STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PELAYANAN INFORMASI PASAR KERJA (IPK) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA HASRIANTI ULAN DARIAH 1. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF PT. PDAM TIRTA TAMAN KOTA BONTANG PADA KATEGORI RUMAH TANGGA

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA MAKASSAR (Labor Placement Service at the Employment Office of Makassar)

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TALAUD. Oleh. Fenly Marthin Papia. Abstrak

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

KINERJA LURAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN GUNUNG LINGAI KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

STUDI TENTANG INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN.

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

ejournal Administrasi Publik, Volume 4, Nomor : ISSN , ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA KLINIK HYPERKES

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TARAKAN Zul Kasman 1

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PLN DALAM PENYALURAN LISTRIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

Maulidatul Hasanah 1

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

Perlunya Sebuah Keterbukaan dalam Pelayanan Publik melalui Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN PEMBUATAN SURAT KETERANGAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

Hery Sularso 1. Universitas Mulawarman.

STUDI TENTANG PELAYANAN LANJUT USIA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NIRWANA PURI DI KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) SEMPAJA DI KOTA SAMARINDA. Isnawati 1

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

STUDI KINERJA PELAYANAN ADMINISTRASI PADA MASYARAKAT DI KANTOR DESA BILA TALANG KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Yuvenalis Lavung Y 1

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan e-ktp pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota di Kota Samarinda

PELAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

mendapatkan pelayanan berlaku universal terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat tepat dan efisien. Bahkan

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

2012, No BAB I PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUMDAERAH INCHE ABDOEL MOEIS DI SAMARINDA SEBERANG

KUALITAS PELAYANAN PRIMA PADA KANTOR KELURAHAN KARANG ASAM ULU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

KUALITAS PELAYANAN KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS KAMPUNG BAQA KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEKANISME PELAYANAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPPTSP) KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,

IMPLEMENTASI STANDAR PLAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BARONG TONGKOK KABUPATEN KUTAI BARAT

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG DALAM MENCAPAI PELAYANAN PRIMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

Transkripsi:

ejournal llmu Administrasi Negara, 2014, 2 (1): 426-435 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA Retno Ayu Yuniarti 1 Abstrak. Pelayanan pencari kerja adalah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda kepada pencari kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan. Adapun indikator penilaian pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda meliputi prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana serta kompetensi petugas pemberi pelayanan. Pada dasarnya pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda sudah berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kesalahan dalam pelayanan, seperti masih ada pencari kerja yang memberikan uang tips kepada petugas untuk mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan, adanya ketidaktransparan dalam biaya pelayanan karena tidak diumumkan secara langsung kepada pencari kerja melalui media papan pengumuman maupun selebaran, selain itu faktor penghambat dalam pelayanan pencari kerja seperti kerusakan sarana dan prasarana, kurangnya kesempatan diklat bagi pegawai honorer, ketidaktahuan pencari kerja akan bursa kerja online Kata Kunci : Pelayanan, Pencari kerja. Pendahuluan Peningkatan jumlah pengangguran setiap tahunnya merupakan permasalahan bagi Pemerintah. Sebab pekerjaaan merupakan kebutuhan hak asasi warga Negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 31 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di laur negeri. Dengan demikian Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dan kewajiban untuk memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pekerjaan. Dinas Tenaga kerja Kota Samarinda merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Salah 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: ayuretno11@gmail.com

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 426-435 satu pelayanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja yaitu pelayanan pencari kerja. Adapun Pelayanan pencari kerja meliputi pelayanan Kartu AK.I merupakan tanda bukti pendaftaran pencari kerja, AK.II merupakan kartu induk pencari kerja, AK.IV merupakan kartu panggilan pencari kerja, dan AK.V merupakan kartu pengantar calon tenaga kerja dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota. Pelayanan pencari kerja yang berkualitas yakni pelayanan yang didalamnya mengandung prinsip cepat, sederhana, mudah, dan murah kiranya sudah menjadi dambaan pencari kerja. Namun ada berapa masalah terkait pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, antara lain pelayanan AK.I yang lambat, ruang tunggu yang kurang nyaman, hingga adanya ketidak transparasian dalam biaya pelayanan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda? 2. Apa saja faktor penghambat pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis : a. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan khususnya bidang Administrasi Negara. 2. Manfaat Praktis a. Sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. b. Untuk menambah, memperdalam dan mengembangkan pengetahuan penulis serta sebagai latihan dalam menuangkan hasil pemikiran dan penelitian sesuai dengan ketentuan penulisan karya ilmiah di Universitas Mulawarman Kerangka Dasar Teori Pelayanan Istilah pelayanan berasal dari kata layan yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Menurut Moenir (2006:16), pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain secara langsung. Adapun 427

Pelayanan Pencari Kerja di Disnaker Kota Samarinda (Retno Ayu Yuniarti) Menurut Lukman (2000:6), pelayanan adalah sesuatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dengan demikian pelayanan adalah suatu kegiatan berupa pelayanan yang menawarkan kepuasan bagi pelanggan. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah tidak kasat mata dan melibatkan upaya manusia (aparatur) atau peralatan lain yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan. Pelayanan Publik Menurut Aswin (2000:33), pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Selanjutnya menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Penyelenggraan Pelayanan Publik menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah serangakian kegiatan yang dilakukan oleh birokrasi publik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bentuk barang, jasa maupun pelayanan administrasi. Pelayanan publik merupakan kewajiban dan tugas yang harus diselenggarakan oleh pemerintah sebagai pelaksana perundang-undangan. Standar Pelayanan Publik Setiap penyelengaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan publik merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelengaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan. Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Penyelenggraan Pelayanan Publik, bahwa standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi: 1. Prosedur pelayanan, yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk penerimaan pengaduan. 2. Waktu penyelesaian, ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan hingga dengan penyelesaian pelayanan 3. Biaya atau pelayanan, ditetapkan dalam proses pemberi pelayanan 4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 428

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 426-435 5. Sarana dan prasana, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai penyelenggraan pelayanan publik. 6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan. Kualitas Pelayanan Publik Menurut Parasuraman, Berry, dan Zeithaml (dalam Tangkilisan, 2005:216-217), menyatakan ada lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu : 1. Bukti langsung (Tangibles), berupa fasilitas fisik, penampilan personal dan sarana komunikasi. 2. Kehandalan (Reability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. 3. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan (Assurance), mencakup kemampuan, keramahan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff. 5. Empati (Empathy), kemudahkan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Pelayanan Pencari Kerja Dinas Tenaga kerja merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Dinas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Pubik bahwa Negara bekewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sebagai lembaga pelayanan publik Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda memberikan pelayanan kepada masayarakat agar kebutuhan masyarakat terpenuhi, khususnya berhubungan dengan masalah ketenagakerjaan. Adapun salah satu yang diberikan di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda meliputi pelayanan AK.I, AK.II, AK.IV dan AK.V. 1. AK.I (Kartu Tanda Pendaftaran Pencari Kerja) AK,I merupakan kartu tanda pendaftaran pencari kerja sebagai bukti bahwa pencari kerja yang telah mendaftarkan diri pada dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota. 2. AK.II (Kartu Induk Pencari Kerja) AK.II merupakan kartu induk pencari kerja yaitu semua pencari kerja yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan pekerjaan harus didaftar dalam Kartu Induk Pencari kerja (AK.II) dengan mencatat hal-hal yang memberikan 429

Pelayanan Pencari Kerja di Disnaker Kota Samarinda (Retno Ayu Yuniarti) gambaran tentang kemampuan untuk bekerja, identitas, pendidikan, pengalaman kerja dan jabatan yang diinginkan oleh pencari keja. 3. AK.IV (Kartu Panggilan Pencari Kerja) AK.IV merupakan kartu panggilan pencari kerja yang dipakai untuk pemanggilan pencari kerja dalam hal penawaran lowongan kerja yang sesuai dengan pencari kerja maupun untuk mengetahui apakah pencari kerja masih memerlukan bantuan dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota karena telah lama tidak mengadakan kontak. 4. AK.V (Surat Pengantar Calon Tenaga Kerja) AK.IV merupakan surat pengantar calon tenaga kerja yang terdiri dari dua bagian sebelah kiri adalah sebagai penunjukan calon untuk mengisi lowongan pekerjaan, sedangkan sebelah kanan adalah sebagai jawaban pemberi kerja atas hasil penunjukan. AK.V dilakukan oleh pengantar kerja atau petugas antar kerja. Definisi Konsepsional Berdasarkan teori-teori yang ada, maka didapat bahwa definisi konsepsional dari penelitian Studi Tentang Pelayanan Pencari Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda adalah segala kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pencari kerja meliputi prosedur, waktu penyelesain, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana dan kompetensi petugas pemberi pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan. Metode Penelitian Untuk mengetahui pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:11), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi acuan dalam analisis data digunakan analisis data model interaktif dari Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2009:16-20) yang pelaksanaannya memiliki empat proses, yaitu: 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan. Fokus Penelitian Dari paparan di atas dan berdasarkan masalah yang diteliti serta tujuan penelitian maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Pelayanan Pencari Kerja meliputi: 430

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 426-435 a. Prosedur pelayanan b. Waktu penyelesaian c. Biaya pelayanan d. Produk pelayanan e. Sarana dan prasarana f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan 2. Faktor penghambat dalam pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 023 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Samarinda. Dinas Tenaga Samarinda berfungsi sebagai pembantu Walikota dalam melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas bantu di bidang Ketenagakerjaan dan Ketrasmigrasian dan merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Kota Samarinda yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Samarinda. Lokasi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda berada di Jalan Basuki Rahmad No.76 merupakan lokasi yang sangat strategis dan berada di pusat kota sehingga mudah di jangkau oleh seluruh masyarakat maupun pihakpihak yang berkepentingan dengan bidang ketenagakerjaan. Profil Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda Kota Samarinda Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda 1. Visi Mewujudkan Angkatan Kerja yang produktif, Profesional dan mandiri serta menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan. 2. Misi Untuk mewujudkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran. Misi Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda yaitu sebagai berikut : 1. Mendorong peningkatan produktivitas dan kemandirian angkatan kerja dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran. 2. Mendorong terwujudnya tenaga kerja yang kompeten, produktif, profesional, mandiri dan berdaya saing melalui peningkatan pendidikan/keterampilan bagi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita. 3. Mendorong terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara tenaga kerja dengan perusahaan. 4. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dalam aspek hukum dan profesi, ke arah peningkatan kesejahteraan tenaga kerja. 431

Pelayanan Pencari Kerja di Disnaker Kota Samarinda (Retno Ayu Yuniarti) 5. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur untuk mendukung kualitas pelayanan prima di bidang ketenaga-kerjaan dan akuntabilitas SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Hasil Penelitian. 1. Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan pencari kerja yang dimaksud disini adalah cara-cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mendapatkan pelayanan di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. Kesederhaan prosedur pelayanan pencari kerja yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda dilihat dari alur-alur yang harus dilalui oleh pencari kerja untuk mendapatkan pelayanan yang mudah atau tidak berbelit-belit, adapun kemudahan dalam prosedur pelayanan dilihat dari persyaratan-persyaratan yang harus di bawa oleh pencari kerja untuk mendapatkan pelayanan mudah dipenuhi oleh pencari kerja. Selain itu Pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda sudah meletakan papan prosedur pelayanan yang diletakkan di depan pintu masuk ruang pelayanan sehingga hal tesebut mudah dibaca atau diketahui oleh pencari kerja. 2. Waktu Penyelesaian Waktu penyelesaian sebagaimana menurut Domingo dan Triguno dalam (Hardiyansyah, 2011:14) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses pembuatan. selain itu waktu bisa menjelaskan berapa lama kecepatan pelayanan yang diberikan dalam proses menilai pelayanan. Waktu penyelesaian dalam pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP (Standar Operational procedure) yaitu 10-15 menit yang sebelumnya disampaikan oleh petugas pelayanan di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. Adapun pencari kerja setuju bahwa waktu penyelesaian pembuatan produk pelayanan sudah sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan oleh petugas. Hanya saja dalam ketepatan waktu penyelesaian pelayanan ini ada beberapa hambatan yang membuat pelayanan terkadang menjadi tidak tepat waktu sesuai yang dijanjikan diantaranya yaitu kerusakan sarana dan prasarana. 3. Biaya Pelayanan Biaya pelayanan adalah keterjangkauan masyarakat akan biaya administrasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan. Sebenarnya penetapan biaya dalam pelayanan pencari kerja sudah jelas tertuang dalam peraturan yaitu Keputusana Presiden RI Nomor 36 tahun 2002 tentang Konvensi ILO Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja, namun pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda tidak mengumumkan secara transparan melalui media selebaran ataupun papan pengumuman yang berisi tidak dikenakan biaya pelayanan dalam pembuatan AK.I (Kartu Tanda Pendaftaran Pencari Kerja), AK.II (Kartu Induk 432

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 426-435 Pencari Kerja), AK.IV (Kartu Panggilan Pencari Kerja), maupun AK.V (Kartu Pengantar Calon Tenaga Kerja). Adapun oknum pencari kerja memberikan uang tips kepada petugas pelayanan hal tersebut dikarenakan mereka menginginkan kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan, sehingga bersedia memberikan uang tips untuk pengurusan namun pemberian ini bukan atas permintaan dari pegawai kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. 4. Produk Pelayanan Menurut Tjiptono (2008:95) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk pelayanan itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk pelayanan yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda saat ini sudah sesuai dengan peraturan yang ada, hanya saja untuk AK.IV (Kartu Pemanggilan Pencari Kerja) saat ini lebih disesuaikan dengan era modern saat ini yang memanfaatkan teknologi agar bisa efektif dan efisien, adapun produk pelayanan yang mereka terima oleh pencari kerja dalam konsidi dan tidak ada kecacatan baik itu AK.I (Kartu Pendaftaran Pencari Kerja), AK.II (Kartu Induk Pencari Kerja), maupun AK.IV (Kartu Pengantar Calon Tenaga Kerja) dan produk pelayanan tersebut dapat digunakan sebagaimana ketentuannya. 5. Sarana dan Prasana Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Hal ini menjelaskan bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Adapun sarana dan prsarana yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda saat ini sudah bagus. Petugas merasa terbantu dengan kelengakapan sarana dan prasarana yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda saat ini, selain itu Pencari kerja tidaklah mengeluhkan masalah ketersediaan ruang tunggu di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda saat ini karena kenyamanan yang diberikan sudahlah cukup baik. Selain itu pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda juga menyediakan fasilitas papan pengumuman lowongan kerja, 433

Pelayanan Pencari Kerja di Disnaker Kota Samarinda (Retno Ayu Yuniarti) website untuk mengakses bursa kerja online dan akun facebook sebagai salah satu cara untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pencari kerja. 6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Kompetensi petugas pelayanan yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda pada dasarnya sudah bagus hal ini dapat dilihat dari kompetensi petugas dalam hal pengetahuan bagus hal tersebut dilihat dari kecakapan komunikasi dalam menyampaikan informasi kepada pencari kerja dengan sederhana dan mudah dipahami selain itu tidak ada petugas yang melemparkan tanggung jawab pelayanan kepada petugas lain. Adapun dari segi sikap pelayanan petugas sudah bagus yaitu dilihat dari keramahanan dan daya tanggap yang tinggi terhadap pencari kerja yang datang. Dengan demikian petugas pelayanan mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Namun memang kurangnya kesempatan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) kepada pegawai honorer yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda merupakan suatu hambatan untuk lebih meningkatkan kompetensi pegawai dalam hal melayani, sehingga tanggung jawab pelayanan yang diemban oleh pegawai mampu dilaksanakan secara maksimal guna memberika kepuasan pelayanan kepada pencari kerja. Faktor Penghambat Pelayanan Pencari Kerja Adapun faktor-faktor pengambat yang dihadapi dalam pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda yaitu kerusakan sarana dan prasarana seperti komputer yang error, internet yang lambat dan listrik yang padam, selanjutnya yaitu kurangnya kesempatan diklat pagi pegawai hal ini dikarenakan hanya pegawai yang berstatus PNS yang dapat mengikuti diklat sementara itu petugas pelayanan masih banyak yang berstatus pegawai honorer, ketidaktahuan pencari kerja tentang bursa kerja online.. Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis menarik kesimpulan dari permasalahan sebagai berikut : 1. Dalam Pelayanan pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda sudah berjalan dengan baik. Namun memang masih ada kekurangan-kekurangan dalam hal sebagai berikut masih ada pencari kerja yang memberikan uang tips kepada petugas untuk mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan, adanya ketidaktransparan dalam biaya pelayanan karena tidak diumumkan secara langsung kepada pencari kerja melalui media papan pengumuman maupun selebaran. 2. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam pelayanan pancari kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda adalah faktor penghambat dalam pelayanan pencari kerja seperti kerusakan sarana dan prasarana, kurangnya 434

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 426-435 kesempatan diklat bagi pegawai honorer, ketidaktahuan pencari kerja akan bursa kerja online Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, diantaranya : 1. Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda perlu mempublikasikan biaya pelayanan secara transparan kepada pencari kerja, misalkan melalui papan pengumuman maupun selebaran. 2. Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda perlu menganggarkan untuk biaya perawatan sarana dan prasarana yang ada agar kerusakan alat yang dapat menggangu ketepatan waktu dalam penyelesaian pelayanan dapat di minimalisir dan pelayanan dapat berjalan dengan maksimal. 3. Sebaiknya pegawai tidak menerima pemberian uang tips dari pencari kerja meskipun itu pencari kerja yang menawarkan sendiri karena dengan pegawai mengambil uang yang diberikan oleh pencari kerja dengan begitu menyalahi SOP (Standar Operational Procedure) yang sudah ada. 4. Sebaiknya ada keterbukaan kesempatan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) untuk semua pegawai agar kompentensi pegawai yang ada dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga pegawai dapat melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Daftar Pustaka Aswin. 2000. Meningkatkan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah dalam Kebijakan dan Pelayanan Publik. Jakarta, Raja Grafindo Persada Hardiyansyah, 2011. Kualitas pelayanan Publik. Yogyakarta, Gava Media Lukman, Sampara, 2000. Manajemen Kualitas pelayanan. Jakarta, STIA-LAN Press Moenir, H.A.S, 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Pasolong, Harbani, 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta Ratminto dan Atik Septi Winasih. 2010. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Gava Media Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung. Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: PT Grasindo Tjiptono, Fandy. 2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta : ANDI 435