Walisongo, 2013), hal Endang Ruminingsih, Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia, (Semarang: rasail Media Group, 2012)hal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

JUDUL, TEMA, DAN TOPIK KARANGAN. Di susun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Rokhmah ulfah, M.Ag

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

I. PENDAHULUAN. II. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Topik? 2. Apa yang dimaksud dengan Tema? 3. Apa yang dimaksud dengan Judul?

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan masalah apa yang akan ditulis?

Berpikir & Menulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2

MATERI KARYA TULIS ILMIAH

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN. dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu,

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

Ada empat syarat pemilihan topik, yaitu: (1) menarik minat penulis, (2) diketahui dan dikuasai oleh penulis, (3) harus cukup sempit dan terbatas, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PKKF12102 BAHASA INDONESIA

Keterampilan Dasar Menulis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI TEKNIS DENGAN PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hu-bungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

PARAGRAF. 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

Macam Karya Ilmiah: -Skripsi -Tesis -Desertasi - Artikel -Makalah - Laporan penelitian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Banyak orang kesulitan menuangkan ide pikirannya secara langsung terutama bagi penulis pemula. Kerangka karangan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan. Menulis memang sebuah ketrampilan yang harus di asah agar menghasilkan tulisan yang baik. Keberadaan kerangka karangan tidak boleh di jadikan pedoman secara kaku dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, tetapi dijadikan acuan. Dalam proses penulisan biasanya akan muncul ide-ide baru sehingga memungkinkan dilakukan perubahan dan perbaikan agar memperoleh tulisan yang lebih baik. II. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian kerangka karangan? 2. Bagaimana penyusunan kerangka karangan? 3. Bagaimana pola susunan kerangka karangan? 4. Apa macam-macam kerangka karangan? 5. Apa syarat-syarat kerangka karangan yang baik? 6. Apa manfaat kerangka karangan? 7. Contoh kerangka karangan 1

III. PEMBAHASAN A. Pengertian Kerangka Karangan Kerangka karangan (outline) adalah rencana teratur dalam pembagian dan penyusunan gagasan yang memungkinkan penulis dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan karangan sehingga dapat mengadakan penyesesuaian. Dengan kerangka karangan, penulis dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang harus dipersiapkan dalam penulisan. Kerangka karangan mengandung rencana kerja dan ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun karangan. Kerangka karangan dapat membentuk catatancatatan sederhana. Ada tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun kerangka karangan, yaitu memilih topik, mengumpulkan informasi, mengatur gagasan, dan menulis karangan itu sendiri 1.pengaturan gagasan itulah yang dapat diumamakan sebagai kerangka. Jadi, di dalam kerangka karangan terdapat strategi penempatan gagasan. Kerangka akan membantu penulis menggarap karangan menjadi logis dan teratur serta memungkinkan penulis membedakan ide-ide utama dari ide-ide tambahan. Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus-menerus untuk meencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kerangka karangan data berbentuk catatan sederhana tetapi mendetail. 2 B. Penyusunan Kerangka Karangan Kerangka karangan yang baik tidak dibuat sekali jadi. Ada beberapa langkah yang perlu diikuti, terutama bagi mereka yang baru mulai menulis, untuk menyusun karangan yang baik. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan tema berdasarkan topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. 2. Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai rincian dari pengungkapan maksud. 3. Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah dicatat. 1 Endang Ruminingsih, Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia, (Semarang: rasail Media Group, 2012)hal.205-206 2 Sulaiman al-kumani dkk, Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku, (Semarang: Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo, 2013), hal.143-144. 2

4. Mengevaluasi secara berulang topik yang masih dipertahankan. 5. Menentukan sebuah tipe susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua rincian tesis yang telah diperoleh dengan memergunakan semua langkah di atas. C. Tipe Sususnan Kerangka Karangan Beberapa macam tipe susunan kerangka karangan yang lazim dipergunakan adalah: 1. Berdasarkan urutan kronologis Bab-bab yang ada dalam karangan disususn berdasarkan urutan kejadian. Karangan-karangan narasi lazim mempergunakan tipe tersebut. Karangan seperti novel, cerpen, atau biografis ditulis dengan mendahulukan satu titik menarik atau menegangkan, kemudian dengan cara kilas balik diuraikan rentetan kejadian sebelum terjadinya titik terang itu. Bisa juga titik menarik itu merupakan peristiwa pertama kemudian baru dijelaskan dengan peristiwaperistiwa selanjutnya 3. 2. Berdasarkan urutan lokal Bab-bab disusun berdasarkan lokal (ruang tempat) obyek. Urutan ruang menjadi landasan yang paling penting, bila topic yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif 4. 3. Berdasarkan urutan klimaks Karangan dimulai dari jenjang kepentingan terendah menuju kepada kepentingan yang paling tinggi. Dasar pemakaian urutan tersebut adalah bahwa pembaca tidak akan menaruh perhatian lagi kepada hal-hal yang kurang penting andaikata hal yang kurang penting sudah dikemukakan terlebih dahulu. 4. Berdasarkan familiaritas Karangan dimulai dari sesuatu yang dikenal kemudian berangsur-angsur masuk kepada sesuatu yang belum dikenal. 3 Endang Ruminingsih. Hal. 209-210 4 Sulaiman al-kumani dkk. Hal. 153 3

5. Berdasarkan akseptabilitas Karangan dimulai dari mengemukakan hal-hal yang dapat diterima pembaca kemudian baru mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin ditolak. Tujuannya mengurangi atau menghilangkan penolakan apabila pembaca langsung disodori hal-hal yang tidak ia setujui sebelumnya. 6. Berdasarkan urutan klausalitas Karangan dapat dimulai dengan mengemukakan sebab kemudian diuraikan akibat-akibat yang mungkin ditimbulkannya. Dapat pula sebaliknya, menguraikan beberapa akibat terlebih dahulu, kemudian baru dikemukakan penyebabnya. 7. Berdasarkan urutan logis Susunan kerangka karangan diatur menurut aspek umum dan aspek khusus. Karangan dapat dimulai dengan mengemukakan hal-hal yang paling umum kemudian hal-hal yang khusus. Logika yang dipakai dalam urutan logis demikian adalah logika deduktif. Karangan juga bisa disusun dengan mengemukakan hal-hal yang khusus, lalu meningkat ke hal-hal yang umum. Logika yang digunakan karangan demikian disebut logika induktif. 8. Berdasarkan urutan perspektif Susunan kerangka karangan diatur menurut pemilihan baik-buruk, untung-rugi, benar-salah. 5 D. Macam-Macam Kerangka Karangan Kerangka karangan perlu mengulas macam kerangka karangan yang dipilih berdasarkan teks. Kerangka yang dipilih berdasarkan perincian itu selanjutnya dipilih menjadi kerangka yang bersifat sementara dan bersifat tetap. 1. Kerangka karangan berdasarkan perincian dipilih menjadi kerangka sementaradan kerangka tetap. a. Kerangka karangan sementara (non formal) Kerangka sementara berperan sementara agar tulisan terarah dan sebagai dasar untuk penelitian berikutnya sekaligus mengadakan perbaikan dan perombakan seerlunya. 5 Endang Ruminingsih, hal. 211-212 4

b. Kerangka Karangan Tetap (fixed) Kerangka karangan ini bersifat formal biasanya timbul dari ertimbangan bahwa topic yang digarap bersifat sangat komleks, atau suatu topic yang sederhana tetapi enulis tidak bermaksud untuk segera menggaranya. 2. Kerangka Karangan Berdasarkan Perumusan Teks Kerangka karangan berdasarkan perumusan teks dipilih menjadi kerangka kalimat dan kerangka topik. a. Kerangka kalimat Penggunaan kerangka kalimat memiliki beberapa manfaat antara lain, memaksa penulis berinisiatif merumuskan topic dengan tepat, rinci dan jelas. b. Kerangka karangan topik Penggunaan kerangka karangan topik diharapkan memunculkan ide awal yang akan diuraikan dalam kerangka kalimat secara luas disertai data akurat. 6 E. Kerangka karangan yang baik Yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan kerangka karangan yang baik adalah: 1. Kerangka karangan harus mengandung pokok-pokok pikiran yang cukup mendetail. 2. Kerangka karangan harus disusun secara cermat dan logis. 3. Pokok-pokok pikiran yang sejajar harus diberi nomor atau huruf yang sejenis. 4. Kerangka karangan tidak boleh mengandung pembagian yang pincang. F. Manfaat Kerangka Karangan Kerangka karangan membantu penulis dalam hal-hal berikut: 1. Memudahkan penulis menyusun karangan. 2. Membantu menciptakan klimaks yang berbeda-beda. 3. Sebagai acuan penulisan. 4. Menghasilkan tulisan yang baik. 6 Sulaiman al-kumai dkk, hal. 157-159 5

5. Dapat membuat penulis puas dan lega karena karangannya benar-benar telah lengkap dan tepat sasaran. IV. PENUTUP A. Kesimpulan Kerangka karangan (outline) adalah rencana teratur dalam pembagian dan penyusunan gagasan yang memungkinkan penulis dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan karangan sehingga dapat mengadakan penyesesuaian. Dengan kerangka karangan, penulis dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang harus dipersiapkan dalam penulisan B. Saran Demikianlah makalah ini kami susun dengan keterbatasan kami, yang mana masih belum bisa di katakan sempurna baik dari segi substansi maupun penulisan karena masih banyak terdapat kesalahan baik dari pemilihan kata, penyusunan kalimat maupun sistematis penulisannya. Saran dan kritik yang membangun sangat di butuhkan guna melengkapi makalah ini.semoga isi makalah ini dapat menambah wawasan baru bagi kita semua.amin. 6

DAFTAR PUSTAKA Ruminingsih, Endang, Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia, Semarang: RaSAIL, 2013. 7