BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (JMPF) Journal of Management and Pharmacy Practice

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan (Peter dan Olson, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan semakin ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia usaha yang semakin lama semakin berkembang selalu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat. kebanyakan di antaranya menggunakan media media yang sama dalam

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti menganggap bahwa penjelasan dari penelitian terdahulu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas masyarakat di Indonesia saat ini mulai berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua orang pernah minum kopi, namun yang berbeda hanya. masalah waktu dan tempat pada saat meminumnya. Dahulu, minum kopi

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang masuk dalam tipe persaingan merek (brand competition).

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman merek merupakan kesan konsumen setelah melakukan. pembelian maupun penggunaan terhadap suatu produk yang mereka miliki.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan semakin ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun terakhir, khususnya dalam dunia handphone. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, Indonesia sudah memasuki era globalisasi sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit baru dan aneh sering muncul seiring dengan gaya hidup yang serba

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. lama (non-durable consumer goods) sangat ketat. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepatu olahraga telah menjadi bagian dari fashion (Fadli, 2015) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

DAFTAR ISI. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR..x

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB I PENDAHULUAN. lingkup kehidupan manusia pun semakin berkembang. Adapula salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

ABSTRAK. Kata Kunci : brand trust, brand reliability, brand intentions, loyalitas konsumen. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemasaran saat ini tidak hanya sebatas pada kegiatan menjual produk saja, namun juga mengedepankan kepentingan konsumen. Terlebih lagi persaingan di pasar kini semakin lama semakin ketat sehingga mau tidak mau perusahaan harus sebisa mungkin mempertahankan pasarnya dengan cara memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta terus memantau lingkungan eksternal dan mengidentifikasi pesaing langsung dan tidak langsung. Agar produk dalam suatu perusahaan dapat memiliki daya saing yang unggul dan berkelanjutan dibanding pesaingnya, maka dapat dipertimbangkan sebagai salah satu unsur penting suksesnya sebuah produk. Merek dapat menjadi identitas untuk dapat mengenali suatu barang atau jasa dari produsen tertentu sehingga dapat menjadi daya pembeda satu dengan lainnya. Menurut Lau dan Lee (1999), dapat menjembatani antara konsumen dengan perusahaan, yang selanjutnya konsumen dapat mengembangkan loyalitas terhadap tersebut. Oleh karena itu, perusahaan saat ini semakin menyadari arti penting terkait kesuksesan sebuah barang atau jasa dan menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga keunggulan bersaing. Sub bab yang seringkali dijadikan penelitian antara lain meliputi konsep identitas, ekuitas, citra, dan kepribadian (Louis 1

dan Lombart, 2010). Das dkk. (2012) mengungkapkan jika sebaiknya didefinisikan melalui 3 facet, yaitu fisik (performa dan kegunaan produk), karakter (lewat kepribadiannya), dan gaya (melalui iklan dan komunikasi). Merek dianggap memiliki kepribadian yang terkait erat dengan kepribadian konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen umumnya memilih dengan kepribadian yang konsisten dengan konsep aktualisasi dirinya (Kotler dan Keller, 2012) sehingga dapat membentuk koneksi dengan sebuah (Das dkk., 2012). Jika motivasi merupakan pengarah untuk membuat perilaku konsumen lebih terarah dan sesuai dengan tujuan, maka kepribadian konsumenlah yang membantu menentukan perilaku yang akan dipilih ketika dihadapkan pada berbagai macam situasi (Hawkins dan Mothersbaugh, 2010). Berdasarkan hal tersebut, penelitian mengenai kepribadian penting untuk dilakukan karena dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan dan pemeliharaan hubungan antara dengan konsumen (Louis dan Lombart, 2010). Hal ini dipertegas dengan penelitian di Whirlpool (Hawkins dan Mothersbaugh, 2010) yang menyatakan bahwa kepribadian kerap menjadi dasar untuk membangun hubungan jangka panjang dengan. Dimensi pengukuran kepribadian pada awalnya diperkenalkan oleh Aaker (1997) yang menyesuaikan skala kepribadian dengan kepribadian manusia. Hasil penelitian ini terus dikembangkan hingga kini yang terakhir adalah skala kepribadian yang dikembangkan oleh Geuens dkk. (2009). Komponen selanjutnya yang terkait erat dengan pengembangan hubungan jangka panjang antara dengan konsumen adalah kepercayaan. 2

Kepercayaan penting dalam pemasaran karena seiring dengan lingkungan eksternal yang terus menerus berubah, produsen harus melakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan keunggulan bersaing, dimana salah satu caranya adalah dengan membina hubungan kolaboratif dengan konsumen (Lau dan Lee, 1999). Konsumen dapat percaya pada sebuah karena didasarkan pada interaksi dan pengalaman masa lalunya dengan tersebut. Indikator keberhasilan hubungan jangka panjang dengan konsumen adalah terciptanya loyalitas konsumen akan tersebut dan hal inilah yang menjadi tantangan untuk pemasar saat ini. Chauduri dan Holbrook (2001) menemukan bahwa kepercayaan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas. Dengan adanya loyalitas, maka sangat dimungkinkan konsumen akan memiliki keterikatan pada yang bersangkutan. Terlebih menurut Bennett dan Bove (2002) memperoleh pelanggan baru akan memakan biaya yang lebih banyak daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Louis dan Lombart (2010) telah melakukan pengujian hubungan antara kepribadian dengan 3 hal terkait, yaitu kepercayaan, pelengkap, dan komitmen akan. Disamping itu Farhat dan Khan (2011) juga melakukan studi konseptual mengenai hubungan antara kepribadian dengan loyalitas. Melalui dasar pemikiran inilah kepribadian, kepercayaan akan, dan loyalitas secara berurutan memiliki keterkaitan untuk mendukung terciptanya hubungan yang baik antara dengan konsumen. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fournier (1998) yang 3

mengatakan bahwa kepribadian memiliki efek positif terhadap peningkatan level kepercayaan dan loyalitas. Kepribadian juga penting untuk produkproduk dagang farmasi, dimana penelitian mengenai pentingnya kepribadian untuk obat-obatan telah diteliti oleh Kapferer (1998, cit. Kapferer, 2008). Indonesia memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam, termasuk diantaranya adalah berbagai jenis tanaman obat. Sejak zaman dahulu obat tradisional telah banyak digunakan sebagai jamu secara turun temurun. Obat tradisional atau herbal dianggap berpotensi dan menunjukkan tren yang berkembang. Berdasarkan riset Brandmaker Indonesia, kata herbal sudah dipersepsi sangat positif oleh konsumen (Jonatan, 2008). Hal ini didukung dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang diberi edukasi akan khasiat obat tradisional yang tidak kalah dengan obat-obat kimia, salah satunya adalah fakta bahwa obat tradisional lebih aman dikonsumsi dalam jangka panjang karena minimnya efek samping yang ditimbulkan. Peluang tersebut dilirik oleh industri obat-obat herbal dan termasuk di dalamnya khasiat tanaman obat di dalam minuman tradisional di Indonesia. Salah satunya adalah Grup Orang Tua (OT) yang merupakan perusahaan makanan dan minuman yang telah terpercaya selama lebih dari setengah abad. Grup OT membuat lini produk untuk minuman kesehatan khusus wanita yang diberi Kiranti. Kiranti memiliki target pasar wanita produktif dan bermain dalam niche market dalam kategori minuman tradisional kesehatan wanita dengan memanfaatkan tanaman obat di Indonesia yang melimpah dan telah 4

distandardisasi. Menurut artikel yang dimuat dalam SWA Digital (Anonim, 2008), Kiranti menjadi cikal bakal rintisan pengembangan produk herbal sekaligus menguji kesiapan pasar terhadap produk herbal. Target pasar yang khusus untuk wanita ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pemasar di Grup OT. Konsumen wanita lebih jeli untuk mempertimbangkan berbagai sebelum melakukan keputusan pembelian. Pada awal kemunculannya Kiranti sempat terseok-seok untuk memasuki pasar minuman kesehatan tradisional. Konsumen sepertinya enggan untuk mencoba produk baru atau berpindah dari kebiasaan lama a dengan mengkonsumsi secara tradisional dibandingkan modern. Akhirnya, perlahan-lahan Kiranti mulai dapat diterima konsumen wanita Indonesia setelah melakukan berbagai macam promosi dan edukasi, baik secara above the line, below the line, dan word of mouth. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group (Anonim, 2014), dalam beberapa tahun terakhir ini Kiranti sukses meraih Top Brand Award dan menjadi pemimpin pasar untuk kategori minuman kesehatan wanita. Selain promosi, para pemasar Grup OT tentunya juga mempertimbangkan dasar pemilihan Kiranti. Nama Kiranti dipilih setelah disesuaikan dengan kepribadian wanita Indonesia. Oleh karena itu, topik tersebut menjadi dasar penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan meninjau sejauh mana kepribadian Kiranti berpengaruh terhadap kepercayaan dan loyalitas Kiranti disamping promosi-promosi yang telah dilakukan. Dimensi kepribadian 5

yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari gabungan antara beberapa skala kepribadian menurut Aaker (1997) dan Geuens dkk. (2009). 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah brand excitement mempengaruhi kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta? b. Apakah kecanggihan mempengaruhi kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta? c. Apakah keaktifan mempengaruhi kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta? d. Apakah emosionalitas mempengaruhi kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta? e. Apakah brand excitement, kecanggihan, keaktifan, dan emosionalitas (kepribadian ) secara simultan mempengaruhi loyalitas Kiranti di kota Yogyakarta? f. Apakah kepercayaan mempengaruhi loyalitas Kiranti di kota Yogyakarta? 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Bagi ilmu pengetahuan: dapat menambah referensi mengenai kajian pengaruh kepribadian dan kepercayaan produk Kiranti terhadap 6

loyalitas sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang lebih mendalam. b. Bagi perusahaan Grup OT: dapat memberikan gambaran mengenai kepribadian yang terbentuk dari Kiranti itu sendiri dan kepercayaan Kiranti serta pengaruhnya terhadap loyalitas sehingga dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk perusahaan mengenai strategi yang akan dilakukan selanjutnya untuk dapat mempertahankan eksistensi Kiranti. c. Bagi peneliti: dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh kepribadian dan kepercayaan produk Kiranti terhadap loyalitas Kiranti, serta memberikan kontribusi dalam dunia praktisi pemasaran sesuai ilmu yang telah dipelajari. B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Tujuan umum Mengetahui pengaruh kepribadian dan kepercayaan terhadap loyalitas Kiranti di kota Yogyakarta. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui pengaruh brand excitement terhadap kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta. b. Mengetahui pengaruh kecanggihan terhadap kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta. 7

c. Mengetahui pengaruh keaktifan terhadap kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta. d. Mengetahui pengaruh emosionalitas terhadap kepercayaan Kiranti di kota Yogyakarta. e. Mengetahui pengaruh brand excitement, kecanggihan, keaktifan, dan emosionalitas (kepribadian ) secara simultan terhadap loyalitas Kiranti di kota Yogyakarta f. Mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas Kiranti di kota Yogyakarta. C. Keaslian Penelitian Sejauh pengamatan peneliti, belum pernah ada penelitian mengenai analisis pengaruh kepribadian dan kepercayaan terhadap loyalitas produk minuman kesehatan wanita Kiranti. Adapun penelitian sejenis terkait kepribadian, kepercayaan, serta loyalitas yang ditemukan beserta perbedaannya antara lain: 1. Consumers trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty (Lau dan Lee, 1999). 2. Impact of Brand Personality on Three Major Relational Consequences (Trust, Attachment, and Commitment to the Brand) (Louis dan Lombart, 2010). 3. Importance of Brand Personality to Consumer Loyalty: A Conceptual Study (Farhat dan Khan, 2011). 8

Unit Pembeda penelitian (Lau dan Lee, 1999) bebas: karakteristik, karakteristik perusahaan, karakteristik konsumen mediator: kepercayaan akan terikat: loyalitas Tabel 1. Keaslian Penelitian (Louis dan Lombart, 2010) Hipotesis H1a H1b H1c H2 H3 Bebas Brand personality Brand personality Brand personality Trust in the brand Attachment to the brand Terikat Trust in the brand Attachment to the brand Commitment to the brand Attachment to the brand Commitment to the brand (Farhat dan Khan, 2011) bebas: perceived brand quality mediator: brand personality terikat: brand loyalty Penelitian yang dilakukan bebas: kepribadian (brand excitement, kecanggihan, keaktifan, emosionalitas ) mediator: kepercayaan terikat: loyalitas Hal yang dianalisis Subjek penelitian Metode analisis Hubungan antara kepercayaan dengan loyalitas Konsumen retail di Singapura Uji validitas konvergen dan diskriminan, uji reliabilitas, analisis regresi Hubungan antara brand personality, trust in the brand, attachment to the brand, dan commitment to the brand Konsumen minuman Coca-Cola di Perancis Uji validitas konvergen dan diskriminan, uji reliabilitas, analisis regresi berganda, analisis determinasi, analisis koefisien regresi secara parsial Hubungan antara kepribadian terhadap loyalitas Tidak ada, berlokasi di India Tidak ada (hanya berupa rancangan model penelitian) Pengaruh kepribadian dan kepercayaan terhadap loyalitas Konsumen minuman Kiranti di Kota Yogyakarta Uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi berganda dan sederhana 9

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengadaptasi gabungan antara model penelitian Aaker (1997) dan Geuens dkk. (2009) sebagai acuan skala pengukuran variabel kepribadian yang disesuaikan dengan kepribadian yang mendekati Kiranti, penelitian Farhat dan Khan (2011) yang membuka suatu studi baru korelasi antara kepribadian dan loyalitas, serta penelitian Lau dan Lee (1999) dan Louis dan Lombart (2010). D. Batasan Penelitian Batasan penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas yaitu kepribadian dan kepercayaan. Peneliti tidak melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain. 2. Merek Kiranti yang dimaksud dalam penelitian adalah Kiranti Sehat Datang Bulan. 3. Penelitian hanya terbatas pada konsumen produk minuman kesehatan Kiranti yang berdomisili di kota Yogyakarta. Penelitian tidak dilakukan terhadap konsumen di luar kota Yogyakarta. 4. Karakteristik responden yang dikaji hanya terbatas pada nama, usia, jenjang pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan jenis produk Kiranti yang dikonsumsi. 10