every meeting to discuss the matter Explain of decibel and Explain Quantity of Conversion Microphone and Loudspeaker. Analysis results obtained at the this research showed (1) the difference of learning outcomes between students of high creativity and low creativity students, where the average high creativity of student learning outcomes 74.781 higher than the average low creativity of student learning outcomes is 73.5. (2) The difference learning outcomes between students who use cooperative learning model with SMT type with students who use cooperative learning model with STAD, to class with TPS method has an average value of 79.375 while the STAD method only class with 68.906. (3) The interaction between creativity with methods of cooperative learning on student learning outcomes which F hitung >F tabel. Keywords: Think Pair Share (TPS), Student Teams Achievement Divisions (STAD), the results of learning and creativity 677

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2 Nomor 2 Tahun 2013, 677-683 PENDAHULUAN Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan secara terus-menerus menjadi suatu proses yang dialami, baik secara langsung maupun tidak langsung sepanjang hidup manusia terutama dalam pengembangan mutu sumber daya manusia. Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada tahun 1930 menyebutkan: Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak (Ihsan,2008:5).Pengertian pendidikan pada sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan peranannya dimasa yang akan datang (Mochammad dkk, 2007:2). Penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk menciptakan peserta didik dengan budi pekerti dan intelek yang maju melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia. Melalui lembaga pendidikan, dapat dihasilkan manusia yang bermutu dan berkualitas. Karena itu segala daya dan upaya dilaksanakan guna mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah pengkajian semua unsur yang akan menjadi tantangan dalam pengembangan sistem pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan segala kebutuhan pembangunan jangka panjang dan pendek. (Wijaya, 2007:2) Pendidikan yang merupakan dasar bagi kegiatan pengajaran dapat dilakukan di lingkungan keluarga maupun di sekolah. Pada awalnya pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga. Orang tua berfungsi sebagai pendidik dan anak sebagai siswa. Dalam perkembangannya, kehidupan manusia semakin kompleks dan maju, sehingga pendidikan keluarga yang mengutamakan pembentukan pribadi yang bersifat alami tidak lagi memadai untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Oleh karena itu diciptakan struktur pendidikan yang bersifat formal yang disebut pendidikan persekolahan. Dalam hal ini peran sekolah menjadi sangat besar, sehingga proses belajar mengajar di sekolah merupakan hal terpenting dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu menghasilkan siswa yang baik dan berkualitas. Dalam hal ini guru sebagai pendidik diharapkan kreatif dan mampu menerapkan tipe belajar yang baik, kreatif dan inovatif, dikarenakan penggunaan tipe belajar yang kurang tepat dapat menimbulkan kejenuhan serta kurang menarik motivasi siswa untuk belajar, seperti yang terjadi di SMKN 1 Jetis Mojokerto. Berdasarkan survei yang telah dilaksanakan, model pembelajaran yang diterapkan di SMKN 1 Jetis Mojokerto masih menggunakan model ceramah di mana guru lebih aktif dari siswa. Terkadang sesekali waktu guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif STAD, ini membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran dengan mengelompokkan siswa. Ada berbagai tipe dalam model pembelajaran kooperatif salah satunya Think Pair Share (TPS). Peneliti ingin menerapkan tipe tersebut pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. Berdasar pada penelitian Snider (1986) yang dilakukan pada siswa Grade-9 untuk mata pelajaran Geografi di Amerika menemukan, bahwa penggunaan model cooperative learning sangat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dengan perbedaan hampir 25% dengan kemampuan yang dicapai oleh siswa yang diajar dengan menggunakan sistem kompetisi. Berdasarkan hasil penelitian Rochmawati (2008:56) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tipe TPS telah mencapai persentase 81,37, aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe TPS mencapai 85,74%, aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TPS mencapai jumlah persentase 90,98 dan ketuntasan belajar siswa melalui model pembelajaran tipe TPS memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 90%. Selain model pembelajaran yang penting, masih banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah kreativitas belajar siswa. Kreativitas belajar siswa merupakan kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa ( unusual) dan menghasilkan penyelesaian 678

yang unik terhadap berbagai persoalan (Semiawan, 1999: 89). Setiap siswa memiliki tingkat kreativitas yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan baik dalam proses belajar mengajar, mengerjakan soal, serta menerima materi yang diajarkan, sehingga membuat hasil belajar antar siswa berbeda. Berdasarkan uaraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Kreativitas Berbeda Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. Peneliti menerapkan tipe tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa secara merata meski tiap siswa memiliki kreatifitas yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa kreativitas tinggi dengan siswa kreativitas rendah pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio, Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Students Teams-Achievement Divisions (STAD) serta Untuk mengetahui interaksi antara kreativitas dengan metode pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010:72). Adapun desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design jenis Post-test Only Control Design, adapun desain penelitiannya sebagai berikut: R X 1 O 1 R X 2 O 2 (Sukmadinata, 2010:206) dimana sampel yang digunakan untuk penelitian ini diambil secara random. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TAV SMKN 1 Jetis Mojokerto tahun ajaran 2012/2013. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X TAV 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TAV 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik observasi terhadap siswa dan Teknik pengukuran berupa tes. Teknik observasi (pengamatan) ini digunakan untuk mengetahui aktivasi siswa (penilian afektif) selama proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan tes digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil tes keterampilan berpikir siswa. Terdapat dua macam tes yang diberikan yatu post test untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan tes kreativitas yang bertujuan untuk mengetahui nilai dan tingkat kreativitas dari siswa. Analisis data validasi instrumen dari dosen teknik elektro dan guru TAV SMK digunakan untuk memperbaiki komponen materi dalam instrumen dan analisis data validasi penilaian dari dosen teknik elektro dan guru TAV SMK dianalisis secara deskriptif kuantitatif. kriteria interpretasi skor validasi dalam Riduwan seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Interpretasi Skor Validasi Kriteria Skor Sangat Tidak Valid 20% - 36% Tidak Valid >36% - 52% Cukup Valid >52% - 68% Valid > 68% - 84% Sangat Valid >84% - 100% (Riduwan, 2003:13) Berdasarkan kriteria interpretasi tersebut, instrumen dinyatakan layak untuk digunakan apabila memperoleh persentase >68%. Selain analsis data validasi instrumen, validasi juga dilakukan pada butir soal post test. Analisis butir soal dilakukan dengan cara menghitung validitas tes (r xy ) dan reliabilitas tes (r 11 ) serta membuat analisis soal yang terdiri dari menentukan taraf kesukaran ( P) dan daya beda (D). yang dianalisis dengan menggunakan anatesv4 Analisis data juga dilakukan pada data hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Perhitungan nilai hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut : = 100 679

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2 Nomor 2 Tahun 2013, 677-683 Siswa dinyatakan telah menguasai materi apabila siswa memperoleh nilai 70. Setelah didapatkan nilai hasil belajar, nilai tersebut dianalisis menggunakan SPSS 16.0. Analisis tersebut meliputi uji normalitas, uji homogenitas serta uji ANAVA 2 jalur. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang data yang diperoleh selama proses penelitian : Tabel 2. Hasil Validasi Instrumen Instrumen Rata-rata (%) Kriteria Buku Ajar 78,76 Valid RPP 76,03 Valid Post Test 78,33 Valid Menurut Riduwan, instrumen dikatakan memenuhi kriteria apabila persentase nilai yang diperoleh dari hasil validasi adalah > 68% sehingga dinyatakan layak untuk digunakan pada proses belajar mengajar. Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil bahwa instrumen yang digunakan peneliti memenuhi kriteria. Buku ajar dikatakan valid untuk digunakan ditinjau dari aspek fisik, materi dan bahasa buku ajar. Rata-rata nilai dari validator sebesar 78,76%. Sama halnya dengan RPP yang digunakan peneliti dikatakan valid untuk digunakan ditinjau dari aspek kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, bahasa, format, kegiatan belajar mengajar dan alokasi waktu yang digunakan. Rata-rata nilai dari validator sebesar 76,03%. Begitu pula post test, dikatakan valid untuk digunakan ditinjau dari aspek materi, kontruksi dan bahasa dengan rata-rata nilai dari validator sebesar 78,33%. Berdasarkan hasil penelitian pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh data hasil post test dan tes kreativitas siswa. Data hasil data hasil post test dan tes kreativitas siswa disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada Gambar 1. 140 120 100 80 60 40 20 0 79,375 113,375 114,6875 Kelas Eksperimen 68,9063 Kelas Kontrol Post Test Tes Kreativita Gambar 1. Grafik Rata-Rata Nilai Tes Kreativitas dan Post Test Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa untuk post test, kelas eksprimen memiliki nilai rata-rata 79,375 yaitu lebih tinggi dari kelas kontrol yang nilai rata-ratanya hanya 68,9063. Namun untuk tes kreativitas kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 114,6875 lebih tinggi dari kelas eksperimen yang hanya 113,375. Dengan kata lain, ditinjau dari tingkat kreativitasnya, kelas kontrol kreativitasnya lebih tinggi dari kelas eksperimen, namun bila ditinjau dari akademik, kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol. Hasil analisis butir soal menggunakan anatesv4, menunjukkan nilai sebagai berikut: korelasi XY sebesar 0,65; reliabilitas tes sebesar 0,79; berdasar analisis juga diketahui nilai daya pembeda, tingkat kesukaran, korelasi serta signifikansi korelasi tiap butir soal. Untuk analisis hasil belajar perlu dilaksanakan pengujian persyaratan analisis sebelum melaksanakan uji ANAVA. Ada 2 syarat dalam uji persyaratan ANAVA yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan pada nilai post-test. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square (X 2 ). Secara ringkas uji normalitas disajikan dalam Tabel 3 berikut, Tabel 3. Uji Normalitas X 2 hitung X 2 tabel Siginifikansi Keterangan 30,500 18,5 0,000 Normal Berdasarkan tabel di atas didapat X 2 hitung >X 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi berdistribusi normal. 680

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji persamaan varians 2 buah populasi atau lebih. Dalam pengujian homogenitas dapat menggunakan uji F, uji Bartlett dan uji Levene pada analisis penelitian ini menggunakan uji Levene. Secara ringkas disajikan dalam Tabel 4 berikut, Tabel 4. Uji Homogenitas F hitung F tabel Keterangan 4,963 4,15 Homogen Berdasarkan tabel di atas didapat F hitung >F tabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah homogen. Setelah dilakukan uji persyaratan dan diketahui behwa sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji ANAVA. Untuk tabel panolong ANAVA dapat dilihat pada Tabel 5. berikut, Tabel 5. Penolong ANAVA 2 Jalur Kreativitas Metode Pembelajaran TPS STAD Tinggi 82,31 67,25 Rendah 76,44 70,56 Pada penelitian ini, uji ANAVA dilakukan dengan 3 uji hipotesis. Uji hipotesis yang pertama digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa berkreativitas tinggi dengan siswa berkreativitas rendah. Perhitungan nilai rata-rata hasil belajar siswa berdasar kreativitas dan perhitungan harga α menggunakan ANAVA dapat dilihat pada Tabel 6 berikut: Tabel 6. Analisis Tingkat Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Kreativitas Mean α hitung α tabel Tinggi 74,781 0,349 0,05 Rendah 73,500 Dari perbandingan antara α hitung dengan α tabel diketahui bahwa α hitung sebesar 0,345 sedangkan α tabel sebesar 0,05 sehingga α hitung > α tabel. Dengan demikian, terbukti bahwa ada pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar siswa, dimana rata-rata hasil belajar siswa berkreativitas tinggi lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar siswa berkreativitas rendah yaitu 74,781 untuk siswa berkreativitas tinggi dan 73,5 untuk siswa berkreativitas rendah yang dapat dilihat pada Tabel 6 di atas. Untuk hasil plotting tingkat kreativitas ditunjukkan pada Gambar 2. berikut. Gambar 2. Plot Tingkat Kreativitas Uji hipotesis kedua digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe STAD. Perhitungan nilai rata-rata hasil belajar siswa berdasar metode pembelajaran yang diterapkan serta perhitungan harga F menggunakan ANAVA dapat dilihat pada Tabel 7. berikut. Tabel 7. Analisis Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Metode Mean F hitung F tabel TPS 79,375 59,565 4,20 STAD 68,906 Dari perbandingan antara F hitung dengan F tabel diketahui bahwa F hitung sebesar 59,565 sedangkan F tabel sebesar 4,20 sehingga F hitung > F tabel. Dengan demikian terbukti bahwa ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe STAD pada standar kompetensi memahami dasar sinyal audio yang signifikan, dimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran tipe TPS memiliki rata-rata nilai 79,375 dan pembelajaran tipe STAD memiliki rata-rata nilai 68,906. Sehingga dalam hasil belajar siswa pembelajaran tipe TPS lebih baik dari pembelajaran tipe STAD. Untuk hasil plotting metode pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 3. berikut: Gambar 3. Plot Metode Pembelajaran 681

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2 Nomor 2 Tahun 2013, 677-683 Uji hipotesis ketiga digunakan untuk mengetahui adakah interaksi antara kreativitas dengan metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Perhitungan nilai rata-rata hasil belajar siswa berdasar metode pembelajaran yang diterapkan dengan kreativitas berbeda serta perhitungan harga F menggunakan ANAVA dapat dilihat pada Tabel 7. berikut. Tabel 7. Analisis Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Metode Kreativitas Mean F hitung F tabel Tinggi 82,312 TPS Rendah 76,348 11,469 4,20 Tinggi 67,250 STAD Rendah 70,562 Dari perbandingan antara F hitung sebesar 11,469 dengan F tabel sebesar 4,20 diketahui bahwa F hitung > F tabel maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu ada interaksi antara kreativitas dengan metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata posttest siswa berkreatifitas tinggi dengan tipe pembelajaran TPS sebesar 82,312 dan yang berkreativitas rendah sebesar 76, 438. Sedangkan rata-rata nilai posttest siswa berkreativitas tinggi dengan tipe pembelajaran STAD sebesar 67,250 dan siswa berkreativitas rendah sebesar 70,562. Untuk hasil plotting interaksi ditunjukkan pada Gambar 4. berikut, Gambar 4. Plot Interaksi Dari ketiga uji hipotesis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada standar kompetensi menjelaskan dasar dasar sinyal audio hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (kelas eksperimen) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (kelas kontrol). Siswa yang memiliki kreativitas tinggi menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah. Serta terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar siswa dengan kreativitas berbeda pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut, 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran TPS melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman, sehingga interaksi antara siswa selama proses pembelajaran menjadi lebih aktif. Hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran tipe TPS lebih baik daripada pembelajaran tipe STAD. Hal tersebut terlihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan dimana harga F hitung sebesar 59,565 dan harga F tabel sebesar 4,20 pada taraf 0,05 dan 7,64 pada taraf 0,01. 2. Siswa yang berkreativitas tinggi memiliki nilai hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang berkreativitas rendah. Hal tersebut tampak pada hasil perbandingan antara α hitung dengan α tabel diketahui bahwa α hitung sebesar 0,349 sedangkan α tabel sebesar 0,05. Sehingga diperoleh α hitung > α tabel baik pada taraf 0,05 maupun taraf 0,01. Hipotesis yang diterima adalah bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa berkreativitas tinggi dengan siswa berkreativitas rendah, dimana siswa dengan kreativitas tinggi memiliki rata-rata nilai 74,781 sedangkan siswa dengan kreativitas rendah memiliki rata-rata nilai 73,5. 3. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa yang terlihat dari hasil perhitungan ANAVA dimana F hitung > F tabel dimana harga F hitung sebesar 11,469 dan 682

harga F tabel sebesar 4,20 pada taraf 0,05 dan 7,64 pada taraf 0,01. Hal ini dikarenakan, untuk siswa dengan tingkat kreativitas tinggi akan memiliki nilai yang lebih baik dari siswa berkreativitas rendah dengan penerapan metode pembelajaran TPS dengan pembagian kelompok yang hanya terdiri dari 2 siswa tiap kelompoknya, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Sedangkan siswa dengan tingkat kreativitas rendah akan memiliki nilai lebih baik dari siswa berkreativitas tinggi dengan penerapan metode pembelajaran STAD dengan pembagian kelompok yang tedri dari 4-6 siswa tiap kelompoknya, sehingga siswa akan lebih mengikuti (bergantung) pendapat dari kelompok. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang dapat disampaikan diantaranya adalah: 1. Metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan STAD, dapat pula diterapkan di sekolah. Namun metode pembelajaran TPS akan lebih baik jika diterapkan pada kelas dengan siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi. Sedangkan untuk metode pembelajaran STAD akan lebih baik diterapkan untuk kelas dengan siswa yang memiliki tingkat kreativitas rendah 2. Selain berdasarkan usia dan lingkungan, tingkat kreativitas siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan lebih banyak permasalahan pengetahuan yang dapat mendukung perkembangan kreativitas dari siswa. DAFTAR PUSTAKA Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya. Wijaya, Cece. 2007. Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia (Muchlis dan Anang Solihin Wardan, Ed.). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 683