BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

PROGDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbankan Indonesia (API) untuk memperkuat fundamental industri perbankan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor perbankan sebagai lembaga intermediate antara

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, hal ini desebabkan beberapa bank yang beroperasi di Timor-Leste baik

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran,

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia sendiri, perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kini setelah masa krisis terlewati, perbaikan sektor ekonomi tetap menjadi prioritas utama. Pembangunan ekonomi tidak dapat terlepas dari perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Salah satu di antara lembaga-lembaga keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam pembangunan ekonomi adalah lembaga keuangan bank, yang lazimnya disebut bank. Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank mengandalkan kepercayaan (trust) masyarakat. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik dan bank tidak akan bangkrut (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2008:9). Untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka bank harus menjaga kinerja keuangannya. Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, 1

yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam bentuk persentase atau kali (Selamet riyadi,2006:155). Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan kata lain profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya (Munawir,2002). Profitabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan Return on Assets (selanjutnya disingkat ROA). Dalam hal ini Return on Assets (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, standar yang paling baik untuk Return on Assets dalam ukuran bank-bank Indonesia minimal 1,5%. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Lukman Dendawijaya,2000:120). Berdasarkan pada tabel 1.1, sampel data Return on Assets (ROA) dari beberapa bank umum di Indonesia menunjukkan nilai yang fluktuatif. Bank BRI, Mandiri dan BCA pada tahun 2010 hingga tahun 2014 mempunyai nilai rata-rata ROA yang super dan melebihi standar bank sehat. Bank Panin mempunyai nilai rata-rata ROA yang melebihi standar yakni 1,5% pada tahun 2010 tetapi mengalami penurunan cukup signifikan dan ketika tahun 2014 mulai mengalami 2

peningkatan lagi. Terdapat pula bank yang memiliki ROA di bawah standar yakni bank Bukopin dengan nilai ROA sebesar 1,00% pada tahun 2010. Tabel. 1.1 Return on Assets (ROA) Bank Umum Periode 2010-2014 (dalam %) No Nama Bank ROA 2010 2011 2012 2013 2014 1 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 4.61 4.18 3.73 2.44 3.50 2 PT. Bank Mandiri Tbk. 2.40 5.32 4.61 2.60 2.70 3 PT. Bank Central Asia Tbk 3,34 3,42 3,40 3,50 3,80 4 PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin) 3,14 1,75 1,75 1,87 2,02 5 PT Bank danamon Indonesia Tbk 2.43 1.52 1.50 3,87 3,59 6 PT. Bank Mega Tbk 2.33 1.98 1.77 2.45 2,29 7 PT. Bank Bukopin, Tbk 1,00 1,66 1,46 1,62 1,87 Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (Annual Report) Nilai ROA yang fluktuatif pada beberapa bank umum diindonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya. Dimana faktor-faktor ini juga dapat digunakan dalam penilaian kinerja maupun laba yang diperoleh bank seperti, CAR (mewakili modal), NPL (mewakili risiko kredit), serta LDR (mewakili risiko likuiditas). Adanya data empiris memperlihatkan bahwa perlunya suatu informasi terlebih lanjut sebagai faktor penyebab. Hal tersebut dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan perbankan tersebut. Informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaaan. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan, menunjukkan kinerja keuangan masa lalu dan menunjukkan posisi keuangan. 3

Adanya analisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dengan perhatian terfokus pada informasi yang reliable dan relevan dengan keputusan bisnis, maka dapat menghemat waktu dan biaya perolehan informasi (Munawir,2002). Dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan maka informasi yang dibaca akan lebih dalam dan lebih luas. Hubungan satu pos dengan pos yang lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio. Rasio-rasio keuangan memberikan informasi sederhana mengenai hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya sehingga memudahkan dan mempercepat dalam menilai kesehatan dan kinerja perusahaan, serta dapat membantu pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan perbankan (Sudarini, 2005). Untuk menilai kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian, yaitu capital, assets, management, earnings dan liquidity yang biasa disebut CAMEL. Empat dari lima aspek tersebut yaitu capital, assets, earnings, dan liquidity dinilai menggunakan rasio keuangan (Aryati, 2000). Hal tersebut yang menarik untuk diteliti yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat profitabilitas perusahaan perbankan Indonesia, maka pada penelitian ini mengambil kasus pada Bank dari tahun 2010 hingga tahun 2014 dengan melakukan analisis kinerja keuangannya untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan datang. Tabel 1.2 dibawah ini merupakan perhitungan rata-rata ROA, CAR, NPL, LDR sebagai 4

rasio keuangan untuk mengetahui kinerja pada perusahaan perbankan dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Tabel 1.2 Data Rata-rata Rasio CAR, NPL, LDR dan ROA Perusahaan Perbankan Periode 2010 2014 RASIO TAHUN RATA-RATA 2010 2011 2012 2013 2014 CAR (%) 17,61 14,10 16,84 16,29 14,95 NPL (%) 1,71 2,09 1,78 1,67 1,30 LDR (%) 72,59 80,67 76,55 76,57 80,17 ROA (%) 2,08-0,59 1,97 2,26 2,43 Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2010-2014 (data diolah) Pada Tabel 1.2 di atas terlihat bahwa Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan perbankan yangtercatat dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2010 2014 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat diketahui pada beberapa periode untuk masing-masing variabel. Pada periode 2014 perusahaan perbankan menunjukkan rata-rata Return on Asset (ROA) tertinggi, yaitu sebesar 2,43%. Sedangkan rata-rata terendahnya terjadi pada periode 2011 sebesar -0,59%. Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi terjadi pada periode 2010 sebesar 17,61% dan terendah pada periode 2011 sebesar 14,10%. Non Performing Loan (NPL) memiliki rata-rata tertinggi pada periode 2011 sebesar 2,09% dan terendah pada periode 2014 sebesar 1,30%. Dan Loan to Deposit Ratio (LDR) rata-rata tertinggi terjadi pada periode 2011 sebesar 80,67% dan terendah pada periode 2010 sebesar 72,59%. CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM). NPL adalah rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank 5

dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin kecil Non Performing Loan (NPL), maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Sedangkan LDR merupakan salah satu indikator penilaian kinerja keuangan untuk mengukur tingkat likuiditas yang disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga atau biasa digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sumber pendapatan utama bank. Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi ROA namun terjadi ketidakkonsistenan dalam penelitian tersebut, seperti: CAR yang diteliti Yuliani (2007) menemukan bahwa CAR mempunyai hubungan dengan kinerja profitabilitas ROA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudarini (2005) menunjukkan bahwa Capital Adquacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap ROA dan tidak signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan 6

oleh Sudarini (2005) yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan seberapa besar dana bank dilepaskan ke perkreditan. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka laba bank akan semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bank maka kinerja bank juga meningkat. Penelitian mengenai Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009) memperlihatkan hasil bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Sedangkan penelitian yang dilakukan Yuliani (2007) menunjukkan hasil bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) Beberapa perbedaan hasil yang terdapat dalam penelitian-penelitian tersebut diatas menunjukkan adanya research gap, sehingga perlu dilakukan kajian penelitian mengenai hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan ROA. Berdasarkan latar belakang yang ada maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Dari uraian dilatar belakang, dirumuskan masalah apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return on Assets) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 7

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CAR, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perbankan Hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perbankan nasional dalam praktek manajemen resiko perbankan, terutama terkait dengan pengelolaan risiko bisnis bank sehingga dapat meningkatkan kinerja perbankan nasional. 2. Bagi Peneliti Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya. 8