KRITERIA PROPER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 KETAATAN TERHADAP IZIN (IPLC) KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN KETAATAN TERHADAP PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH KETAATAN TERHADAP PELAPORAN DATA PER PARAMETER KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
1. KRITERIA KETAATAN TERHADAP IZIN
JENIS IZIN 1. Izin pembuangan air limbah ke sumber air 2. Izin pembuangan air limbah ke laut 3. Izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi lahan industri kelapa sawit 4. Izin injeksi air limbah ke formasi untuk industri migas CATATAN : Semua usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan untuk kegiatannya
KRITERIA KETAATAN TERHADAP IZIN BIRU MERAH HITAM 1. Mempunyai izin pembuangan air limbah ke badan air/laut/aplikasi pada lahan 2. Izin dalam proses akhir akhir (persyaratan izin sudah lengkap) Tidak mempunyai izin pembuangan air limbah ke badan air/laut/aplikasi pada lahan (land application) -- CATATAN : Izin dalam proses akhir/perpanjangan izin yaitu persyaratan izin sudah lengkap secara administrasi dan teknis serta dilengkapi tanda terima dari instansi pemberi izin
2. KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN
TITIK PENAATAN Satu lokasi atau lebih yang dijadikan acuan untuk pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah Semua usaha dan/atau kegiatan wajib memantau seluruh titik penaatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah ke lingkungan
KRITERIA TERHADAP TITIK PENAATAN BIRU MERAH HITAM Memantau seluruh titik penaatan dan/atau air buangan yang harus dikelola sesuai dengan peraturan Terdapat titik penaatan air buangan yang tidak pernah dilakukan pemantauan Terdapat titik penaatan air buangan dan/atau air limbah pemanfaatan Aplikasi Lahan (untuk industri sawit) yang tidak pernah dipantau selama periode penilaian. Memanfaatkan air limbah untuk penyiraman tanaman (khusus kegiatan hotel, RS, dan industri pengolah limbah domestik) --
3. KETAATAN TERHADAP PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH
HIRARKI ACUAN PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH Izin Baku Mutu Daerah (spesifik) Baku mutu nasional (spesifik) Baku mutu yang tercantum dalam dokumen lingkungan Baku mutu sesuai PerMen LH No. 5 Tahun 2014 Lampiran XLVII
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH BIRU MERAH HITAM 100% parameter baku mutu air limbah dipantau. >90% parameter dipantau khusus untuk industri sawit yang menerapkan aplikasi lahan (ph dan BOD harus terpantau) Melakukan pengukuran parameter baku mutu air limbah harian bagi perusahaan yang mempunyai kewajiban pengukuran harian Menghitung beban pencemaran <100% parameter baku mutu air limbah yang dipantau <90% parameter dipantau khusus untuk industri sawit yang menerapkan aplikasi lahan (ph dan BOD harus terpantau) Tidak melakukan pengukuran parameter baku mutu air limbah harian bagi perusahaan yang mempunyai kewajiban pengukuran harian Tidak menghitung beban pencemaran --
4. KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA TIAP PARAMETER YANG DILAPORKAN
KRITERIA KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA TIAP PARAMETER YANG DILAPORKAN BIRU MERAH HITAM 90% data dilaporkan secara lengkap sesuai dengan persyaratan. >90% data pemantauan rata-rata harian dalam 1 bulan tersedia dari seluruh data pemantauan dalam 1 tahun <90% data dilaporkan <90% data pemantauan rata-rata harian dalam 1 bulan tersedia dari seluruh data pemantauan dalam 1 tahun Melaporkan data palsu dan Menyebabkan pencemaran lingkungan
5. KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU
KRITERIA KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA TIAP PARAMETER YANG DILAPORKAN BIRU MERAH HITAM A. Data swapantau 90% data pemantauan memenuhi baku mutu 95% data pemantauan parameter harian memenuhi baku mutu 95% data pemantauan parameter TSS dan kekeruhan kegiatan offshore memenuhi baku mutu dan titik penaatan ambien sesuai dengan dokumen lingkungan 90% memenuhi ketaatan beban pencemaran B. 100% data pemantauan Tim PROPER memenuhi baku mutu A. Data swapantau <90% data pemantauan memenuhi baku mutu <95% data pemantauan parameter harian memenuhi baku mutu <95% data pemantauan parameter TSS dan kekeruhan kegiatan offshore memenuhi baku mutu dan titik penaatan ambien sesuai dengan dokumen lingkungan <90% memenuhi ketaatan beban pencemaran B. Terdapat data hasil pemantauan Tim PROPER yang tidak memenuhi baku mutu Melampaui baku mutu dan sudah pernah dikenakan sanksi andministrasi
No. Parameter Contoh Matrik Penaatan Parameter, Pelaporan dan Baku Mutu (1) Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU Jumlah data yang dilaporkan Tingkat Ketaatan 1 ph 12 12 100% Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin Jumlah Paramater Pemantauan (sesuai Ketentuan) Tingkat Ketaatan Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%) Tingkat Ketaatan 4 4 100% 0 1 92% - 2 BOD 12 12 100% 1 92% - 3 COD 12 11 92% 1 91% 4 TSS 12 11 92% 1 91% Jumlah data yang tidak Keterangan memenuhi baku mutu ( x > 500%) Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Tingkat Ketaatan Parameter 100% Tingkat Ketaatan Pemenuhan Baku Mutu 91% 0
Contoh Matrik Penaatan Parameter, Pelaporan dan Baku Mutu (2) No. Parameter Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU Jumlah data yang dilaporkan Tingkat Ketaatan 1 ph 10 10 100% 2 BOD 10 8 80% Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin Jumlah Paramater Pemantaua n (sesuai Ketentuan) Tingkat Ketaatan Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%) Tingkat Ketaatan 4 3 75% 0 0 1 100% - 88% - 3 TSS 10 9 90% 0 100% Jumlah data yang tidak Keterangan memenuhi baku mutu ( x > 500%) Tingkat Ketaatan Pelaporan 80% Tingkat Ketaatan Parameter 75% Tingkat Ketaatan Pemenuhan Baku Mutu 88% 0
6. KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS BIRU MERAH HITAM Menggunakan jasa laboratorium (eksternal atau internal) terakreditasi atau ditunjuk oleh Gubernur Memisahkan saluran aliran limbah dengan limpasan air hujan Membuat saluran air limbah kedap air Memasang alat pengukur debit Tidak melakukan pengenceran Tidak melakukan by pass Memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi administrasi Untuk industri kelapa sawit yang melakukan aplikasi lahan harus memenuhi ketentuan teknis sesuai KepMenLH No. 28 Tahun 2003 Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis Melakukan by pass