Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Analisa Dampak Pemecahan Beban Feeder Tiku Terhadap Susut Teknis Jaringan Tegangan Menengah

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

KOKO SURYONO D

PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN PADA PENYULANG BELIMBING YANG DISUPLAI DARI GARDU INDUK BOOM BARU DENGAN BANTUAN SOFTWARE ETAP

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

ANALISA EFISIENSI JARINGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK TALANG KELAPA PT. PLN (PERSERO) TRAGI BORANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

SUSUT DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PADA 6 PENYULANG DI PABUMULIH

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

atau pengaman pada pelanggan.

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

PERHITUNGAN RUGI-RUGI TEGANGAN PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG

ANALISIS TEKNIS EKONOMIS TERHADAP PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION TAHUN DI PENYULANG MAYANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN MOTTO... iv. KATA PENGANTAR...

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Susut Daya Pada Jaringan Tegangan Menengah 20KV Pada Penyulang Meranti di PT. PLN (PERSERO) Rayon Ampera Palembang

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

Jurnal Teknik Elektro ISSN

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA MENGGUNAKAN ATP-EMTP

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Kata kunci : Hubung Singkat 3 Fasa, Kedip Tegangan, Dynamic Voltage Restorer, Simulink Matlab.

5 Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 12 NOMOR 3 DESEMBER 2016

STUDI PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH PADA PT. PLN (Persero) GARDU INDUK TALANG RATU PALEMBANG

STUDY PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA SISTEM RADIAL 20 KV ANALISIS MENGGUNAKAN ETAP. Oleh : FAREL NIM :

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran

BAB III LANDASAN TEORI

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

ANALISIS PENGARUH REKONFIGURASI JARINGAN TERHADAP PEMBEBANAN TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI KA 1316 PENYULANG SRIWIJAYA

LAPORAN AKHIR. Oleh: MARSHEL EKO SAPUTRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

SILABUS. 5. Evaluasi - Kehadiran - Tugas - partisipasi diskusi, tanya jawab - UTS - UAS

Laporan akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan. Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro. Program Strudi Teknik Listrik

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PERHITUNGAN LOAD FORECAST PADA KAPASITAS FEEDER 20 KV (APLIKASI PT. PLN RAYON BELANTI PADANG)

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

ANALISIS PERBAIKAN SUSUT ENERGI PADA JARINGAN MENENGAH PENYULANG KALIBAKAL 03 DI PT. PLN (PERSERO) AREA PURWOKERTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

ANALISA KEBERADAAN GARDU INDUK BALAPULANG TERHADAP DISTRIBUSI 20 KV DI WILAYAH KERJA UPJ BALAPULANG PT. PLN (PERSERO) JATENG DIY

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

Transkripsi:

199 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017 Analisa n PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh: Asnal Effendi (1), Arfita Yuana Dewi (1), Edward Crismas (2) Fakulta Teknologi Industri Institut Teknologi Padang Email: asnal.effendi@gmail.com ABSTRACT Increase in the supply of electricity needs rapidly, should be balanced with the quality of electricity itself. PT PLN (Persero) as the state electricity company that supplies electrical energy to strive to provide electrical energy to the public with good quality is the quality of electrical energy that is reliable. So that the distribution of electrical energy to consumers will go well in accordance with the diharapkan.feeder Feeder Rao is the most distant from the source of GI Simpang Empat Rayon Lubuk Sikaping working area with a total distance of up to 120 kms. Rao Feeder current conditions, the voltage available at GH Rao during peak loads is 13.204 kv, exceeding the SPLN 72: 198 A sum of 5%. This means that the voltage drop on Feeder Rao has exceeded 5%. PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping plans to change the pattern of 20 kv network operation, by dividing the per GH and micro power development. To analyze the impact of changes in operating patterns of the voltage drop, it is used software ETAP 12.6. Based on the simulation results of the voltage drop before change operation pattern is 36.519% with the voltage value at GH Rao 13.204 kv. After the operating pattern changes, the voltage drop down to 19.423% by value of the voltage at GH Rao amounted to 16.760 kv. Keyword : Voltage, Operation patterns, ETAP ABSTRAK Peningkatan penyediaan kebutuhan listrik yang pesat, sebaiknya diimbangi dengan kualitas listrik itu sendiri. PT PLN (persero) sebagai Perusahaan Listrik Negara yang menyuplai energi listrik berusaha untuk menyediakan energi listrik kepada masyarakat dengan kualitas yang baik yaitu dengan mutu energi listrik yang handal. Sehingga penyaluran energi listrik kepada konsumen akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.feeder Rao merupakan Feeder yang paling jauh dari sumber GI Simpang Empat wilayah kerja Rayon Lubuk Sikaping dengan total jaraknya mencapai 120 kms. Kondisi saat ini Feeder Rao, tegangan yang ada pada GH Rao pada saat beban puncak adalah 13,204 kv, melebihi standart SPLN 72:198 Sebesar 5%. Artinya drop tegangan pada Feeder Rao sudah melebihi 5%. PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping berencana melakukan perubahan pola operasi jaringan 20 kv, dengan membagi beban per GH dan pembangunan PLTM. Untuk menganalisa dampak perubahan pola operasi terhadap drop tegangan, maka digunakanlah software ETAP 12.6. Berdasarkan hasil simulasi drop tegangan sebelum perubahan pola operasi adalah 36,519% dengan nilai tegangan pada GH Rao 13,204 kv. Setelah dilakukannya perubahan pola operasi, drop tegangan menjadi turun menjadi 19,423% dengan nilai tegangan pada GH Rao sebesar 16,760 kv. Kata Kunci : tegangan, Pola Operasi, ETAP. 1. Pendahuluan Dengan peningkatan penyediaan kebutuhan listrik yang pesat, sebaiknya diimbangi dengan kualitas listrik itu sendiri. PT PLN (persero) sebagai Perusahaan Listrik Negara yang menyuplai energi listrik berusaha untuk menyediakan energi listrik kepada masyarakat dengan kualitas yang baik yaitu dengan mutu energi listrik yang handal. Sehingga penyaluran energi listrik kepada konsumen akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan yang ada di lapangan saat ini adalah tingginya angka susut energi listrik atau rugi daya listrik dan susut tegangan atau jatuh tegangan yang melebihi standar yang telah ditetapkan. Merujuk pada PT PLN (persero) Wilayah Sumatera Barat, Area Bukittinggi,Rayon Lubuksikaping yang besar susut komulatifnya pada September 2016 mencapai 18,93 % dengan rata-rata susut pada tahun itu sebesar 18,50 %. Angka tersebut sudah menjadi perhatian khusus karena angka susut hampir menuju batas susut yang diizinkan. Salah satu cara untuk mengurangi besarnya rugi daya dapat dilakukan adalah mengurangi angka rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan. Maka dari itu penulis melakukan analisa dengan ketersediaan data existing yang ada pada Rayon Lubuksikaping penyulang RAO Gardu Induk Simpang Empat

ANALISA DROP TEGANGAN PT PLN (PERSERO) RAYON LUBUK SIKAPING SETELAH 200 untuk mengetahui besarnya jatuh tegangan di wilayah tersebut dengan bantuan software ETAP. Untuk selanjutnya dilakukan simulasi pemisahan jaringan (rekonfigurasi) guna memperbaiki angka susut atau rugi yang ada. Dengan uraian yang disampaikan di atas dapat ditarik suatu permasalahan yaitu berapa angka susut saat ini yang ada pada penyulang RAO Gardu Induk Simpang Empat wilayah PT PLN (persero) Rayon Lubuksikaping, bagaimana cara untuk mengurangi rugi daya dan jatuh tegangan pada wilayah tersebut, dan analisa apa yang terjadi jika setelah dilakukan pemisahan jaringan pada wilayah tersebut. Topik ini perlu diulas karena angka rugi daya dan jatuh tegangan merupakan permasalahan yang sering dijumpai pada suatu penyulang dan pentingnya bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. 2. Tunjauan Pustaka 2.1 Studi Literatur Menurut jurnal Bambang Winardi, Agung Warsito, Meigy Restanaswari Kartika (2015), Analisa Perbaikan Susut Teknis dan Susut n Pada Penyulang KLS 06 di GI Kalisari dengan menggunakan Software Etap 7.5.0, mengatakan bahwa Salah satu cara untuk mengurangi besarnya rugi daya dapat dilakukan adalah mengurangi angka rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan. Maka dari itu penulis melakukan analisa dengan ketersediaan data existing yang ada pada Rayon Semarang Barat penyulang KLS 06 Gardu Induk Kalisari untuk mengetahui besarnya rugi daya dan jatuh tegangan di wilayah tersebut dengan bantuan software ETAP 4.0.0. Untuk selanjutnya dilakukan simulasi pemisahan jaringan guna memperbaiki angka susut atau rugi yang ada. Menurut jurnal Julen Kartoni S, Edy Ervianto (2016) kualitas tegangan dan effesiensi energy listrik sangat dipengaruhi oleh jatuh tegangan dan rugi daya listrik. besarnya rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran distribusi tergantung pada jenis dan panjang penghantar, tipe jaringan distribusi, kapasitas trafo, tipe beban, faktor daya, dan besarnya jumlah daya terpasang serta banyaknya pemakaian beban - beban yang bersifat induktif yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan daya reaktif. Untuk mengurangi rugi- rugi daya dan drop tegangan bisa diminimalkan dengan berbagai cara yaitu penambahan pembangkit, penambahan kapasitor bank, melakukan perubahan kembali sistem dengan cara rekonfigurasi system. Menurut jurnal Osea Zebua, I Made Ginarsa (2016), Jaringan distribusi daya listrik biasanya terdiri dari beberapa penyulang (feeder). Setiap penyulang mempunyai saklar penghubung (tie-switch) yang terbuka pada kondisi operasi normal (normally open) untuk memisahkan masing-masing penyulang, serta saklar pemisah (sectionalizing switch) yang tertutup pada kondisi operasi normal untuk memisahkan bagian-bagian tertentu pada satu penyulang jika terjadi gangguan ataupun untuk pemeliharaan. Rekonfigurasi jaringan distribusi dilakukan dengan mengubah status atau lokasi penempatan saklar-saklar tersebut, merubah jenis kabel yang digunakan atau merubah struktur jaringan untuk mencapai tujuan yakni pengurangan rugi-rugi total, menyeimbangkan beban, dan menstabilkan tegangan pada kondisi operasi normal. Rekonfigurasi yang dilakukan harus tetap memperhitungkan batasan-batasan operasi seperti batasan tegangan operasi, arus maksimum yang mengalir melalui saluran dan tetap mempertahankan struktur jaringan pada kondisi operasi normal. 2.2 Pola Jaringan Distribusi Primer Pada saluran distribusi dikenal berbagai macam jenis feeder (penyulang),ada yang sebagai feeder primer dan ada yang sebagai feeder sekunder. Jenis-jenis feeder ini sangat diperlukan dalammemenuhi tingkat kontinuitas pelayanan pada pelanggan. Jenis jaringan yang banyak diterapkan adalah type radial dengan jenis-jenisnya sebagai berikut: - Sistem Radial - Sistem Ring (LOOP) - Sistem Spindel 2.3 Penyebab Terjadinya n Pada Jaringan Distribusi Ada pun beberapa penyebab terjadinya susut tegangan adalah sebagai berikut : 2.3.1 Impedansi Saluran Pada dasarnya jatuh tegangan pada jaringan distribusi adalah sebagai akibat dari impedansi seluruh jaringan itu sendiri. Impedansi jaringan tersebut besarnya dipengaruhi oleh hambatan (resistansi) serta reaktansinya,karena impedansi Z = R + jxl

201 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017 (Kasyanto, Pengaruh Regulator n Terhadap Perbaikan n Terhadap JTM 20kV Penyulang Purwodadi) Dimana: R = resistansi kawat penghantar L = induktansi R + jxl = impedansi saluran 2.3.2 Temperatur Penghantar Pada saluran distribusi di pergunakan kawat udara ataupun kabel tanah yang sebagai penghantar untuk penyaluran daya listrik. Pada penghantar inilah terdapat resistansi dan impedansi. Kenaikan suhu pada penghantar mengakibatkan resistansi berubah. Semakin tinggi suhu pada penghantar menyebabkan hambatan jenis (rho) penghantar semakin besar sehingga resistansi pun akan menjadi lebih besar, jika resitansi menjadi besar maka susut tegangan pada penghantar pun menjadi besar pula. 2.4 n Jatuh tegangan merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran Volt. Besarnya batas atas dan bawah ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan kelistrikan. Perhitungan jatuh tegangan praktis pada batasbatas tertentu dengan hanya menghitung besarnya tahanan masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem jaringan khususnya pada sistem tegangan menengah masalah indukstansi dan kapasitansinya diperhitungkan karena nilainya cukup berarti. tegangan merupakan selisih antara tegangan kirim dengan tegangan terima pada jaringan distribusi. n jatuh disebabkan oleh beberapa faktor yaitu arus, impedansi saluran dan jarak. VD = I(R cos φ + X sin φ) (Volt) untuk satu phasa dan VD = 3 I(R cos φ + X sin φ) (Volt) untuk tiga phasa. Dimana : Vd = Jatuh n R = Resistansi saluran X = Reaktansi saluran Rumus mencari sudut antara R dengan X 3. MEtodologi penelitian 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menghitung drop tegangan Feeder Rao sebelum dilakukan perubahan pola operasi jaringan distirbusi 20 kv menggunakan aplikasi Etap 12.6. 2. Menghitung drop tegangan Feeder Rao sesudah dilakukan perubahan pola oeprasi jaringan distribusi 20 kv meggunakan aplikasi Etap 12.6. 3. Menetukan pola operasi mana yang drop tegangannya lebih kecil dibandingkan dengan pola operasi normal. 3.2 Diagram Alir Mulai Pengumpulan Data Input Data - Single Line Diagram - Data dan beban penyulang - Konfigurasi jaringan yang digunakan Pengolahan data Menghitung n Penentuan Konfigurasi Jaringan Analisa DAta Hasil Selesai Ya Gambar 3.1 Diagram Alir Tidak

ANALISA DROP TEGANGAN PT PLN (PERSERO) RAYON LUBUK SIKAPING SETELAH 202 4. Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi Etap 12.6, dapat kita lihat pada tabel dan gambar di abwah ini : N o Tabel-1 : n pada setiap GH dan GI pada pola operasi normal Lokasi 1 GI Simpang Empat 20.8 0 2 GH Lubuk Sikaping 14.228 6.572 GH Ampang 3 Gadang 14.137 6.663 4 GH Panti 13.654 7.146 5 GH Rao 13.204 7.596 6 GI Padang Luar 20.8 0 7 GH Jirek 20.331 0.469 8 GH Bonjol 18.248 2.552 9 GH Lubuk Sikaping 18.017 2.783 No 1 2 3 Lokasi GI Simpang Empat 20.8 0 GH Lubuk Sikaping 16.356 4.444 GH Ampang Gadang 17.486 3.314 4 GH Panti 17.095 3.705 5 GH Rao 16.76 4.04 6 GI Padang Luar 20.8 0 7 GH Jirek 20.268 0.532 8 GH Bonjol 17.371 3.429 GH Lubuk 9 Sikaping 16.909 3.891 Gambar 4.2 : Grafik tegangan pada setiap GH dan GI setelah perubahan pola operasi Tabel-3 Perbandingan n Feeder Rao Sebelum dan Sesudah Perubahan Pola Operasi Kondisi n (kv) n (%) Sebelum 13.204 7.596 36.519 Pola 16.76 4.04 19.423 Gambar 4.1 : Grafik tegangan pada pola operasi normal Tabel-2 n pada setiap GH dan GI setelah perubahan pola operasi

203 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017 Gambar 4.3 : Grafik Perbandingan n Feeder Rao Sebelum dan Sesudah Perubahan Pola Operasi Pada perubahan pola operasi berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan menggunakan ETAP 12.7, Penyulang Rao sebelum dilakukannya rekonfigurasi pola operasi jaringan tegangannya adalah 13,204 kv. Dengan melakukan rekonfigurasi pola operasi jaringan pada Penyulang yang ada pada wilayah kerja Rayon Lubuk Sikaping maka sangat berdampak dalam perbaikan tegangan pada Penyulang Rao. Setelah dilakukan rekonfigurasi pola operasi jaringan 20 kv pada Rayon Lubuk Sikaping, maka menghasilkan peningkatan tegangan pada Penyulang Rao yang menyuplai GH Rao menjadi 16,76 kv dari yang sebelumnya 13,204 kv.gambar 4.3 : Grafik Perbandingan n Feeder Rao Sebelum dan Sesudah Perubahan Pola Operasi 5. Kesimpulan Beradsarkan simulasi etap, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir, Distribusi Dan Utilisasi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta, 2006. Aldi Riski 2013; Pengaruh Penambahan Jaringan Terhadap n pada SUTM 20 kv Feeder Kersik Tuo Rayon Kersik Tuo Kabupaten Kerinci, Jurnal Momentum Volume 15, No. 2, Agustus 2013. Bambang Winardi, Agung Warsito, Meigy Restanaswari Kartika 2015 ; Analisa Perbaikan Susut Teknis dan Susut n Pada Penyulang KLS 06 di GI Kalisari dengan menggunakan Software Etap 7.5.0, Jurnal Transmisi,(3), 2015, e-issn 2407-6422, 137. Gupta, J. B. 1997. Transmission and Distribution. Singapura Publishing Division Hari Prasetijo 2010 ; Rekonfigurasi Jaringan Distribusi 20 kv Untuk Perbaikan Profil n dan Susut Daya Listrik, Jurnal Teknik Elektro Vol 11, No. 2, Oktober 2010. Julen Kartoni S, Edy Ervianto 2016; Analisa Rekonfigurasi Pembebanan Untuk Mengurangi Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Distribusi 20 kv, Jurnal FTEKNIK Volume 3, No. 2, Oktober 2016. 1. Pada perubahan pola operasi, nilai drop tegangan pada Feeder Rao sebelum perubahan pola operasi adalah 36,519 %, dan sesudah dilakukan perubahan pola operasi adalah 19,43 %. 2. Pola Operasi yang paling baik untuk perbaikan drop tegangan pada Feeder Rao adalah dengan menggunakan pola operasi 1.