2. Hadits-hadits Nabi SAW, antara lain:

dokumen-dokumen yang mirip
ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB III ANALISIS HUKUM RUISLAG TANAH WAKAF

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Bacaan Tahlil Lengkap

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB VII. SUJUD SAHWI, SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Konsisten dalam kebaikan

Do a & Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut Al-Qur an dan As-Sunnah

NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Pada hakekatnya berqurban adalah wajib bagi yang mampu. Ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam.

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Iman Kepada KITAB-KITAB

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

UNTUK KALANGAN SENDIRI

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

PENGGUNAAN VAKSIN POLIO KHUSUS (IPV)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Hadits-hadits Shohih Tentang

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PENETAPAN PRODUK HALAL

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

PAKAIAN IHRAM DAN MENGINGAT KAIN KAFAN

Transkripsi:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 54 Tahun 2014 Tentang STATUS TANAH YANG DI ATASNYA ADA BANGUNAN MASJID (MUI) setelah: MENIMBANG : a. bahwa ada beberapa masjid yang dibangun oleh perorangan, kelompok masyarakat, atau pemerintah dan belum memiliki dokumen formal wakaf, kemudian dialihfungsikan sebegitu rupa oleh orang atau kelompok orang yang memegang/memiliki dokumen resmi, dan seringkali menimbulkan masalah di tengah masyarakat; b. bahwa di sisi lain, pembangunan di beberapa tempat telah merubah tata kota/wilayah yang salah satunya dengan penggusuran, termasuk menggusur dan/atau mengalihfungsikan bangunan masjid untuk kepentingan lain, baik oleh swasta maupun pemerintah tanpa menghiraukan status dan kedudukannya sebagai masjid; c. bahwa atas dasar kenyataan ini muncul pertanyaan di masyarakat, di antaranya dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), tentang bagaimana status hukum tanah yang di atasnya ada bangunan masjid, apakah harus wakaf atau tidak; d. bahwa komisi fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang status tanah yang di atasnya ada bangunan masjid sebagai pedoman. MENGINGAT : 1. Firman Allah SWT: و أ ن ال م س اج د ل ل ه Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah Ta ala. QS. Al-Jin: 18. 2. Hadits-hadits Nabi SAW, antara lain: و ع ن اب ن ع م ر ر ض ي اهلل ع ن ه م ا أ ن ع م ر أ ص اب أ ر ضا م ن أ ر ض خ ي ب ر أ ن ف س ف ق ال : ي ا ر س و ل اهلل إ ي ن أ ص ب ت أ ر ضا ب ي ب ر ل أ ص ب م اال ق ط ع ن د ي م ن ه ف م ا ت أ م ر ن ق ال :»إ ن ش ئ ت ح ب س ت أ ص ل ه ا و ت ص د ق ت ب ا«ف ت ص د ق ب ا ع م ر ع ل ى أ ن ال ت ب اع و ال ت و ه ب و ال ت و ر ث ف ا ل ف ق ر اء و ذ و ي ا لق ر ب و اليرق اب و الض ي ف و اب ن الس ب ي ل ال ج ن اح ع ل ى م ن

Fatwa tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid 2 و ل ي ه ا أ ن ي أ ك ل م ن ه ا ب ال م ع ر و ف و ي ط ع م ص د ي قا غ ي ر م ت م و ل م اال اجلماعة( )رواه Artinya : Dari Ibnu Umar r. a. bahwa sesungguhnya Umar mendapatkan tanah di Khaibar, kemudian Umar berkata: Ya Rasullulah saw, aku telah mendapatkan tanah di Khaibar, dan aku belum pernah mendapatkan harta yang lebih berharga dari tanah tersebut, maka apakah yang Engkau perintahkan padaku? Kemudian Rasulullah saw bersabda: Jika engkau mau tahanlah asalnya dan sedekahkan (manfaatnya), maka Umar menyedekahkannya, untuk itu tanah tersebut tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan. Sedekah tersebut diperuntukkan bagi orang-orang fakir, keluarga dekat, memerdekakan budak, untuk menjamu tamu dan untuk orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Tidak mengapa orang yang menguasainya (nazhirnya) makan sebagian dari padanya dengan baik dan memberi makan (kepada keluarganya) dengan syarat tidak dijadikan sebagai hak milik. HR. Jama ah ف أ م ر ع ن أ ن س ر ض ي الل ه ع ن ه ق د م الن ب صلى اهلل عليه وسلم ال م د ين ة ث ن ه إ ال : ب ب ن اء ال م س ج د. ف ق ال ي ا ب ن الن ج ار ث ام ن و ن ف ق ال وا: ال ن ط ل ب إ ل اهلل. ف أ م ر ب ق ب ور ال م ش ر ك ني ف ن ب ش ت ث ب ا ل ر ب ف س يوي ت و ب الن خ ل ف ق ط ع ف ص ف وا الن خ ل ق ب ل ة ال م س ج د. )رواه البخاري( Anas bin Malik r.a. meriwayatkan bahwa : Setelah Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau menyuruh membangun masjid. Rasulullah saw mengatakan : Hai Bani An-Najjar : Juallah kebun (tanah) kalian ini dengan menentukan harganya? Bani Najjar menjawab : Tidak, demi Allah, kami tidak menjualnya kecuali (kami hanya mengharapkan) pahala dari Allah (dengan mewakafkannya). Kemudian Rasulullah saw menyuruh menggali kuburan orang-orang musyrik dan bekas bangunan di tanah tersebut, untuk meratakan tanahnya. Mereka letakkan pohon kurma sebagai tanda arah kiblat masjid. HR. Al-Bukhari MEMPERHATIKAN : Pendapat para ulama, antara lain ; 1. Pendapat al-imam Abi al-barakat Abdullah bin Ahmad bin Mahmud an-nasafi, dalam kitab Kanz Al-Daqaiq (5/258): و م ن ب ن م س ج د ا ل ي ز ل م ل ك ه عنه حىت ي ف ر ز ه عن م ل ك ه ب ط ر يق ه و ي أ ذ ن ب الص ل ة فيه وإذا صلى فيه و اح د ز ال م ل ك ه Orang yang membangun masjid tetap menjadi pemilik masjid yang dibangunnya tersebut, sampai ia lepaskan masjid tersebut dari kepemilikannya beserta jalan masuk ke masjid (mewakafkannya) dan ia izinkan shalat di masjid tersebut. Apabila ada orang yang shalat di dalamnya, meskipun satu orang saja, maka lepaslah masjid tersebut dari kepemilikannya. 2. Pendapat al-imam Zainuddin Ibnu Nujaim, dalam kitab al-bahru al-raiq Syarh Kanz al-daqaiq:

Fatwa tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid 3 أ م ا ا ل ف ر از فإنه ال ي ل ص ل ل ه ت ع ا ل إال ب ه. و أ م ا الص ل ة فيه ف ل ن ه ال ب د من الت س ل يم ع ن د أيب ح ن يف ة و م م د ف ي ش ت ر ط ت س ل يم ن و ع ه و ذ ل ك ف ال م س ج د ب الص ل ة فيه. Maksud dari perlunya melepaskan kepemilikan masjid (dengan mewakafkannya), karena tidak ada cara untuk menjadikan masjid hanya untuk Allah Ta ala selain dengan cara itu. Sedangkan maksud dari perlunya melakukan shalat di masjid tersebut karena wakaf, menurut Abu Hanifah dan Muhammad, harus diserahkan kepada mauquf alaihi (pihak yang diberi wakaf/umat Islam), yaitu dengan melakukan shalat di masjid tersebut. 3. Pendapat Imam Malik dalam kitab Al-Mudawwanat (4/259) : ب ي م س ج د ا ع ل ى ظ ه ر ب ي ت ل ه أ و ع ل ى غ ي ظ ه ر ت ق ل ت : أ ر أ ي ت م ن ب ن ع ل ى أ ر ض ه و ل ي ب ن ه ع ل ى ب ي ت ه أ ي و ز ل ه أ ن ي ب ي ع ه ق ا ل : ق ال م ا لك : ال ي و ز ل ه أ ن ي ب ي ع ه ل ن ه ذ ا ع ن د ي ب ن ز ل ة ا ل ب س. Saya (Sahnun) bertanya (kepada Ibnu Qosim) : Apakah orang yang membangun masjid di rumahnya atau membangunnya di luar rumahnya, tetapi di tanahnya, bukan di rumahnya, boleh menjual masjid yang dibangunnya tersebut. Ibnu Qosim mengatakan : Imam Malik mengatakan : Orang tersebut tidak boleh menjual masjid yang dibangunnya tersebut, karena - menurut hemat saya masjid adalah habs/wakaf. 4. Pendapat Al-Ramly dalam kitab Nihayah al-muhtaaj ila Syarhi al-minhaj (5/394): و ق ع الس ؤ ال ف الد ر س ع م ا ي وج د م ن ا ل ش ج ار ف ال م س اج د و ل ي ع ر ف ه ل ه و و ق ف أ و ال م اذ ا ي ف ع ل ف يه إذ ا ج ف و اجل و اب : أ ن الظ اه ر م ن غ ر س ه ف ال م س ج د أ ن ه م و ق وف ل م ا ص ر ح وا ب ه ف الص ل ح م ن أ ن م ل ج و ا ز غ ر س الش ج ر ف ال م س ج د إذ ا غ ر س ه ل ع م وم ال م س ل م ني و أ ن ه ل و غ ر س ه ل ن ف س ه ل ي ز و إ ن ل ي ض ر ب ال م س ج د. Dalam pelajaran tentang wakaf, timbul pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan terhadap pohon-pohon yang sudah mati di halaman masjid dan tidak diketahui dengan jelas statusnya apakah wakaf atau tidak? Jawabnya ialah : menurut lahiriahnya, pohon yang ditanam di masjid adalah wakaf. Karena para Ulama ahli fiqh menjelaskan dalam pembahasan tentang ash-shulhu bahwa hukum penanaman pohon di masjid adalah boleh, jika tujuannya untuk kepentingan kaum muslimin secara umum. Jika tujuannya hanya untuk kepentingan penanamnya sendiri, hukumnya tidak boleh, meskipun pohonnya tidak mengganggu masjid. 5. Pendapat Abu Thahir, Al-Mutawally dan Al-Baghawi sebagaimana disampaikan oleh al-imam al-nawawi dalam kitab Raudhah Al-Thalibin wa Umdatu al-muftiin (5/387) :

Fatwa tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid 4 و ق ط ع ا ل س ت اذ أ ب و ط اه ر و ال م ت و ي ل و ال ب غ و ي ب أ ن ه ال ي ص ي ر م س ج د ا ل ن ه ل ي و ج د ش ي ء م ن أ ل ف اظ ال و ق ف ق ال ا ل س ت اذ : ف إ ن ق ال : ج ع ل ت ه م س ج د ا ل له ت ع ا ل ص ار م س ج دا. Al-Ustadz Abu Thohir, Al-Mutuwally, dan Al-Baghowy, menetapkan bahwa bunyi ikrar wakaf masjid seperti tersebut tidak membuat tempat atau bangunan tersebut menjadi masjid. Karena ikrar tersebut tidak mengandung kata (pemberian) wakaf. Al-Ustadz Abu Thohir, mengatakan : Kalau pemberi wakaf masjid tersebut menyebutkan dalam ikrar wakafnya sbb. : Saya jadikan tempat ini masjid karena Allah Ta ala, maka tempat yang diwakafkannya tersebut menjadi masjid. 6. Pendapat al-khathib as-syarbini dalam kitab Mughni al-muhtaj Ila Ma rifati Alfadz al-minhaj (91/10) : و اس ت ث ن م ن اع ت ب ار ال م ل ك و ق ف ا ل م ام ش ي ئ ا م ن أ ر ض ب ي ت ال م ال ف إ ن ه ي ص ح ك م ا ص ر ح ب ه ال ق اض ي ح س ني ketentuan (syarat wakaf harus terhadap objek yang dimiliki), dikecualikan wakafnya imam (pemerintah) terhadap obyek tanah baitul mal (tanah negara), sesungguhnya wakaf seperti itu sah, sebagaimana dijelaskan oleh Qadhi Husain 7. Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Rajab dalam kitab Fath Al-Baariy (2/377) : و م ىت ك ان ال م س ج د ي ؤ ذ ن ف ي ه و ي ق ام و ي ت م ع ف ي ه الن اس ع م و م ا ف ق د ص ار م س ج د ا م سب ل و خ ر ج ع ن م ل ك ص اح ب ه ب ذ ل ك ع ن د ا ل م ام أ ح د و ع ام ة ال ع ل م اء و ل و ل ي ن و ج ع ل ه م س ج د ا م ؤ ب د ا. Masjid yang telah dikumandangkan di dalamnya adzan, dilakukan padanya shalat, dan orang-orang telah melakukan shalat secara berjamaah padanya, telah memiliki status masjid wakaf. Dengan statusnya sebagai masjid, ia lepas dari hak milik pemiliknya. Demikian menurut Ahmad bin Hanbal dan ulama secara umum, meskipun orang yang membangunnya tidak berniat menjadikannya masjid selama-lamanya 8. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-indonesia ketiga tahun 2009 tentang Masalah Yang Terkait Dengan Wakaf; 9. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-indonesia keempat tahun 2012 tentang Status Tanah Masjid; 10. Hasil Rapat Kelompok Kerja Komisi Fatwa MUI Bidang Ibadah pada tanggal 26 Maret 2014; 11. Pendapat, saran dan masukan peserta rapat pleno komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 30 Desember 2014. Dengan bertawakal kepada Allah SWT MEMUTUSKAN

Fatwa tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid 5 Menetapkan : FATWA TENTANG STATUS TANAH YANG DI ATASNYA ADA BANGUNAN MASJID Pertama : Ketentuan Umum : Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: 1. Masjid ialah masjid jami yakni sebuah bangunan khusus di atas sebidang tanah yang diwakafkan untuk tempat shalat kaum muslimin. 2. Tanah masjid ialah tanah yang di atasnya ada bangunan masjid. Kedua : Ketentuan Hukum : 1. Status tanah yang di atasnya ada bangunan masjid adalah wakaf. Adapun yang belum berstatus wakaf wajib diusahakan untuk disertifikasikan sebagai wakaf. 2. Tanah wakaf tidak boleh ditukar, diubah peruntukannya, dijual, dan dialihfungsikan kecuali dengan syarat-syarat tertentu, yang disebut dalam Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se- Indonesia tahun 2009, yaitu: a. Penukaran benda wakaf (istibdal al-waqf) diperbolehkan sepanjang untuk merealisasikan kemashalahatan karena untuk mempertahankan keberlangsungan manfaat wakaf (istimrar baqai al-manfa'ah), dan dilakukan dengan ganti yang mempunyai nilai sepadan atau lebih baik. b. Pengubahan objek wakaf dari wakaf uang menjadi wakaf benda, atau sebaliknya dari wakaf benda menjadi wakaf uang hukumnya boleh, dengan syarat: i. manfaatnya lebih besar ii. keadaan memaksa untuk itu. c. Benda wakaf boleh dijual, dengan ketentuan: i. adanya hajah dalam rangka menjaga maksud wakif; ii. hasil penjualannya harus digunakan untuk membeli harta benda lain sebagai wakaf pengganti. iii. kemanfaatan wakaf pengganti tersebut minimal sepadan dengan benda wakaf sebelumnya. d. Alih fungsi benda wakaf dibolehkan sepanjang kemashlahatannya lebih dominan. e. Pelaksanaan ketentuan huruf (a) sampai dengan huruf (d) harus seizin Menteri Agama, persetujuan Badan Wakaf Indonesia, serta sesuai dengan peraturan perundangundangan dan pertimbangan MUI. Ketiga : Rekomendasi 1. Pemerintah diminta memberikan perhatian khusus terhadap status tanah yang berdiri di atasnya masjid dan membantu kemudahan sertisikasi wakafnya, dengan manjadikan fatwa ini sebagai pedoman. 2. Pemerintah dan Badan Wakaf Indonesia harus memberikan kemudahan terhadap proses sertifikasi wakaf atas tanah yang digunakan sebagai masjid. Biaya sertifikasi tanah wakaf ditanggung oleh Negara melalui kementrian agama. 3. Pemerintah dan Badan Wakaf Indonesia secara proaktif melakukan pendataan dan melakukan sertifikasi wakaf

Fatwa tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid 6 terhadap seluruh tanah bangunan masjid yang ada di Indonesia agar tidak beralih fungsi. 4. Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus melakukan verfikasi terhadap permohonan sertifikasi tanah dan tidak mengeluarkan sertifikasi hak kepemilikan atau alih fungsi terhadap tanah yang digunakan sebagai masjid kecuali sertifikasi wakaf. 5. Pengurus masjid yang tanahnya yang secara formal belum berstatus wakaf harus diusahakan untuk disertifikasi wakaf sesegera mungkin untuk melakukan tertib administrasi dan mencegah terjadinya penyimpangan. 6. Umat Islam Indonesia memahami hukum fikih wakaf dan peraturan perundang-undangan tentang wakaf, ulama, cendekiawan dan organisasi kemasyarakatan Islam lebih meningkatkan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang wakaf kepada masyarakat. Keempat : Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :07 Rabi ul Awwal 1436 H 30 Desember 2014 M Ketua MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA Sekretaris PROF. DR. H. HASANUDDIN AF, MA DR. HM. ASRORUN NI AM SHOLEH, MA