BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. SK SNI T15199103 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barangbarang), serta beban hembusan angin. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah VII I
material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan. II. Jenisjenis Kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenisjenis kolom ada tiga: 1. Kolom ikat (tie column) 2. Kolom spiral (spiral column) 3. Kolom komposit (composite column) 1.Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat 2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. VII 2
3. Struktur kolom komposit. Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang. Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis. 1. Kolom Utama Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 810cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm). 2. Kolom Praktis Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudutsudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 820. VII 3
Gambar 7.1. jenisjenis kolom (sumber: www.tekniksipilinfo.blogspot.com) Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolomkolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiaptiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolomkolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolomkolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit VII 4
jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya. III. Dasar dasar Perhitungan Menurut SNI0328472002 ada empat ketentuen terkait perhitungan kolom: 1. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan. 2. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam harus diperhitungkan. Demilkian pula pengaruh dari beban eksentris karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan. 3. Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada kolom, ujungujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujungujung tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya. 4. Momenmomen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan pada ujung kolom. Adapun dasardasar perhitungannya sebagai berikut: VII 5
1. Kuat perlu 2. Kuat rancang Asumsi Perencanaan Gambar 7.2. keadaan keseimbangan reganganpenampang kolom persegi (sumber: www.tekniksipilinfo.blogspot.com) Pada proyek Pejaten Park Residence ini menggunakan kolom Kolom ikat (tie column). 7.2 Metode pelaksanaan kolom di proyek Pejaten Pak Resindence Dalam pemilihan jenisjenis kolom dipengaruhi juga oleh tipe gedung yang akan di bangun, jenis tanah dan wilayah gempa pada lokasi proyek sesuai STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK STRUKTUR BANGUNAN VII 6
GEDUNG SNI 1726 2002 dan SNI Untuk Konstruksi Beton SNI 036821 2002. Pentingnya pengaruh pekerjaan kolom terhadap kekuatan bangunan, biaya dan waktu dari pekerjaan beton sendiri menyebabkan perlunya pemilihan yang tepat penggunaan tipetipe kolom agar pekerjaan kolom tidak memberikan biaya yang besar dalam pekerjaan beton. Jenis kolom yang dipakai pada proyek ini adalah Kolom ikat (tie column). Penggunaan kolom ikat lebih sering dijumpai dalam proyekproyek pembangunan gedung di Indonesia daripada kolom spiral. Kolom ikat merupakan kolom yang menggunakan tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. Kolom ikat (tie column) Pada proyek pembangunan gedung Pejaten Park Resindence terdapat jenis kolom ikat. kolom ini di gunakan di seluruh lantai. Jenis kolom ini di gunakan pada pembangunan gedung karena sistem ini dapat di sesuaikan dengan segala kebutuhan struktur, Bahan yang digunakan pada kolom ikat ini diantaranya beton, besi tulangan, dan bendrat, yang mudah didapat, namun cukup memakan waktu juga karena harus merakit tulangan sesuai spesifikasi dan prarencana yang sudah di tentukan terlebih dahulu. Setelah penentuan tulangan yang digunakan kemudian kita melakukan instalasi di titik yang di tuju yang di lanjutkan ke tahap pengecoran. VII 7
Metode dan urutan kerja dari pekerjaan kolom sangat di pengaruhi oleh ketersediaan alat angkat dan ketersediaan bekisting. Bekisting biasanya di angkat secara manual dengan derek atau crane. Pemasangan bekisting termasuk pekerjaan pengangkatan, positioning, pengaturan penempatan elemenelemen yang berbeda dari bekisting. Siklus pekerjaan beton dimulai setelah pemasangan bekisting dan berakhir dengan pemasangan besi tulangan serta pengecoran. Bekisting haruslah cukup kuat menahan tegangan awal atau lendutan akibat berat sendiri serta akibat beban tambahan lainnya. Selama pekerjaan pengecoran, perkuatan bekisting harus tetap dipertahankan dengan melakukan penambahanpenambahan elemennya selama proses tersebut. Pembongkaran pada bekisting beton hanya boleh dilakukan apabila beton telah mencapai 70% kekuatan rencananya. Pembongkaran bekisting dilakukan dengan melepas bagian bekisting langsung dengan crane setelah beton mencapai kekuatan yang cukup. Jadi bekisting baja ini pada umumnya dapat dipakai untuk berulang kali untuk pekerjaan kolom yang sama, namun jika kolom sudah berubah ukuran maka bekisting dilepas dengan cara las supaya dapat dibentuk ulang sesuai kolom yang akan digunakan. VII 8
Gambar 7.3. kolom ikat dan pengecorannya Gambar 7.4. Prarencana kolom ikat type K1 Alat yang diperlukan pada pengecoran kolom gedung: Tower crane Concrete bucket dan pipa tremie Concrete mixer truck Concrete vibrator VII 9
Theodolite Alat las listrik Batching Plant LANGKAH LANGKAH PENGECORAN : I. COLLUM A. Marking Survey As / Grid Dimensi collum B. Bar Bending Schedule ( CEK LIST dengan Manajemen Konstruksi ) Pastikan tulangan pokok Pastikan jarak begel / sengkang dan ties (sepihak) Pastikan diameter besinya Beton decking C. Form Work Collum Pastikan sepatu collum Pengangkatan tulangan yang telah difabrikasi dengan tower crane Dimensi form work nya sudah benar Form work dipastikan bersih dari sampah beton dan diminyaki pakai oil bekisting Baru langkah penutupan collum VII 10
D. Surveyor Setelah bekisting collum ditutup / penutupan Diadakan penyetelan / setting bekisting Setelah dipastikan penutupan selesai (perkuatan) Langkah selanjutnya cek lot / vertikality nya E. Pengecoran Sebelum pengecoran dipastikan dahulu : a. Vibrator dipastikan on ready (siap) b. Tower Crane (TC) c. Tidak ada celah kebocoran d. Ganjal terhadap besi dengan bekisting dipastikan terpasang e. Teknisi beton untuk test slump 12 ± 2 Langkah berikutnya pengecoran sesuai level yang telah ditentukan Setelah pengecoran collum selesai Surveyor mengecek vertikalnya kembali VII 11
VII 12 TABEL KUNCI KOLOM PK01 K011 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK02 K011 K015 K015 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK03 K013 K015 K015 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 PK04 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK05 K021 K021 K021 K03 K03 K03 K03 K03 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 PK06 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK07 K011 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK08 K046 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 P K045 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K10 K10 K10 PK10 K015 K015 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK11 K013 K011 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK12 K016 K015 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK13 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK14 K045 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK15 K044 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK16 K022 K021 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK17 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK18 K013 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK19 K014 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK20 K013 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK21 K043 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK22 K042 K041 K041 K041 K041 K041 K041 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 LANTAI ATAP LANTAI ME LANTAI 21 LANTAI 20 LANTAI 19 LANTAI 18 LANTAI 17 LANTAI 16 LANTAI 15 LANTAI 14 LANTAI 13 LANTAI 12 LANTAI 11 LANTAI 10 LANTAI 9 LANTAI 8 LANTAI 7 LANTAI 6 LANTAI 5 LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1 B1 B2 STP BASE LANTAI ATAP LANTAI ME LANTAI 21 LANTAI 20 LANTAI 19 LANTAI 18 LANTAI 17 LANTAI 16 LANTAI 15 LANTAI 14 LANTAI 13 LANTAI 12 LANTAI 11 LANTAI 10 LANTAI 9 LANTAI 8 LANTAI 7 LANTAI 6 LANTAI 5 LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1 B1 B2 STP BASE PK23 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK24 K012 K011 K021 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK25 K011 K011 K011 K021 K021 K021 K021 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK26 K056 K051 K051 K051 K051 K051 K051 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK27 K055 K051 K051 K051 K051 K051 K051 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK28 K053 K051 K051 K051 K051 K051 K051 K061 K061 K061 K061 K061 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 K081 PK29 K051 K051 K051 K051 PK30 K061 K062 K061 K061 PK31 K081 K083 K081 K081 PK32 K051 K051 K051 K054 PK33 K081 K082 K081 K081 PK34 K061 K061 K061 K061 PK35 K051 K051 K051 K053 PK36 K051 K051 K051 K052 PK37 K051 K051 K051 K051 PK38 K062 K061 K063 PK39 K061 K061 K062 PK40 K069 K061 K061 PK41 K068 K061 K061 PK42 K067 K061 K061 PK43 K083 K081 K081 PK44 K062 K061 K061 LANTAI ATAP LANTAI ME LANTAI 21 LANTAI 20 LANTAI 19 LANTAI 18 LANTAI 17 LANTAI 16 LANTAI 15 LANTAI 14 LANTAI 13 LANTAI 12 LANTAI 11 LANTAI 10 LANTAI 9 LANTAI 8 LANTAI 7 LANTAI 6 LANTAI 5 LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1 B1 B2 STP BASE PK45 K082 K081 K081 PK46 K075 K071 K071 PK47 K074 K071 K071 PK48 K066 K061 K061 PK49 K065 K061 K061 PK50 K081 K081 K081 PK51 PK52 K064 K061 K061 PK53 K073 K071 K071 PK54 K084 K081 K081 PK55 K055 K051 K051 PK56 K052 K051 K051 PK57 K051 K051 K053 PK58 K041 K041 K041 PK59 K072 K071 K071 PK60 K061 K061 K061 PK61 K071 K071 K071 PK62 K051 K051 K051 PK63 K061 K061 PK64 K051 K051 PK65 K021 PK66 TABEL KUNCI KOLOM 7.5 Tabel Kunci Kolom