BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Letak Geografis Kecamatan Kota Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB III DATA RESPONDEN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

GAMBARAN UMUM LOKASI

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ada di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa. Tengah. Kelurahan Lodoyong ini terdiri dari 6 RW dan 39 RT.

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2013, No.1608

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :


BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan

Transkripsi:

BAB IV HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum okasi Penelitian 4.1.1 etak Geografis Kecamatan Kota Selatan Pertama kali dibangunnya Kantor Camat Kota Selatan yang baru yaitu pada bulan Maret 2004. Sebelum kantor Camat Kota Selatan yang baru telah selesai dibangun yaitu tepatnya pada bulan Juli 2004 barulah pindah ke Kantor yang baru. Setelah itu Bapak Camat Kota Selatan mengadakan Doa Syukuran yang dilaksanakan oleh para Pemangku Adat. Disamping itu pula Kantor Camat Kota Selatan diapit oleh 2 kantor yaitu Kantor Kepolisian Sektor Kota Selatan (Kapolsekta Gorontalo Selatan), Kantor Komando Rayon Militer 1304.02/Koramil Kota Selatan yang sekarang Kantor Tersebut sudah ditempati oleh Badan Narkotika Kota Gorontalo. Dengan adanya 2 (dua) kantor tersebut tentunya memudahkan untuk saling koordinasi antar Instansi baik dalam hubungan Kriminalitas penduduk maupun pemakaian obat-obat terlarang. 1 Wilayah Kecamatan Kota Selatan merupakan salah satu bagian wilayah Kota Gorontalo yang terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala daerah Tk.I Sulawesi Utara No. 101 tanggal 30 Juni 1961. Pada tanggal 11 Agustus 2003 dimekarkan menjadi dua (2) Kecamatan yaitu Kecamatan Kota 1 Sejarah berdirinya Kantor Camat Kota Selatan yang ditulis dalam arsip Kecamatan tahun 2012. 29

Selatan dan Kecamatan Kota Timur yang sampai saat ini telah dipimpin oleh 18 Camat. Adapun nama Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Kota Selatan dari tahun 1952 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut : 1. JACOB IBRAHIM 1952 1973 2. KADIR OTTO NAKI, BA 1973 1977 3. Drs. SJAHRANI RAUF 1977 1979 4. NICO RAHIM 1979-1982 5. SUGANDA VAN GOBE, BA 1982 1985 6. ISMAI ASSAGAF, BA 1985 1989 7. Drs. MOH ABDUAH 1989 1993 8. Drs. HAMDAN DATUNSOANG 1993 1995 9. Drs. ABDUAH PANEO 1995 1998 10. Drs. RANIS UWITI 1998 2000 11. Drs. M NADJAMUDIN 2000 2001 12. ZAINUDDIN RAHIM, S.Sos 2001 2002 13. Drs. DEDY KADUAH 2002 2003 14. Drs. NGADI HASAN, M.sc 2003 2005 15. Ir. ROY BAU 2005 2007 16. Ir. RUSTAM RAHMAN,M.si 2007 2008 17. EFFENDI SJ. RAUF, S.Sos 2008 2009 18. Drs. SYAMSUDIN IBRAHIM 2009 2012 30

19. Drs. Hi. IKSAN HAKIM, M.Si 2012 2013 20. RIDWAN AKASSE, SE, M.Si 2013 s.d Sekarang Adapun etak Geografis Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yaitu luas wilayah Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo 14,39 km 2 yang secara geografis terletak pada 1 lintang utara 123 bujur timur dengan luas per Kelurahan sebagai berikut : No Kelurahan uas (Km 2 ) 1. 2. 3. 4. 5. Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B 0,39 0,62 0,48 0,81 1,12 Disamping itu pula batas-batas Wilayah Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yaitu : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kota tengah. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kota Timur. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Hulonthalangi. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Barat. 4.1.2 Keadaan Demografi Kecamatan Kota Selatan Wilayah Kecamatan Kota Selatan dibagai dalam 5 (lima) Kelurahan dengan total Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin yaitu aki-laki = 7556 Jiwa dan Perempuan = 6221 jiwa sehingga total jumlah penduduk yaitu = 13.777 jiwa yang terbagi dalam 5 kelurahan. Selain itu Kecamatan Kota Selatan memiliki RT/RW 31

yang berjumlah RT = 40 dan RW = 16 dari total kelurahan yang ada di Kota Selatan. ebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1 dan 2 di bawah ini : Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Selatan Sub Indikator Jumlah Penduduk Kelurahan Biawao Biawu imba UI imbau.ii imba B Jumlah 2.087 3.151 4.554 5.515 5.218 20.525 Jumlah KK 616 903 2.554 1.583 1.455 7.111 Memiliki KK 472 792 1.223 952 1.327 4.766 Jumlah Wajib KTP 1.774 2.665 3.487 4.491 4.865 17.282 Memiliki KTP 897 1.523 1.609 2.083 2.523 8.635 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 2. Jumlah RT/RW di Kota Selatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imbau.ii imba B Jumlah RT 4 6 10 12 8 40 RW 2 2 4 5 3 16 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 Tabel 3. Penduduk Menurut Kelompok Umur Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imba U.II imba B Jumlah 0 4 106 259 282 399 539 1585 5 9 172 303 306 438 579 1798 32

10 14 112 254 315 449 440 1570 15 19 127 247 286 566 504 1730 20 24 184 234 326 568 588 1900 25 29 - - - - - - 30 34 170 279 311 448 540 1748 35 39 169 216 305 469 472 1631 40 44 151 233 239 412 467 1502 45 49 108 174 276 419 318 1295 50 54 90 125 177 308 329 1029 55 59 79 118 150 281 236 864 60 Keatas 129 195 525 358 388 1595 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 Tabel 4. Pemilih di Kota Selatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imba U.II imba B Jumlah Jumlah Pemilih 1.624 2.502 3.470 4.104 4.778 16.478 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 4.1.3 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Kota Selatan sudah memiliki beberapa sarana pendidikan seperti TK, PAUD, SD, STP, STA, embaga Pendidikan Agama, Kursus, dan Perguruan Tinggi. Sarana ini sangat penting bagi masyarakat yang ada di Kota 33

Selatan. Dengan adanya sarana ini, masyarakat lebih mudah menjangkau pendidikan. ebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 5. Penduduk wajib belajar 9 tahun dan angka putus sekolah Sub Indikator Jumlah penduduk usia 7-15 tahun Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B 198 95 266 519 620 Jumlah penduduk usia 7-15 tahun masih sekolah Jumlah penduduk usia 7-15 tahun putus sekolah \ Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 106 334 215 20 11 42 33 47 23 21 Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas Sub Indikator Jumlah Penduduk Buta huruf Jumlah penduduk tidak tamat SD/Sederajat Jumlah penduduk tamat SD/Sederajat Jumlah Penduduk tidak tamat STP/Sederajat Jumlah Penduduk tamat STP/Sederajat Jumlah Penduduk tidak tamat STA/Sederajat Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B - - - - - 276 36 250 95 63 279 539 413 64 70 - - - - - 320 451 330 105 525 - - - - - 34

Jumlah Penduduk tamat STA/Sederajat Jumlah penduduk tamat D-1 Jumlah penduduk tamat D-2 Jumlah penduduk tamat D-3 Jumlah penduduk tamat S-1 Jumlah penduduk tamat S-2 213 894 1050 170 1551 - - - - - - - - - - 243 19 302 7 10 93 112 177 113 554 - - - - - Jumlah penduduk tamat S-3 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 - - - - - Tabel 7. Prasarana Pendidikan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U I imba UII TK 1 2 2 1 5 PAUD 1 2-1 2 SD/Sederajat 2 2 2 3 3 STP/Sederajat 2-2 1 3 STA/Sederajat - - 1 2 3 Jumlah lembaga pendidikan agama - 2-2 4 embaga pendidikan lain - 1-5 3 (kursus/sejenisnya) Jumlah Perguruan Tinggi - - 1 2 3 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 35

4.1.4 Berdasarkan Agama Dari total jumlah penduduk beragam pula jenis agama yang meliputi Agama Islam, Kristen Kholik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha, sekalipun beragam agama dapat terjalin kerukunan antar umat beragama sehingga sampai dengan saat ini tidak ada konflik antar umat beragama. ebih jelasnya lagi dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Penduduk menurut agama Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B P P P P P Islam 379 300 1503 1485 1537 1765 1392 1300 2489 2708 Kristen 190 209 - - 25 52 33 74 211 227 Katholik 143 185 01 01 18 09 38 77 117 121 Hindu - - - - - - - - - - Budha 143 158 06 10 20 18 32 64 86 97 Khonghucu - - - - - - - - - - Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 9. Prasarana peribadatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U2 Jumlah Masjid 3 3 11 6 7 Jumlah Mushola - - - - - Jumlah Gereja Kristen Protestan 4 - - - - Jumlah Wihara 1 - - - - Jumlah Pura - - - - - 36

Jumlah Klenteng 1 - - - - Jumlah Imam Masjid 3 3 11 6 7 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Sub Indikator Jumlah Kelompok Tadarus Tabel 10. Prasarana pendidikan keagamaan Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U2 2 6 7 1 2 Jumlah Majelis Ta lim 2 6 1 1 4 Jumlah TPA/TPQ 2 3 5 2 4 Jumlah Santri 350 263 484 102 270 Jumlah Guru Ngaji / Instruktur 24 16 32 7 12 4.1.5 Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kota Selatan mayoritas mata pencaharian yaitu perdagangan sehingga tidak dipungkiri bahwa wilayah Kecamatan Kota Selatan memiliki pusat perdagangan / perbelanjaan yang ditandai dengan bangunan Pertokoan serta Pasar Sentral yang menunjang peningkatan Ekonomi Masyarakat. Tabel 11. Mata pencaharian Kelurahan Sub Indikator Biawao Biawu imba B imba U.I imba U.II Petani - - - - - Pegawai Negeri Sipil 83 83 362 82 134 Pedagang Keliling 437 73 260 257 44 Nelayan - - 1-2 37

Montir - - - - - Dokter - 8 2 9 4 Buruh 126 6-4 3 Karyawan Swasta 103 44 515 73 57 Pembantu Rumah Tangga - - - - - TNI 1 1-1 5 PORI 3 7 6 5 4 Pensiunan - 41 362 108 134 Dukun Kampung 2 2 2 1 2 Dosen - - - - - Seniman - - - - - Pengacara 1 1-2 1 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Sub Indikator Tabel 12. Usaha perdagangan Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U2 Pasar Harian - - - - - Pasar Mingguan - - - - - Toko 214-100 59 45 Kios - 73 46 42 30 Swalayan / Supermarket 2 - - 2 2 Rumah Makan 10 17-45 30 Warung Makan / Minum - - - - - Perbengkelan - - - - - Kursi Rotan / - - - - - Sejenisnya Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 38

4.2 Pembahasan 4.2.1 Kondisi Politik Kota Gorontalo Kondisi politik di Kota Gorontalo cenderung stabil dan terkonsolidasi. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari hasil 2 pemilihan umum terakhir, yaitu Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Pada Pemilihan Umum 2004, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo memiliki 25 kursi terdiri dari laki-laki = 20 Orang, perempuan = 5 orang yang ada pada 9 partai berbeda dan tersebar di 3 Daerah Pemilihan Kota Gorontalo. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 13. Jumlah perolehan kursi DPRD Kota Gorontalo berdasarkan partai politik dalam Pemilu 2004 NO NAMA CAON /P PARTAI POITIK DAPI 1 Adhan Dambea Kota Gorontalo 1 2 Nelly Marjun P Kota Gorontalo 1 3 Supardi Pujo Kota Gorontalo 1 4 Hi. Nurdin Monoarfa 5 Yanti Siba, SH P 6 I. Moes Hilipito, BA 7 Drs. Hi. Azhar Manopo 8 Hi. Alimin Dunggio 9 Hi. Erwin Rauf 10 Dra. Rusni Djafar P 11 Farid Usman, S.Pd 12 Abdullatif Yunus PPP Kota Gorontalo 1 13 Fikram A. Z. Salilama PPP 14 Sahlan Tapulu PPP 39

15 Hj. Djahara Mauda P PAN Kota Gorontalo 1 16 Hi. Feriyanto Mayulu PAN 17 Ridwan Podungge, SH PAN 18 Haman T. Abas PBB Kota Gorontalo 1 19 Ramly Djafar PBB 20 Indrawanto Hasan PPDK 21 Ir. Zulkarnain Dunda PBR 22 Kisman Puluhulawa PDIP 23 Asriyati Nadjamudin, S.Pd P PKS 24 Helmi Adam, S.Pd PKS 25 Ike Djafar Kasim, SH PKB Sumber : KPU Kota Gorontalo Berdasarkan data di atas, perempuan yang berhasil masuk di DPRD hanya berasal dari 3 partai yakni Golkar, PAN dan PKS selebihnya diperoleh oleh lakilaki. Ini membuktikan bahwa kekuatan ke 3 partai ini masih sangat berpengaruh dalam perolehan suara. Perempuan di 3 partai ini mampu bersaing dengan lakilaki dalam memperoleh suara. Perempuan yang ada di partai lainnya juga bisa bersaing tetapi belum bisa melebihi perempuan yang ada di 3 partai tersebut. Sedangkan pada Pemilihan Umum 2009, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo memiliki 25 kursi terdiri dari laki-laki = 18 Orang, perempuan = 7 orang yang ada pada 7 partai berbeda dan tersebar di 3 Daerah Pemilihan Kota Gorontalo. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 14. Jumlah perolehan kursi DPRD Kota Gorontalo berdasarkan partai politik dalam Pemilu 2009 40

NO NAMA CAON /P PARTAI POITIK DAPI 1 Risman Taha Kota Gorontalo 1 2 Totok Bachtiar, SE Kota Gorontalo 1 3 Darlina Dihuma P Kota Gorontalo 1 4 Ir. Nixon Ahmad 5 Ramlah Bumulo, SH P 6 Erwin S. Giasi, SE 7 Hi. Ramli Anwar 8 Oktarjon Ilahude 9 Hi. Erwin Rauf 10 Sri Rahmayanti iputo P 11 Hj. Djahara Mauda P PAN Kota Gorontalo 1 12 Mohamad Ramdan Pakaya PAN 13 Samsudin Umar PAN 14 Ir. Hj. Ketty P. Mayulu P PAN 15 Erman atjengke DEMOKRAT Kota Gorontalo 1 16 Jemmy Mamangkey DEMOKRAT 17 Fatmawaty Syarief P DEMOKRAT 18 Dirtan Hunowu PPP Kota Gorontalo 1 19 Ir. Muhazir Abdullah PPP 20 Mohamad Rifai Bakusu PPP 21 Dr. Taufiqurrahman atief PKS 22 H. Darmawan Duming PKS 23 Hi. Ariston Tilameo PDIP 24 Hi. Alifuddin Djamal, SE PDIP 25 H. Indrawanto Hasan PDK Sumber : KPU Kota Gorontalo 41

Di Tahun 2009 sama halnya dengan 2004. Akan tetapi ada sedikit perbedaan yakni wakil perempuan dari PKS tidak ada lagi yang muncul adalah partai Demokrat. Hal ini disebabkan partai Demokrat dinaungi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Walaupun partai ini masih baru tetapi mereka mampu bersaing dengan partai-partai lama yang memiliki pengaruh yang besar. 4.2.2 Kepemimpinan Perempuan Perempuan sebagai seorang pemimpin formal pada mulanya banyak yang meragukan mengingat penampilan perempuan yang berbeda dengan laki-laki, tetapi keraguan ini dapat diatasi dengan keterampilan dan prestasi yang dicapai. Di dalam kepemimpinan baik dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki memiliki tujuan yang sama hanya saja yang berbeda dilihat dari segi fisik semata. Pemimpin yang berada pada organisasi formal akan memiliki kekuasaan manajemen yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen pula, sehingga kekuasaan yang dimilikinya bersifat institusional dan tidak dihubungkan dengan sifat-sifat pribadi. Perempuan yang menjadi seorang pemimpin formal termasuk seorang wanita karier atau politisi yang akan banyak menghadapi berbagai tantangan, terutama berhubungan dengan posisi yang bersangkutan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. Kemampuan, ambisi, dan keberhasilan yang dicapai dengan tidak mengabaikan kedudukannya sebagai ibu rumah tangga, juga dapat bekerja sama dengan laki-laki. 42

Kepemimpinan perempuan dilihat dari bentuk kedewasaannya dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, terutama sesuai dengan bidang yang dipimpinnya tanpa meninggalkan peran lainnya. Perempuan yang mampu dan bertindak sebagai pemimpin, memiliki sifat ganda baik sebagai perempuan yang feminin maupun memiliki kekuatan berupa tegas, tegar, dan keperkasaan dalam arti mampu mengambil keputusan yang tepat seperti halnya dilakukan laki-laki. Hal ini merupakan sifat yang diperlukan seorang pemimpin karena tanpa hal itu akan sulit dilaksanakan mengingat banyak pendapat bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Perempuan sebagai pemimpin tidak jarang menghadapi banyak hambatan yang berasal dari sikap budaya masyarakat yang keberatan, mengingat bahwa laki-laki berfungsi sebagai pelindung dan kepala keluarga. Begitu pula hambatan fisik perempuan yang dianggap tidak mampu melaksanakan tugas-tugas berat. Bagi perempuan yang memiliki pendidikan yang sesuai, telah memberi kesempatan kepada perempuan untuk berkarier sesuai dengan kemampuannya apalagi dengan kuatnya arus informasi yang diterima di rumah melalui televisi, radio, surat kabar ataupun majalah telah membuka cakrawala perempuan untuk berusaha seluas-luasnya. Kepemimpinan perempuan berfungsi sebagai mitra dari kepemimpinan laki-laki dan perempuan memiliki porsi yang jelas keikutsertaannya dalam pembangunan bangsa dan Negara. ambat laun kedudukan dan kepemimpinan perempuan secara nyata akan sama dengan kaum laki-laki sehingga tidak ada lagi pemisahan gender. 43

Berdasarkan hasil penelitian Perempuan yang ada di dewan tidak sepenuhnya pendapat mereka diterima. Mereka merealisasikan aspirasi perempuan sangatlah sulit. Ini dikarenakan keterwakilan perempuan masih sedikit di dewan. Perempuan belum sepenuhnya siap terjun dalam politik. 4.2.3 Perempuan dan Partai Politik Keberhasilan program pemerintah dan pembangunan yang dicita-citakan tergantung pada partisipasi seluruh masyarakat, sehingga semakin tinggi partisipasi masyarakat, maka akan semakin berhasil pencapaian tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Setiap masyarakat sebagai subyek pembangunan tidak lepas dari peranan perempuan yang terlibat di dalamnya, sehingga partisipasi perempuan perlu untuk diperhitungkan. Perempuan memiliki peranan dalam pembangunan di bidang politik baik terlibat dalam kepartaian, legislatif, maupun dalam pemerintahan. Partisipasi perempuan dalam bidang politik ini tidaklah semata-mata hanya sekedar pelengkap saja melainkan harus berperan aktif di dalam pengambilan keputusan politik yang menyangkut kepentingan masyarakat. Hak suara perempuan memiliki kesejajaran dengan laki-laki dalam hal mengambil dan menentukan keputusan. Demikian juga ketika perempuan terlibat dalam pemilihan umum untuk memilih salah satu partai politik yang menjadi pilihannya, apalagi ia duduk sebagai pengurus dari salah satu partai. Kedudukan perempuan dalam politik tidak dapat dikesampingkan. Perempuan memiliki kemampuan dan kecerdasan yang sama dengan laki-laki. 44

Walaupun demikian, bahwa hak-hak politik yang dimiliki perempuan pada kenyataannya tidaklah sesuai yang diinginkan. Kenyataan bahwa perempuan yang duduk dalam badan-badan legislatif belum memadai, disebabkan oleh sistem pencalonan melalui daftar calon dimana perempuan dicantumkan di bagian bawah dari daftar. Walaupun ada juga beberapa partai yang mencantumkan nama calon perempuan di bagian atas, tetapi masih belum bisa menyaingi kenyataan bahwa kebanyakan laki-laki yang menempati posisi atas. Contohnya seperti pada salah satu kecamatan yang ada di Kota Gorontalo yakni kecamatan Kota Selatan yang menjadi lokasi penelitian ini. Dimana lebih banyak partai yang menempatkan perempuan di posisi bawah dibandingkan dengan partai yang memposisikan perempuan di bagian atas. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 15. Daftar calon anggota DPRD 2014 daerah pemilihan Kota Selatan Nama Partai Nomor Urut 1 2 3 4 5 Partai NASDEM P P Partai Kebangkitan Bangsa P - - Partai Keadilan Sejahtera P P Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan P P - Partai Golongan Karya P P Partai Gerakan Indonesia Raya P P Partai Demokrat P P Partai Amanat Nasional P P Partai Persatuan Pembangunan P P Partai Hati Nurani Rakyat P P Partai Bulan Bintang P P - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia P P Sumber : KPU Kota Gorontalo 45

Berdasarkan data di atas penempatan posisi perempuan kebanyakan menempati posisi ke 3 dan ke 5. Hal ini sangatlah berpengaruh pada saat pemilihan nanti. Masyarakat lebih cenderung melihat posisi nomor urut dari calon tersebut dibandingkan dengan figur yang ada. Penempatan nomor urut sangatlah menentukan karena nantinya setelah penghitungan suara nomor urut sangat berpengaruh. Selain perbedaan posisi penempatan, juga ada beberapa perempuan dalam proses pencalonan kurang mendapat dukungan dari partainya sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari salah satu calon perempuan yang menyatakan bahwa : Dukungan dari Parpol belum ada soalnya mereka hanya ingin memenuhi kuota saja untuk sementara. Maksud dukungan disini partai tidak menyediakan segala sesuatu yang diperrlukan selama proses pencalonan berlangsung. Dan mereka belum mengadakan pembekalan terhadap caleg-caleg perempuan. 2 Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam pencalonan hanya untuk memenuhi kuota 30 % saja. Hal ini juga diperkuat oleh salah satu aktivis perempuan yang menjadi anggota DPRD beliau mengatakan bahwa : Partai Politik hanya ingin memenuhi kuota 30% saja buktinya saja keterwakilan perempuan di dewan masih kurang. Ini dikarenakan ketidaksiapan perempuan dan partai politik juga tidak siap menghadirkan kader-kader perempuan yang nantinya bisa duduk dan berdampingan dengan laki-laki di DPRD untuk memperjuangkan segala aspirasi yang diinginkan masyarakat. 2 Wawancara dengan Calon Anggota egislatif 2014 46

Tanpa adanya dukungan, perempuan dapat berusaha dengan kemampuannya sendiri. Dengan cara meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu calon perempuan yang menyatakan : Saya ingin menjadi wakil rakyat yang bisa berfungsi. Kebetulan saya juga merupakan Ketua SM perempuan yang bertanggung jawab pada program SM sehingga saya serius dalam menyelesaikan program pemberdayaan perempuan. Selain itu saya juga sebagai aktivis perempuan. 3 Dengan adanya pengalaman tersebut maka masyarakat bisa menilai sampai dimana kemampuan mereka untuk menjalankan amanah jika mereka terpilih nantinya. Selain itu dengan terpilihnya seorang aktivis perempuan mereka lebih bisa memahami persolan-persoalan yang dihadapi perempuan, mereka juga bisa menyelesaikan persoalan tersebut dan mereka lebih berani mengungkapkan aspirasi-aspirasi perempuan yang tidak terealisasi. Disisi lain, ada juga partai yang memberi dukungan kepada calon perempuan yang tergabung dalam partai tersebut. Pernyataan ini didukung oleh salah satu calon perempuan yang menyatakan : Partai Politik memberi dukungan kepada saya dengan cara mengadakan pembekalan pada semua caleg. saya juga tergabung dalam partai ini dan menempati posisi yang penting dalam partai. Jadi saya mendapatkan dukungan penuh dari partai. 4 3 Wawancara dengan Calon Anggota egislatif 2014 4 Wawancara dengan calon anggota DPRD 2014 47

Ada juga pernyataan dari calon anggota legislatif lainnya yang menyatakan bahwa : Dari awal saya sudah bergabung dengan partai ini. Responnya sangatlah besar. Agar nantinya saya bisa diperhitungkan. 5 Partisipasi perempuan dalam bidang politik, walaupun masih kurang, nampaknya perempuan telah berusaha ke arah yang lebih baik. Kehadiran perempuan di dunia politik merupakan prasyarat bagi terwujudnya masyarakat yang memiliki kesetaraan gender. Dengan dikeluarkannya peraturan yang mewajibkan setiap partai peserta pemilu yang dimulai dari tahun 2004 untuk memasukkan calon anggota legislatif perempuan sebanyak 30 %, maka membuka ruang bagi perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam Partai Politik dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Keadaan ini merupakan hal yang menggembirakan walaupun tidak sebagian atau belum mencapai 50 % perempuan. Yang jelas proporsi yang seimbang akan dilaksanakan yang berarti mengalami perbaikan dari sebelumnya. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Tabel 16. Persentase perempuan dalam pencalonan Anggota DPRD 2014 Nama Partai Di Kota Gorontalo Alokasi Kursi Jumlah Bakal Calon 1 Partai NASDEM 5 3 2 40.00% 5 2 Partai Kebangkitan Bangsa 5 2 1 33.33% 3 3 Partai Keadilan Sejahtera 5 3 2 40.00% 5 k Pr Jml 5 Wawancara dengan calon anggota DPRD 2014 48

4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 5 2 2 50.00% 4 5 Partai Golongan Karya 5 3 2 40.00% 5 6 Partai Gerakan Indonesia Raya 5 3 2 40.00% 5 7 Partai Demokrat 5 3 2 40.00% 5 8 Partai Amanat Nasional 5 3 2 40.00% 5 9 Partai Persatuan Pembangunan 5 3 2 40.00% 5 10 Partai Hati Nurani Rakyat 5 3 2 40.00% 5 14 Partai Bulan Bintang 5 2 2 50.00% 4 Partai Keadilan dan Persatuan 15 Indonesia Sumber : KPU Kota Gorontalo 5 3 2 40.00% 5 Meningkatnya representasi perempuan berarti meningkatkan efektifitas perempuan dalam mempengaruhi keputusan politik dan kebijakan publik yang akan menjamin kelompok-kelompok perempuan dan masyarakat luas dan mengalokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Tingginya tingkat partisipasi perempuan dapat ditunjukkan dalam mengikuti dan memahami masalah politik dan keterlibatannya dalam kegiatankegiatan politik tersebut. Sebaliknya apabila tingkat partisipasi politik bagi perempuan itu rendah maka dianggap kurang baik, dicirikan dengan banyak perempuan yang tidak menaruh perhatian pada masalah politik atau kenegaraan. Dikhawatirkan apabila pendapat mengenai kebutuhan politik perempuan kurang dikemukakan, maka pemimpin-pemimpin menjadi kurang tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi perempuan. Sehingga cenderung akan melayani kepentingan beberapa kelompok saja dan hak-hak perempuan terabaikan. 49

Partisipasi politik yang dapat dilakukan oleh perempuan yakni : 1. Bagi ibu rumah tangga yang tidak bekerja secara formal dapat berperan aktif di lingkungannya sendiri melalui beberapa kegiatan seperti PKK, Posyandu, KB dan lain-lain. Selain itu bagi ibu-ibu yang sudah memahami pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilu, turut memberi penjelasan kepada ibu-ibu yang belum memahami pentingnya hak pilih tersebut. 2. Perempuan yang menginginkan karir di bidang politik dapat menjadi anggota salah satu partai politik yang sesuai dengan ideologinya, terutama dalam memperjuangkan kaum perempuan dan yang bersangkutan dapat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk dipilih oleh masyarakat pada saat Pemilihan Umum di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. 3. Perempuan yang memilih karir pemerintahan dapat menjalankan fungsi sesuai dengan kemampuan, latar belakang pendidikan dan beban tugas yang diberikan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab seperti menjadi lurah, camat, kepala daerah atau menjadi kepala bidang / kepala instansi di tempat kerjanya. Dengan demikian, bahwa partisipasi yang dilakukan perempuan tidak saja sebagai partisipan pasif, sebaliknya partisipan aktif sebagai penentu kebijakan di tempat yang bersangkutan sehingga benar-benar keberadaan perempuan dapat diperhitungkan dalam area Politik. 50

4.2.4 Persepsi Masyarakat tentang Partisipasi politik Perempuan Banyaknya perempuan yang ikut berpartisipasi dalam politik membuktikan bahwa ketimpangan gender sudah mulai berkurang. Perempuan sudah memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam hal politik. Hal ini sangat menguntungkan bagi perempuan. Mereka bisa memperjuangkan hak-hak mereka sebagai perempuan jika nantinya mereka bisa masuk sepenuhnya dalam dunia politik seperti terpilih menjadi anggota legislatif. Partisipasi perempuan dalam politik mendapat respon positif dari masyarakat terutama kaum perempuan. Mereka berharap nantinya perempuanperempuan yang terpilih bisa memperjuangkan aspirasi mereka dan bisa memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi kaum perempuan. Agar kemiskinan yang paling banyak melanda kaum perempuan bisa teratasi atau bisa berkurang. Seperti pernyataan beberapa masyarakat Kecamatan Kota Selatan : Sangat bagus ada perempuan yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif agar nantinya aspirasi perempuan bisa tersalurkan. 6 Sekali-kali perempuan yang memimpin jangan selalu laki-laki. 7 Harus ada perempuan yang ikut berpartisipasi jangan hanya laki-laki yang selalu berpartisipasi. 8 6 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 7 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 8 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 51

Dari beberapa pernyataan di atas, masyarakat menginginkan adanya keterwakilan perempuan. Mereka berpendapat bahwa perempuan juga bisa ikut berpartisipasi dan perempuan juga memiliki kemampuan yang sama dengan lakilaki. Selama tidak ada keterwakilan perempuan apirasi-aspirasi mereka tidak tersalurkan dengan baik. Dukungan masyarakat terhadap perempuan yang berpartisipasi dalam politik sangatlah besar. Mereka akan menggunakan hak suara mereka pada saat pemilihan nanti dan akan memilih calon yang mereka dukung agar harapan mereka bisa terealisasi. Seperti pernyataan berikut ini : Saya berharap nantinya jika mereka terpilih semoga aspirasiaspirasi yang berkaitan dengan perempuan bisa tersalurkan. 9 Saya berharap nantinya bisa membantu kehidupan perempuan. 10 Pernyataan ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat terutama perempuan akan lebih baik lagi setelah adanya perempuan yang turut berpartisipasi Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perempuan membutuhkan figur-figur yang bisa mewujudkan harapan mereka dan bisa memberi perubahan bagi kehidupan mereka sebagai perempuan. 9 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 10 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 52