b. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan public Konsep E-Government (Electronic Government) dalam Pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yaitu organizing dan actuating yang berkesinambungan (secara terus

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Beberapa konsep e- Konsep-konsep e- Electronic Commerce (EC) e- adalah kependekan dari electronic

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

EVALUASI PENERAPAN E-GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PEGI

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat yang. tengah mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi.

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

I. PENDAHULUAN. E-Government (e-gov) merupakan program pemerintah dalam upaya untuk

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E-GOVERNMENT (ELECTRONIK GOVERNMENT)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE PEMERINTAH KABUPATEN ATAU KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

P5 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Efektivitas dan Ukuran Efektivitas. dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pelaksanaan kegiatan pemerintah atau kebijakan pemerintah. Hasil pemanfaatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

b. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Dwi Hartanto, S,.Kom 26/03/2012. E Commerce Pertemuan 3 1

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

TAHAPAN PENGEMBANGAN E-GOVERMENT DALAM PENDIDIKAN

Motivasi Kebijakan E-Government

E-Government di Indonesia dan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENELITIAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI PEKON PURWODADI

Pemicu Utama E-Government. Era Globalisasi Kemajuan Teknologi Informasi Tuntutan akan pelayanan publik yang lebih baik

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pengelolaan Program Keluarga Berencana (KB) Nasional adalah

Peranan egovernment di dalam mendukung Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) PRESENTED BY : ERWIN IBRAHIM

Evolusi Vol. I No.1 September 2013

MEMBANGUN E-LEGISLASI DI INDONESIA Oleh: Arfan Faiz Muhlizi*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penggunaan Analisa SWOT dan Matriks Layanan Ideal dalam Rancangan Kebijakan E-Government di Kota Tegal Oleh : Abstraksi

TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Sebelumnya

ROADMAP INFRASTRUKTUR DATA CENTER EGOVERNMENT NASIONAL

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

UPAYA PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN PRINGSEWU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 41

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERAN BAGIAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN E-GOVERNMENT (STUDI PENDAYAGUNAAN WEBSITE RESMI KOTA SEMARANG) Adi Resta F.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan proses pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan. keuangan negara. Penggunaan keuangan negara yang akan dibelanjakan

Dampak Positif, Negatif Perkembangan Komputer

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN

SISTEM INFORMASI DAN ORGANISASI PUBLIK

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

RANCANG BANGUN E-GOVERNMENT Studi Kasus:Pembayaran Pajak Kendaraan Dan Kepengurusan Surat-Surat Kendaraan Pada Samsat Kota Pekanbaru

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBANGUNAN MODEL ELECTRONIC GOVERNMENT PEMERINTAHAN DESA MENUJU SMART DESA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

E-Government Sebagai Bentuk Baru Dalam Pelayanan Publik: Sebuah Tinjauan Teoritik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Eko Eddya Supriyanto Lembaga Peneliti Studi Ilmu Pemerintah Kota Tegal

PELAKSANAAN e-government DI KEMENTERIAN AGAMA OLEH : MASYHURI, AM

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

FAKTOR SUKSES KUALITAS LAYANAN E- GOVERNMENT DI PEMERINTAHAN INDONESIA. Firmansyah S.Kom. Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. selayaknya jika sejak dini pemerintah mempersiapkan langkah-langkah

LANDASAN TEORI. teknologi informasi (Dewan, 2005). Kadiman berpendapat bahwa kesenjangan

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi E-Government : E-Pajak

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

ARTIKEL ANALISIS PENERAPAN WEBSITE DALAM RANGKA E-GOVERNMENT DI KABUPATEN TEGAL. Rizka, Suwitri, Djumiarti

MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN E-GOVERMEN KECAMATAN ULU BELUKABUPATEN TANGGAMUS.

Transkripsi:

Adapun sasarandari pelayanan terpadu yang dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau b. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan public 2.4.3 Konsep E-Government (Electronic Government) dalam Pelayanan Terpadu Sistem birokrasi terdahulu digambarkan sebagai organisasi pembuat keputusan yang melaksanakan pemikiran strategis mengenai issu, menganalisa permasalahan, menyusun pemilihan dan strategi kebijakan dan implementasinya, serta memanajemen sumberdaya manusia. Birokrasi yang modern mengedepankan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis (menggunakan) sistem elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan e-government dilakukan sistem kerja dan proses kerja di lingkungan pemerintah baik pusat dan daerah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. 38 Sistem pelayanan terpadu yang diadopsi oleh KPPTPM Serdang Bedagai mengedapankan sistem pelayanan yang berbasis pada teknologi dan informasi yang sesuai dengan konsep pemerintahan yang berbasis elektronik. Kebijakan yang ada antara lain adalah penggunanaan infrastruktur metadata, transaksi dan pertukaran data eletronik dan sistem pendokumentasian yang berbasis elektronik. E-Government adalah pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology). Ini artinya bahwaakan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasi, 38 Republik Indonesia, Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pembangunan E-Government, lampiran 1. Hal. 4

sistem infrastruktur, jaringantelematika dan lain`-lain yang dipakai dalam proses penyelenggaraanpemerintahan. Beberapa hal mendasar tentang pemanfaatan ICT ini berkaitan dengan, penggunaan internet, penggunaan infrastruktur telematika, penggunaan sistem aplikasi, standarisasi metadata, transaksi dan pertukaran data elektronik, sistem dokumentasi elektronik. 39 Bank Dunia (World Bank) mendefenisikan e-government sebagai berikut; E-government refers to use by the government agencies of information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, bussines, and other arms of government. 40 Dengan kata lain, E-Government merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to- Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to- Government (G2G). 41 Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. 39 Republik Indonesia, Inpres,. op. cit. h. 11 40 Indrajit, Richardus.2002. E-government (Strategi Pengembangan Pelayanan Berbasis Teknologi. Andi: Jakarta. hal 17 41 Republik Indonesia, panduan., loc. cit.

Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan menyelenggaraan kepemerintahanyang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektifdan efisien. Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.pemanfaatan teknologiinformasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu : 1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis 2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan muraholeh masyarakat di seluruh wilayah negara. 42 Penerapan e-government di setiap lembaga pemerintah mengacu kepadapentahapan pengembangan e-government secara nasional, dan disesuaikandengan kondisi yang ada disetiap lembaga pemerintah yang mencakup: 1. prioritas layanan elektronik yang akan diberikan 2. kondisi infrastruktur informasi yang dimiliki 3. kondisi kegiatan layanan saat ini 4. kondisi anggaran dan sumber daya manusia yang dimiliki. 43 2.5 Defenisi Konsep 42 http://id.wikipedia.org/wiki/e-governmentdiakses pada tanggal 15 November 2012 pukul 15.30 WIB 43 Republik Indonesia, panduan., op. cit. h. 12

Menurut Masri Singarimbun (1995 :37) bahwa konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan kejadian secara abstrak kejadian atau kelompok individu yang menjadi pusat ilmu sosial. defenisi konsep berfungsi untuk menemukan batasan-batasan masalah yang ada dalam penelitian. Karena dalam penelitian deskriptif diperlukan fokus penelitian agar data penelitian yang akan diteliti dapat terukur validitasnya. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti menguraikan defenisi konsep sebagai berikut : 1. Implementasi Kebijakan Implementasi kebijakan merupakan pengejahwantahan keputusan mengenai kebijakan yang mendasar, biasanya tertuang dalam suatu Undang-Undang namun juga dapat berbentuk instruksi instruksi eksekutif yang penting atau keputusan perundangan. Idealnya keputusankeputusan tersebut menjelaskan masalah-masalah yang hendak ditangani, menentukan tujuan yang hendak dicapai dan dalam berbagai cara menggambarkan struktur proses implementasi tersebut. 2. Pelayanan Publik Pelayanan publik merupakan segalakegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuanperaturan perundang-undangan. 3. E-Government (electronic government) E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.e-government

dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. 4. Pelayanan Perizinan Terpadu Pelayanan Perizinan Terpadu Merupakan system pelayanan dengan menyederhanakan dan menempatkan berbagai penyedia layanan yang berwenang pada satu tempat pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik.