I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan. Kajian geografi terbagi menjadi dua yaitu geografi fisik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. ahli dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

I.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan dan kewilayahan (Suharyono, 1994:26). Selanjutnya dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

PROFIL KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI TAMBAK DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGGAI (JURNAL)

DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI GUREM DI DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR (JURNAL) Oleh. Nita Nirwana

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian Geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Sumadi

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Petani Singkong

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA MAJA KECAMATAN KALIANDA. Muhammad Rido 1) Budiyono 2) Yarmaidi 3)

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja pada sektor pertanian begitu pula dengan masyarakat di Desa Kotagajah, masyarakat Desa Kotagajah sebagian besar awalnya merupakan transmigran yang berasal dari pulau jawa dengan keterampilan sebagai petani mereka membuka lahan di Desa Kotagajah yang dibantu oleh pemerintah untuk dimanfaatkan menjadi lahan garapan padi. Menurut Hadi Prayitno (1987:13), bahwa penduduk yang berada di pedesaan hampir 60% bekerja di sektor pertanian, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sangat bergantung pada pemanfaatan alam lingkungannya. Hal ini tercermin dalam kegiatan perekonomian penduduk, yang bekerja mengolah lahan sebagai aktifitas utamanya. Pemanfaatan lahan pertanian di pedesaan selalu mengalami pengurangan akibat bertambahnya jumlah penduduk, dan berkembangnya tempat-tempat pemukiman penduduk, daerah industri, pembangunan fasilitas sosial, dan adanya budaya

warisan tanah dalam keluarga petani yang menyebabkan pemilikan lahan pertanian setiap keluarga menjadi semakin sempit. Berkaitan dengan hal tersebut menjadi salah satu penyebab hasil pertanian pada setiap keluarga petani padi sawah menurun. Keadaan yang demikian telah menimbulkan tekanan terhadap perekonomian keluarga petani pemilik lahan padi sawah yang rendah, yang mendorong petani pemilik lahan padi sawah berupaya untuk menambah pendapatanya dengan mencari pekerjaan lain di luar sektor pertanian. Kondisi demikian dialami oleh petani pemilik lahan padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah keadaan ekonomi petani pemilik lahan padi sawah bergantung kepada luas sawah yang dimiliki namun akibat lahan pertanian banyak mengalami pengurangan menyebabkan tingkat perekonomian petani pemilik lahan padi sawah menurun. Desa Kotagajah merupakan salah satu bagian dari wilayah Kecamatan Kotagajah yang sebagian besar penduduknnya bekerja sebagai petani padi sawah, Kecamatan Kotagajah terdapat 6 desa dengan luas wilayah 4.549,85 Ha, yang terdiri dari, (1) Desa Kotagajah, (2) Desa Purworejo, (3) Desa Sumberjo, (4) Desa Sritejokencono, (5) Desa Saptomulyo, dan (6) Desa Nambahrejo. Dari keenam desa, Desa Kotagajah memiliki wilayah yang paling luas dengan luas wilayah 1.372 Ha, wilayah Desa Kotagajah dimanfaatkan untuk pekarangan seluas 200 ha, persawahan 710 ha, ladang dan kebun 301 ha, rawa-rawa dan kolam 25 ha, dan lain-lain seluas 136 ha. Desa Kotagajah mempunyai jumlah penduduk sebanyak 15.974 jiwa, dengan 4.068 KK yang terdiri dari laki-laki

8.055 jiwa dan perempuan 7.919 jiwa. (Monografi Kecamatan Kotagajah Tahun 2010). Berdasarkan data monografi Tahun 2010 dan observasi dapat dilihat data penduduk Desa Kotagajah mengenai jenis mata pencaharian penduduk Desa Kotagajah pada Tahun 2010 pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Mata Pencaharian Penduduk Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010. No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase (%) 1. PNS 175 3,25 2. Pegawai Swasta 97 1,81 3. Guru Swasta, Honorer 97 1,14 4. TNI dan POLRI 21 0,39 5. Servis Motor 7 0,13 6. Tukang Pijit 2 0,04 7. Tukang Kayu dan Batu 121 2,25 8. Pedagang 1.342 25,00 9. Petani 3.450 64,26 10. Wiraswasta 57 1,06 JUMLAH 5.369 100,0 Sumber : Monografi Desa Kotagajah Tahun 2010. Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Kotagajah sebagian besar bekerja dibidang pertanian seperti sebagai petani yaitu sebanyak 3.450 jiwa atau 64,26%, dan yang paling sedikit bekerja sebagai tukang pijit sebanyak 2 jiwa atau 0,04%. Sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat di Desa Kotagajah dalam usaha memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarganya dan terdapat beberapa jenis petani padi di Desa Kotagajah, yaitu petani pemilik lahan, petani pemilik sekaligus penggarap lahan, dan buruh tani/gurem karena tidak semua petani di Desa Kotagajah memiliki lahan garapan, selain itu petani yang tidak hanya bekerja di sawah namun mereka bekerja juga bekerja diladang atau berkebun.

Dalam satu tahun petani padi sawah di Desa Kotagajah dapat melakukan dua kali masa tanam yang pengairannya dari saluran irigasi. Besar atau kecilnya pendapatan yang diperoleh petani padi sawah bergantung pada luas lahan dan banyaknya hasil panen padi yang diperoleh petani padi sawah. Sehingga pendapatan pertahun beberapa kepala keluarga petani padi sawah di Desa Kotagajah dari hasil bertani padi sawah masih ada yang memiliki pendapatan kecil. Musim panen tanam padi sawah yang hanya dapat dinikmati dua kali dalam setahun membuat kepala keluarga petani padi sawah mencari pekerjaan tambahan selain bekerja sebagai petani padi sawah, dengan keterampilan dan pendidikan yang dimiliki kepala keluarga petani padi sawah bekerja di bidang lain selain bertani untuk mendapatkan penghasilan tambahan setelah masa tanam berakhir. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan keluarga petani padi sawah pada hari Sabtu, 9 April 2011 jumlah keluarga petani padi sawah yang memiliki lahan sekaligus penggarap padi sawah di Desa Kotagajah berjumlah 630 KK, berdasarkan hasil observasi dan wawancara diatas dapat diketahui mengenai Data Umur, Luas lahan milik, Jumlah anggota keluarga, Tingkat Pendidikan beberapa keluarga petani pemilik sekaligus penggarap lahan padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatam Kotagajah Kabupaten Lampung Tengan Tahun 2010 pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 2. Umur, Luas lahan milik, Jumlah anggota keluarga, Tingkat Pendidikan, keluarga petani padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah selama dua kali panen Tahun 2010. No. Nama KK Petani Umur Luas Lahan milik (Ha) Jumlah Anggota Keluarga Tingkat Pendidikan Kepala Jenis Pekerjaan Tambahan

Keluarga 1. Basuki 52 Th 0,75 4 SMA Pedagang Tahu 2. Suparno 59 Th 1 3 SD - 3. Muhtasor 55 Th 0,5 6 SMP Buruh 4. Basirun 42 Th 0,5 4 SD Buruh 5. Mahroni 41 Th 0,25 4 SMA Wirasuasta Jumlah 3 21 Rata-rata 0,6 4 Sumber : Data hasil observasi Sabtu, 9 April 2011. Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa dalam keluarga petani padi sawah memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang. Tingkat pendidikan formal kepala keluarga petani padi sawah sebagian besar hanya sampai tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA). Pendidikan kepala keluarga petani padi sawah yang rendah menyebabkan rendahnya pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, yang berpengaruh pada jenis pekerjaan tambahan yang mereka lakukan karena untuk bekerja di bidang lain selain bertani padi sawah memerlukan keterampilan dan modal. Jenis pekerjaan tambahan yang dimiliki kepala keluarga petani padi sawah mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang diperoleh guna menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup keluargannya. Pekerjaan tambahan dilakukan oleh petani padi sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargannya diantaranya: bekerja sebagai tukang becak, buruh bangunan, buruh kuli pabrik, ternak, ojek, sopir, membuat batu bata, pedagang sayuran, pedagang tahu. Pendapatan yang diperoleh keluarga petani padi sawah dari hasil panen padi sawah dalam setahun dan dari hasil pekerjaan tambahan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kebutuhan pokok yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu kebutuhan dasar yang merupakan kebutuhan yang sangat penting

guna kelangsungan hidup keluarganya, baik yang terdiri dari konsumsi, makanan, pakaian, perumahan serta kebutuhan akan air, sanitasi, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Pemenuhan kebutuhan pokok yang dimaksud dalam hal ini yaitu pemenuhan kebutuhan yang meliputi 9 bahan pokok perkapita dalam satu tahun yang diuangkan dalam satuan rupiah. Untuk mengukur kebutuhan sembilan bahan pokok keluarga digunakan perhitungan kebutuhan pokok minimum yang dikemukakan oleh Arie Kusumadewa dalam Totok Mardikanto (1990:2 3-24), kebutuhan manusia mencakup 9 bahan pokok meliputi, Kebutuhan minimum manusia meliputi kategori 140 kg beras, untuk ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak tanah 60 liter, minyak goreng 6 kg, garam 9 kg, sabun 20 kg, dan kain batik 2 potong. Adanya standar yang dikemukakan oleh Totok Mardikanto (1990:23) yang menggunakan standar 9 bahan pokok (barang) sehingga perlu dirupiahkan sesuai dengan harga yang berlaku didaerah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pemenuhan kebutuhan pokok minimum dalam setiap keluarga petani padi sawah pertahun dapat diketahui dengan mengalikan kebutuhan pokok minimum perkapita dengan jumlah anggota keluarga petani padi sawah. Berdasarkan keadaan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang petani pemilik lahan padi sawah dengan judul Deskripsi Sosial Ekonomi Keluarga Petani Padi Sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka Penulis dapat identifikasikan permasalahan sehubungan dengan Deskripsi Sosial Ekonomi Keluarga Petani Padi Sawah Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010, sebagai berikut: 1. Luas lahan yang dimiliki keluarga petani padi sawah. 2. Jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah. 3. Jumlah anak keluarga petani padi sawah yang masih sekolah. 4. Modal dalam usaha tani padi sawah. 5. Jenis pekerjaan tambahan di luar bertani padi sawah. 6. Total pendapatan yang diperoleh keluarga petani padi sawah. 7. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga petani sawah. C. Batasan Masalah penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Luas lahan yang dimiliki keluarga petani padi sawah. 2. Jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah. 3. Jenis pekerjaan tambahan di luar bertani padi sawah. 4. Total pendapatan yang diperoleh keluarga petani padi sawah. 5. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga petani sawah. D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Berapakah lahan yang dimiliki setiap keluarga petani padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010? 2. Berapakah jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah di desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010? 3. Apakah jenis pekerjaan tambahan setiap keluarga petani padi sawah di luar bertani padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010? 4. Berapakah total pendapatan yang diperoleh setiap keluarga petani padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010? 5. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga petani padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran yang sebenar-benarnya dengan menggunakan data yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan yang berupa kata-kata tentang suatu masalah yang akan penulis teliti, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan informasi luas lahan yang dimiliki keluarga petani padi sawah. 2. Mendapatkan informasi jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah. 3. Mendapatkan informasi jenis pekerjaan tambahan di luar bertani padi sawah. 4. Mendapatkan informasi total pendapatan yang diperoleh kepala keluarga petani padi sawah. 5. Mendapatkan informasi tentang tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga petani padi sawah. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. 3. Sebagai sumber bahan ajar (Suplemen materi pelajaran) dalam Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Pada mata pelajaran IPS kelas VII semester 2 pokok bahasan Mata Pencaharian penduduk di Bidang Pertanian subpokok bahasan pertanian dan pokok bahasan mata pencaharian penduduk di bidang non pertanian subpokok bahasan perindustrian. 4. Sebagai Sumber bahan ajar pada SMP kelas VII semester 2 materi pokok Penggunaan lahan. Materi Pelajaran Geografi SMA kelas VII semester I materi Sumber daya Manusia.

G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah keluarga petani pemilik sekaligus penggarap lahan padi sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. 2. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah luas lahan milik, jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah, pekerjaan tambahan di luar bertani padi sawah, total pendapatan yang diperoleh, tingkat pemenuhan kebutukan pokok minimum keluarga petani padi sawah keluarga petani sawah di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. 3. Ruang lingkup tempat Penelitian adalah di Desa Kotagajah. 4. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2010. 5. Ruang lingkup ilmu pengetahuan dalam penelitian ini adalah Geografi Sosial. Geografi Sosial adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangan merupakan karakteristik dari aktivitas penduduk, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan (Nursid Sumaatmaja, 1988:56). Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini termasuk dalam kajian Geografi Sosial karena yang menjadi kajian dalam penelitian ini berhubungan dengan aktivitas penduduk yang bidang studinya aspek keruangan.